Author: Beritajatim.com

  • Dua Hari Sampang Dilanda Banjir, 5 Desa Terendam

    Dua Hari Sampang Dilanda Banjir, 5 Desa Terendam

    Sampang (beritajatim.com) – Memasuki pertengahan Mei 2025 intensitas hujan di Kabupaten Sampang masih tinggi hingga mengakibatkan banjir dampak dari luapan sungai Kemuning yang tak mampu menampung volume air hujan.

    Air hujan terus menggenangi sejumlah pemukiman padat penduduk. Tak tangung tanggung hampir lima desa terendam banjir. Diantaranya Desa Gunung Madeh, Desa Kemuning, Desa Pasean, Desa Tanggumong dan sejumlah kawasan perkotaan tidak hanyan itu akses jalan penghubung antar kecamatan juga terendam banjir.

    “Akses jan yang lumpuh itu jalan raya ke arah Omben dan Kedundung, ketinggian air memang tidak seberapa namun kendaraan roda dua tidak bisa menerobos karena bisa merusak mesin,” ujar Fatur korban banjir asal Desa Tanggumong, Minggu (18/5/2025)

    Kondisi seperti ini juga berdampak pada sektor ekonomi kecil, seperti pedagang pasar yang mengalami penurunan pembeli karena warga enggan keluar rumah di tengah cuaca ekstrem.

    Semetara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang Candra Romadoni Amin telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada, terutama di daerah rawan banjir.

    “Petugas akan terus siaga 24 jam untuk memantau kondisi cuaca yang kemungkinan besar akan terjadi luapan sungai,” ucapnya.

    Dia menjelaskan, bahwa untuk kondisi saat ini disebabkan faktor-faktor pembentuk awan yang sangat banyak. Termasuk kelembatan yang tinggi.

    Cuma untuk saat ini sesuai dengan data Automatic Water Level Recorder (AWLR) Tinggi Muka Air (TMA) di Kabupaten Sampang alami penurunan.

    Pangilen 6,78 m (sebelumnya 6,85 m). Bahagia 4,38 m.(sebelumnya 4,39 m). Air laut pasang sampai pukul 12.46 WIB.

    “Semoga Sampang aman, dan tidak terus-terusan di landa banjir akibat cuaca yang seperti ini,” pungkasnya.[sar/aje]

  • Mutasi Jabatan di Wilayah Polda Jatim, Berikut Daftarnya!

    Mutasi Jabatan di Wilayah Polda Jatim, Berikut Daftarnya!

    Surabaya (beritajatim.com) – Gerbong mutasi kembali bergulir di wilayah Polda Jawa Timur, sejumlah personil mulai berpangkat Ipda, Iptu, AKP, Kompol hingga AKBP tercatat dalam surat telegram No ST/520/V/KEP/2025 tertanggal 16 Mei 2025.

    Gerbong mutasi jabatan di jajaran Polda Jatim ini tercatat 375 personelz di antaranya adalah Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Aris Purwanto mengemban tugas baru sebagai penyidik Madya 3 Ditreskrimsus Polda Jatim. Kini Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya diemban oleh AKBP Edy Herwiyanto, yang sebelumnya Kasubdit III Ditreskrimsus Polda Jatim.

    Untuk jabatan Kasubdit III Ditreskrimsus Polda Jatim diemban oleh AKBP Dewa Putu Prima Yogantara Parsana dari Bareskrim Polri.

    Kasubdit Regident Ditlantas Polda Jatim AKBP Galih Bayu Raditya mengemban tugas baru sebagai Kasubdit Gakkum Ditpolairud Polda Jatim. Untuk Kasubdit Regident dijabat oleh Kompol Yanto Mulyanto, yang sebelumnya pindahan dari Polda Papua.

    Sedangkan Waka Polres Sampang Kompol Hj Hosna Nurhidayah mengemban tugas baru sebagai Waka Polres Bangkalan. Ini Satu satunya Polwan (polisi wanita) yang ada di jajaran Polda Jatim menjabat Waka Polres.

