Author: Beritajatim.com

  • Bocah 11 Tahun Hilang Terseret Arus Sungai di Pamekasan

    Bocah 11 Tahun Hilang Terseret Arus Sungai di Pamekasan

    Pamekasan (beritajatim.com) – Nasib bahas dialami Hosairi, bocah berusia 11 tahun diduga hilang terbawa arus saat sedang bermain di sungai dekat rumahnya di Dusun Pao, Desa Palesanggar, Kecamatan Pagantenan, Selasa (13/5/2025) siang.

    Hal tersebut tidak lepas dari tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah Pamekasan, dan sekitarnya, serta mengakibatkan arus sungai mengalir deras termasuk di lokasi kejadian.

    “Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 11:00 WIB, dan kami baru menerima laporan sekitar pukul 12:00 WIB. Saat ini tim sudah berada di lokasi untuk melakukan pencarian,” kata Plt Kalaksa BPBD Pamekasan, Akmad Dhofir Rosidi.

    Proses pencarian dilakukan Tim Reaksi Cepat (TRC) hingga personil Potensi SAR BPBD Pamekasan, serta sejumlah instansi samping dan dibantu masyarakat setempat. “Proses pencarian terus kita lakukan, sekalipun dalam kondisi cuaca hujan,” ungkapnya.

    “Sementara untuk kondisi arus sungai lumayan deras, tapi pencarian terus kita lakukan dengan memantau berbagai jalur sungai. Untuk sementara korban satu orang, (korban) satunya lagi selamat,” jelasnya.

    Tidak hanya itu, pihaknya juga terus menjalin koordinasi bersama Basarnas untuk mendapatkan tambahan dukungan dalam pencarian korban hilang. “Hingga pukul 15:13 WIB, petugas bersama warga terus melakukan pencarian. Semoga segera ditemukan,” imbuhnya.

    “Untuk saat ini kondisi cuaca tidak menentu, sehingga kami juga selalu mengimbau masyarakat yang memiliki anak kecil agar tidak bermain di sungai, khawatir air besar secara tiba-tiba, apalagi tidak bisa berenang bisa fatal,” pungkasnya. [pin/kun]

  • Bupati Situbondo Tetapkan Baluran Jadi Kecamatan agar Tak Identik Banyuwangi

    Bupati Situbondo Tetapkan Baluran Jadi Kecamatan agar Tak Identik Banyuwangi

    Situbondo (beritajatim.com) – Bupati Yusuf Rio Wahyu Prayogo menetapkan kawasan Baluran menjadi kecamatan di Kabupaten Situbondo. Jawa Timur, agar kawasan itu tidak identik dengan Kabupaten Banyuwangi. Situbondo dan Banyuwangi memang berbatasan.

    “Ini strategi pengembangan kepariwisataan,” kata Rio kepada Beritajatim.com, Selasa (13/5/2025).

    Nama Baluran diambil dari nama gunung di sana dan termasuk dalam wilayah administratif Kecamatan Banyuputih. Di sini terletak kawasan taman nasional yang dikenal julukan “Africa van Java” atau “Little Africa in Java”.

    Dengan luas 25 ribu hektare, Taman Nasional Baluran memliki bentang alam mirip savana Afrika yang dihuni berbagai jenis flora dan fauna, seperti rusa dan banteng.

    Rencana penetapan Baluran menjadi kecamatan in merupakan respons dari keluhan dari masyarakat pelaku wisata Situbondo. Selama ini Baluran identik dengan Kabupaten Banyuwangi, karena setiap paket promo wisata Banyuwangi senantiasa menawarkan Baluran sebagai salah satu destinasi.

    Rio sempat menyampaikan rencana penetapan Baluran sebagai kecamatan di sebuah forum literasi. “Saya menyampaikan niatan agar nama Baluran biar tidak terlalu sering dipakai oleh tetangga,” katanya.

    Rencananya itu sempat memunculkan reaksi sentimen dari warganet Banyuwango. Rio diserang di media sosial. Namun dia justru bersyukur dengan munculnya reaksi tersebut.

    “Dari situ akhirnya publik tahu, bahwa Baluran adalah Situbondo. Selama ini kan jarang ada yang mau menyebutkan itu wilayah Situbondo. Bahkan kita bisa cek paket-paket wisata menyebutkan itu Baluran, Banyuwangi,” kata Rio.

