Author: Beritajatim.com

  • Sidak, Wabup Jember Dorong Media Center Desa Sidomulyo Lebih Transparan

    Sidak, Wabup Jember Dorong Media Center Desa Sidomulyo Lebih Transparan

    Jember (beritajatim.com) – Wakil Bupati Djoko Susanto melakukan kunjungan mendadak ke kantor Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu (14/5/2025).

    Djoko mengunjungi kantor Desa Sidomulyo setelah menghadiri acara panen kopi petani. Dalam kunjungan itu, Djoko meninjau layanan publik di kantor tersebut.

    Djoko tidak ditemui Kepala Desa Kamiluddin, namun tiga orang perangkat desa. “Kalau secara fisik, (kondisi kantor Desa Sidomulyo) okelah. Tadi disampaikan pelayanan lancar,” katanya.

    Djoko justru tertarik dengan ruang media center. “Penggunaan hardware-nya sudah cukup canggih. Di ruangan saya saja gak ada. TV saja masih TV analog,” katanya tertawa.

    Namun Djoko mengapresiasi pelayanan publik dan media cemter di Kantor Desa Sidomulyo. “Cuma media center tadi nanti kita dorong lebih memenuhi asas transparansi publik. Tidak sekadar menampilkan kolom-kolom, tapi aktivitas apa,” katanya.

    Desa Sidomulyo adalah adalah pemekaran dari Desa Garahan sejak 1990. Sidomulyo menjadi desa definitif empat tahun kemudian. Kini desa itu menjadi salah satu desa wisata pinus.

    Deswita (Desa Wisata) Sidomulyo menyajikan berbagai macam wisata berupa edukasi, industri, seni, dan alam, seperti wisata edukasi kopi, edukasi raja domba, wisata membatik khas Sidomulyo, wisata kerajinan rumah akar, wisata sendang Tirto Gumitir, dan Cafe Sawah. [wir]

  • Pedagang Sayur Asal Sidoarjo Meninggal di Bangkalan, Diduga Kelelahan

    Pedagang Sayur Asal Sidoarjo Meninggal di Bangkalan, Diduga Kelelahan

    Bangkalan (beritajatim.com) – Seorang pedagang sayur ditemukan meninggal saat menepi di pinggir jalan. Jenazah ditemukan warga di Jalan Raya Desa Sukolilo Timur, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan.

    Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi mengatakan, korban yakni AJ (47) asal Kecamatan Candi, Sidoarjo.

    Diduga, korban membawa sayur dari Malang hendak dikirim ke Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang. Aktivitas itu membuat korban kelelahan.

    “Dugaannya meninggal akibat kelelahan karena hendak mengirim sayur dari Malang ke Sampang,” ujarnya, Rabu (14/5/2025).

    AJ ditemukan tergeletak disamping motornya yang masih bermuatan sayur mayur. Usai ditemukan, jenazah langsung dievakuasi.

    “Petugas sudah melakukan visum dan tidak ditemukan tanda kekerasan. Korban lalu dibawa pihak keluarga dan menolak autopsi,” pungkasnya. [sar/but]

  • Banyak Warga Pendatang Surabaya Ajukan Alamat KTP di Tempat Ibadah, DPRD: Ini Tak Bisa Diizinkan!

    Banyak Warga Pendatang Surabaya Ajukan Alamat KTP di Tempat Ibadah, DPRD: Ini Tak Bisa Diizinkan!

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko mengungkapkan banyaknya fenomena pengajuan pengurusan Kartu Tanda Penduduk (KTP) menggunakan alamat rumah ibadah sebagai domisili di kota pahlawan.

    Dia menilai praktik ini tidak bisa dibenarkan dan berpotensi menyalahi aturan administrasi kependudukan.

    Menurut Yona, sejumlah warga yang sejatinya pendatang mencoba menyiasati domisili dengan mencantumkan alamat gereja atau masjid dalam pembuatan KTP. Dia menyebut adanya intervensi dari pihak eksternal yang memaksa agar permohonan semacam ini tetap diproses.