    “Mutasi jabatan merupakan hal yang wajar dalam suatu organisasi termasuk Polda Jawa Timur. Mutasi jabatan ini dilakukan untuk memberikan penyegaran dan meningkatkan kinerja,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Jules Abraham Abast, Minggu (18/5/2025).

    Selain itu, lanjut Kombes Jules sapaan akrabnya, mutasi jabatan dilakukan untuk pembinaan karier dan peningkatan profesionalisme serta peningkatan kompetensi.

    “Personel yang mutasi tentunya akan dapat mengembangkan potensi diri dengan lebih baik dan meningkatkan kemampuan di berbagai bidang. Utamanya dalam menghadapi tantangan tugas sehingga akan berguna dalam meningkatkan kinerja dan pelayanan Polda Jawa Timur kepada masyarakat,” pungkasnya. [uci/aje]

  • Pemkab Magetan Pastikan Lahan Aset di Sarangan Bakal Dimanfaatkan OPD

    Pemkab Magetan Pastikan Lahan Aset di Sarangan Bakal Dimanfaatkan OPD

    Magetan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Magetan melalui Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Winarto memastikan aset rumah makan di kawasan Sarangan yang sempat dikelola secara pribadi kini resmi menjadi milik pemerintah daerah. Winarto menjelaskan, lokasi tersebut dulunya berada di wilayah desa, namun kini sudah berubah status menjadi kelurahan sehingga pengelolaannya beralih ke pemerintah.

    “Kalau enggak salah itu dari desa menjadi kelurahan. Nah, kalau dulu kan memang itu perangkat desa kan yang mengelola. Jadi memang sempat berdiri sebuah rumah makan di lahan aset Pamkab Magetan tersebut. Nah, akhirnya terus kita menertibkan. Kita tertibkan, kan begitu. Kita tertibkan tidak semudah membalik telapak tangan kan? Kita perlu proses, perlu pendekatan.”

    Proses penertiban dilakukan secara persuasif untuk menghindari konflik dan menjaga hubungan baik dengan warga yang selama ini mengelola aset tersebut. Pendekatan dialog menjadi kunci untuk memastikan bahwa masyarakat tidak merasa dirugikan.

    “Jangan sampai ada yang dirugikan dan segala macam dan perlu dipahamkan bagi saudara-saudara kita. Wong ini kan juga masyarakat kita semua. Dan bukan siapa-siapa.”

    Winarto menambahkan bahwa kini aset tersebut telah resmi menjadi milik pemerintah daerah dan selanjutnya akan dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Magetan sebagai bagian dari pengembangan fasilitas wisata di kawasan Sarangan.

    “Ini ketika sudah kita perbaiki, ini menjadi asetnya pemerintah daerah. Lah saya pemerintah daerah ini karena wilayah yang di kawasan Sarangan, coba nanti dia dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) gitu loh untuk fasilitas pembinaan fasilitas gitu. Yang menempati itu kan juga sudah didekati juga.”

    Pihak yang sebelumnya menempati lahan tersebut disebut telah memahami dan menerima keputusan tersebut, sehingga proses berjalan lancar tanpa hambatan.

    “Juga diberikan satu pemahaman juga. Dan juga menerima, bisa menerima. Artinya tidak ada masalah. Kan begitu.”

    Winarto meminta masyarakat fokus pada perkembangan terbaru dan tidak terjebak pada perdebatan masa lalu, mengingat setiap langkah pemerintah melalui proses administratif yang sah.

    “Jangan flashback. Ketika flashback, ‘Pak, sekian-sekian kenapa enggak diterapkan sewa dan segala macam?’ Semua ada prosesnya. Semua ada prosesnya. Jadi kita tidak serta-merta itu. Itu. Makanya okelah kita berfokus pada progres yang terbaru saja.”

