Author: Beritajatim.com

  • Bupati Pasuruan Imbau Warga Waspadai Cuaca Ekstrem

    Bupati Pasuruan Imbau Warga Waspadai Cuaca Ekstrem

    Pasuruan (beritajatim.com) – Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo mengeluarkan imbauan kepada seluruh masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Hujan deras disertai angin kencang telah menyebabkan sejumlah bencana di berbagai wilayah di Kabupaten Pasuruan.

    Menurut Mas Rusdi, curah hujan yang tinggi menyebabkan banjir melanda sejumlah kecamatan, seperti Kraton, Pohjentrek, dan Wonorejo. “Saya ikut prihatin dengan bencana yang terjadi dalam beberapa hari belakangan,” ujarnya, Jumat (16/5/2025).

    Banjir tidak hanya merendam rumah-rumah warga, tetapi juga menyebabkan kerusakan infrastruktur. Salah satu insiden terparah adalah ambruknya Jembatan Karangjati di Kecamatan Wonorejo, yang sempat memutus akses masyarakat di wilayah tersebut.

    Tak hanya itu, tembok penahan tanah (TPT) jembatan di Desa Bakalan, Kecamatan Purwosari, juga mengalami kerusakan akibat derasnya arus air. Di Dusun Keputran, pos kamling hanyut terbawa banjir, dan satu rumah warga di Kecamatan Kejayan roboh diterjang angin kencang.

    “Banjir membuat rumah warga terendam, belum lagi jembatan ambruk, rumah roboh dan TPT tergerus,” tambah Mas Rusdi. Ia menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat agar tidak lengah terhadap potensi bencana susulan yang mungkin terjadi.

    Sebagai langkah antisipatif, Pemkab Pasuruan telah menginstruksikan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk memperkuat koordinasi dan komunikasi hingga ke tingkat desa dan kelurahan. “Karena koordinasi itu penting agar semuanya siap siaga,” tegasnya.

    Mas Rusdi menambahkan bahwa sinergi antara lembaga dan masyarakat sangat penting untuk meminimalkan dampak dari bencana yang terjadi. “Kalau komunikasi semua elemen masyarakat bagus, Insya Allah dampak bencana bisa kita tekan dan tidak sampai ada korban jiwa,” jelasnya. [ada/suf]

  • Viral! Diguyur Hujan Deras, Diduga Stasiun Blitar Bocor

    Viral! Diguyur Hujan Deras, Diduga Stasiun Blitar Bocor

    Blitar (beritajatim.com) – Viral video diduga atap Stasiun Kota Blitar bocor usai saat diguyur hujan deras. Terlihat dari video itu plafon yang berada di loket tunggu tiket Stasiun Blitar bocor.

    Diduga bocornya atap Stasiun Kota Blitar ini terjadi pada Kamis (16/05/2025) kemarin. Pada Kamis kemarin wilayah Kota Blitar memang diguyur hujan deras hingga menyebabkan banjir di beberapa titik.

    “Lobby Stasiun Kota Blitar bocor,” ucap Ari, warga Kota Blitar, Jumat (16/05/2025).

    Meski bocor, namun hal itu tidak sampai parah. Para penumpang pun tidak terganggu dan tetap bisa melanjutkan perjalanan kereta apinya.

    “Bocor untungnya tidak parah,” imbuhnya.

    Warga pun berharap kondisi ini tidak terulang kembali. PT KAI Daop 7 Madiun pun diharapkan bisa segera melakukan perbaikan sehingga atap Stasiun Blitar tidak bocor kembali saat hujan datang.

    “Ya harapannya tentu agar kondisi ini tidak terulang kembali,” tandasnya.

    Terkait video viral lobby Stasiun Kota Blitar bocor tersebut, PT KAI Daop 7 Madiun belum memberikan komentarnya. Saat mencoba dihubungi PT KAI Daop 7 juga belum merespon hal tersebut. [owi/aje]

  • Ketika Wagub Emil dan Wali Kota Surabaya Eri ‘Mesra’ Bahas Fly Over Taman Pelangi

    Ketika Wagub Emil dan Wali Kota Surabaya Eri ‘Mesra’ Bahas Fly Over Taman Pelangi

    Surabaya (beritajatim.com) – Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto terlihat ‘mesra’ bersama Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.

