Author: Beritajatim.com

  • Jasad Bayi dalam Plastik Gegerkan Warga Sumbermanjing Wetan Malang

    Jasad Bayi dalam Plastik Gegerkan Warga Sumbermanjing Wetan Malang

    Malang (beritajatim.com) – Warga Desa Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, digegerkan dengan penemuan jasad bayi laki-laki yang ditemukan dalam kantong plastik kresek, Selasa siang (14/5/2025). Bayi malang itu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan terbungkus kain batik di sebuah toko kosong yang telah lama tak dihuni.

    Penemuan bermula ketika seorang perempuan tua tak dikenal, yang diduga sebagai pengemis, menginformasikan adanya bungkusan mencurigakan kepada warga setempat, Badrus Sholeh (24). Badrus bersama beberapa warga langsung mengecek lokasi.

    “Pelapor lalu mengecek lokasi bersama warga lainnya. Setelah dibuka, ternyata benar berisi mayat bayi laki-laki yang dibungkus kain batik warna cokelat,” kata Kasihumas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar, saat dikonfirmasi, Rabu (14/5/2025).

    Lokasi penemuan berada di toko kosong milik warga bernama Yuli di RT 15 RW 04 Desa Sumbermanjing Wetan. Kejadian itu segera dilaporkan ke Polsek Sumbermanjing Wetan sekitar pukul 14.00 WIB.

    Tim gabungan dari Polsek Sumawe, Satreskrim Polres Malang, tenaga medis Puskesmas, dan perangkat desa langsung turun ke lokasi. Polisi melakukan olah TKP dan membawa jasad bayi ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang untuk visum et repertum.

    Bambang mengungkapkan bahwa jasad bayi diperkirakan berusia di bawah satu minggu. Hingga kini, pihaknya masih melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap identitas pelaku pembuangan.

    “Jasad bayi laki-laki tersebut diperkirakan masih berusia di bawah satu minggu. Saat ini masih kami dalami. Kami juga sudah mengirimkan jenazah ke RSSA untuk pemeriksaan medis lebih lanjut,” ujar Bambang.

    Penyidik tengah menelusuri kemungkinan keterlibatan ibu kandung maupun pihak lain dalam kasus ini. Rekaman CCTV di sekitar lokasi juga sedang dianalisis untuk mengungkap pelaku.

    “Tim masih bekerja di lapangan, termasuk memeriksa saksi-saksi. Jika ada masyarakat yang mengetahui informasi terkait, kami minta segera melapor. Ini soal kemanusiaan,” tegas Bambang. [yog/beq]

  • Bupati Bondowoso Andalkan Jaringan Pusat untuk Percepat Program RANTAS

    Bupati Bondowoso Andalkan Jaringan Pusat untuk Percepat Program RANTAS

    Bondowoso (beritajatim.com) – Bupati Bondowoso Abdul Hamid Wahid menegaskan bahwa pemerintah daerah akan mengandalkan dukungan dari jaringan pusat guna mempercepat perbaikan infrastruktur jalan melalui program RANTAS (Infrastruktur Tuntas). Upaya ini menjadi solusi di tengah keterbatasan kemampuan fiskal daerah dan pemangkasan dana infrastruktur tahun 2025.

    “Kemampuan daerah kita memang terbatas, apalagi dana infrastruktur tahun ini berkurang,” ujar Ra Hamid, sapaan akrab Bupati, Rabu (14/5/2025).

    Ia menekankan bahwa pembangunan tidak semata bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Salah satu strategi utama adalah memanfaatkan jaringan politik nasional untuk mengakses alokasi proyek dari pemerintah pusat.

    “Kita juga punya jaringan. Seperti kemarin, Ketua MPR RI ikut mendorong kita untuk mengusulkan program jalan dan rumah sakit perbatasan,” ungkapnya.

    Ra Hamid mengungkapkan, jika hanya mengandalkan APBD, kecepatan perbaikan jalan akan melambat drastis. Sebelumnya, Pemkab bisa menangani hingga 50 kilometer jalan per tahun dalam kondisi normal. Kini, daya serap tersebut menurun tajam.