    “Bahkan sekelas menteri saja, Pak Muhaimin (Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar) baru ngeh kalau Baluran itu wilayah Situbondo,” kata Rio.

    Rio sebenarnya tidak mempermasalahkan masyarakat Banyuwangi memanfaatkan Baluran untuk jasa pariwisata selama ini. “Tidak masalah. Cuma kan perlu juga mereka memikirkan branding Situbondo. Jangan semuanya Banyuwangi,” katanya.

    Namun Rio juga menantang kesiapan pelaku pariwisata Situbondo untuk memaksimalkan potensi Baluran. “Ini pertarungan kompetisi jasa wisata. Arenanya sudah mau saya buat nih. Sekarang kemauan dari (pelaku wisata) Situbondo ada tidak? Jangan cuma mengeluh, jangan cuma komplain,” katanya.

    Mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini tengah menggoda dan membangkitkan kebanggaan generasi muda Situbondo terhadap daerah mereka sendiri.

    “Kita harus akui Situbondo itu skala ekonominya kecil. Tapi apakah opportunity dan kondisi itu membuat kita menjadi lemah, lalu mengatakan: ‘enggak usahlah sudah kalah’? Tidak. Saya tidak mau begitu. Kita mau kejar. Infrastrukturnya mau kita perbaiki,” kata Rio.

    Bupati Rio mengaku kebijakannya itu didukung Taman Nasional Baluran. “Literasi kepariwisataan kita buka. Akhirnya muncul banyak gagasan. Saya sudah menyiapkan anggaran untuk perbaikan,” katanya. [wir]

  • Ular Piton 2 Meter Masuk Kandang Burung Kagetkan Warga Kebomas Gresik

    Ular Piton 2 Meter Masuk Kandang Burung Kagetkan Warga Kebomas Gresik

    Gresik (beritajatim.com)- Petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarla) Gresik dituntut siaga 24 jam. Hal ini dialami salah satu relawan damkar bernama Agus warga Jalan Mayjen Sungkono Gang 24D/30 Gresik. Meski sudah lepas piket pulang ke rumah. Dirinya malah mendapati seekor ular piton 2 meter yang masuk di kandang burung rumah tetangganya dini hari.

    Tanpa berpikir panjang, naluri sebagai petugas damkarla. Agus langsung menghubungi rekannya sedang piket maupun bertugas. Dengan berkomunikasi melalui ponsel. Dirinya menyampaikan kejadian ini ke rekannya.

    Setelah menerima laporan ada ular piton masuk ke kandang burung. Tujuh personel petugas Damkarla Gresik bergegas ke lokasi kejadian. Sambil membawa perlengkapan serta alat penjapit ular. Tim yang tiba di lokasi mempersiapkan peralatan sebelum mengevakuasi ular. “Saat kami evakuasi ular piton 2 meter yang masuk kandang burung tak ada kendala,” ujar Faical Irhansyah petugas piket Damkarla Gresik, Selasa (13/5/2025).

    Setelah dipindah dan dimasukkan ke dalam karung. Ular piton dengan panjang dua meter ini dibawa ke kantor Damkarla Gresik. “Sebelum meninggalkan lokasi, kami juga memeriksa di sekitar tempat kandang burung. Hal ini dilakukan memastikan tidak ada ular piton yang berkeliaran,” ungkap Faical Irhansyah.

    Data Damkarla Gresik mencatat selama per 13 Mei 2025, jumlah kejadian penyelamatan (Rescue) ada 40 kejadian. Sementara kebakaran ringan dua kejadian. [dny/kun]

  • DPRD Bondowoso Dorong Pembentukan Asosiasi Pengecer Pupuk

    DPRD Bondowoso Dorong Pembentukan Asosiasi Pengecer Pupuk

    Bondowoso (beritajatim.com) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bondowoso mendukung penuh pembentukan dua asosiasi baru yang berfokus pada sektor hilir, yaitu Asosiasi Pengecer Pupuk Indonesia (APPI) dan Asosiasi Pangkalan Gas Indonesia (APGI). Dukungan ini disampaikan menyusul deklarasi kedua asosiasi yang digelar di Hotel Ijen View Bondowoso pada Selasa (13/5/2025).