    Kedua sosok pemimpin muda ini hadir bersama dalam rapat terbatas dengan Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Roy Rizali Anwar di Kantor Dirjen Marga Bina Marga Kementerian PU, Jalan Pattimura Jakarta Selatan.

    Selain Eri Cahyadi, Emil juga didampingi Kepala Bappeda Provinsi Jawa Timur Mohammad Yasin. Emil membicarakan tentang rencana pembangunan infrastruktur dan beberapa program strategis di Kota Pahlawan Surabaya.

    Secara khusus, Emil menyampaikan posisi Surabaya sebagai salah satu kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur berupa jalan, tol, maupun flyover menjadi hal yang penting.

    “Surabaya ini kota metropolis terbesar kedua di Indonesia dan di Asia (setelah Jabodetabek), hari ini bersama Dirjen PU Bina Marga kami membahas berbagai hal terkait pembangunan infrastruktur bersama Wali Kota Surabaya,” ucap Emil.

    “Tentu dengan pertarungan anggaran yang cukup ketat di tengah kontraksi ekonomi, pembangunan infrastruktur menjadi salah satu cara memperkuat ekonomi,” lanjutnya.

    Ini tidak lain, tambah Emil, juga ditunjang peran Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara yang secara geografis menjadikan Jatim sebagai hub atau penghubung bagian Indonesia Timur ke Barat maupun sebaliknya.

    Tercatat, ada sebanyak 20 Provinsi Indonesia Timur yang hampir 80 persen logistiknya disuplai Jatim dan ada 34 jalur tol laut, 19 di antaranya berpusat di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

    “Ini adalah kekuatan luar biasa. Betapa pentingnya menjaga Jatim sebagai center of gravity dan episentrum dari berbagai perkembangan di Indonesia ditentukan Jatim,” imbuhnya.

    “Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya ini berperan sangat penting untuk hilir mudik pengiriman logistik Jawa Timur. Prioritasnya ketahanan pangan dalam konsep logistik pangan, Tanjung Perak ini mengirim supply logistik makanan bahkan sampai ke Banjarmasin, Balikpapan dan seterusnya,” tuturnya.

    Maka, salah satu usulan Pemprov Jatim dan Pemkot Surabaya yang dibahas adalah proyek pembangunan flyover di Taman Pelangi.

    “Taman Pelangi ini ada di jantung kota, setiap harinya selalu ada kepadatan lalu lintas didaerah tersebut,” jelasnya.

    “Beberapa aspek tentu kami kaji lebih mendalam seperti dari segi keamanan, sisi anggaran. Harapannya pembangunan flyover bisa mengatasi kemacetan dan mengurai kepadatan,” ungkapnya.

    Untuk itu, lanjut Emil, pihaknya bersama Kementerian Pekerjaan Umum siap mengerucutkan action plan dan mendukung teknisnya.

    “Bismillah kita ikhtiarkan program strategis ini agar aktivitas dan mobilitas masyarakat semakin lancar, sehingga biaya logistik semakin murah dan efisien. Dan, akhirnya perekonomian di Surabaya dan Jatim semakin berkembang dan maju,” harapnya.

    “Walaupun ini masih awal, tapi sebagai permulaan yang baik kita harus meyakini dan optimis pembangunan infrastruktur flyover bisa memberikan kemudahan bagi pergerakan orang maupun barang bisa semakin lancar,” tukasnya.

    Senada dengan Wagub Emil, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyambut baik hadirnya flyover di Taman Pelangi Surabaya. Ia berharap pembangunan flyover strategis di jantung kota Surabaya ini bisa mempercepat perjalanan dan produktivitas masyarakat.

    “Flyover Taman Pelangi ini cukup urgent, karena bisa mengurai kemacetan sekaligus meningkatkan aksesibilitas perekonomian. Maka, selanjutnya kita targetkan supaya proyek bisa segera direalisasikan,” pungkasnya. [tok/aje]

  • Warga Kaligedang Bondowoso Mengamuk: Tiga Petugas Keamanan Disandera, Dua Kantor Dibakar

    Warga Kaligedang Bondowoso Mengamuk: Tiga Petugas Keamanan Disandera, Dua Kantor Dibakar

    Bondowoso (beritajatim.com) – Sekitar 500 warga Desa Kaligedang, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, mengamuk pada Kamis sore, 15 Mei 2025. Aksi massa itu dipicu oleh tindakan sepihak sekelompok petugas keamanan kebun yang membongkar paksa pos ronda bambu yang sedang dibangun warga.