    Data dari Dinas Binamarga menunjukkan, dari total sekitar 1.395 kilometer jalan di Bondowoso, hampir 500 kilometer mengalami kerusakan.

    Plt Kepala Dinas BSBK Bondowoso, Ansori, menyampaikan bahwa timnya tetap bekerja maksimal dengan fokus utama pada pemeliharaan jalan dan normalisasi saluran air. Ia menyoroti perubahan fungsi drainase menjadi akses kendaraan maupun teras rumah sebagai salah satu penyebab cepatnya kerusakan jalan.

    “Kami maksimalkan peran UPT dan ratusan tenaga pekarya untuk mencegah kerusakan baru,” jelas Ansori.

    Pemkab dan DPRD Bondowoso saat ini terus bersinergi agar pembangunan infrastruktur tetap berjalan meski dilakukan secara bertahap. Ra Hamid memperkirakan, arah kebijakan baru bisa dijalankan lebih optimal pada tahun 2026, seiring dengan dukungan percepatan dari pemerintah pusat. [awi/beq]

  • Pengisian Jabatan Strategis di Magetan Tunggu Bupati Definitif, Talent Pool Eselon II Sudah Selesai

    Pengisian Jabatan Strategis di Magetan Tunggu Bupati Definitif, Talent Pool Eselon II Sudah Selesai

    Magetan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Magetan telah menyelesaikan proses talent pool bagi pejabat eselon II sebagai bagian dari strategi pengisian jabatan struktural. Namun demikian, keputusan pengisian jabatan strategis tetap akan menunggu pelantikan Bupati definitif.

    Pj Sekretaris Daerah Magetan, Winarto, menyatakan bahwa pelaksanaan talent pool sudah dilakukan dan hasilnya telah disampaikan kepada Pj Bupati. “Sudah dilakukan talent pool. Nah, hasilnya juga sudah dilaporkan ke Bupati. Nah, ini kan baru talent pool,” ujarnya.

    Winarto mengonfirmasi bahwa seluruh pejabat eselon II telah mengikuti talent pool, termasuk dirinya. “Seluruh eselon II ikut talent pool. Ada sekitar 30 orang,” pungkasnya.

    Talent pool adalah database kandidat atau karyawan yang dianggap potensial dan berkualifikasi untuk dipekerjakan atau mendapatkan promosi dalam suatu perusahaan.

    Menurut Winarto, talent pool menjadi langkah awal sebelum asesmen lanjutan yang lebih spesifik terhadap calon pejabat yang akan menempati jabatan tertentu. “Dalam strategi untuk pengisian jabatan tentunya nanti kan ada asesmen lagi yang lebih langsung begitu,” ungkapnya.

    Ia menjelaskan bahwa meskipun seluruh pejabat eselon II telah mengikuti talent pool, pengisian jabatan akan dilakukan setelah Bupati definitif menjabat. Hal ini dilakukan demi menjaga kondusivitas birokrasi dan menghindari polemik di masyarakat. “Pak Pj Bupati Nizhamul juga menghendaki untuk pengisian itu nanti biar dilakukan oleh Bupati yang definitif saja. Biar nanti suasana dan suasananya juga bisa nyaman,” tambahnya.

    Lebih lanjut, Winarto menegaskan bahwa langkah ini untuk meredam rumor yang tidak konstruktif di tengah masyarakat. “Baru-baru kemarin kan ada rumor yang enggak enak juga. Pak Pj dianggap begini, begitu. Itu kan menurut saya juga menciptakan opini yang kurang baik,” katanya.

    Sejumlah jabatan yang saat ini masih kosong di lingkungan Pemkab Magetan antara lain Sekretaris Daerah, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bangpol) dan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (DPPPKBPPPA). Semua posisi ini akan diisi sesuai hasil asesmen setelah Bupati definitif dilantik.

    “Doakan saja semoga nanti Bupati definitif segera dilantik. Setelah itu baru nanti kita running untuk pengisian-pengisian,” ujar Winarto.

