Author: Beritajatim.com

  • Pasar Hewan Maospati Direlokasi ke Belakang Puskesmas, 17 KK Bakal Pindah

    Pasar Hewan Maospati Direlokasi ke Belakang Puskesmas, 17 KK Bakal Pindah

    Magetan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Magetan resmi menetapkan lokasi baru untuk relokasi Pasar Hewan Maospati (Pahingan), yang sebelumnya berada di Jalan Maospati – Barat. Dari tiga opsi yang diajukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag)—yakni barat Puskesmas Maospati, belakang Puskesmas, dan belakang SMPN 3 Maospati—Penjabat (Pj) Bupati Magetan, Nizhamul, memilih area di sisi barat Puskesmas atau kawasan Totog sebagai lokasi relokasi.

    Pada Jumat (16/5/2025) Nizhamul meninjau langsung lokasi pasar lama dan lahan baru bersama tim dari Disperindag, BPKPD, dan Satpol PP. Dalam sidak tersebut, ia juga menyempatkan berdialog dengan warga yang telah menempati tanah aset pemerintah di lokasi relokasi.

    “Ini merupakan bagian dari kerja sama dengan Disperindag untuk memindahkan Pasar Hewan dari Jalan Maospati-Barat ke kawasan Totog, tepatnya di sebelah barat Puskesmas,” jelas Nizhamul.

    Dia menyebutkan bahwa dari tiga titik aset milik Pemkab di Kelurahan Maospati, lokasi di barat Puskesmas dinilai paling strategis. Namun, tantangan di lokasi tersebut adalah keberadaan rumah-rumah warga yang berdiri di atas lahan itu. Meski begitu, warga disebut hanya memiliki hak pakai. “Kami telah berdialog dengan beberapa penghuni, dan pada prinsipnya mereka tidak menolak,” ujarnya.

    Nizhamul menekankan bahwa Pemkab akan tetap memberikan bantuan pemindahan barang kepada warga sebagai bentuk tanggung jawab sosial, meskipun tidak ada kompensasi dalam bentuk uang. “Sudah ada kesepakatan bahwa tidak akan diberikan kompensasi dalam bentuk uang,” terang Nizhamul.

    Data pemerintah menunjukkan ada 17 rumah yang ditempati oleh 18 kepala keluarga, dengan catatan mereka telah menghuni lahan tersebut sejak tahun 1953 secara turun-temurun. “Relokasi Pasar Hewan dipastikan akan dilakukan di lokasi ini,” tegas Nizhamul.

    Lahan yang disiapkan mencapai 8.000 meter persegi. Dari total luas tersebut, 6.000 meter persegi bersih dari bangunan liar, sementara 2.000 meter persegi masih ditempati warga. Kebutuhan lahan untuk pasar baru hanya sekitar 3.800 meter persegi, setara dengan luas pasar saat ini. “Jadi lahannya mencukupi, dan tentu akan membawa dampak positif bagi ekonomi lokal,” tambahnya.

    Rencana relokasi ini ditargetkan rampung dalam tahun anggaran 2025. Pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp650 juta untuk relokasi pasar dan Rp570 juta untuk pembangunan foodcourt di lokasi lama.

    Alasan utama pemindahan pasar didorong oleh rencana pengembangan wilayah Kabupaten Magetan ke arah Kecamatan Barat, terutama karena keberadaan Kampus Unesa 5 Magetan dan Stasiun Magetan. Selain itu, keberadaan Pasar Hewan setiap hari Pahingan kerap menimbulkan kemacetan sepanjang 4 kilometer.

    “Dengan dipindahkannya pasar ini, selain memperlancar lalu lintas, area lama bisa dikembangkan menjadi pusat UMKM dan foodcourt karena lokasinya yang strategis dekat dengan kampus. Langkah awalnya adalah menyiapkan lokasi, baru kemudian pasar dipindahkan,” tutup Nizhamul. [fiq/beq]

  • Hendry dan Zulmansyah Sepakat Islah, Kongres Persatuan PWI Digelar Paling Lambat 30 Agustus 2025

    Hendry dan Zulmansyah Sepakat Islah, Kongres Persatuan PWI Digelar Paling Lambat 30 Agustus 2025

    Jakarta (beritajatim.com) – Dua tokoh sentral dalam konflik internal Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Hendry Ch Bangun dan Zulmansyah Sekedang, akhirnya sepakat untuk islah. Kedua pihak menyetujui penyelesaian konflik melalui Kongres Persatuan yang akan digelar di Jakarta paling lambat 30 Agustus 2025.