    “Ada intervensi dari pihak eksternal yang meminta bantuan untuk pengurusan KTP menggunakan alamat di rumah-rumah ibadah. Ini tidak bisa diizinkan, kecuali hanya untuk beberapa orang dengan fungsi khusus seperti pendeta atau marbot,” ujar Yona, Rabu (14/5/2025).

    Wakil Ketua DPC Gerindra Surabaya ini menambahkan, fenomena ini sudah melebihi batas wajar dan dikhawatirkan dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu, termasuk keperluan pendidikan, pekerjaan, atau akses layanan publik lainnya. Dia menegaskan bahwa pemalsuan domisili tidak hanya menyalahi norma, tapi juga menabrak ketentuan hukum.

    “Kalau dalam jumlah cukup banyak, itu tidak masuk akal dan tidak bisa dibenarkan. Apalagi kalau tujuannya untuk mengelabui sistem administrasi kependudukan,” lanjutnya.

    Yona juga menjelaskan bahwa tidak ada aturan yang secara eksplisit memperbolehkan rumah ibadah dijadikan alamat domisili KTP, kecuali dalam kondisi tertentu.

    Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri (PBM) Nomor 8 dan 9 Tahun 2006, yang kerap dijadikan rujukan, menurutnya hanya mengatur soal pendirian rumah ibadah dan terkait Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

    “Saya sudah pelajari PBM dua menteri itu, dan tidak ada yang mengatur soal penggunaan rumah ibadah untuk domisili KTP. Jadi dasar hukumnya tidak ada,” tegas Yona.

    Dia mencurigai bahwa banyak dari pemohon KTP dengan alamat rumah ibadah ini adalah pendatang dari luar Surabaya, yang enggan mencantumkan alamat aslinya karena tidak tinggal secara resmi di kota pahlawan.

    “Contohnya ada warga dari Indonesia timur, tapal kuda atau luar sini yang tinggal di Surabaya dan tidak bisa membuat KTP karena tidak punya alamat tetap. Akhirnya alamat gereja dijadikan domisili. Untuk warga muslim masjid dijadikan alamat,” jelas Yona.

    Meski demikian, dia mengakui bahwa tidak semua kasus bisa digeneralisasi. Beberapa orang memang tinggal dan bertugas di rumah ibadah, sehingga layak mendapatkan alamat tersebut secara administratif.

    “Kalau memang tinggal di situ dan menjalankan fungsi, seperti pendeta, takmir, atau marbot, itu bisa diterima. Biasanya juga ada mess atau ruang tinggal untuk mereka,” tutur Yona.

    Yona mengingatkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Surabaya agar tegas dalam menyikapi permohonan semacam ini, agar tidak terjebak dalam ewoh-pekewuh akibat tekanan dari pihak luar.

    Dia juga menganjurkan agar regulasi yang lebih tegas segera disusun untuk mencegah praktik serupa terulang.

    “Ini bukan soal agama atau SARA. Ini soal ketertiban administrasi dan etika dalam kependudukan. Jangan sampai rumah ibadah dijadikan alat manipulasi data,” tandasnya. [asg/ian]

  • Bupati Situbondo Serahkan 455 SK CPNS dan PPPK, 5.200 Orang Tunggu Giliran

    Bupati Situbondo Serahkan 455 SK CPNS dan PPPK, 5.200 Orang Tunggu Giliran

    Situbondo (beritajatim.com) – Bupati Yusuf Rio Wahyu Prayogo menyerahkan petikan surat leputusan (SK) 455 penerima calon [egawai negeri sipil (CPNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) di halaman kantor Pemerintah Kabupaten Situbomdo, Jawa Timur, Rabu (14/5/2025).

    Dari 455 penerima SK, 16 orang di antaranya adalah CPNS, 330 PPPK tenaga guru, 34 PPPK tenaga kesehatan, dan 75 PPPK tenaga teknis. “Ini baru 455, masih ada 5.200 lagi yang akan diangkat bertahap,” kata Rio.

    Ada sembilan orang penerima SK termuda, kelahiran 1997. “Sedangkan yang tertua adalah seorang guru berusia 56 tahun 6 bulan,” kata Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Situbondo, Samsuri.