    Ia menambahkan bahwa asesmen akan diajukan kembali dengan mempertimbangkan kesesuaian karakter dengan posisi jabatan. “Biar nanti tersaring sesuai dengan karakternya. Jadi nyambung kan gitu,” jelasnya. [fiq/kun]

  • Dijuluki Kota Parkir, Wali Kota Blitar Siapkan E-Money

    Dijuluki Kota Parkir, Wali Kota Blitar Siapkan E-Money

    Blitar (beritajatim.com) – Kota Blitar mendapatkan julukan sebagai kota parkir. Julukan itu tidak lepas dari banyaknya tukang parkir yang tak jarang membuat resah warga, apalagi mereka yang nakal dengan menaikkan tarif parkir kendaraan.

    Hal itu membuat Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin kesal dan akan menertibkan tukang parkir nakal. Wali Kota Blitar pun akan menyiapkan pembayaran parkir secara e-money, harapannya tentu tidak ada lagi pungutan tarif parkir di atas ketetapan yang berlaku.

    “Sudah kita siapkan e-money biar nanti bayar parkir pas, seribu atau 2 ribu uang pas. Kami mencoba memfasilitasi masyarakat dengan kemudahan dan ini juga upaya untuk mencegah kebocoran pendapatan daerah,” ujar Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin, Rabu (14/5/2025).

    Menurut pria yang akrab disapa Mas Ibin tersebut penerapan E-Money justru akan mempermudah masyarakat dalam pembayaran parkir. Selain itu penerapan e-money ini juga bisa mencegah penarikan tarif parkir yang tidak sesuai aturan.

    Selain itu dengan penerapan e-money ini, pendapatan dari parkir akan bisa langsung masuk ke Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sehingga potensi bocornya PAD dari sektor parkir bisa dihindarkan.

    “Kami tidak ingin masyarakat terbebani dengan biaya-biaya tambahan di parkir, tapi di satu sisi kami juga tahu bahwa para juru parkir ini juga perlu pekerjaan dan penghidupan,” tegasnya.

    Penerapan e-money ini saat ini masih dalam tahap pembahasan oleh dinas terkait. Wali Koya Blitar ingin penerapan e-money ini bisa menjadi solusi terbaik untuk masyarakat sekaligus juru parkir yang mencari nafkah di Bumi Bung Karno. [owi/beq]

  • Aksi Cabul Live Instagram: Mahasiswa Pasuruan Cari “Pelanggan” Sesama Jenis

    Aksi Cabul Live Instagram: Mahasiswa Pasuruan Cari “Pelanggan” Sesama Jenis

    Pasuruan (beritajatim.com) – Seorang mahasiswa asal Kabupaten Pasuruan harus berurusan dengan hukum setelah melakukan aksi tak senonoh secara live di media sosial. ZA (24), warga Dusun Jajang, Desa Gerbo, Kecamatan Purwodadi, diamankan Unit Resmob Satreskrim Polres Pasuruan karena mempertontonkan alat kelaminnya melalui siaran langsung di akun Instagram miliknya, @bin_don29.

    Aksi vulgar itu dilakukan pelaku pada Selasa malam (6/5/2025) sekitar pukul 22.15 WIB, dari dalam kamar rumahnya sendiri. Saat itu, ZA hanya mengenakan sarung dan terlihat melakukan masturbasi selama sekitar lima menit di depan kamera.

    Kasus ini mencuat ke publik setelah polisi menerima laporan dari warga. Berdasarkan hasil pelacakan akun Instagram, petugas berhasil mengidentifikasi pelaku sebagai Zainal Abidin. Penangkapan dilakukan pada Rabu (7/5/2025) tanpa perlawanan.

    “Setelah menerima informasi, tim kami langsung melakukan pelacakan terhadap akun Instagram pelaku dan mendapati identitas pemiliknya adalah Zainal Abidin,” ujar KBO Reskrim Polres Pasuruan, Iptu Gagah Ardiansyah, Rabu (14/5/2025).

    Dari tangan pelaku, polisi menyita barang bukti berupa satu unit ponsel Oppo A16 warna ungu dan satu sarung bermotif kotak warna hitam, abu-abu, dan oranye.