    Kesepakatan itu dicapai dalam pertemuan empat mata di Jakarta, Jumat malam (16/5/2025), yang dimediasi anggota Dewan Pers Dahlan Dahi. Dalam perundingan selama empat jam, Hendry—Ketua Umum PWI hasil Kongres Bandung 2023—dan Zulmansyah—Ketua Umum PWI hasil Kongres Luar Biasa (KLB) 2024—menandatangani dokumen bermaterai yang dinamakan Kesepakatan Jakarta.

    “Semua harus melihat ke depan dengan semangat persatuan,” kata Hendry. “Ini semua untuk mengembalikan PWI yang sempat tertahan program kerjanya akibat perpecahan selama setahun.”

    Zulmansyah menambahkan, “Ini hasil yang luar biasa. Sejarah untuk PWI. Semoga PWI kembali guyub dan bersatu sesuai namanya Persatuan Wartawan Indonesia, baik di PWI pusat maupun di daerah.”

    Kesepakatan Jakarta berisi komitmen kedua pihak untuk menyelesaikan konflik secara tuntas dan damai. Kongres Persatuan akan menjadi forum final untuk menentukan arah kepemimpinan PWI ke depan. Untuk itu, akan dibentuk panitia bersama, yakni organizing committee (OC) dan steering committee (SC), yang beranggotakan perwakilan dari kedua belah pihak.

    Dokumen juga menyebutkan bahwa semua anggota biasa PWI berhak mencalonkan diri sebagai Ketua Umum. Hambatan administratif akibat konflik sebelumnya akan dihapus melalui mekanisme yang disepakati demi menjaga semangat rekonsiliasi.

    “Bang Hendry dan Bang Zul tegas dan konsisten dengan prinsip masing-masing. Tapi kebesaran jiwa dan rasa tanggung jawab yang tinggi untuk pers Indonesia menjadi titik temu,” kata Dahlan.

    Dengan jumlah anggota lebih dari 30.000 orang yang tersebar di 39 provinsi, serta sekitar 20.000 wartawan bersertifikat, PWI diharapkan kembali fokus menjalankan program kerja dan meningkatkan kapasitas anggotanya tanpa dibayangi konflik internal. [beq]

  • Diguyur Hujan, Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Siaga Banjir

    Diguyur Hujan, Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Siaga Banjir

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Hujan yang terjadi beberapa waktu terakhir membuat debit sungai Bengawan Solo mengalami peningkatan. Intensitas hujan yang tinggi dan berlangsung cukup lama membuat debit sungai terpanjang di Pulau Jawa itu pada status siaga hijau atau siaga 1 banjir.

    Kasi Kegawatdaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Agus Purnomo, mengatakan, meningkatnya tinggi muka air (TMA) sungai Bengawan Solo yang melintas di Kabupaten Bojonegoro itu karena wilayah hulu juga tren airnya sedang tinggi.

    “Kenaikan TMA ini dipengaruhi kiriman dari hulu Jawa Timur maupun Jawa Tengah. Selain itu juga karena hujan lokal yang terjadi,” ujarnya, Sabtu (17/5/2025).

    Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, yang diperoleh dari perusahaan umum (Perum) Jasa Tirta Devisi Jasa Asa III Sungai Bengawan Solo pada Sabtu (17/5/2025) pukul 08.00 WIB, TMA di Bengawan Solo wilayah Karangnongko berada di angka 27.18 meter di atas permukaan laut (MDPL).

    Sedangkan TMA di wilayah Kota Bojonegoro pada waktu yang sama di angka 12.28 MDPL. Pihak BPBD Bojonegoro, menetapkan status sungai terpanjang di Pulau Jawa ini pada level siaga 1 atau siaga hujau bencana banjir. [lus/but]

  • Wisatawan Tanggapi Pembangunan Jalan Menuju Kawah Kelud Kediri

    Wisatawan Tanggapi Pembangunan Jalan Menuju Kawah Kelud Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Suasana sejuk pegunungan dan aroma tanah vulkanik kembali menarik perhatian para pencinta wisata alam. Di lereng Gunung Kelud, Kabupaten Kediri, deru alat berat menggema menyusuri jalur baru yang tengah dibuka.

    Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) kembali melanjutkan pembangunan akses jalan menuju kawah Gunung Kelud.

    Proyek ini bukan sekadar membangun jalur fisik, tapi juga membangun kembali harapan akan kemudahan akses dan geliat wisata yang sempat meredup usai erupsi besar beberapa tahun silam. Jalan tersebut diperpanjang sejauh 241 meter dengan lebar 4 meter, dan kini progres pembangunannya telah mencapai 50 persen.

