Author: Beritajatim.com

  • Wisatawan Melonjak Warnai Libur Panjang Waisak di TWA Kawah Ijen

    Wisatawan Melonjak Warnai Libur Panjang Waisak di TWA Kawah Ijen

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen mengalami lonjakan signifikan jumlah pengunjung selama libur panjang Hari Raya Waisak 2025.

    Kepala TWA Kawah Ijen, Sigit Haribowo, mengungkapkan bahwa peningkatan mulai terlihat sejak Minggu (11/5/2025), di mana jumlah wisatawan melonjak hingga dua kali lipat dari hari biasa.

    Dengan rincian, jumlah pengunjung pada Sabtu (10/5/2025) mencapai 744 pengunjung. Di antaranya, wisatawan mancanegara berjumlah 215, sedangkan domestik 529 pengunjung.
    Disusul pada hari Minggu (11/5/2025) pengunjung Ijen di dominasi wisatawan domestik yang mencapai 1867 orang, sedangkan mancanegara mencapai 206 orang.

    Pada momen libur hari Senin (12/5/3025) pengunjung domestik masih mendominasi mencapai 1362 orang, sedangkan dari mancanegara 202 orang.

    Sedangkan pada hari terakhir libur panjang Selasa (13/3/2025) diakui pengunjung mulai sedikit landai. Yakni pengunjung domestik mencapai 414 orang, sedangkan mancanegara 113 orang.

    “Kunjungan meningkat drastis, terutama dari wisatawan domestik. Namun, jumlah wisatawan mancanegara juga cukup tinggi,” ujar Sigit, Senin (12/5/2025).

    Meski jumlah pengunjung membludak, Sigit menegaskan bahwa para wisatawan tetap mematuhi aturan yang berlaku, salah satunya adalah kewajiban membawa surat keterangan sehat untuk mendaki Kawah Ijen.

    Menurutnya, guna mengantisipasi wisatawan yang belum memiliki surat tersebut, pihak pengelola bersama Puskesmas Sempol, Bondowoso, menyiagakan pos pelayanan kesehatan di area pendakian selama musim libur panjang.

    “Di area sekitar Paltuding sudah kami sediakan pos kesehatan. Tentu kami tidak ingin mempersulit pengunjung,” kata dia.

    Pihaknya mengaku, meski tidak ada pengawasan khusus, selama masa high season, pengamanan jalur pendakian juga turut ditingkatkan dengan melibatkan personel Polsek Licin dan pelaku wisata setempat.

    “Tidak ada pengawasan yang khusus sekali. Normal saja tapi ada peningkatan karena pengunjung juga banyak. Selama musim libur keamanan berjalan kondusif dan wisatawan tetap tertib sesuai SOP,” tambah Sigit.

    Salah satu wisatawan asal Malang, Nur Azizah Amini, menambahkan tetap semangat mendaki meskipun sempat terjadi kemacetan di jalur menuju gunung.

    “Kemacetan tidak jadi masalah besar karena waktu naik pukul 02.15 dini hari masih cukup ada pergerakan. Karena saya sangat ingin melihat keindahan api biru yang terkenal itu jadi selalu termotivasi untuk cepat sampai ,” pungkasnya. [tar/ian]

  • Hama Wereng dan Tikus Serang 3 Kecamatan, Serapan Pupuk di Bondowoso Terhambat

    Hama Wereng dan Tikus Serang 3 Kecamatan, Serapan Pupuk di Bondowoso Terhambat

    Bondowoso (beritajatim.com) – Serangan hama wereng coklat dan tikus menyerang lahan pertanian di tiga kecamatan di Kabupaten Bondowoso.

    Ketiga kecamatan itu di antaranya Tenggarang, Wonosari, dan Kecamatan Bondowoso. Luas serangan mencapai sekitar 7,5 hektare.

    Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Bondowoso, Hendri Widotono, menyampaikan bahwa serangan hama terjadi secara sporadis dan belum bersifat masif.

    “Kalau di Desa Sukowiryo, Kecamatan Bondowoso, sekitar 2 hektare. Tapi masih taraf 5 persen, belum sampai yang mendasar,” ujarnya pada BeritaJatim.com, Selasa (13/5/2025).

    Meski demikian, langkah pengendalian cepat sudah dilakukan oleh petugas lapangan. “Kalau terlambat bisa fatal. Tapi ini gejala awal, langsung kita ambil gerakan,” tambah Hendri.