    Rencananya, lokasi strategis yang berada di dekat pertigaan Dewi Sri Sarangan itu akan diusulkan sebagai tambahan fasilitas wisata, seperti lahan parkir atau area bisnis baru, sesuai kebutuhan dan pengajuan dari Disbudpar.

    “Nah, nanti kita limpahkan ke Disbudpar untuk bisa sebagai tambahan fasilitas pariwisata. Tinggal Disbudpar diusulkan untuk apa? Mungkin bisa untuk lahan parkir atau fasilitas lainnya. Itu kan nanti tinggal pengajuannya dari Disbudpar seperti apa,” terangnya.

    “Itu kan sempat ramai juga toh teman-teman. Ya enggak apa-apa kami diingatkan juga enggak apa-apa. Eee ya jelas pada posisi sekarang kita progresnya seperti itu sudah menjadi aset punya daerah,” pungkasnya. [fiq/aje]

  • HUT ke-185: Warga Bence Kediri Rayakan Sejarah dan Kearifan Lokal

    HUT ke-185: Warga Bence Kediri Rayakan Sejarah dan Kearifan Lokal

    Kediri (beritajatim.com) – Lingkungan Bence, Kelurahan Pakunden, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri tampil semarak pada Minggu (18/5/2025) saat merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-185.

    Perayaan ini bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan perwujudan kebersamaan dan penghormatan terhadap sejarah lokal yang terus hidup dalam keseharian warganya.

    Rangkaian kegiatan dimulai sejak pagi dengan senam sehat bersama yang diikuti oleh warga dari berbagai usia. Kegiatan ini menjadi simbol kekompakan sekaligus ajang mempererat silaturahmi.

    Setelah itu, suasana berubah menjadi khidmat dengan digelarnya acara slametan dan tumpengan, ritual khas masyarakat Jawa sebagai bentuk syukur atas perjalanan panjang Lingkungan Bence.

    Tampak hadir dalam acara ini Plt Kepala Kelurahan Pakunden, Taufik Yusuf, bersama sejumlah tokoh penting lainnya, seperti Kalimi (mantan Lurah Pakunden), Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta tokoh sesepuh lingkungan Bence.

    Kehadiran mereka menegaskan bahwa dukungan terhadap pelestarian nilai-nilai lokal tetap kuat di tengah arus modernisasi.

    Plt Lurah Pakunden, Taufik, menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif warga yang terus menjaga semangat gotong royong dan kecintaan pada sejarah kampung halaman.

    “Peringatan ini membuktikan bahwa masyarakat Bence memiliki kepedulian terhadap akar budaya dan identitas lingkungannya. Ini menjadi contoh positif bagaimana sejarah lokal bisa dirawat dengan semangat kekinian,” tuturnya.

    Bukan hanya merayakan usia, acara ini juga menggali kembali asal-usul nama “Bence” yang selama ini menyimpan cerita menarik. Mbah Katimun, salah satu sesepuh yang disegani warga, menceritakan asal muasal nama Bence yang erat kaitannya dengan mitos burung misterius.

    “Orang-orang zaman dulu percaya bahwa suara burung bentje itu jadi pertanda ada pencuri. Dari situlah muncul nama Bence sebagai penanda tempat yang dulu sering diwaspadai,” ungkap Mbah Katimun.

    Ia menambahkan, suara burung tersebut terdengar khas di malam hari, menandai kejadian yang tak biasa di kampung pada masa lampau.

    Kisah legenda dan nilai-nilai kultural seperti ini menjadi pengikat kuat bagi masyarakat Bence yang kini hidup harmonis dalam suasana guyub. Meski telah melewati hampir dua abad, semangat warga dalam menjaga tradisi tetap menyala.

    Generasi muda pun diajak untuk mengenali akar sejarah ini agar mampu melanjutkan nilai-nilai kearifan lokal dalam membangun masa depan. [nm/aje]

  • Kecelakaan di Jalur Wisata Bromo: Land Cruiser Terjun ke Jurang, Intan Sukmasari Meninggal

    Kecelakaan di Jalur Wisata Bromo: Land Cruiser Terjun ke Jurang, Intan Sukmasari Meninggal

    Malang (beritajatim.com)- Satu dari delapan korban kecelakaan mobil Toyota Land Cruiser dengan nomor polisi DB 1895 AA yang masuk ke jurang di kawasan Poncokusumo, Kabupaten Malang, dilaporkan meninggal dunia.