    Insiden tersebut tidak hanya memunculkan kemarahan, tetapi juga memicu penyanderaan terhadap tiga petugas keamanan berpakaian sipil. Tak hanya itu, dua kantor milik perusahaan perkebunan dan satu mobil pribadi milik seorang asisten tanam turut dibakar oleh massa.

    Menurut Kepala Desa Kaligedang, Sukarto, kejadian bermula sekitar pukul 17.00 WIB ketika warga tengah bergotong royong mendirikan poskamling di pinggir desa. Pembangunan ini telah lebih dulu diberitahukan kepada pihak pemerintah desa oleh Ketua RW setempat.

    Namun secara tiba-tiba, lima pria tanpa seragam datang dan membongkar seluruh struktur pos ronda yang baru saja didirikan warga. Aksi tersebut menyulut kemarahan warga yang merasa haknya atas keamanan lingkungan dirampas.

    “Saya baru tahu setelah dihubungi perangkat desa. Saat saya datang, massa sudah mengepung para petugas itu,” kata Sukarto, Jumat pagi, 16 Mei 2025.

    Dua dari lima petugas berhasil menyelamatkan diri, sementara tiga lainnya diamankan warga dan dibawa ke Balai Desa Kaligedang. Sukarto mengaku berusaha melindungi ketiganya dari amukan warga. Namun, massa tetap mendesak agar para petugas itu menjelaskan siapa yang memberi perintah pembongkaran poskamling tersebut.

    Ketegangan berlangsung hingga larut malam. Warga yang terlanjur marah memblokade jalan desa dengan menebang pohon, membakar ban bekas, serta membakar kantor dan kendaraan milik pihak kebun. Situasi baru mereda sekitar pukul 00.00 WIB setelah pemerintah desa, aparat keamanan, dan kuasa hukum warga melakukan mediasi. Ketiga petugas akhirnya dipulangkan dengan pengawalan ketat.

    “Mediasi sudah dilakukan, tapi warga masih belum puas. Mereka tetap menggandeng LBH untuk menyelesaikan masalah ini secara hukum,” ujar Sukarto.

    Sementara itu, Yadi, warga Ijen lainnya, menyebut insiden ini tidak lepas dari kasus hukum sebelumnya yang menimpa tiga petani lereng Gunung Ijen. Ketiganya sedang berkonflik lahan dengan PTPN dan telah divonis bersalah oleh Pengadilan Negeri Bondowoso.

    Hingga kini, belum ada laporan korban jiwa dalam insiden tersebut. Aparat masih melakukan pendataan untuk menghitung jumlah kerugian material. [awi/suf]

  • Pemprov Jatim Perjuangkan SRRL, Pilihan Baru Transportasi Publik di Surabaya Raya

    Pemprov Jatim Perjuangkan SRRL, Pilihan Baru Transportasi Publik di Surabaya Raya

    Surabaya (beritajatim.com) – Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak mengaku optimistis Surabaya Regional Railway Line (SRRL) bisa menghadirkan pilihan baru moda transportasi publik terintegrasi bagi masyarakat Surabaya dan sekitarnya.

    Hal tersebut disampaikannya dalam audiensi bersama Menteri Perhubungan RI Dudy Purwagandhi dan jajarannya, serta Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

    Emil menyebut, proyek ini bertujuan memodernisasi layanan Kereta Rel Listrik (KRL) di jalur Surabaya-Sidoarjo-Gresik yang dipastikan akan semakin menambah jumlah moda transportasi publik bagi masyarakat.

    “Alhamdulillah, saat ini transportasi publik sudah semakin dilirik masyarakat. Di Jawa Timur ada layanan bus Trans Jatim yang sudah melayani lima koridor antarkota dan antarkabupaten. Animo masyarakat tinggi sangat tinggi pada Trans Jatim ini sebagai solusi transportasi modern yang efisien dan terjangkau,” kata Emil.

    “Rencana pengoperasian SRRL ini jadi inovasi baru bagi Jawa Timur, ke depannya proyek ini akan memanfaatkan jalur ganda kereta api (double track) yang menghubungkan Surabaya-Sidoarjo-Gresik,” imbuhnya.

    Pihaknya meyakini proyek SRRL ini akan meningkatkan konektivitas antarwilayah yang menghubungkan Surabaya Raya. Hal ini juga berseiring dengan tingginya minat masyarakat terhadap penggunaan transportasi massal yang semakin meningkat.