    Serangan hama tersebut turut mempengaruhi rendahnya serapan pupuk bersubsidi di Bondowoso. Hingga akhir April 2025, dari alokasi 32 ribu ton pupuk Urea, baru tersalurkan sekitar 10 ribu ton atau 31 persen.

    Sementara pupuk NPK dari alokasi 22 ribu ton baru tersalurkan sekitar 10 ribu ton atau 36 persen.

    “Memang ada beberapa kendala yang menyebabkan serapan pupuk rendah,” ujar Sri Purwanto, Manajer Penjualan PT Pupuk Indonesia Wilayah Jawa Timur, dalam forum serap aspirasi pengecer pupuk di Hotel Ijen View.

    Selain hama, tingginya curah hujan beberapa waktu lalu menyebabkan banjir di sejumlah lahan pertanian, sehingga petani menunda aktivitas tanam dan pemupukan.

    Meski demikian, PT Pupuk Indonesia menargetkan penyaluran pupuk bersubsidi bisa mencapai 40 persen pada Mei 2025.

    Sri Purwanto menegaskan bahwa distribusi pupuk dilakukan melalui jalur resmi dan berbasis aplikasi T-Pubers, dengan data petani berdasarkan nama dan NIK. “Sejauh ini di Bondowoso tidak ditemukan kesalahan data hingga April,” katanya.

    Dalam forum tersebut, sejumlah pengecer juga mengusulkan kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk untuk menambah margin keuntungan kios. Usulan ini dinilai bisa meminimalisir potensi penyelewengan dan mempercepat distribusi.

    Sementara itu, Anggota Komisi VI DPR RI, Nasim Khan, mendorong pembentukan organisasi baru untuk menjembatani aspirasi pengecer dan pangkalan di lapangan.

    Ia mendeklarasikan Asosiasi Pengecer Pupuk Indonesia (APPI) dan Asosiasi Pangkalan Gas Indonesia (APGI) di tempat yang sama.

    “Ini bukan hanya pertama di Indonesia, tapi juga di dunia,” ungkap Nasim.

    Ia berharap, kehadiran APPI dan APGI menjadi wadah legal yang mampu menyuarakan kebutuhan pengecer dan pangkalan secara nasional, serta menjadi mitra strategis pemerintah pusat dan daerah.

    Nasim juga menyampaikan bahwa kuota pupuk subsidi tahun 2025 untuk wilayahnya mengalami kenaikan, yakni 32 ribu ton Urea dan 22 ribu ton NPK.

    “Tantangannya sekarang bukan di stok, tapi di serapan. Kami harap distribusi lebih baik dan tepat sasaran,” pungkasnya. (awi/ian)

  • Korsleting Listrik Picu Kebakaran Rumah di Kademangan Bondowoso, Kerugian Capai Rp20 Juta

    Korsleting Listrik Picu Kebakaran Rumah di Kademangan Bondowoso, Kerugian Capai Rp20 Juta

    Bondowoso (beritajatim.com) – Kebakaran rumah kembali terjadi di wilayah Kabupaten Bondowoso. Kali ini, sebuah rumah milik warga di Kelurahan Kademangan, Kecamatan Bondowoso, hangus dilalap api akibat korsleting listrik.

    Meskipun tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun kerugian ditaksir mencapai Rp20 juta.

    Plt Kabid Damkar pada Satpol PP dan Damkar Bondowoso, Martanto, membenarkan peristiwa tersebut.

    Ia mengatakan pihaknya menerima laporan kebakaran pada Selasa (13/5/2025) pukul 18.38 WIB dan langsung mengerahkan personel ke lokasi.

    “Petugas tiba dan melakukan penyiraman hingga api berhasil dipadamkan sekitar pukul 19.02 WIB. Kebakaran diduga akibat korsleting arus pendek listrik,” ujar Martanto pada BeritaJatim.com, Selasa (13/5/2025) malam.

    Rumah yang terbakar diketahui milik Suud Bahanan. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

    Warga sekitar turut membantu evakuasi dan pemadaman api sebelum petugas damkar tiba di lokasi.

    Menurut keterangan saksi, kebakaran diketahui setelah anak-anak berteriak ada api. Dua tetangga korban, Beta dan Imam, segera menyelamatkan anak-anak yang sedang tidur dan mengamankan barang-barang berharga.