    “Kalau ini selesai sih harapannya sepeda bisa naik ya seperti dulu,” kenang Fenty, seorang pengunjung asal Gadungan, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri. Ucapannya menyiratkan kerinduan akan masa-masa ketika jalur ke kawah bisa dilalui sepeda dan kendaraan ringan.

    Fenty juga berharap pengelolaan kawasan wisata Gunung Kelud bisa kembali seperti dulu, termasuk akses ke kolam air panas yang menjadi favorit pengunjung. “Fasilitas wisata Gunung Kelud bisa kembali seperti pada saat belum erupsi, seperti ada akses ke air panas,” tambahnya.

    Pembangunan jalan ini menggunakan dana APBD 2025 senilai Rp650.139.000. Pemerintah memprioritaskan jenis konstruksi rigid pavement (cor beton), sebagaimana yang digunakan dalam pembangunan jalan tahap awal tahun 2019.

    Pemilihan metode ini dinilai lebih kuat dan tahan terhadap risiko erupsi maupun kondisi cuaca ekstrem, berbeda dengan aspal yang cenderung lebih rentan rusak saat hujan deras.

    Jika sesuai rencana, proyek jalan menuju kawah ini akan rampung pada akhir Mei. Bagi masyarakat dan wisatawan, perpanjangan jalan ini membawa harapan baru, lebih dekat dengan alam, lebih nyaman menikmati pesona Kelud. [nm/but]

  • Selamatkan Anak Terkunci di Kamar, Damkar Ngadiluwih Tuai Pujian

    Selamatkan Anak Terkunci di Kamar, Damkar Ngadiluwih Tuai Pujian

    Kediri (beritajatim.com) – Sebuah insiden tak terduga terjadi di Jl. Tambangan, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, ketika seorang anak kecil secara tidak sengaja mengunci dirinya dari dalam kamar.

    Sang ibu, Dewi Masrurning, membagikan pengalaman penuh ketegangan ini melalui media sosial Facebook, seraya mengucapkan terima kasih atas tindakan cepat petugas pemadam kebakaran (Damkar) Ngadiluwih.

    “Beribu terima kasih kami ucapkan kepada tim regu penyelamat Damkar Ngadiluwih yang telah ikhlas membantu kami membuka pintu yang terkunci dari dalam kamar akibat ulah putra kami,” tulis Dewi dikutip beritajatim.com, pada Sabtu (17/5/2025).

    Menurut keterangan yang dibagikan, saat kejadian anaknya sedang bermain di dalam kamar dan tanpa sengaja mengunci pintu dari dalam. Kesulitan komunikasi terjadi karena jendela kamar terpasang teralis dan dipaku permanen, sehingga tidak memungkinkan dibuka dari luar. Anak tersebut juga belum bisa memahami arahan yang diberikan.

    Dalam kondisi panik dan tidak menemukan solusi lain, Dewi memutuskan untuk menghubungi petugas Damkar Ngadiluwih. “Solusi dari semuanya adalah memanggil Damkar, dan Alhamdulillah fast respon sekali,” tambahnya.

    Mendapat aduan dari masyarakat, Petugas Damkar Ngadiluwih langsung merespons dan tiba di lokasi dengan cepat. Proses evakuasi berlangsung hanya sekitar 10 menit. Aksi cepat ini pun menuai pujian dari warga setempat dan pengguna media sosial.

    “Langsung sigap dan meluncur ke rumah kami, evakuasi hanya butuh 10 menit saja. Terima kasih atas semua, moga bisa membantu masyarakat lebih luas lagi. Bravo Damkar Ngadiluwih,” lanjut Dewi.

    Postingan Dewi juga memantik beragam respons dari warganet yang saling berkomentar. Salah satunya datang dari Velicya Cesa. “Dr situlah aku tidak mau mlavon kamar tur tak wei kunci nek ndwur sing skirane umur skian thun gak teko,” tulisnya.

    Menanggapi komentar tersebut, Dewi menjawab, “Velicya Cesa betul kak. Ini beruntungnya juga belum di plavon jadi bisa naik tangga masuk kamar. Bisa buat pelajaran atas kecerobohan saya,” jawabnya.