    CPNS penerima SK harus menjalani masa kerja minimal satu tahun tanpa kesalahan fatal sebelum pengambilan sumpah. “Sementara untuk PPPK, setelah menerima petikan keputusan bupati, langsung bekerja di tempatnya masing-masing,” kata Samsuri.

    Rio berencana membuka lowongan CPNS baru untuk mengisi kekosongan jabatan. “Sirkulasi sedang dihitung,” katanya.

    Rio berharap CPNSdan PPPK bekerja jujur, amanah, dan berorientasi pada kemajuan daerah. “Karakternya harus dinamis, inform sama investasi, semuanya,” katanya.

    Sementara untuk para guru, Rio berpesan untuk menerapkan metode pengajaran terbaik dan inovatif. Sementara itu tenaga kesehatan diminta memastikan pelayanan kesehatan yang inklusif dan maksimal bagi masyarakat.

    Rio tak ingin mendengar ada rumah sakit daerah dan puskesmas yang menolak pasien. “”Mulai dari puskesmas, rumah sakit, tidak boleh menolak,” katanya.

    Pemkab Situbondo akan menggelar pelatihan khusus untuk mendukung kinerja aparatur sipil negara. Dia berkomitmen meningkatkan kapasitas aparatur. [wir]

  • Cegah Kecelakaan, Polisi dan Warga Tambal Jalan Berlubang di Jalur Penghubung Gresik–Sidoarjo

    Cegah Kecelakaan, Polisi dan Warga Tambal Jalan Berlubang di Jalur Penghubung Gresik–Sidoarjo

    Gresik (beritajatim.com) – Aksi cepat tanggap ditunjukkan jajaran Polsek Driyorejo, Gresik bersama warga sekitar dengan menambal jalan berlubang di Jembatan Jrebeng yang menghubungkan Kabupaten Gresik dengan Sidoarjo. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap keselamatan pengguna jalan yang melintasi jalur vital tersebut.

    Penambalan jalan dilakukan menyusul kondisi Jembatan Jrebeng di Jalan Raya Legundi Driyorejo yang mengalami kerusakan akibat tergerus air hujan deras dalam beberapa waktu terakhir. Kerusakan tersebut menyebabkan lubang di sejumlah titik, membuat pengendara harus ekstra hati-hati saat melintas.

    “Demi keselamatan pengendara jalan agar terhindar dari potensi menjadi korban kecelakaan. Kami melakukan secara swadaya,” ujar Kapolsek Driyorejo Kompol Musihram, Rabu (14/5/2025).

    Menurut Kompol Musihram, aksi ini didasari oleh rasa tanggung jawab terhadap keselamatan masyarakat, terutama pengguna jalan yang setiap hari melintasi Jembatan Jrebeng. Ia menegaskan bahwa inisiatif ini adalah langkah preventif guna menghindari jatuhnya korban jiwa di lokasi rawan kecelakaan tersebut.

    Jembatan Jrebeng dikenal sebagai salah satu titik penting penghubung antara wilayah Driyorejo, Gresik, dan Krian, Sidoarjo. Jalan ini merupakan jalur provinsi yang kerap dilalui kendaraan berat dan rawan terjadi kemacetan, khususnya di simpang empat Legundi.

    Kondisi jalan yang berlubang memperparah situasi karena memaksa kendaraan roda empat maupun roda dua melaju dengan kecepatan rendah demi menghindari lubang.

    Agus (54), salah satu pengendara asal Driyorejo, menyampaikan bahwa kerusakan di Jembatan Jrebeng bukan kali pertama terjadi. Ia menyebut lubang jalan di jembatan tersebut sudah sering muncul, namun belum ada penanganan permanen dari pihak terkait.

    “Jalan Jembatan Jrebeng yang berlubang ini bukan yang pertama kali. Tapi, sudah berkali-kali namun belum dibenahi hingga sekarang,” tuturnya.

    Ia berharap adanya penanganan dari instansi terkait agar jalan di Jembatan Jrebeng bisa segera diperbaiki secara permanen. Sebab jika dibiarkan, bukan tidak mungkin akan menimbulkan korban jiwa.