    “Petugas langsung bergerak cepat sesuai SOP: menerima laporan, mendatangi lokasi, melakukan penyiraman, mengumpulkan data, lalu kembali ke pos,” terang Martanto.

    Dalam operasi pemadaman, dua unit kendaraan damkar jenis Carcentro dan Water Supply dikerahkan. Namun upaya penanganan sempat terkendala arus lalu lintas yang cukup ramai.

    “Kami mengimbau warga untuk selalu waspada terhadap potensi kebakaran, terutama akibat korsleting listrik. Masyarakat harap segera menghubungi layanan damkar jika terjadi kebakaran,” imbau Martanto. (awi/ian)

  • Gunung Semeru Berkali-kali Erupsi, Luncurkan Abu Vulkanis Setinggi 700 Meter Hari Ini

    Gunung Semeru Berkali-kali Erupsi, Luncurkan Abu Vulkanis Setinggi 700 Meter Hari Ini

    Lumajang (beritajatim.com) – Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur masih sering dilaporkan mengalami erupsi. Terbaru, erupsi yang membentuk kolom abu setinggi 700 meter kembali dimuntahkan dari kawah Jonggring Saloko, Selasa (13/5/2025).

    Pos Pantau Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur Desa Sumberwuluh, Kabupaten Lumajang melaporkan, erupsi terjadi pada pukul 17.44 WIB. Erupsi itu membentuk kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya.

    “Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Selasa, 13 Mei 2025 pukul 17.44 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 700 meter di atas puncak,” papar Petugas PPGA Semeru, Liswanto dalam keterangan tertulisnya.

    Kabid Kedaruratan dan Rehabilitasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Yudhi Cahyono menjelaskan, aktivitas vulkanik Gunung Semeru berupa erupsi masih tergolong fluktuatif.

    Akibatnya, aktivitas masyarakat masih harus dibatasi di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan hingga sejauh delapan kilometer dari pusat erupsi.

    Selain itu, masyarakat juga direkomendasikan untuk tidak melakukan aktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai atau sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan.

    “Inikan aktivitas vulkanis masih fluktuatif, jadi ada batas yang harus dijaga agar tidak terlanda dampak erupsi yang berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak,” terangnya, Selasa (13/5/2025).

    Meski status aktivitas Gunung Semeru masih berada di level II (waspada), masyarakat masih direkomendasikan untuk membatasi jarak aktivitas dengan menjauhi daerah aliran sungai (DAS) yang berhulu di Gunung Semeru saat cuaca buruk.

    Pembatasan jarak bertujuan untuk mengantisipasi dan mewaspadai potensi munculnya awan panas dan guguran lava. Selain itu dikhawatirkan juga bisa berdampak terlanda banjir lahar Gunung Semeru yang muncul saat cuaca buruk.

    “Intinya tetap harus waspada terhadap potensi bencana dari Gunung Semeru seperti awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru,” ungkap Yudhi Cahyono. (has/ian)

  • Waspada! Malam Ini Pamekasan Kembali Siaga Banjir

    Waspada! Malam Ini Pamekasan Kembali Siaga Banjir

    Pamekasan (beritajatim.com) – Intensitas hujan deras yang melanda wilayah Pamekasan, dan sekitarnya mengakibatkan aliran sungai di wilayah perkotaan kembali berstatus waspada banjir, Selasa (13/5/2025).

    Informasi yang dihimpun beritajatim.com, update tinggi air di tiga dam berbeda per pukul 19:00 WIB kembali naik seiring dengan tingginya curah hujan di wilayah setempat. Dam Samiran mencapai ketinggian 130 cm, Dam Klampar setinggi 54 cm, dan Dam Blumbungan setinggi 32 cm.

    “Untuk saat ini, status sungai kembali waspada. Sekalipun kondisi air laut di Desa Majungan, Pademawu, sedang surut,” kata Plt Kalaksa BPBD Pamekasan, Akmad Dhofir Rosidi.

    Selain itu pihaknya menyampaikan jika saat ini luapan sudah mulai membanjiri beberapa titik di Pamekasan. “Untuk sementara sejumlah titik di Kelurahan Patemon, luapan sungai mulai membanjiri pemukiman warga,” ungkapnya.