    Pengalaman serupa juga dibagikan oleh warganet lain, Nurul Chotimah. “Anakku dulu pernah terkunci d dalam kamar. Saya gak sampai panggil damkar. Tetangga ku berinisiatif naik ke atas tembok pake tangga kayu, trus tangganya di pindahin ke kamar, turun liwat tangga itu. Akhirnya bisa buka kunci,” tulisnya.

    Dewi pun membalas komentar Nurul Chotimah. “Iya kak, yang sulit nyari tangganya. Tembok 4 meteran dan gak ada laki-laki di rumah dan sekitar jadi pilihan satu-satunya panggil damkar,” jawabnya.

    Aksi sigap Damkar Ngadiluwih menjadi sorotan positif warga, dan kisah ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan orang tua dalam menjaga anak, terutama dalam situasi di rumah yang berpotensi berbahaya. [nm/but]

  • Rusak Jalan, Bupati Sidoarjo Hentikan Aktivitas Truk Urukan di Kalanganyar-Banjarkemuning

    Rusak Jalan, Bupati Sidoarjo Hentikan Aktivitas Truk Urukan di Kalanganyar-Banjarkemuning

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Bupati Sidoarjo, H Subandi, secara tegas menghentikan aktivitas truk pengangkut urukan yang melintas di jalan antara Desa Kalangayar dan Segoro Tambak, Kecamatan Sedati. Pemicunya, aktivitas truk-truk tersebut dinilai menyebabkan kerusakan jalan yang sangat parah.

    Keputusan penghentian operasional truk-truk besar itu dilakukan sebagai respons atas keluhan pengguna jalan dan masyarakat sekitar. Banyak warga dan pengguna jalan mengalami kesulitan saat melewati jalan tersebut. Tidak setiap jam pengendara motor yang melintas jatuh akibat kerusakan jalan yang ada.

    “Kami minta armada urukan dihentikan mulai hari ini,” kata Bupati Sidoarjo H. Subandi Sabtu (17/5/2025).

    Bupati Subandi mengatakan dirinya menerima keluhan pengguna jalan tentang kerusakan jalan di kawasan Banjarkemuning, jalan tersebut bergelombang dan berlubang. Sebagian becek dan berlumpur karena tumpahan tanah urukan yang diangkut armada truk.

    H. Subandi juga memerintahkan Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air (BM SDA) memanggil perusahaan pelaksana pengangkut urukan. Sebab, ternyata beberapa kali hujan deras masih turun. Aspal jalan rusak. Bahkan, di beberapa titik muncul lubang besar.

    “Kami tidak mau masyarakat terkena dampak kerusakan itu. Kepentingan masyarakat harus menjadi pertimbangan utama,” tegas Bupati Subandi.

    Kepala Dinas PU BM SDA Dwi Eko Saptono juga mengindahkan perintah bupati dan memanggil pelaksana urukan. “Pelaksana urukan kami panggil terkait mobilisasi armada urukan,” timpal Dwi Eko Saptono.

    Keputusannya dalam tindaklanjut ada dua. Pertama, pihak pelaksana urukan sepakat menghentikan mobilisasi angkutan urukan mulai hari ini. Penghentian pelaksanaan urukan berlangsung sampai ada pemberitahuan lebih lanjut dari Dinas PU BM SDA Sidoarjo.

    Kedua, pihak pelaksana urukan juga bersedia melakukan rekondisi jalan yang rusak akibat kegiatan mobilisasi urukan di ruas jalan antara Desa Kalanganyar dan Segoro Tambak, Kecamatan Sedati. “Rekondisi jalan dibiayai oleh pelaksana urukan,” tegas Dwi Eko. [isa/beq]

  • Bocor Parah, KAI Segera Lakukan Perbaikan Atap Stasiun Kota Blitar

    Bocor Parah, KAI Segera Lakukan Perbaikan Atap Stasiun Kota Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – PT KAI Daop 7 Madiun langsung melakukan perbaikan atap Stasiun Kota Blitar yang bocor. Atap bagian lobby stasiun yang sebelumnya bocor diperbaiki dengan penambalan dan pengecatan.

    Manager Humas Daop KAI Daop 7 Madiun, Rokhmad Makin Zainul menegaskan bahwa pihaknya langsung bergegas cepat untuk melakukan perbaikan atap Stasiun Kota Blitar yang sempat bocor. Diharapkan perbaikan ini bisa mencegah bocor kembali terulang.

    “Sudah dilaporkan dan sudah ditindaklanjuti unit terkait dengan melakukan perbaikan,” ungkap Rokhmad Makin Zainul, Sabtu (17/5/2025).