    “Saya sebagai pengguna jalan berharap instansi terkait segera memperbaiki. Jika dibiarkan bisa menimbulkan korban jiwa,” pungkasnya.

    Langkah konkret yang dilakukan Polsek Driyorejo bersama warga ini mendapat apresiasi dari pengguna jalan. Banyak pihak berharap kegiatan semacam ini terus dilakukan untuk menjaga keamanan dan keselamatan pengendara, khususnya di titik-titik rawan kecelakaan. [dny/suf]

  • Angka Kemiskinan Capai 69,9 Persen, Bupati Probolinggo Wadul Ini ke Mensos

    Angka Kemiskinan Capai 69,9 Persen, Bupati Probolinggo Wadul Ini ke Mensos

    Probolinggo (beritajatim.com) – Kabupaten Probolinggo tengah menjadi perhatian pemerintah pusat akibat tingginya angka kemiskinan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2024, tingkat kemiskinan daerah ini mencapai 69,9 persen.

    Data tersebut menempatkan Probolinggo sebagai kabupaten keempat termiskin di Jawa Timur. Kondisi ini dibahas langsung dalam forum diskusi “Pilar-Pilar” yang digelar di Pendapa Prasaja Ngesti Wibawa.

    Acara tersebut dihadiri Menteri Sosial Saifullah Yusuf serta ratusan pendamping bantuan sosial dari berbagai kecamatan. Dalam forum itu, berbagai strategi pengentasan kemiskinan dibahas secara terbuka.

    Bupati Probolinggo, Muhammad Haris, mengakui tingginya angka kemiskinan bukan sesuatu yang bisa dibanggakan. “Ini menjadi cambuk bagi kita semua untuk melakukan perbaikan dan kerja nyata,” ujarnya dalam sambutan.

    Haris menilai bahwa pengentasan kemiskinan tidak bisa hanya bergantung pada bantuan sosial. Ia menekankan pentingnya pendekatan pemberdayaan agar masyarakat bisa mandiri secara ekonomi.

    “Banyak warga kita yang sudah terlalu nyaman dengan bantuan, padahal mereka harus kita dorong untuk lebih berdaya,” kata Haris.

    Sementara itu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf memaparkan bahwa anggaran bansos untuk Probolinggo sangat besar, mencapai Rp532,8 miliar bagi 142.559 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Ditambah lagi, ada dana Rp321,9 miliar untuk peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) bagi lebih dari 638 ribu jiwa.

    “Penduduk miskin di Probolinggo tercatat sebanyak 175.231 jiwa. Kecamatan Krucil paling tinggi, disusul Tiris dan Gading,” ungkap Saifullah Yusuf dalam forum tersebut.

    Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengoptimalkan program yang sudah ada. “Kita tidak perlu program baru, yang penting optimalisasi dan validasi data DTSEN dan DTKS agar tepat sasaran,” ujarnya.

    Bupati Haris menyambut baik hal itu dan menyatakan verifikasi data akan menjadi fokus utama pemerintahannya. Ia menambahkan bahwa keterbatasan lapangan pekerjaan menjadi akar persoalan kemiskinan di Probolinggo.

    “Padahal kita punya potensi besar di sektor pariwisata. Hanya saja sektor industri masih lemah dan perlu penguatan,” jelas Haris.

    Ia mengungkap bahwa saat ini pemerintah daerah tengah menjalin komunikasi dengan sejumlah investor. Harapannya, akan terbuka lebih banyak peluang kerja bagi masyarakat, terutama generasi muda.

    “Kita ingin anak-anak muda punya masa depan di tanah sendiri, bukan merantau karena tak ada pilihan,” pungkasnya. (ada/ian)

  • Beroperasi 19 Mei, Dua Bupati Tinjau Dapur MBG di SLB Jember

    Beroperasi 19 Mei, Dua Bupati Tinjau Dapur MBG di SLB Jember

    Jember (beritajatim.com) – Bupati Muhammad Fawait dan Muhammad Zainal Abidin Djalal, bupati Jember periode 2005-2015, meninjau dua dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sekolah Luar Biasa Kabupaten Jember, Jawa Timur, sepekan sebelum dibuka pada 19 Mei 2025.