    Nasim Khan, anggota Komisi VI DPR RI yang turut hadir dalam acara tersebut, menyebut bahwa kedua asosiasi ini hadir untuk menjembatani kebutuhan pengecer pupuk dan pangkalan gas yang selama ini kurang terdengar di level kebijakan nasional. Menurutnya, pembentukan APPI dan APGI menjadi terobosan yang penting karena langsung menyentuh sektor hilir yang berhubungan langsung dengan masyarakat bawah, seperti pengecer pupuk dan pangkalan gas.

    “Ini bukan hanya yang pertama di Indonesia, tapi juga di dunia. Kedua asosiasi ini akan menjadi mitra strategis bagi pemerintah pusat dan daerah dalam memfasilitasi kebutuhan petani dan pengecer,” ujar Nasim.

    Selain itu, Nasim juga mengungkapkan bahwa kuota pupuk bersubsidi untuk wilayah Bondowoso mengalami kenaikan pada tahun 2025. Kuota pupuk NPK naik menjadi 22 ribu ton, sementara urea menjadi 32 ribu ton. Meski demikian, ia menekankan pentingnya serapan pupuk yang lebih optimal oleh petani.

    “Sekarang tidak ada alasan kekurangan pupuk. Tantangannya justru pada serapan. Kami berharap distribusi lebih baik dan tidak ada penyelewengan,” tambahnya.

    Dalam acara tersebut, hadir pula perwakilan PT Pupuk Indonesia, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP), serta anggota Komisi II DPRD Bondowoso yang turut mendukung langkah positif ini. Deklarasi APPI dan APGI di Bondowoso akan dilanjutkan dengan deklarasi serupa di Banyuwangi. [awi/beq]

  • 14 Ribu Tiket Terjual, Sound Horeg Adventure Bondowoso Sukses Menarik Perhatian

    14 Ribu Tiket Terjual, Sound Horeg Adventure Bondowoso Sukses Menarik Perhatian

    Bondowoso (beritajatim.com) – Sebanyak 14 ribu tiket terjual dalam gelaran Sound Horeg Adventure yang berlangsung di Lapangan Tembak Markas Yonif 514 Raider, Bondowoso, pada Minggu-Senin (11-12/5/2025) malam. Acara spektakuler ini berhasil menarik perhatian ribuan penonton dari dalam dan luar daerah, menjadikannya salah satu hiburan massal yang paling sukses di kawasan tersebut.

    Gelaran yang digelar berkat sinergi antara Batalyon Infanteri (Yonif) 514 Raider dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso ini tak hanya berhasil menyuguhkan hiburan menarik, tetapi juga menjadi bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun Divisi 2 Kostrad. Antusiasme masyarakat pun sangat tinggi, terlihat dari kemacetan panjang yang mengular hingga kilometer menuju lokasi acara.

    Penonton yang datang dari berbagai daerah, termasuk Bondowoso, Jember, Probolinggo, hingga Banyuwangi, memadati lokasi pertunjukan. Tidak hanya parade dentuman bass, acara ini juga diramaikan dengan kehadiran stan UMKM, ketahanan pangan, dan industri kreatif lokal, yang memberikan suasana yang lebih meriah dan bervariasi.

    Nama-nama besar dalam dunia sound horeg Jawa Timur, seperti ARG, Brewok, dan Blizzard, tampil memukau ribuan penonton dengan suguhan audio yang spektakuler, membuat acara ini sangat dinikmati terutama oleh kalangan muda.

    Ketua panitia sekaligus penggagas acara, Arief Zainurrohman, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Danyonif 514 Raider yang memberikan dukungan penuh, baik dari segi tempat maupun pengamanan, sehingga acara ini dapat berlangsung dengan sukses. “Tanpa dukungan dari Danyon Raider 514, acara ini tidak mungkin terselenggara dengan sukses. Ini bukti bahwa TNI dekat dengan rakyat,” ujar Arief.

    Arief juga menekankan bahwa Sound Horeg Adventure menjadi contoh nyata bahwa hiburan rakyat bisa digelar secara tertib dan kondusif, sekaligus mempromosikan wisata daerah. Ia berharap acara ini bisa menghapus stigma negatif yang sering melekat pada sound horeg yang identik dengan tawuran. “Justru acara ini membuktikan bahwa sound horeg bisa menjadi hiburan positif dan sehat bagi masyarakat,” tegasnya.