    Korban bernama Intan Sukmasari (33) menghembuskan napas terakhir setelah sempat menjalani perawatan intensif di ruang ICU RSUD Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang. Polisi kini melakukan penyelidikan mendalam. Sebab sebab kecelakaan jadi atensi serius.

    Kasihumas Polres Malang AKP Bambang Subinajar mengatakan, kecelakaan tersebut terjadi pada Selasa, 13 Mei 2025. Setelah dirawat selama tiga hari, Intan dinyatakan meninggal dunia pada Jumat, 16 Mei 2025. Jenazah telah dibawa keluarga ke Kabupaten Bandung, Jawa Barat, untuk dimakamkan.

    “Korban mengalami luka berat dan sempat dirawat di ICU, namun pada Jumat pagi dinyatakan meninggal dunia,” ungkap AKP Bambang, Minggu (18/5/2025).

    Kecelakaan tunggal itu terjadi ketika mobil yang dikemudikan Frangky Lion Fatoni (35), warga Desa Wringinanom, Poncokusumo, melaju menuju kawasan wisata Bromo. Saat melintasi jalur menurun dan menikung, kendaraan hilang kendali dan terjun ke jurang sedalam 3 meter.

    “Pengemudi sudah kami periksa. Ia mengakui mengantuk saat mengemudi. Tes urine juga telah dilakukan dan hasilnya negatif, proses penyelidikan dan penyidikan masih terus berlangsung,” tegasnya.

    Dari delapan penumpang, enam orang telah dipulangkan dan menjalani rawat jalan. Sementara satu korban lain, Muhammad Hafidz, masih dirawat di RSSA karena mengalami luka di bagian dada dan memar pada paha.

    Polisi juga akan melakukan pemeriksaan teknis terhadap kendaraan Land Cruiser yang terlibat dalam kecelakaan untuk memastikan tidak ada faktor kerusakan yang turut memicu insiden.

    “Kami juga akan mengecek kondisi kendaraan secara menyeluruh sebagai bagian dari proses penyidikan,” ucap Bambang.

    Polres Malang mengimbau para wisatawan yang hendak berlibur ke kawasan Bromo melalui jalur Poncokusumo, Kabupaten Malang, agar lebih memperhatikan aspek keselamatan.

    Bambang juga mengingatkan masyarakat untuk rutin memantau informasi jalur wisata yang aman melalui media sosial Polres Malang, radio, atau langsung menghubungi call center jika membutuhkan bantuan.

    “Kondisi fisik pengemudi yang prima dan kesiapan kendaraan laik jalan harus jadi perhatian utama. Terlebih saat ini cuaca sedang tidak menentu dan berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi pada sebagian jalur wisata yang mengarah pengunungan,” tutupnya. [yog/aje]

  • Ketum PSHT Larang Konvoi Suro, Fokuskan Kegiatan pada Pemberdayaan dan Ekonomi Warga

    Ketum PSHT Larang Konvoi Suro, Fokuskan Kegiatan pada Pemberdayaan dan Ekonomi Warga

    Madiun (beritajatim.com) – Ketua Umum Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), Moerdjoko HW, menegaskan bahwa kegiatan dalam rangka menyambut bulan Suro (Syura) seharusnya tidak lagi menjadi ajang hura-hura atau konvoi yang tidak memiliki arah yang jelas. Sebaliknya, momentum ini diharapkan menjadi sarana pemberdayaan masyarakat yang berdampak nyata secara sosial dan ekonomi.