    Dua dapur tersebut dibiayai dan dikelola Achmad Sudiyono, mantan kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jember, berlokasi di Jalan Branjangan, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Patrang.

    Fawait menyebut dapur MBG itu spesial. “Spesialnya yang meninjau bukan hanya bupati hari ini, tapi bupati legend, Pak MZA Djalal, mendampungi kita,” katanya, di sela-sela peninjauan, Senin (12/5/2025).

    Fawait menyebut kehadiran dua dapur MBG ini sebagai peristiwa bersejarah. “Jember siap bersinergi dengan pemerintah pusat dan menyukseskan program Presiden Prabowo,” katanya.

    Selain membuka lapngan pekerjaan, Dapur MBG juga memperbaiki gizi anak-anak dan menggerakkan ekonomi. “Ini yang disebut multiplier effect. Ada yang memproduksi tempe, tahu, beras, telur, semuanya bergerak,” kata Fawait.

    “Ini cita-cita besar Pak Prabowo menuju Indonesia Emas 2045. Anak Indonesia gizinya terjaga, perputaran ekonomi tersebar ke seluruh pelosok Indonesia termasuk desa-desa,” kata Fawait.

    Pembangunan dapur-dapur MBG di Jember terus berproses. “Karena ini sebuah kebijakan yang besar dengan terobosan luar biasa. Tapi yang jelas Jember on the track. Insyallah kami akan support siapapun untuk kesuksesan kebijakan nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo,” kata Fawait.

    Sementara itu Achmad Sudiyono mengatakan, dua dapur ini akan memproduksi 3.682 makanan siap saji. “Kapasitas terendahnya tidak boleh kurang dari tiga ribu siswa,” katanya.

    Distribusi MBG ini dilakukan bertahap. Pukul setengah sembilan pagi diperuntukkan siswa taman kanak-kanak. Siswa kelas 1, 2, dan 3 sekolah dasar akan mendapat jatah pada pukul setengah sepuluh pagi. Sementara kelas 4-6 SD hingga sekolah menengah atas dimulai pada pukul sebelas siang.

    Sudiyono menegaskan, sajian makan itu memperhatikan keseimbangan kandungan gizi berdasarkan usia siswa. “Ada protein, larbohidrat, dan serat,” katanya.

    Bahan dasar makanan disuplai dari pihak-pihak yang menyediakan langsung. “Kami tidak beli di mall dan tengkulak besar, supaya menggerakkan sektor ekonomi. Persyaratannya sangat ketat,” kata Sudiyono.

    Salah satu kendaraan yang digunakan untuk mengantarkan MBG adalah mobil APV yang merupakan hibah dari Pemkab Jember. “Mobil itu mampu mengantarkan 800-900 porsi makanan,” kata Soediyono. [wir]

  • 2.108 Peserta Ikuti Seleksi PPPK Tahap II Pemkab Bojonegoro, Rebutkan 1.507 Formasi

    2.108 Peserta Ikuti Seleksi PPPK Tahap II Pemkab Bojonegoro, Rebutkan 1.507 Formasi

    Bojonegoro (beritajatim.com)– Sebanyak 2.108 peserta dinyatakan lolos seleksi administrasi dan berhak mengikuti Seleksi Kompetensi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahap II di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro.

    Seleksi kompetensi mulai digelar sejak Sabtu (10/5/2025) dan akan berakhir besok, Kamis (15/5/2025). Sebanyak 2.108 peserta tersebut akan memperebutkan 1.507 formasi yang tersedia dalam rekrutmen PPPK tahap II tahun anggaran 2024.

    Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian, dan Informasi Aparatur BKPP Bojonegoro, Daniar Surya Adi Permana menjelaskan bahwa pelaksanaan seleksi ini merupakan tindak lanjut dari surat Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Nomor 1291/B-KS.04.01/SD/K/2025 tentang perpanjangan pendaftaran seleksi PPPK Tahap II.