    Emil berterima kasih atas dukungan penuh Kementerian Perhubungan pada proyek SRRL yang sangat ditunggu oleh seluruh masyarakat Jawa Timur.

    “Proyek ini dapat animo tinggi dari masyarakat, tentu kami siap memperjuangkan dan mengikhtiarkan lewat berbagai peluang agar proyek SRRL ini bisa berjalan dengan baik,” jelasnya.

    Proyek SRRL, lanjut Emil, menjadi prioritas dalam pengembangan transportasi publik yang terintegrasi di kawasan Surabaya Raya.

    Untuk itu, lanjut Emil, perlu adanya kolaborasi dan sinergi antara Kementerian Perhubungan RI, Pemprov Jawa Timur dan Pemkot Surabaya dalam membangun sistem transportasi publik yang efisien dan terjangkau.

    “Kebijakan ini sejalan dengan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam mengimplementasikan Nawa Bhakti Satya dengan tujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan kualitas layanan transportasi publik di wilayah Jawa Timur,” katanya.

    Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Pemprov Jawa Timur atas atensi yang diberikan khususnya proyek SRRL di Surabaya Raya.

    “Terima kasih kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim yang membersamai kami berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan terkait proyek SRRL ini,” ucap Eri.

    “Tentu kami optimistis proyek ini akan menghasilkan multiplayer effect, di antaranya semakin meningkatkan layanan transportasi publik di wilayah aglomerasi Gerbangkertosusila, mempercepat konektivitas antarwilayah sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi,” pungkasnya. [tok/aje]

  • Desa Merkawang Jadi Percontohan Program Desa Cinta Statistik di Tuban

    Desa Merkawang Jadi Percontohan Program Desa Cinta Statistik di Tuban

    Tuban (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Tuban bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tuban mencanangkan Program Pembinaan Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) di Balai Desa Merkawang, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban.

    Sebelumnya, sosialisasi tersebut dilakukan pada hari kamis 15 Mei 2025 dengan dibuka oleh Kepala BPS Kabupaten Tuban, Andhie Surya Mustari.

    Menurutnya, program Desa Cantik bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pendataan di tingkat desa agar data yang tersedia akurat, mutakhir, dan dapat mendukung pelaksanaan pembangunan yang tepat sasaran.

    “Tantangan utamanya pembangunan di tingkat pemerintahan paling bawah, yakni desa,” ujar Andhie Surya Mustari.

    Pria yang akrab disapa Andhie ini juga menjelaskan bahwa di desa tersedia data dan informasi statistik yang lengkap dan akurat. Sehingga, program ini diharapkan untuk pengumpulan, pengolahan, dan pemanfaatan data secara mandiri.

    “Perangkat desa saat ini menghadapi beban yang cukup besar dalam mengelola data akibat banyaknya aplikasi dan permintaan data dari berbagai instansi,” terang Andhie sapanya.

    Oleh karena itu, BPS Tuban bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfo-SP) Kabupaten Tuban dalam rangka memberikan pendampingan dan pelatihan kepada agen statistik desa.

    “Harapannya, perangkat desa dapat melakukan pengumpulan, pengolahan, dan pemanfaatan data secara mandiri, sehingga pengelolaan data menjadi lebih efektif dan efisien,” imbuhnya.

    Saat ini, masih kata Andhie, dalam tahap awal, Desa Merkawang fokus melakukan pendataan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang mencakup klasifikasi usaha, pelatihan yang telah diterima dan akses permodalan, serta pendampingan yang diperoleh.

    “Data ini nantinya dapat menjadi dasar dalam mendukung program pemberdayaan UMKM serta mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata dia.

    Adapun pogram Desa Cantik telah dimulai sejak tahun 2021 dengan tahap sosialisasi dan pembinaan di beberapa desa di Kecamatan Jenu dan Plumpang. Lalu, Pada tahun 2024, Pemerintah Kabupaten Tuban telah mencanangkan pelaksanaan 100 persen Desa Cantik di seluruh desa di Kabupaten Tuban.