    “Kita berharap kegiatan Suro ini menjadi satu momentum yang tidak hanya bersifat seremonial organisasi, tetapi juga menjadi ajang pemberdayaan masyarakat. Kegiatan yang menarik dan bisa menghasilkan dampak ekonomi positif bagi warga sekitar. Ini yang kita dorong,” ungkap Moerdjoko, Minggu (18/5/2025).

    Ia juga menekankan bahwa sejak tahun ini, PSHT tidak lagi mengizinkan kegiatan berkonvoi ataupun aktivitas massal tanpa arah yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan.

    “Mulai tahun ini, kami harapkan sudah tidak ada lagi kegiatan konvoi dan hura-hura yang tidak ada ujung pancingnya,” tegasnya.

    Moerdjoko turut menyampaikan bahwa hingga saat ini, jumlah anggota baru PSHT yang telah terdaftar dan tersebar di seluruh Indonesia maupun luar negeri telah mencapai lebih dari 97.000 orang.

    Mengenai tradisi ziarah kubur yang biasa dilakukan saat bulan Suro, Ketua Umum PSHT menegaskan bahwa kegiatan tersebut masih tetap ada, namun akan dibatasi dalam periode tertentu guna menghindari kerumunan.

    “Ziarah tetap ada, tapi mulai tanggal 1 Juni hingga akhir Juli tidak ada kegiatan ziarah karena kita fokus pada kegiatan di Padepokan seperti tes dan agenda penting lainnya,” jelasnya.

    Pengesahan anggota baru PSHT juga tidak lagi dipusatkan di satu lokasi seperti tahun-tahun sebelumnya. Kini, proses pengesahan dilakukan di tingkat cabang masing-masing daerah.

    “Pengesahan dilakukan di cabang masing-masing. Di Padepokan hanya untuk kota dan kabupaten tertentu. Ponorogo ya di Ponorogo, Magetan di Magetan, begitu juga Ngawi di Ngawi,” terangnya.

    Terkait pengawasan terhadap pelanggaran aturan, PSHT telah bekerja sama dengan aparat penegak hukum serta menerapkan sanksi organisasi yang tegas. “Jika ada pelanggaran, bisa dikenai sanksi, bahkan sampai pada pencabutan keanggotaan jika diperlukan,” pungkasnya.

    Apel Pamter PSHT di Padepokan Pusat, di Kota Madiun, Minggu (18/5/2025)

    PSHT juga telah menggelar apel Pamter untuk memastikan keamanan selama kegiatan bulan Suro. “Kami bakal siagakan Pamter baik di Padepokan Pusat di Jalan Merak ini, dan di Mojorayung. Total 500 personel,” terang Bambang Purnomo, Ketua Pamter DKP Madiun. [fiq/aje]

  • PSHT Tegas Tolak Ajakan Nyawiji dari Kelompok Muhamad Taufiq

    PSHT Tegas Tolak Ajakan Nyawiji dari Kelompok Muhamad Taufiq

    Madiun (beritajatim.com) – Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) menyatakan penolakan tegas terhadap ajakan nyawiji atau penyatuan kembali yang diinisiasi oleh kelompok Muhamad Taufiq. Pernyataan resmi ini disampaikan oleh Juru Bicara Humas PSHT, Nailil Ghufron di Krida Satria Tama, Padepokan Pusat PSHT, Nambangan Kidul, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Minggu (18/5/2025).

    Berdasarkan berbagai tayangan di media sosial, kelompok Muhamad Taufiq menyampaikan keinginan untuk menyatu kembali dengan organisasi PSHT yang berpusat di Jalan Merak Nomor 10 dan 17, Kota Madiun, di bawah kepemimpinan Ketua Umum PSHT Moerdjoko dan Ketua Dewan Pusat Kangmas H. Issoebijantoro,

    Dalam keterangan tertulis tersebut, PSHT menegaskan bahwa secara de jure, legalitas badan hukum PSHT telah sah dan tuntas sejak 14 Februari 2022 berdasarkan pendaftaran resmi di Sistem Administrasi Badan Hukum (SABH) Kementerian Hukum dan HAM RI dengan nomor AHU-001626.AH.01.07 Tahun 2022. Selain itu, Kementerian Hukum dan HAM juga telah mencabut badan hukum PSHT milik kelompok Dr. Taufiq yang sebelumnya terdaftar pada 26 September 2019.