    “Sebanyak 2.108 peserta dinyatakan lolos seleksi administrasi berdasarkan hasil pasca sanggah yang diumumkan pada 28 Februari 2025. Mereka tersebar di berbagai lokasi ujian di beberapa kota,” jelas Daniar, Selasa (13/5/2025).

    Seleksi ini dilaksanakan sesuai ketentuan dan pedoman yang telah ditetapkan oleh BKN. Para peserta diimbau untuk mengikuti seluruh tahapan dengan tertib dan mempersiapkan diri secara optimal agar bisa lolos dalam seleksi kompetensi PPPK tahap lanjutan. [lus/but]

    Adapun rincian lokasi ujian seleksi kompetensi PPPK Tahap II untuk peserta dari Pemkab Bojonegoro adalah sebagai berikut:

    Titik Lokasi Surabaya 1: 1.902 peserta
    Titik Lokasi BKN Semarang II: 45 peserta
    Titik Lokasi Kanreg I BKN Yogyakarta: 155 peserta
    Titik Lokasi Kanreg III BKN Bandung: 4 peserta
    Titik Lokasi Kanreg X BKN Denpasar: 1 peserta
    Titik Lokasi BKN Lampung I: 1 peserta

  • Sarangan dan Poncol Magetan Longsor, 4 Rumah Rusak, Berikut Rinciannya

    Sarangan dan Poncol Magetan Longsor, 4 Rumah Rusak, Berikut Rinciannya

    Magetan (beritajatim.com) – Hujan deras selama hampir tiga jam yang mengguyur Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, pada Rabu (14/5/2025) menyebabkan terjadinya tanah longsor di beberapa titik. Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan, Eka Wahyudi, mengungkapkan bahwa laporan pertama diterima oleh Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) pada pukul 16.00 WIB.

    “Rabu (14/5) Pukul 16.00 WIB Pusdalops-PB menerima laporan bahwasannya hujan intensitas sedang hingga tinggi selama kurang lebih 3 jam mulai pukul 10.30 WIB s/d 13.30 WIB di wilayah Kecamatan Poncol, mengakibatkan tanah longsor sebanyak 4 titik di wilayah Desa Gonggang Kecamatan Poncol,” terang Eka.

    Empat titik longsor tersebut berada di wilayah RT dan RW yang berbeda di Desa Gonggang dan menyebabkan kerusakan ringan pada rumah warga. Berikut rinciannya:

    1. RT 25 RW 3 – Talud setinggi 3 meter, tebal 30 cm, dan lebar 15 meter longsor dan menimpa dinding rumah milik Sugeng. Rumah mengalami kerusakan ringan.

    2. RT 27 RW 3 – Talud lahan perkebunan milik Karno (50 tahun) longsor dengan dimensi 3 meter tinggi, 40 cm tebal, dan 10 meter lebar. Material longsor mengenai dinding rumah Giyem, mengakibatkan kerusakan ringan.

    3. RT 27 RW 3 – Masih di lahan milik Karno, longsoran talud berdimensi 3 meter tinggi, 40 cm tebal, dan 3 meter lebar menimpa dinding rumah Jirah. Kerusakan tergolong ringan.

    4. RT 17 RW 3 – Talud rumah milik Sainem (70 tahun) longsor dengan tinggi 3 meter, tebal 30 cm, dan lebar 5 meter.

    Selain di wilayah Poncol, tanah longsor juga terjadi di Jl. Raya Sarangan No.47, Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan. Longsoran tanah dengan tinggi 6 meter, lebar 1 meter, dan tebal 1 meter sempat menutup sekitar 35 persen badan jalan. Warga bersama Polsek Plaosan segera melakukan pembersihan, dan kini akses jalan telah kembali normal.

    Setelah menerima laporan, personel piket Posko BPBD Kabupaten Magetan langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan asesmen dan pendataan. Selain itu, BPBD juga memberikan bantuan logistik darurat kepada warga terdampak, bersama dengan perangkat desa setempat.