    ZA mengakui bahwa aksi tersebut sengaja dilakukannya untuk menarik perhatian pria lain yang berminat menyewa jasanya sebagai pekerja seks sesama jenis. Dalam pengakuannya, ZA menetapkan tarif sebesar Rp100 ribu untuk layanan di wilayah Pasuruan dan Rp300 ribu untuk luar daerah.

    “Motif pelaku adalah mencari pelanggan dari kalangan pria dengan cara memamerkan alat kelaminnya secara live,” tambah Gagah.

    Atas perbuatannya, ZA dijerat dengan Pasal 45 ayat (1) jo Pasal 27 ayat (1) UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), serta Pasal 32 jo Pasal 6 UU Pornografi. Ancaman hukuman maksimal mencapai 10 tahun penjara dan denda hingga Rp3 miliar.

    Proses hukum terhadap ZA saat ini masih berlanjut. “Berkas perkara akan segera kami limpahkan ke Kejaksaan Negeri Kabupaten Pasuruan,” tegas Gagah. (ada/kun)

  • Rumah Ludes Terbakar di Ngoro Saat Ditinggal Rekreasi

    Rumah Ludes Terbakar di Ngoro Saat Ditinggal Rekreasi

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebuah rumah milik warga di Dusun Kembangsri, RT 01 RW 03, Desa Kembangsri, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto ludes terbakar, Rabu (14/5/2025) sekitar pukul 10.30 WIB. Saat kejadian, rumah dalam keadaan kosong karena ditinggal pemiliknya, Murdiani, pergi rekreasi.

    Kebakaran ini pertama kali diketahui oleh warga sekitar yang melihat kepulan asap dan kobaran api dari bangunan rumah. Api dengan cepat melahap rumah berukuran 6 × 12 meter persegi tersebut hingga tak tersisa. Petugas pemadam kebakaran (Damkar) dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mojokerto segera merespons laporan dari masyarakat.

    Sebanyak tiga unit pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi. Satu unit berasal dari BPBD Kabupaten Mojokerto, satu unit dari PT Soppanusa, dan satu unit dari PT Mekabox Internasional. Selain itu, unsur dari Polsek dan Koramil setempat, serta para relawan dan warga turut membantu proses pemadaman.

    “Rumah dalam keadaan kosong karena ditinggal rekreasi. Namun saat anaknya pulang, rumah sudah dalam kondisi terbakar,” ujar Komandan Regu (Danru) Pos II Damkar BPBD Kabupaten Mojokerto, Akhmad Yani.

    Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Mojokerto juga langsung melaporkan kejadian ini kepada pimpinan. Sekitar pukul 12.30 WIB, api berhasil dipadamkan sepenuhnya. Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam peristiwa ini.

    Kerugian material ditaksir cukup besar, namun jumlah pastinya masih dalam proses pendataan oleh pihak berwenang. Penyebab kebakaran hingga kini belum diketahui secara pasti dan masih dalam tahap penyelidikan.

    Pihak BPBD mengimbau masyarakat agar selalu waspada, memastikan instalasi listrik aman, dan memeriksa kondisi rumah sebelum bepergian untuk mencegah hal serupa terjadi kembali. [tin/beq]

  • Ribuan Warga Manggis Kediri Tuntut Hak Kelola Hutan

    Ribuan Warga Manggis Kediri Tuntut Hak Kelola Hutan

    Kediri (beritajatim.com) – Ribuan warga Desa Manggis, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri menggelar unjuk rasa di Kantor Bupati Kediri, pada Rabu (14/5/2025) siang. Mereka menuntut keadilan dan hak kelola hutan yang dinilai tidak merata.

    Massa yang tergabung dalam Aliansi Kediri Peduli membawa berbagai spanduk berisikan tuntutannya. Mereka menghendaki adanya pengelolaan hutan secara adil, serta mengkritik penegakan hukum.