    Pernyataan hukum tersebut diperkuat dengan surat dari Kantor Wilayah Hukum Provinsi Jawa Timur dan penolakan pemulihan eksekusi melalui putusan PTUN yang dinyatakan telah kadaluwarsa. Mahkamah Agung melalui Putusan Peninjauan Kembali Nomor: 50 PK/TUN/2022 juga telah menetapkan Kangmas H. Issoebijantoro sebagai pemegang hak merek PSHT dan Setia Hati Terate untuk kelas 41.

    Secara de facto, PSHT juga menjelaskan bahwa sejak Parapatan Luhur 2017, organisasi terus melaksanakan kegiatan secara aktif di Padepokan Agung Madiun. Dalam Parapatan Luhur Tahun 2021, Dr. Taufiq telah diberhentikan secara permanen dari keanggotaan PSHT, keputusan yang diperkuat oleh Keputusan Dewan Pusat PSHT Nomor: 003/SK/DP-PSHT-000/IV/2021 tanggal 19 April 2021.

    PSHT menyayangkan klaim dan aktivitas kelompok Dr. Taufiq yang masih mengatasnamakan organisasi, termasuk pengajaran yang tidak sesuai dengan ajaran, adat, dan tatanan PSHT. Menanggapi hal tersebut, PSHT menolak ajakan nyawiji, dan menyatakan bahwa pihak luar, termasuk kelompok Muhamad Taufiq, tidak boleh merusak keutuhan organisasi.

    “Kami tidak ingin adanya nyawiji dengan Sdr. Dr. Ir. Muhamad Taufiq, S.H., MSc., beserta kelompoknya,” kata Ghufron. Organisasi juga membuka kemungkinan kembalinya individu secara pribadi, selama mematuhi ketentuan internal yang berlaku.

    Dengan telah dilaksanakannya Parapatan Luhur 2021, PSHT menegaskan bahwa seluruh permasalahan kepengurusan telah selesai. Warga yang tidak lagi tunduk pada aturan organisasi dipersilakan mendirikan entitas sendiri sesuai ketentuan hukum.

    Penolakan terhadap ajakan nyawiji ini diambil demi menjaga ajaran dan keutuhan organisasi. PSHT meyakini bahwa upaya penyatuan paksa justru berpotensi menimbulkan konflik internal di masa mendatang.

    Terkait aset PSHT yang dikuasai oleh kelompok Muhamad Taufiq, pihaknya bakal segera melakukan pengamanan aset. “Kami segera lakukan upaya hukum untuk memperjelas kepemilikan aset ini,” pungkasnya.

    Pernyataan sikap terkait penolakan nyawiji ini sudah dilakukan pengurus bersama pamter salam Apel Pamter di Padepokan Pusat PSHT Masiun, Minggu (18/5/2025) pagi. [fiq/aje]

  • CFD Perdana di Alun-Alun Bangil Meriah, Bupati Janji Revitalisasi Besar Tahun Depan

    CFD Perdana di Alun-Alun Bangil Meriah, Bupati Janji Revitalisasi Besar Tahun Depan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Car Free Day (CFD) perdana yang digelar di Alun-Alun Bangil, Kabupaten Pasuruan, berlangsung meriah pada Minggu pagi, 18 Mei 2025. Acara ini dihadiri langsung oleh Bupati Pasuruan, Mas Rusdi, bersama Anggota DPRD Febri Irwan Darwis.

    Kegiatan yang dibarengi dengan jalan sehat ini menjadi momen spesial bagi warga sekitar. Ribuan masyarakat tampak antusias mengikuti kegiatan sejak pagi hari.