    “Saat ini, seluruh pembersihan material longsor di Desa Gonggang telah selesai dilakukan secara mandiri oleh masyarakat dan Tim Desa Tangguh Bencana (Destana) Desa Gonggang. Penanganan di wilayah Sarangan juga telah rampung dan jalur kembali dapat dilalui secara normal,” terang Eka.

    BPBD Kabupaten Magetan mengimbau warga untuk tetap siaga dan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana, terutama di musim hujan dengan curah tinggi. [fiq/but]

  • Sekjen Herman Sampaikan Arahan Strategis dari AHY untuk Demokrat Jatim

    Sekjen Herman Sampaikan Arahan Strategis dari AHY untuk Demokrat Jatim

    Surabaya (beritajatim.com) – Sekjen DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron melakukan kunjungan silaturahmi ke kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Jatim.

    Kedatangan Herman disambut Ketua DPD Demokrat Jatim Emil Elestianto Dardak dan Bendahara DPD dr Agung Mulyono.

    Dalam kunjungan tersebut, Herman menyampaikan sejumlah arahan strategis dari Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Yakni, fokus pada penguatan organisasi dan konsolidasi internal partai. Ia juga menegaskan pentingnya semangat dan kekompakan kader di tengah dinamika politik yang terus berkembang.

    “Saya sebagai Sekjen baru memberikan arahan yang merupakan bagian dari arahan Ketua Umum. Seluruh pengurus harus diaktifkan dan bergerak. Tidak ada lagi yang pasif,” tegas Herman.

    Herman juga menyoroti pentingnya penyesuaian struktur organisasi sesuai dengan perubahan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai. Ia menyebutkan bahwa saat ini telah ditambahkan beberapa badan baru, seperti Badan Saksi, Badan Logistik, dan Komite Khusus yang harus segera ditindaklanjuti oleh seluruh jajaran pengurus daerah.

    “Struktur baru ini harus segera direspons. DPD perlu segera merevisi Surat Keputusan kepengurusan agar sesuai dengan struktur yang telah ditetapkan. Banyak amanah yang saya bawa dan saya harap bisa langsung dijalankan,” tukasnya.

    Terkait polemik yang sempat mencuat mengenai kepemilikan kantor DPD Demokrat Jatim, Herman menegaskan bahwa kantor tersebut sejak awal adalah milik Partai Demokrat. “Kalau ada pihak lain yang mengklaim, kami siap untuk menghadapi. Yang paling penting adalah menjaga semangat kader, agar tetap solid dan berjuang bersama,” jelasnya.

    Sementara itu, Ketua DPD Demokrat Jatim, Emil Elestianto Dardak mengapresiasi kehadiran langsung Sekjen ke Surabaya dan menyebutnya sebagai bentuk perhatian serius dari DPP terhadap perkembangan Demokrat di daerah.

    “Kehadiran Pak Sekjen memberi banyak wejangan dan arahan strategis. Ini menjadi bekal bagi kami untuk menatap sukses di Pemilu 2029,” ujar Emil.

    Ia juga menjelaskan, bahwa saat ini DPD Demokrat Jatim tengah menyusun berbagai program konsolidasi dan persiapan Musyawarah Daerah (Musda).

    Meski masa jabatan pengurus saat ini berlaku hingga 2027, penyesuaian tetap diperlukan sesuai AD/ART terbaru yang akan ditetapkan Kementerian Hukum dan HAM tahun 2025.

    Bendahara DPD Demokrat Jatim, dr Agung Mulyono menegaskan, kesiapan pihaknya untuk menjalankan instruksi Ketua Umum AHY dan Sekjen Herman Khaeron. “Kami siap bekerja keras untuk menjalankan amanah Ketum dan Sekjen, demi menambah perolehan kursi Demokrat di 2029 mendatang,” ujar dokter Agung.

    Kunjungan ini menjadi bagian dari rangkaian konsolidasi nasional Partai Demokrat pasca Pemilu 2024, sebagai langkah awal untuk menyongsong peta pertarungan politik lima tahun ke depan dengan semangat baru dan kepengurusan yang semakin solid. (tok/but)