    Sebelumnya, pada Kamis (15/05/2025) kemarin atap lobby Stasiun Kota Blitar bocor. Terlihat air hujan masuk ke dalam lobby akibat bocor tersebut.

    Namun PT KAI Daop 7 Madiun menjelaskan bahwa kejadian itu tidak sampai mengganggu aktivitas penumpang. Para penumpang tetap bisa melanjutkan perjalanan menggunakan kereta api.

    “Alhamdulillah kemarin itu tidak sampai mengganggu penumpang,” tegasnya.

    Selain bocor, lingkungan Stasiun Kota Blitar juga sempat terendam banjir. Meski tidak sampai masuk stasiun namun pelataran dan tempat pemberhentian kendaraan tergenang air cukup tinggi.

    “Untuk terkait banjir di lingkungan stasiun juga karena curah hujan yang cukup tinggi,” tandasnya.

    Wilayah Kota Blitar memang sedang mengalami cuaca buruk selama beberapa hari terakhir. Curah hujan tinggi yang terjadi menyebabkan sejumlah titik di Kota Blitar terendam banjir. [owi/beq]

  • Seberangi Sungai Pakai Rakit Gedebok, Petani di Ngadirojo Tewas Tenggelam

    Seberangi Sungai Pakai Rakit Gedebok, Petani di Ngadirojo Tewas Tenggelam

    Pacitan (beritajatim.com) – Seorang petani asal Dusun Jangkrik, Desa Hadiluwih, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan, ditemukan meninggal dunia, Jum’at (16/5/2025). Jasad ditemukan setelah dilaporkan hilang usai mencoba menyeberangi sungai menggunakan rakit.

    Korban diketahui bernama Slamet (74), Warga Dusun Jangkrik, Desa Hadiluwih, Kecamatan Ngadirojo. Korban bersama Suntoro tetangganya sama sama mencari rumput di seberang sungai.

    Santoro sempat diajak pulang naik motor oleh warga, korban menolak dan memilih menyeberang sungai dengan rakit yang dibuat dari dua batang pisang atau gedebok. Rakit buatan korban hanyut mengikuti arus sungai yang saat itu cukup deras.

    “Korban menggunakan rakit sederhana dari dua batang pisang untuk menyeberang, namun saat tiba di tepi barat sungai, dia kesulitan naik ke daratan karena tidak bisa berpegangan dengan kuat. Saksi yang melihat sempat memanggil, tapi korban hilang dari pandangan,” terang Kapolsek Ngadirojo, AKP Makhmuddi Kurnianto, ditulis Sabtu (17/5/2025)

    Pencarian dilakukan hingga malam hari oleh tim gabungan bersama warga. Sekitar pukul 21.00 WIB, korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di wilayah Dusun Sogo, Desa Hadiwarno, atau sekitar beberapa ratus meter dari lokasi awal.

    “Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis, jenazah kami serahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah dan tidak meminta penyelidikan lebih lanjut,” tambahnya.

    Proses pencarian melibatkan personel Polsek, Koramil, Trantib Kecamatan, Tagana, dan petugas Puskesmas Ngadirojo.

    Kapolsek mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan tidak memaksakan diri menyeberangi sungai saat debit air sedang tinggi.

    “Kami mengimbau kepada seluruh warga, khususnya yang tinggal di dekat aliran sungai, agar tidak nekat menyeberang saat kondisi sungai banjir atau deras. Lebih baik menunggu air surut atau mencari jalan alternatif yang aman,” Pungkasnya. (tri/but)

  • Dikepung Banjir, Wali Kota Blitar Wajibkan Seluruh RT Bersihkan Drainase

    Dikepung Banjir, Wali Kota Blitar Wajibkan Seluruh RT Bersihkan Drainase

    Blitar (beritajatim.com) – Syauqul Muhibbin akan mengeluarkan surat edaran kepada seluruh RT yang ada di Kota Blitar. Wali Kota Blitar itu ingin agar seluruh RT mengaktifkan kembali kerja bakti pembersihan saluran drainase.

    Alasan pengaktifan kerja bakti pembersihan saluran drainase ini tak lepas dari banjir yang terus terjadi beberapa hari terakhir. Kota Blitar memang tengah dikepung banjir selama beberapa hari terakhir, beberapa jalan protokol di Kota Blitar lumpuh akibat adanya banjir.

    Hal itulah coba diatasi oleh Wali Kota Blitar dengan semangat gotong royongnya membersihkan saluran drainase. Harapannya tentu air bisa mengalir dengan lancar dan tidak ada lagi banjir akibat luapan saluran drainase.