    “Nah untuk tahun ini, Desa Merkawang dipilih sebagai desa percontohan dengan penambahan kolaborasi melibatkan perguruan tinggi, perbankan, dan pelaku usaha agar data yang dihasilkan dapat segera dimanfaatkan untuk pemberian modal dan pendampingan usaha,” tutupnya. [ayu/aje]

  • Nurul Yaqin Anas Terpilih Sebagai Ketua Asosiasi Penghulu di Tuban

    Nurul Yaqin Anas Terpilih Sebagai Ketua Asosiasi Penghulu di Tuban

    Tuban (beritajatim.com) – Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) Kabupaten Tuban menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) II di Gedung Korpri Tuban. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada kamis (15/05/2025) sore, dalam rangka memperbarui kepengurusan sekaligus merumuskan arah program kerja organisasi profesi penghulu di Kabupaten Tuban.

    Ketua Panitia Muscab II APRI Tuban, Nur Fuat mengatakan dalam Muscab ini disepakati Nurul Yaqin Anas menjadi ketua yang terpilih.  Nurul Yaqin Anas dari KUA Merakurak  terpilih sebagai Ketua APRI Tuban periode 2025-2029.

    Nur Fuat menambahkan Muscab tidak hanya pemilihan pengurus baru, akan tetapi agenda utama yakni penyampaian laporan pertanggungjawaban pengurus lama.

    “Muscab ini bukan sekadar agenda rutin organisasi, tetapi juga menjadi ajang evaluasi dan perumusan strategi peran penghulu di masyarakat,” ungkap Nur Fuat.

    Sebelumnya, pelaksanaan Muscab ini dilakukan diskusi panel terlebih dahulu untuk membahas berbagai permasalahan dan solusi terkait administrasi kependudukan yang selama ini kerap menjadi tantangan dalam pelayanan penghulu.

    “Oleh karena itu, dibutuhkan strategi peran penghulu di masyarakat ini agar semakin optimal,” imbuhnya.

    Berdasarkan data di APRI, kata Fuat, saat ini terdapat 34 penghulu di Kabupaten Tuban, terdiri dari 20 Kepala KUA dan 14 penghulu non-kepala. “Kami berharap seluruhnya dapat terus meningkatkan sinergi dengan Pemerintah Kabupaten Tuban, khususnya dalam pelayanan pernikahan, rujuk, dan bimbingan keagamaan lainnya,” pesan dia.

    Sementara itu, Wakil Bupati (Wabup) Tuban, Drs. Joko Sarwono yang membuka kegiatan tersebut turut menyampaikan apresiasi atas kontribusi APRI dalam memperkuat pelayanan keagamaan di tengah masyarakat.

    “Semoga Muscab ini dapat menghasilkan program kerja dan struktur kepengurusan yang kuat, serta mampu memberi kontribusi nyata sesuai AD/ART organisasi,” tutur Joko sapanya.

    Ia berpesan kepada APRI Tuban untuk terus bersinergi dengan Kementerian Agama dan Pemkab Tuban, terutama dalam mendukung kebijakan prioritas daerah, seperti peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan keluarga, serta penanggulangan pernikahan dini.

    “Pemberian dispensasi nikah harus lebih selektif demi aspek kesehatan dan masa depan generasi muda,” pesan dia.

    Sebab, hal ini merupakan bagian penting upaya kita bersama untuk menekan angka stunting di Kabupaten Tuban dan harus selaras dengan kebijakan Pemkab Tuban dalam menangani program tersebut. [ayu/aje]

  • Angkutan Umum Mojokerto–Batu Via Cangar Kembali Beroperasi, Ini Jadwal dan Tarifnya

    Angkutan Umum Mojokerto–Batu Via Cangar Kembali Beroperasi, Ini Jadwal dan Tarifnya

    Mojokerto (beritajatim.com) – Angkutan umum antar kota dalam provinsi (AKDP) rute Mojokerto–Batu via Cangar kembali beroperasi. AKDP yang dilauching awal tahun 2024 lalu ini kembali beroperasi setelah sempat dihentikan akibat bencana longsor yang menutup jalur alternatif Pacet–Batu di kawasan Blok Watu Lumpang, Taman Hutan Raya (Tahura) R Soerjo.

    Kepala Seksi Pengendali Operasional (Kasi Dalops) Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Prasarana Perhubungan Lalu Lintas Angkutan Jalan (UPT P3 LLAJ) Mojokerto Dinas Perhubungan Jawa Timur, Akhmad Yazid mengatakan, armada milik Perusahaan Otobus (PO) Bagong mulai kembali mengaspal mulai, Kamis (15/5/2025) kemarin.