    Selain itu, Arief membuka kemungkinan untuk menyelenggarakan acara serupa berskala nasional di Bondowoso di masa depan. Hadir dalam acara tersebut Danyon 514 Raider, perwakilan Bupati Bondowoso dari Disparbudpora dan Diskoperindag, Wakil Ketua DPRD Ady Kriesna, Ketua Komisi II DPRD Tohari, serta sejumlah tokoh masyarakat.

    Acara yang berlangsung aman dan tertib hingga akhir ini, mencatatkan sejarah baru dalam dunia hiburan rakyat di Bondowoso dan memberikan kesan mendalam bagi semua pihak yang terlibat. [awi/beq]

  • Satu Rumah di Bangkalan Ludes Terbakar akibat Korsleting Listrik

    Satu Rumah di Bangkalan Ludes Terbakar akibat Korsleting Listrik

    Bangkalan (beritajatim.com) – Sebuah rumah di Kampung Tarogan, Kelurahan Kemayoran, Kota Bangkalan, mengalami kebakaran hebat pada Senin malam (12/5/2025). Kebakaran tersebut diduga kuat dipicu oleh korsleting listrik, menyebabkan satu unit rumah ludes dilahap api.

    Kepala Seksi Pemadam Kebakaran Satpol PP Bangkalan, Ortis Iskandar, menjelaskan bahwa warga sempat mendengar suara ledakan sebelum api membesar. “Diduga ledakan terjadi pada tabung televisi yang kemungkinan sedang diperbaiki,” terang Ortis saat dikonfirmasi pada Selasa (13/5/2025).

    Ledakan kecil itu memicu percikan api yang kemudian dengan cepat membakar seluruh bagian rumah. Material yang mudah terbakar di sekitar lokasi mempercepat penyebaran api.

    “Petugas segera melakukan proses pemadaman hingga tahap pendinginan untuk memastikan tidak ada sisa api yang bisa menyala kembali,” tambah Ortis.

    Dari kejadian tersebut, pemilik rumah mengalami kerugian yang ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Seluruh barang elektronik dan perlengkapan rumah tangga tidak terselamatkan.

    “Diperkirakan kerugiannya mencapai puluhan juta rupiah,” ujarnya lagi.

    Ortis juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada saat memperbaiki maupun menggunakan alat elektronik. “Kami harap masyarakat lebih berhati-hati karena korsleting listrik dari perangkat elektronik bisa menimbulkan bahaya kebakaran,” pungkasnya. (sar/ted)

  • Pengendara Motor Tewas Tergelincir di Jalan Ciliwung Surabaya

    Pengendara Motor Tewas Tergelincir di Jalan Ciliwung Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Seorang pengendara sepeda motor perempuan berinisial SN (27) tewas dalam kecelakaan tragis yang terjadi pada hari Selasa (13/5/2025) sekitar pukul 09.00 WIB, di ruas Jalan Ciliwung, Kota Surabaya. Korban yang merupakan warga asal Wonokromo ini tergelincir akibat kondisi jalan yang licin akibat hujan gerimis, saat berusaha menyalip kendaraan lain.

    Menurut Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Surabaya, Buyung Hidayat, kecelakaan tersebut terjadi ketika korban gagal menyalip dan terjatuh di tengah jalan. Tak lama setelah itu, tubuh SN tertabrak kendaraan pikap yang melaju dari arah belakang.

    “Korban SN (27) tergeletak di jalan. Tim TGC pusat melakukan pengecekan dan korban dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian,” jelas Buyung.

    Jenazah korban kemudian dievakuasi dan dibawa ke Kamar Jenazah Rumah Sakit Bhayangkara menggunakan mobil ambulan dari Dinas Sosial Surabaya. Sementara itu, kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan diamankan oleh pihak kepolisian untuk proses lebih lanjut.

    BPBD Surabaya juga mengimbau kepada seluruh pengendara untuk lebih berhati-hati, terutama saat hujan atau setelah hujan, karena kondisi jalan yang licin dapat meningkatkan risiko kecelakaan.

    “Kami menghimbau agar pengendara lebih berhati-hati demi keselamatan bersama,” tambah Buyung. [ram/beq]

    Meta Deskripsi: Seorang pengendara sepeda motor perempuan tewas setelah tergelincir dan tertabrak kendaraan lain di Jalan Ciliwung Surabaya. Kecelakaan terjadi saat hujan gerimis.