    “Maka dari itu, kami kembali mengimbau kepada masyarakat khususnya yang berada di dekat titik rawan (banjir) agar selalu waspada. Tapi kami berharap mudah-mudahan air segera surut,” pungkasnya.

    Berdasar pantauan beritajatim.com, sejumlah personil dari BPBD Pamekasan hingga sejumlah relawan mulai kembali siaga di berbagai titik di Pamekasan, beberapa di antaranya menyebar di area Jl Trunojoyo Pamekasan. [pin/ian]

  • Toko Bangunan di Kepung Kediri Terbakar, Kerugian Rp15 Miliar

    Toko Bangunan di Kepung Kediri Terbakar, Kerugian Rp15 Miliar

    Kediri (beritajatim.com) – Toko bangunan di Dusun Kepung Barat, Desa Kepung, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, dilalap api pada Selasa (13/5/2025), menyebabkan kerugian hingga Rp15 miliar. Kebakaran diduga terjadi akibat dua karyawan yang sedang merokok saat melakukan proses pengepakan thiner.

    Kejadian bermula ketika api secara tiba-tiba membesar dari area pengepakan. Diduga kuat uap thiner tersulut bara rokok, memicu ledakan kecil yang dengan cepat membakar bagian dalam toko. Proses pemadaman berlangsung dramatis dan memakan waktu sekitar empat jam, melibatkan 15 unit mobil pemadam kebakaran dari berbagai pos wilayah Kediri.

    Pelaksana Tugas Kepala Satpol PP Kabupaten Kediri, Kaleb Untung Satrio Wicaksono, mengatakan pemicu utama kebakaran adalah kelalaian dua orang karyawan.

    “Diduga kebakaran toko bangunan diindikasi disebabkan oleh 2 orang karyawan yang sedang melakukan packing thiner dan sambil merokok, hingga kemudian bara api menyulut uap thiner dan terbakar,” ujar Kaleb.

    Setelah menerima laporan dari pemilik toko, tim pemadam kebakaran Pos Pare langsung menuju lokasi dan berkoordinasi dengan pos lainnya.

    “Atas laporan dari pemilik toko bangunan, tim damkar Kabupaten Kediri Pos Pare berangkat menuju lokasi,” tambah Kaleb.

    Kaleb menjelaskan bahwa kondisi lapangan memperberat proses pemadaman karena banyaknya barang-barang mudah terbakar. “Adapun kendala yang dialami petugas pemadam kebakaran selama menjinakkan si jago merah disebabkan karena banyaknya barang-barang toko yang mudah dan rentan terbakar,” jelasnya.

    Akibat insiden ini, satu orang mengalami luka ringan di tangan karena tersulut uap thiner. Namun beruntung tidak ada korban jiwa. Ia menyebut bahwa menurut pengakuan pemilik toko, Sugeng, total kerugian akibat peristiwa ini ditaksir mencapai Rp15 miliar. [nm/but]

  • PHE OSES Selamatkan Tiga Nelayan Hanyut di Perairan Kepulauan Seribu

    PHE OSES Selamatkan Tiga Nelayan Hanyut di Perairan Kepulauan Seribu

    Jakarta (beritajatim.com) – Kru PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatra (PHE OSES) Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina, menyelamatkan tiga nelayan yang hanyut di sekitar Anjungan FARIDA-C, Central Business Unit, 15 mil sebelah barat Pulau Sabira, Kepulauan Seribu, Minggu (11/5/2025) sore.

    GM PHE OSES Antonius Dwi Arinto pun mengapresiasi tindakan evakuasi cepat tanggap yang dilakukan pekerja PHE OSES. “Sebagai perusahaan migas yang beroperasi di lepas pantai, kami selalu memperhatikan aspek keselamatan para pekerja, dan juga kondisi di sekitar wilayah operasi kami,” ujarnya.

    Ketiga korban yang dievakuasi dibawa ke barge AWB COSL#223 untuk mendapat pertolongan medis, berganti pakaian dan diberikan makan dan minum. Menurut pengakuan para nelayan, mereka telah terombang-ombing di Perairan Kepulauan Seribu sekitar tujuh jam lamanya sebelum berhasil diselamatkan. Kini, para ABK dalam kondisi baik, dan telah dipulangkan ke darat pada Senin (12/5).