    “Transportasi AKDP Mojokerto-Batu via Cangar sudah berjalan kembali. Tarif tidak ada perubahan, hanya ada penyesuaian pada jam keberangkatan sama. Sesuai aturan dan kesepakatan, jika terjadi cuaca ekstrem atau hujan armada tidak akan melintas jalur tersebut,” ungkapnya, Jumat (16/5/2025).

    Jam operasional terbaru AKDP Mojokerto–Batu via Cangar, lanjutnya, dimulai pukul 05.30 WIB hingga 16.15 WIB setiap hari. Tarif angkutan dari Mojokerto ke Batu sebesar Rp40 ribu. Sementara, bagi penumpang yang naik atau turun di Bundaran Pacet dikenai tarif Rp20 ribu, berlaku juga untuk arah sebaliknya.

    Rute ini sebelumnya tidak beroperasi sejak, Kamis (3/4/2025), setelah akses utama tertutup longsor yang menimbulkan korban jiwa sebanyak 10 orang. Jalur Pacet–Cangar sendiri dibuka secara terbatas sejak, Rabu (23/5/2025), dengan pembatasan waktu operasional mulai pukul 05.00 hingga 18.00 WIB karena masih dalam proses pengerjaan.

    Angkutan AKDP Mojokerto–Batu yang dikelola PO Bagong tersebut menggunakan enam unit minibus, masing-masing berkapasitas 15 penumpang. Skema operasionalnya terdiri dari tiga armada berangkat dari Mojokerto dan tiga armada kembali dari Batu. Rute yang dilayani mencakup Terminal Kertajaya Mojokerto, Pasar Dlanggu, Kutorejo, Bundaran Pacet, Cangar, Bumiaji, hingga Terminal Batu. [tin/aje]

    Jadwal keberangkatan AKDP Mojokerto–Batu via Cangar :

    Dari Mojokerto :

    1. 05.30 WIB

    2. 06.00 WIB

    3. 08.45 WIB

    4. 09.15 WIB

    5. 12.15 WIB

    6. 12.45 WIB

    7. 15.45 WIB

    8. 16.15 WIB

    Dari Batu :

    1. 05.30 WIB

    2. 06.00 WIB

    3. 08.45 WIB

    4. 09.15 WIB

    5. 12.15 WIB

    6. 12.45 WIB

    7. 15.45 WIB

    8. 16.15 WIB

  • Longsor di DAM Kedung Sapi: Akses Jalan Putus, Dua Warga Terpaksa Mengungsi

    Longsor di DAM Kedung Sapi: Akses Jalan Putus, Dua Warga Terpaksa Mengungsi

    Pacitan (beritajatim.com) – Dua warga terpaksa mengungsi akibat longsor yang terjadi di sekitar DAM Kedung Sapi, Desa Jetis Kidul, Kecamatan Arjosari, Pacitan, pada Kamis (15/5/2025).

    Kedua warga tersebut adalah Boniyem dan Siti Romlah, satu keluarga yang rumahnya berada paling dekat dengan lokasi DAM. Sementara itu, Sujiatin, warga lainnya yang juga terdampak, memilih tetap tinggal di rumah karena hujan mulai reda.

    “Karena hujan sejak kejadian itu mulai reda, saya memilih tinggal di rumah,” kata Sujiatin Jum’at (16/5/2025).

    Ia menuturkan, peristiwa longsor terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Saat sedang melaksanakan salat, ia mendengar suara gemuruh seperti ledakan. Setelah dicek, ternyata saluran irigasi yang meluap akibat derasnya air menyebabkan tanah longsor.

    Kaur Kesra Desa Jetis Kidul, Dasiyo, menjelaskan bahwa penyebab kejadian adalah banjir akibat klep DAM yang dalam kondisi terbuka.

    “Sudah berusaha ditutup, namun klep tersebut macet dan tidak bisa diturunkan. Selain itu, ada sampah dan kayu yang menghalangi,” jelasnya.