    “Alhamdulillah ada jalan keluar melalui audiensi hari ini, bahwa masyarakat yang belum punya hak kelola, wacana ke depan akan semua mendapatkan hak kelola,” ujar Lusius Sugianto, perwakilan warga Desa Manggis.

    Masyarakat, imbuh Lusius menghendaki supaya tidak ada praktek monopoli oleh pihak tertentu dalam pengelolaan hutan. Mereka menuebut praktek itu ditengarai dilakukan oleh para makelar dan juragan tanah.

    “Harapannya yang jelas program ke depan yang diusulkan bisa terwujud, tujuannya Manggis supaya tidak ada juragan atau makelar tanah. Kita memperjuangkan hak kelola hutan terhadap masyarakat. Yang penting warga dapat hak kelola secara sah,” lanjut Lusius.

    Masih kata Lusius, luas hutan di Manggis mencapai lebih dari 800 hektar. Jika pembagiannya adil dan merata, lahan tersebut bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat.

    “Tetapi selama ini tidak semua dapat hak kelola, hanya 10 meter bahkan hanya ada 9 meter. Yang jelas pemerataan kesejahteraan akan didapat. Kita hanya ingin memperjuangkan hak kelola hutan,” tegasnya.

    Warga Desa Manggis Kediri demo ke Kantor Bupati Kediri.

    Massa juga menyuarakan kritikan terhadap penegakan hukum melalui spanduk. Tulisannya “Kami Menuntut Keadilan. Di Mana Arti Polri Untuk Masyarakat?”, dan “Kami Korban Penganiayaan. Apa Hukum Masih Berlaku di Negeri Ini”.

    Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto menanggapi tunutan tersebut. Pihaknya menegaskan bahwa penanganan kasus penganiayaan di Desa Manggis dilakukan secara profesional dan objektif.

    “Ada beberapa yang disampaikan salah satunya terkait profesionalisme Polres Kediri dalam penegakan hukum. Polres Kediri untuk penanganan kasus pengeroyokan di Manggis kita profesional, kita akan usut tuntas tanpa pandang bulu, artinya pihak yang salah akan kita katakan salah, pihak yang benar katakan benar,” tegasnya.

    Kapolres juga membantah tuduhan bahwa kepolisian memihak salah satu kubu dalam penanganan kasus tersebut. Dia menegaskan tuduhan tersebut tidak benar dan penyidik juga melakukan rekonstruksi kejadian untuk mengetahui fakta yang sebenarnya.

    “Mereka mengatakan korban dijadikan tersangka, fakta dari penyidikan, bahwa kita undang lawyer masing-masing untuk dilakukan rekontruksi, mereka sudah paham, dan kita sampaikan. Makanya mereka selalu menggiring opini bahwa ini korban kok dijadikan tersangka, padahal secara materiil terdapat unsur yang bisa menjerat yang bersangkutan menjadi tersangka,” bebernya.

    AKBP Bimo Ariyanto menyatakan bahwa proses hukum telah berjalan. “Saat ini kasus penganiayaan dan pengeroyokan, kedua belah pihak sudah kami tetapkan sebagai tersangka di Polres Kediri,” pungkasnya. [nm/kun]

  • Tiap Dapur Katering Haji Berkapasitas 3.500 sampai 5.000 Porsi/Hari

    Tiap Dapur Katering Haji Berkapasitas 3.500 sampai 5.000 Porsi/Hari

    Makkah (beritajatim.com) – Bagaimana kebutuhan konsumsi jemaah haji Indonesia 2025 diolah dan disediakan untuk jemaah? Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyediakan 55 dapur untuk konsumsi jemaah haji Indonesia tahun ini.

    Mengutip Kemenag.go.id, tiap dapur bisa memproduksi antara 3.500 hingga 5.000 porsi dengan menu khas Nusantara. Ragheeb, salah satu penyedia katering yang terletak di daerah Shauqiah, Makkah, memiliki tingkat higienitas tinggi, standar gizi, dan standar kesehatan sesuai dengan ketentuan KKHI.

    Konsultan Tenaga Ahli Konsumsi PPIH Arab Saudi, Agung Ilham, mengatakan, PPIH menyediakan 55 dapur katering untuk konsumsi jemaah.