    Kata Kunci: kecelakaan, Surabaya, pengendara sepeda motor, Jalan Ciliwung, hujan, BPBD Surabaya, keselamatan pengendara

    Slug URL: kecelakaan-motor-tewas-tergelincir-jalan-ciliwung-surabaya

  • Takut Kena Razia, Permohonan SIM di Sampang Meningkat 30 Persen

    Takut Kena Razia, Permohonan SIM di Sampang Meningkat 30 Persen

    Sampang (beritajatim.com) – Efek dari razia gabungan yang digelar Satlantas Polres Sampang mulai terlihat. Masyarakat yang sebelumnya abai terhadap aturan lalu lintas kini berbondong-bondong membuat Surat Izin Mengemudi (SIM). Lonjakan permohonan tercatat mencapai 30 persen dalam beberapa hari terakhir.

    Kasatlantas Polres Sampang, AKP Sigit Ekan Sahudi menyebut peningkatan ini tak lepas dari kesadaran masyarakat yang mulai tumbuh akibat gencarnya razia di sejumlah titik strategis di kota Sampang.

    “Kesadaran masyarakat dalam membuat SIM semakin meningkat, bahkan sampai 30 persen yang datang ke kantor untuk membuat SIM,” kata AKP Sigit, Selasa (13/5/2025).

    Ia mengakui bahwa saat awal menjabat, tingkat kepatuhan warga terhadap aturan lalu lintas masih rendah. Namun, dengan intensifnya penegakan aturan melalui razia gabungan, masyarakat mulai sadar akan pentingnya memiliki surat-surat kendaraan yang lengkap.

    “Kami berharap melalui kegiatan ini terus dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Sampang dalam berlalu lintas, baik dalam hal kelengkapan kendaraan maupun surat-surat seperti SIM dan lainnya,” imbuhnya.

    Selain menyoroti kepemilikan SIM, AKP Sigit juga mengingatkan pentingnya membayar pajak kendaraan. Ia menegaskan, kendaraan yang masa berlaku surat-suratnya mati selama lima tahun tidak hanya melanggar aturan, tetapi juga berisiko saat terjadi kecelakaan karena pemilik tidak bisa mengklaim santunan dari Jasa Raharja.

    “Kami berharap, kegiatan ini bisa memberikan kesadaran penuh kepada para pengendara di Sampang,” pungkasnya. [sar/beq]

  • Hujan Deras Picu Longsor di Nawangan Pacitan, Tiga Rumah Rusak

    Hujan Deras Picu Longsor di Nawangan Pacitan, Tiga Rumah Rusak

    Pacitan (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan, pada Senin (12/5/2025) siang menyebabkan longsor di beberapa titik. Akibatnya, sejumlah rumah warga mengalami kerusakan.

    Salah satu rumah terdampak longsor milik Katirin (55), warga Dusun Bulu, Desa Ngromo. Bagian gudang di samping rumahnya rusak tertimpa material longsoran. Saat kejadian, Katirin tinggal bersama istrinya, Iswanti. Ia mengaku tidak menyangka hujan beberapa jam bisa memicu longsor. “Tidak menyangka kalau akan longsor, tapi memang hujannya sangat deras,” ujar Katirin Selasa (13/5/2025).

    Menurutnya, hujan mulai turun sekitar pukul 13.00 WIB dan longsor terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Katirin tidak sempat menyelamatkan barang-barang yang ada di dalam gudang.

    Selasa (13/5/2025) pagi, warga bersama pemerintah desa, Polsek Nawangan, dan Koramil setempat bergotong royong membersihkan material longsoran.

    Selain Katirin, longsor juga menimpa rumah milik Maryanto, warga Dusun Tugu, Desa Ngromo. Tembok ruang keluarga rumah semi permanennya jebol akibat tertimpa rumpun bambu yang terbawa longsor. Karena khawatir terjadi longsor susulan, Maryanto sementara waktu tinggal di rumah orang tuanya.

    Kapolsek Nawangan, Iptu Yuyun Krisdiantoro, yang turun langsung ke lokasi memberikan bantuan berupa sembako dan terpal kepada warga terdampak. Ia mengimbau agar rumah-rumah yang berada di bawah tebing sementara waktu tidak ditempati. “Tanah di atas rumah retak, bambu bisa saja roboh dan menimpa rumah. Demi keselamatan, sebaiknya ditinggalkan sementara,” tegasnya.