    Akibat longsor tersebut, pondasi Masjid Jami Madekan mengalami pengikisan, jalan penghubung dua rumah warga longsor dan akses terputus. Selain itu, aliran air irigasi untuk persawahan juga terputus. [tri/aje]

  • Bimtek Penulisan Dinas Perpustakaan Jatim Disambut Antusias, 75 Peserta Ikut Sesi Intensif

    Bimtek Penulisan Dinas Perpustakaan Jatim Disambut Antusias, 75 Peserta Ikut Sesi Intensif

    Surabaya (bertajatim.com) – Bertempat di Graha Pustaka lantai 2 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, Kamis 15 Mei 2025, Dinas Perpustakaan resmi membuka acara bimbingan teknis (bimtek) penulisan yang disambut antusias tinggi dari masyarakat.

    Acara dibuka langsung oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Tiat S Suwardi, yang menyampaikan capaian menggembirakan Provinsi Jawa Timur dalam hal indeks literasi nasional.

    Tiat menyebut, “Mengacu ke indeks literasi, Jawa Timur ada di posisi ke-tiga secara nasional, naik cukup signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.” Capaian ini dinilainya sebagai bekal penting untuk merealisasikan program Gubernur yang menargetkan Jatim sebagai pusat literasi nasional.

    Dalam sambutannya, Tiat menyoroti tingginya antusiasme warga Jawa Timur terhadap bimtek ini. “Lantas melalui bimtek kali ini, menjadi upaya kami untuk terus memberikan support kepada masyarakat dan para penulis yang ada di Jatim, ternyata terbukti naskah yang terkirim mencapai 500 lebih, ini sungguh luar biasa antusiasme serta animo warga,” ujarnya di hadapan peserta.

    Bimtek ini dikemas dalam tiga sesi dan menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang literasi dan budaya. Pada hari pertama, hadir tiga narasumber yakni Henri Nurcahyo, Bambang Prakoso, dan Aditya Akbar Hakim. Sesi kedua dilanjutkan keesokan harinya dengan kehadiran Teguh Wahyu Utomo.

    Henri Nurcahyo, penulis dan pendiri komunitas Brang Wetan, membuka sesi dengan mengangkat filosofi pohon beringin sebagai simbol kearifan lokal yang perlu digali lebih dalam.

    “Bapak/Ibu pernah mencermati pohon beringin? Apa yang bisa kita amati dari pohon tersebut. Jika kita teliti dan mau menggali, pohon beringin punya banyak nilai kearifan pun manfaat serta makna filosofis. Pohon itu senantiasa hijau sepanjang tahun, tidak pernah kering memberi keteduhan. Hal ini sebagai bukti bila terdapat local genius pada pohon beringin,” kata Henri.

    Ia menyoroti pentingnya budaya lokal dalam pendidikan serta mendorong peserta untuk berani bertanya dan berdiskusi sebagai bagian dari proses literasi kritis.

    Sementara itu, Bambang Prakoso yang juga Ketua Gerakan Pembudayaan Minat Baca Jawa Timur, mengangkat warisan intelektual para leluhur bangsa yang terbukti dari berbagai artefak sejarah seperti Candi Borobudur.

    Ia menyampaikan bahwa Jawa Timur memiliki potensi kuat untuk menjadi provinsi rujukan literasi nasional, asalkan ekosistem literasi dibangun dengan berkelanjutan. Menurutnya, langkah awal dapat dimulai dengan penulisan konten lokal, penerbitan buku, serta pemberian apresiasi kepada para penulis.

    Pembicara ketiga, Aditya Akbar Hakim, lebih menekankan pada aspek teknis penyusunan naskah, khususnya dalam hal pemilihan judul. “Judul itu pintu masuk, agar pembaca kepo penasaran lantas ingin lanjut membaca. Tapi membuat judul bisa mudah bahkan sulit, bergantung stok bacaan referensi yang kita punya,” ujar Adit, yang dikenal sebagai penulis dari berbagai penerbit besar di Indonesia.

    Aditya juga mendorong peserta untuk mengevaluasi isi tulisan dan mengaitkannya dengan daya tarik judul. Ia menegaskan bahwa kontemplasi dan pengalaman membaca yang luas sangat menentukan kekuatan judul dalam menarik perhatian pembaca.

    Sebanyak 75 peserta dari berbagai kota dan kabupaten di Jawa Timur mengikuti bimtek ini dengan semangat tinggi. Diskusi, pembahasan naskah, serta feedback langsung dari narasumber menjadi nilai tambah yang dinantikan peserta. Mereka pun berharap hasil dari bimtek ini bisa membawa naskah mereka masuk nominasi tulisan terbaik sekaligus memperkuat peran Jatim dalam dunia literasi nasional. [suf]