    Bupati Pasuruan, Mas Rusdi, mengungkapkan rasa terima kasih atas antusiasme masyarakat yang hadir di CFD pertama ini.

    “Saya ucapkan terima kasih untuk semangat dan kehadiran warga yang luar biasa,” ujarnya saat memberikan sambutan.

    Mas Rusdi juga menyampaikan permohonan maaf jika pelaksanaan CFD kali ini masih terdapat kekurangan. “Karena ini pertama kali digelar, tentu masih ada evaluasi yang perlu kami lakukan,” tambahnya.

    Tak hanya itu, Mas Rusdi juga memberikan kabar gembira terkait rencana besar untuk Alun-Alun Bangil. Ia menyebutkan bahwa tahun depan, pemerintah daerah berencana melakukan revitalisasi menyeluruh terhadap kawasan tersebut.

    “InsyaAllah tahun depan Alun-Alun Bangil akan kami revitalisasi besar-besaran agar makin nyaman untuk masyarakat,” ujar Mas Rusdi di hadapan peserta CFD.

    Sementara itu, Anggota DPRD Febri Irwan Darwis menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan semacam ini. Menurutnya, CFD bisa menjadi ruang berkumpul masyarakat yang sehat dan positif.

    “Ini langkah baik untuk membangun kebersamaan warga serta membudayakan hidup sehat,” kata Febri. Ia juga berharap CFD bisa digelar rutin setiap pekan sebagai agenda tetap daerah.

    Acara CFD perdana ini diisi dengan berbagai hiburan rakyat, senam bersama, dan pasar UMKM yang turut menyemarakkan suasana. Warga terlihat menikmati momen berkumpul sambil berolahraga dan berbelanja produk lokal.

    Dengan dukungan masyarakat yang besar, Pemkab Pasuruan optimistis CFD di Alun-Alun Bangil akan menjadi agenda mingguan yang dinanti. “Pasuruan makin sehat, makin kompak,” tutup Mas Rusdi dengan semangat. [ada/aje]

  • Tebing Longsor di Ngebel Ponorogo: Rumah Kades Tertimpa, 4 Orang Luka-luka

    Tebing Longsor di Ngebel Ponorogo: Rumah Kades Tertimpa, 4 Orang Luka-luka

    Ponorogo (bertajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo, pada Sabtu (17/5/2025) sore memicu terjadinya bencana longsor di Dukuh Semenok, Desa Ngebek.

    Sebuah tebing setinggi 10 meter dan lebar 15 meter yang berada di belakang rumah Kepala Desa Ngebel, Suprianto (40), ambruk dan langsung menimpa dapur rumahnya.

    Insiden ini menyebabkan empat orang mengalami luka-luka. Saat kejadian, dapur rumah dalam kondisi ramai karena sedang digunakan untuk kegiatan gotong royong menyiapkan konsumsi rapat persiapan acara bersih desa yang dijadwalkan berlangsung pada 23 Mei mendatang.

    “Saat itu kami sedang menyiapkan konsumsi rapat untuk acara bersih desa tanggal 23 Mei nanti,” ungkap Endah Maya Sari (39), istri Suprianto, saat ditemui pada Minggu (18/5/2025).

    Endah juga menjadi salah satu korban dalam insiden ini. Ia menceritakan detik-detik longsor terjadi. Menurutnya, suara gemuruh terdengar dari arah belakang dapur sebelum akhirnya tebing longsor dan menimpa bangunan dapur tempat mereka berkumpul.

    “Tiba-tiba terdengar suara gemuruh dari belakang, lalu tebing runtuh, menimpa dapur tempat kami berada,” katanya.

    Dari delapan orang yang berada di lokasi saat kejadian, empat orang berhasil menyelamatkan diri. Sementara empat lainnya, termasuk Endah, mengalami luka akibat tertimpa material longsor.

    Dua korban lainnya adalah Sarilah (60) dan Untari (43), yang mengalami luka ringan. Sedangkan Meisya (9), putri Suprianto, mengalami luka sobek di kaki dan trauma. Meisya sempat mendapatkan perawatan medis di puskesmas dan kini diungsikan ke rumah neneknya demi pemulihan.