    Satu titik longsor lainnya terjadi di Dusun Paugeran, Desa Sempu, Nawangan. Dapur rumah milik Andri Purwanto rusak tertimpa material longsor. Sejumlah perabot seperti kompor dan meja juga ikut rusak.

    Kapolsek Yuyun mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana, mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu. “Pacitan seharusnya sudah memasuki musim kemarau, namun justru diguyur hujan deras. Warga harap selalu waspada,” pungkasnya. (tri/kun)

  • Bupati Ipuk Kembali Lepas Jamaah Haji Banyuwangi, CJH Tertua Loper Koran Berusia 88 Tahun

    Bupati Ipuk Kembali Lepas Jamaah Haji Banyuwangi, CJH Tertua Loper Koran Berusia 88 Tahun

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Rombongan keberangkatan 391 jamaah haji Banyuwangi dari kelompok terbang (kloter) 44 dan 49 dilepas keberangkatan oleh Bupati Ipuk Fiestiandani. Puluhan jemaah7 menuju Asrama Haji Sukolilo, Surabaya. Prosesi pelepasan berlangsung di halaman Kantor Bupati, Selasa (13/5/2024).

    Rombongan diberangkatkan menggunakan 9 unit bus sekitar pukul 09.00 WIB. Dengan pelepasan tersebut maka semua calon jamaah haji asal Banyuwangi dengan jumlah total 1.143 telah resmi berangkat untuk melaksanakan ibadah haji di tahun 2025.

    “Kami kembali meminta pada para jamaah haji untuk terus mendoakan Banyuwangi. Doakan agar Banyuwangi selalu diberi keberkahan dan masyarakatnya semakin sejahtera,” pinta Ipuk saat menyampaikan sambutannya.

    Ipuk juga mengingatkan agar para jamaah menjaga kesehatan dan memelihara niat tulus dalam beribadah.
    “Kami semua mendoakan agar seluruh jemaah dapat menjalankan ibadah dengan penuh kekhusyukan dan kembali pulang menjadi haji yang mabrur,” ujar Ipuk.

    Pemberangkatan kali ini, terdapat salah satu jemaah lansia yang berusia 88 tahun bernama Dulhari. Dalam kesempatan tersebut, Bupati Ipuk turut mengucapkan selamat dan meminta pria yang berprofesi sebagai loper koran itu untuk tetap semanbat dan sehat hingga pulang ke tanah air.

    “Kami doakan Pak Dulhari selalu sehat, bisa menjalankan ibadah haji dengan penuh kelancaran dan kemudahan hingga kembali ke Banyuwangi dengan selamat dan menjadi haji yang mabrur,” kata Ipuk.

    Diketahui, Dulhari adalah seorang loper koran yang setiap harinya berjualan demi menabung agar bisa menunaikan ibadah haji tahun ini. Meski memiliki gaji yanh pas-pasan namun pria yang sudah puluhan tahun menjajakan koran itu tidak menyerah demi ingin menjalankam ibadah haji.

    Hingga saat ini, Dulhari mengaku telah menjalani pekerjaan sebagai loper koran selama 15 tahun. Setiap hari dia mangkal di perempatan jalan dekat Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi (MAB) untuk menjajakan koran kepada pengendara yang melintasi lokasi tersebut.

    “Dari keuntungan jual koran yang tidak seberapa, alhamdulillah diijinkan bisa datang kerumah allah. Pekerjaan ini saya jalani dengan ikhlas. Uang dari jualan koran saya tabung untuk pergi haji,” ujar Dulhari.

    Setiap pagi, Dulhari tak pernah absen menjajakan koran di pinggir jalan. Dari penghasilan yang pas-pasan, dia menabung sedikit demi sedikit. Tak disangka pada tahun 2019, uang tabungan sudah terkumpul Rp 49 juta. Hingga akhirnya di usianya yang genap 82 tahun, Dulhari bisa mendaftar haji.

    Setelah penantian selama enam tahun Dulhari akhirnya resmi diberangkatkan haji tahun ini. “Alhamdulillah sekarang bisa berangkat. Masih diberi kesehatan dan kekuatan untuk datang kesana,” tandasnya. [kun]