    Sebelumnya, ketiga nelayan NA (24 tahun), MAS (29 tahun) dan IMR (25 tahun) yang merupakan anak buah kapal (ABK) KM Sambu Jaya berangkat dari Muara Angke untuk menangkap cumi-cumi di perairan Kepulauan Seribu. Menjelang magrib, sekitar pukul 17.30 WIB, kru PHE OSES di barge AWB COSL#223 melihat tiga orang hanyut mengapung di sebelah kiri haluan barge. Merespon hal ini, tindakan evakuasi penyelamatan langsung diaktifkan dengan melemparkan pelampung lingkaran (life ring) ke para nelayan.

    Nelayan pertama berhasil diselamatkan pada 17.40 WIB. Sepuluh menit kemudian korban kedua berhasil dievakuasi. Arus laut sore yang kuat terus membawa nelayan ketiga menjauh dari anjungan. Melihat kondisi ini, PHE OSES memberangkatkan kapal Anchor Handling Tugs (AHT) Singgasana Laut untuk menyelamatkan korban. Proses penyelamatan ketiga nelayan tersebut berlangsung sekitar 30 menit, hingga pukul 18.20 WIB. Penyisiran lanjutan dilakukan kru PHE OSES untuk mencari potensi adanya korban tambahan hingga malam hari, hingga dinyatakan clear tidak ditemukan korban lainnya. [kun]

  • Banjir Lahar Gunung Semeru Isolasi Warga Dusun Sumberlangsep Lumajang

    Banjir Lahar Gunung Semeru Isolasi Warga Dusun Sumberlangsep Lumajang

    Lumajang (beritajatim.com) – Banjir lahar dingin Gunung Semeru kembali menerjang aliran Sungai Regoyo di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa (13/5/2025) sore. Fenomena ini terjadi akibat tingginya curah hujan yang mengguyur kawasan sekitar gunung berapi paling aktif di Pulau Jawa tersebut.

    Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat aktivitas banjir lahar ini melalui seismograf dengan amplitudo maksimal mencapai 36 milimeter pada pukul 14.00 WIB. Akibatnya, akses menuju Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, kembali terputus dan membuat warga yang tinggal di wilayah itu terisolir.

    Kabid Kedaruratan dan Rehabilitasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Yudhi Cahyono, menyebutkan sebanyak 130 kepala keluarga (KK) terdampak langsung oleh kondisi ini. Ia mengungkapkan bahwa banjir lahar yang menerjang kali ini memiliki intensitas cukup besar.

    “Ini memang banjirnya cukup besar, biasanya memang kawasan Dusun Sumberlangsep hampir selalu terisolir kalau banjir laharnya datang,” terangnya ketika dikonfirmasi, Selasa (13/5/2025) sore.

    Saat ini, BPBD Lumajang bersama tim gabungan tengah melakukan asesmen di dua titik lokasi terdampak. Selain Dusun Sumberlangsep, asesmen juga dilakukan di blok Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, yang diduga mengalami kerusakan tanggul akibat terjangan banjir.

    “Untuk dampak masih dilakukan asesmen di dua titik, di Dusun Sumberlangsep karena sering terisolir. Sedangkan satu titik lagi ini ada di kampung renteng Desa Sumberwuluh karena ada tanggul yang rusak. Ini kita pastikan dulu apa ada dampaknya,” tambahnya.

    BPBD mengimbau seluruh warga yang beraktivitas di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) yang dilalui lahar Gunung Semeru untuk waspada dan sementara waktu menghentikan seluruh aktivitas, terutama saat hujan masih berlangsung.

    “Harus terus waspada, jadi warga yang beraktivitas di sekitar laharan baik penambang atau yang tinggal di sekitar daerah aliran untuk mencari tempat aman terlebih dahulu,” ungkapnya.

    Meningkatnya potensi bencana akibat banjir lahar dingin menjadi pengingat penting bagi warga dan otoritas setempat untuk terus memperkuat mitigasi bencana. Terlebih, wilayah Lumajang merupakan salah satu kawasan yang paling rentan terhadap dampak aktivitas vulkanik Gunung Semeru. [has/suf]

  • Tossa Vs Truk Fuso di Ngadiluwih Kediri, Pengendara Luka Serius

    Tossa Vs Truk Fuso di Ngadiluwih Kediri, Pengendara Luka Serius

    Kediri (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan umum Desa Wonorejo, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri pada Selasa (13/5/2025), melibatkan kendaraan roda tiga jenis tossa dengan truk fuso. Peristiwa ini menyebabkan satu orang mengalami luka serius dan kendaraan rusak berat.