    Sekretaris Desa Ngebel, Sarwo, membenarkan bahwa hujan dengan intensitas tinggi mengguyur kawasan tersebut sejak siang hingga sore hari. Ia menduga hujan deras menjadi penyebab utama terjadinya longsor karena kondisi tanah yang labil.

    “Tebing itu memang berada persis di belakang rumah Pak Kades, dan tanahnya labil. Kejadian peringatan bagi kita semua agar lebih waspada,” ujar Sarwo.

    Pasca kejadian, warga setempat langsung bergerak cepat melakukan evakuasi dan gotong royong membersihkan puing-puing bangunan. Banyaknya material longsor membuat proses pembersihan berlangsung hingga malam.

    Kegiatan gotong royong dilanjutkan keesokan harinya untuk memastikan lingkungan kembali aman dan bersih. “Hari ini dilanjutkan lagi, warga gotong royong membersihkan material longsorannya,” pungkas Sarwo.

    Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat di wilayah rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat musim hujan. [end/suf]

  • Pelepasan 71 Calon Jemaah Haji Kloter 56 Asal Bojonegoro, Bupati Setyo Wahono Titip Doa untuk Kemajuan Daerah

    Pelepasan 71 Calon Jemaah Haji Kloter 56 Asal Bojonegoro, Bupati Setyo Wahono Titip Doa untuk Kemajuan Daerah

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Sebanyak 71 calon jemaah haji asal Kabupaten Bojonegoro dari Kloter 56 diberangkatkan ke Asrama Haji Embarkasi Sukolilo (AHES) Surabaya pada Minggu pagi, 18 Mei 2025. Prosesi pelepasan berlangsung khidmat di Pendopo Malowopati, yang menjadi titik awal keberangkatan. Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, hadir langsung untuk melepas para jemaah.

    Para jemaah dijadwalkan tiba di AHES Surabaya pukul 06.20 WIB. Dalam sambutannya, Bupati Setyo Wahono menyampaikan doa dan harapan terbaik untuk kelancaran ibadah seluruh jemaah selama di tanah suci. Ia juga menitipkan doa khusus bagi kemajuan Kabupaten Bojonegoro.

    “Jaga niat, hati, dan keimanan selama menjalankan ibadah haji. Tetaplah sabar, ikhlas, dan khusyuk dalam setiap prosesi ibadah di tanah suci,” pesan Bupati kepada para jemaah.

    Ia juga menambahkan harapan agar seluruh jemaah diberi kelancaran dan keselamatan mulai dari keberangkatan, selama menjalankan rangkaian ibadah haji, hingga kepulangan ke tanah air dalam keadaan sehat dan membawa predikat haji mabrur. “Kami mendoakan keselamatan dan kelancaran bapak ibu semua,” imbuhnya.

    Selain memberikan sambutan, Bupati Setyo Wahono juga memohon doa dari para jemaah agar berbagai program pembangunan dan pelayanan publik yang dijalankan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat.

    Turut hadir dalam prosesi pelepasan tersebut, Wakil Bupati Nurul Azizah, istri Bupati, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat, serta perwakilan dari Kementerian Agama Kabupaten Bojonegoro. Mereka secara langsung menyapa dan mengantar para jemaah menuju armada bus yang telah disiapkan.

    Untuk diketahui, pada musim haji tahun 2025 ini, Kabupaten Bojonegoro memberangkatkan total sebanyak 1.675 calon jemaah haji yang terbagi dalam beberapa kelompok terbang (kloter). [lus/suf]

    Jadwal pemberangkatan sebagai berikut:

    Kloter 63: 19 Mei 2025
    Kloter 64, 65, 66, dan 67: 20 Mei 2025
    Kloter 83: 25 Mei 2025
    Kloter 86: 26 Mei 2025
    Kloter 87 dan 88: 27 Mei 2025