    Setiap 11 dapur memiliki satu tenaga ahli. Sehingga ada lima tenaga ahli untuk dapur di Makkah, sedang di Madinah ada dua tenaga ahli. Bahan-bahan makanan didatangkan dari Indonesia dan disamakan untuk semua dapur. Khusus bumbu masakan, tak kurang 400 ton dikirimkan ke Arab Saudi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi jemaah haji Indonesia. Makanan disajikan dalam dua jenis, yaitu siap saji atau prasmanan.

    Untuk memastikan standar kualitas dan gizi, setiap dapur wajib mengirimkan dua sampel makanan ke Daker dan dua sampel ke KKHI. Sampel makanan itu dicek gramasi, rasa, dan kualitas makanan.

    Tingkat kapasitas produksi tiap dapur sebanyak 3.500 hingga 5.000 porsi setiap sesi makan. Dalam sehari ada tiga sesi makan, yakni makan pagi, siang, dan malam.

    “Saat ini kita baru produksi sekitar 500 porsi sehari. Dan akan terus bertambah hingga puncak haji nanti,” jelasnya.

    Proses produksi konsumsi ini memakan waktu sekitar 2 – 3 jam. Untuk makan malam misalnya, bahan-bahan diracik dan diolah mulai pukul 12.00 WAS. Setelah dipacking dan ditaruh di hotbox, pukul 16.00 sudah siap diantarkan ke hotel jemaah. “Jam 18.00 WAS sudah sampai di hotel dan siap dikonsumsi jemaah,” kata Agung.

    Juru masak pun diambil dari Indonesia. Setiap dapur diwajibkan memiliki dua juru masak yang sudah berpengalaman dan berkompeten. [air]

  • Hanya Beberapa SPBU di Banyuwangi yang Miliki Alat Pemadam Kebakaran Ber-SNI

    Hanya Beberapa SPBU di Banyuwangi yang Miliki Alat Pemadam Kebakaran Ber-SNI

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Banyuwangi banyak menemukan alat pemadam kebakaran di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang masih belum sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).

    Hal tersebut diketahui ketika Dinas Damkarmat Banyuwangi melakukan inspeksi beberapa waktu lalu, yang mana pihaknya menyasar sebanyak 49 SPBU hingga sejumlah POM mini.

    “Dalam inspeksi kami, masih banyak ditemukan media atau alat pemadam kebakaran yang belum sesuai standar,” kata Kepala Dinas Damkarmat Banyuwangi, Yoppy Bayu Irawan, melalui Humasnya Muammar Kadhafi.

    Kadhafi mengatakan, adapun inspeksi ke sejumlah SPBU dan POM mini ini, merupakan upaya dari Damkarmat untuk memastikan media atau alat proteksi kebakaran di SPBU sudah memenuhi standar yang berlaku.

    Tidak hanya itu, inspeksi tersebut diharapkan bisa untuk meningkatkan kesadaran proteksi kebakaran, terutama pada SPBU yang notabene tempat yang mudah terbakar.

    “Ini menjadi tugas kami untuk mendorong semua SPBU menggunakan media proteksi kebakaran yang memenuhi SNI dan keselamatan kerja sesuai Peraturan Menteri Ketenagakerjaan,” ujarnya.

    Dari hasil inspeksi beberapa SPBU yang telah didatangi Damkarmat, setidaknya ada 7 SPBU yang telah menyesuaikan alat pemadam kebakarannya sesuai standar. Dan selebihnya masih menggunakan alat yang tidak sesuai, baik dari segi jenis maupun penempatan.

    Inspeksi tersebut juga menemukan adanya vendor pengisian ulang Alat Pemadam Api Ringan (APAR) tidak resmi yang dapat mengeluarkan sertifikasi keselamatan.

    “Sertifikasi hanya boleh diberikan oleh lembaga yang sudah terakreditasi dan memiliki tenaga pemeriksa berkualifikasi,” terang Khadafi.