    “Nantinya kita akan berikan edaran untuk RT, RW untuk melakukan kerja bakti untuk antisipasi cuaca yang tidak pasti. Semua mengecek saluran air maupun drainase untuk mengecek dengan pola gerakan bareng, bila ada saluran yang rusak supaya segera melaporkan,” kata pria yang akrab disapa Mas Ibin, Sabtu (17/05/2025).

    Mas Ibin sendiri telah memeriksa langsung kondisi saluran drainase yang ada di Kota Blitar. Sejumlah sungai juga telah diperiksa, hal ini dilakukan Wali Kota Blitar untuk mengetahui apa penyebab banjir yang terjadi sejak beberapa hari terakhir ini.

    “Kita tentukan tindakannya apakah cukup mengatur alur air, ataupun normalisasi untuk membuat sodetan. Yang jelas kami masih mempelajari entah penanganan ataupun pembersihan aliran,” tegasnya.

    Wali Kota Blitar itu ingin semua pihak terlibat dalam penanganan banjir ini. Dirinya ingin semua pihak merasa memiliki Kota Blitar dan serta rutin melakukan pembersihan sungai serta drainase agar banjir bisa dicegah.

    “Kalau air tidak tinggi maka aman memastikan aliran atau irigasi itu rutin, dan sebulan sekali atau sebulan dua kali harus di cek, dan bila dicek rapi semua maka akan apakah tersumbat dan apakah penuh karena tidak bisa menampung. Intinya kita cek dulu, kalau seperti ini sedikit susah, kalau sudah didalamkan dan normalisasikan akan mudah, yang jelas kita bersama warga bersama sama untuk melakukan penanganan, baik normalisasi ataupun sodetan di temen – temen Dinas PUPR,” tegasnya. (owi/but)

  • Kemarau Basah, BMKG Kalianget Prediksi Potensi Banjir Sumenep

    Kemarau Basah, BMKG Kalianget Prediksi Potensi Banjir Sumenep

    Sumenep (beritajatim.com) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur telah merilis waspada cuaca ekstrem selama satu pekan ini akibat perubahan atmosfer.

    Di Kabupaten Sumenep, meski tidak masuk dalam daerah waspada bencana seperti prakiraan BMKG Jawa Timur, ternyata juga mengalami musibah banjir yang cukup meluas.

    Menanggapi itu, Kepala BMKG Kalianget Sumenep, Ari Widjajanto menjelaskan, banjir di kawasan Kota Sumenep Selasa lalu juga dipicu kondisi air laut pasang.

    “Karena saat itu bertepatan dengan kondisi air laut pasang, otomatis ketinggian air juga bertambah. Kemudian intensitas curah hujan juga cukup tinggi. Itu beberapa faktor cuaca yang mempengaruhi musibah banjir kemarin,” katanya, Sabtu (17/05/2025).

    Ia memaparkan, dalam beberapa hari ke depan, BMKG memprediksi masih akan terjadi hujan di kawasan Sumenep, meski intensitasnya tidak terlalu tinggi.

    “Saat ini angin timuran yang menjadi pertanda masuk musim kemarau belum efektif. Ada sirkulasi lokal yang membuat angin menjadi lemah, sehingga muncul awan-awan yang berpotensi menyebabkan hujan,” ujarnya.

    Lebih lanjut ia menerangkan, sebenarnya dari sisi waktu, saat ini sudah masuk ke masa pancaroba atau perubahan musim dari penghujan ke kemarau. Namun ada faktor ‘pengganggu’ yang menyebabkan musim berubah.

    “Lazimnya di akhir musim penghujan, di sisi selatan Australia akan terbentuk badai. Nah, badai itu akan menyerap energi yang tersisa menjadi angin timuran yang kering menuju Indonesia dan masuklah ke musim kemarau. Tapi sekarang ini badai tidak terbentuk. Hanya bibit-bibit saja. Karena hanya bibit, maka tidak terjadi angin timuran,” ungkapnya.

    Kondisi tersebut menyebabkan masih terjadi hujan meski sudah masuk musim kemarau. “Itu yang dinamakan kemarau basah. Karakternya mirip dengan musim penghujan meski tidak sama persis,” jelasnya.

    Ia menambahkan, saat terjadi kemarau basah, ada beberapa potensi bencana yang harus diwaspadai, yakni banjir dan tanah longsor. Sedangkan untuk petir dan angin puting beliung, berdasarkan prakiraan BMKG, Sumenep relatif aman. (tem/but)