    Pengendara tossa dengan nomor polisi AG 4472 OBM diketahui bernama Mahdum Ibrahim (25), warga Sukomoro, Kabupaten Nganjuk. Ia mengalami luka pada wajah kanan yang memar serta tangan kanan yang bengkak.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Kediri, Iptu Budi Winariyanto, menjelaskan bahwa kecelakaan bermula saat tossa melaju dari arah selatan menuju utara. Namun, sesampainya di lokasi kejadian, kendaraan tersebut mendadak oleng ke kanan.

    “Awalnya tossa itu berjalan dari arah selatan ke utara. Sesampainya di Tempat Kejadian Perkara (TKP), tiba-tiba kendaraan itu oleng ke kanan. Lalu dikarenakan jarak yang terlalu dekat hingga bertabrakan dengan kendaraan truk fuso yang berjalan dari arah sebaliknya,” terang Iptu Budi.

    Truk fuso bernomor polisi S 9166 UW dikemudikan Slamet (42), warga Wates, Kabupaten Kediri. Akibat benturan keras, bagian depan tossa mengalami kerusakan parah dan korban segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gambiran Kota Kediri untuk mendapatkan penanganan medis.

    Pihak kepolisian telah mengamankan kedua kendaraan sebagai barang bukti dan melakukan penyelidikan lebih lanjut guna mengetahui penyebab pasti kecelakaan. [nm/kun]

  • Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat 90 Hari Akibat Tanggul Penahan Lahar Semeru Rusak

    Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat 90 Hari Akibat Tanggul Penahan Lahar Semeru Rusak

    Lumajang (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, Jawa Timur, resmi menetapkan status tanggap darurat bencana menyusul rusaknya tanggul penahan banjir lahar Gunung Semeru di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro. Penetapan ini tertuang dalam Surat Keputusan Bupati Lumajang Nomor 100.3.3.2/195/KEP/427.12/2025.

    Masa tanggap darurat bencana ditetapkan berlaku selama 90 hari, terhitung sejak 11 Mei hingga 8 Agustus 2025. Langkah ini diambil untuk mempercepat penanganan darurat, khususnya pada infrastruktur penahan lahar di wilayah aliran Sungai Rejali yang saat ini mengalami kerusakan parah.

    “Telah ditetapkan status tanggap darurat bencana selama 90 hari sejak tanggal 11 Mei sampai dengan 8 Agustus 2025,” kata Bupati Lumajang Indah Amperawati dalam keterangan tertulis yang diterima pada Selasa (13/5/2025).

    Tanggul yang dimaksud mengalami kerusakan hingga sepanjang 500 meter. Kerusakan ini memicu kekhawatiran serius di kalangan warga, terutama mereka yang tinggal di Dusun Kebondeli Selatan, Desa Sumberwuluh.

    Sekretaris Desa Sumberwuluh, Samsul Arifin, mengungkapkan bahwa tanggul tersebut merupakan penahan utama banjir lahar dari Gunung Semeru. Jika tanggul sampai jebol, maka ancaman bencana terhadap warga akan sangat besar.

    “Ini kalau tanggul sampai jebol ada 246 jiwa warga di Dusun Kebondeli Selatan yang bisa terdampak terjangan banjir lahar. Jadi ini harus segera dilakukan antisipasi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” ungkapnya.

    Dusun Kebondeli Selatan dihuni oleh 82 kepala keluarga atau sekitar 246 jiwa. Warga di wilayah ini berada dalam posisi rawan karena secara geografis dekat dengan jalur aliran lahar Gunung Semeru.

    Kondisi ini menuntut adanya langkah cepat dan terkoordinasi antara pemerintah daerah, BPBD, dan masyarakat setempat untuk melakukan antisipasi sebelum potensi bencana benar-benar terjadi.

    Penetapan masa tanggap darurat bencana memberikan kewenangan kepada Pemkab Lumajang untuk memobilisasi sumber daya, logistik, serta personel guna mempercepat perbaikan tanggul dan evakuasi jika situasi memburuk.

    Warga diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang guna memastikan keselamatan bersama. [has/suf]