    Adanya pengawasan atau tugas pemeriksaan intensif terhadap alat pemadam kebakaran baru dilakukan oleh Dinas Damkarmat Banyuwangi di tahun 2025 ini. Pasalnya, pihaknya telah memiliki SDM atau personel andal yang tentunya telah bersertifikat dalam pemeriksaan alat proteksi kebakaran.

    “Alhamdulillah kini kita bisa melaksanakan tugas ini di 2025, sekarang tinggal memberikan edukasi kepada semuanya dalam menggunakan alat pemadam tersebut, sebagai mitigasi pertama,” tutur Kahdafi.

    Khadafi menambahkan, bagi SBPU pemilik alat pemadam kebakaran yang belum SNI, pihaknya bertindak tegas dan mendorong agar SPBU segera memiliki alat pemadam kebakaran yang sesuai standar.

    Setiap hari setidaknya Khadafi targetkan pemeriksaan terus berjalan, termasuk di daerah yang jauh sekalipun seperti Kalibaru hingga wilayah selatan Banyuwangi.

    “Jika terus tidak ada alat pemadaman sesuai SNI kami akan melakukan pemberian Surat Peringatan (SP) 1 setelah inspeksi awal. Jika dalam enam bulan tidak ada perbaikan, akan diberikan SP2. Pada kunjungan ketiga, bila tetap tidak sesuai, kami berhak memberikan tanda atau plakat khusus di lokasi tersebut, bekerja sama dengan Satpol PP. Dinas perijinan dan instansi terkait,” jelasnya. [kun]

  • Petaka di Tengah Main, Bocah Hangus Diduga Dibakar Teman Main

    Petaka di Tengah Main, Bocah Hangus Diduga Dibakar Teman Main

    Situbondo (beritajatim.com) – Tragedi memilukan menimpa seorang bocah laki-laki berusia 10 tahun berinisial AQ, warga Kecamatan Kota, Kabupaten Situbondo. Ia mengalami luka bakar serius di wajah, tubuh, dan tangan, usai diduga dibakar oleh lima teman mengajinya yang masih sebaya.

    Saat ini, AQ tengah dirawat intensif di ruang ICU RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo. Rambut korban juga turut hangus akibat insiden nahas yang diduga dilakukan oleh teman-temannya sendiri, yang berusia antara 10 hingga 12 tahun.

    Kejadian bermula saat AQ pamit kepada ibunya untuk membeli mie. Namun di tengah jalan, ia bertemu dengan lima rekannya yang mengajaknya bermain di depan rumah salah satu dari mereka — yang disebut-sebut sebagai pelaku utama.

    Di lokasi tersebut, tragedi pun terjadi. AQ diduga disiram dan dilempar botol berisi spirtus yang telah dibakar ke arah wajahnya. Ironisnya, tubuh AQ sempat dipegangi oleh teman-temannya sebelum aksi pembakaran itu terjadi.

    Akibatnya, luka bakar parah melanda wajah, tangan, dada, dan perut AQ. Seorang warga berinisial IN yang melihat kejadian itu langsung membawa korban ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis. “Saya baru tahu anak saya terbakar setelah ditelepon tetangga yang bilang AQ dirawat di ICU,” ujar FT, orang tua korban, saat ditemui di rumah sakit, Senin (12/5/2025).

    FT menegaskan, anaknya secara langsung mengaku telah dilempari botol berisi spirtus oleh temannya hingga tubuhnya terbakar. Keluarga pun langsung melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Situbondo. “Kami berharap kasus ini diproses hukum sesuai aturan yang berlaku. Ini bukan main-main, anak saya luka bakar parah,” tegas FT.

    Sementara itu, Kasi Humas Polres Situbondo, AKP Akhmad Sutrisno, membenarkan bahwa laporan telah diterima pihaknya. “Laporannya sudah masuk dan ditangani oleh piket Satreskrim. Terlapor lima anak yang juga masih di bawah umur,” ujar AKP Sutrisno.

    Pihak kepolisian kini tengah mendalami motif dan kronologi kejadian secara menyeluruh, termasuk apakah ada unsur kesengajaan atau kelalaian dari para pelaku. [kun]