Author: Beritajatim.com

  • Retreat dan Sinergi Tim Pemkot Mojokerto Resmi Ditutup

    Retreat dan Sinergi Tim Pemkot Mojokerto Resmi Ditutup

    Mojokerto (beritajatim.com) –Kegiatan Retreat dan Sinergi Tim Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto di Ubaya Training Center, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto resmi ditutup.

    Penutupan ini menjadi momentum penting bagi jajaran pejabat Pemkot Mojokerto untuk memperkuat komitmen terhadap pelayanan publik dan membangun sinergi lintas perangkat daerah.

    Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, menyebut kegiatan tersebut sebagai ajang refleksi, konsolidasi, sekaligus aktualisasi nilai-nilai pelayanan publik. “Retreat ini merupakan sarana bagi kita semua untuk refleksi, konsolidasi, sekaligus aktualisasi nilai-nilai pelayanan publik yang perlu terus diperkuat dari waktu ke waktu,” ungkapnya, Minggu (18/4/2025).

    Ning Ita (sapaan akrab, red) juga mengapresiasi partisipasi aktif seluruh peserta dalam mengikuti rangkaian kegiatan yang mencakup pelatihan fisik, mental, hingga penguatan strategi terkait tugas pokok dan fungsi pemerintahan. Kegiatan tersebut juga menjadi ajang sinkronisasi dan elaborasi program kerja antar perangkat daerah yang akan disukseskan bersama dalam lima tahun ke depan.

    Sementara ituz Komandan Korem 082/CPYJ Mojokerto, Kolonel Inf. Batara Alex Bulo, dalam amanat upacara penutupan menegaskan bahwa kegiatan tersebut adalah awal dari langkah baru. “Penutupan ini bukanlah akhir, melainkan awal dari komitmen yang lebih kuat untuk terus belajar dan berkembang. Semangat dan energi positif selama retreat harus dijaga dan ditularkan di lingkungan kerja,” tegasnya.

    Ia pun menekankan pentingnya implementasi nilai-nilai yang diperoleh selama kegiatan dalam tindakan nyata di tempat kerja masing-masing. Menurutnya, dengan sinergi dan kolaborasi yang kuat antar seluruh komponen Pemkot Mojokerto bisa mewujudkan Kota Mojokerto yang maju dan sejahtera.

    Retreat dan Sinergi Tim digelar selama hari mulai tanggal 15-18 Mei 2025. Selama Retreat dan Sinergi Tim, para peserta juga melakukan penyelarasan arah kebijakan program dengan visi pembangunan nasional, visi Provinsi Jawa Timur, serta visi Kota Mojokerto. Seluruhnya dituangkan dalam perjanjian kinerja utama dan perjanjian kerja direktif. [tin/ted]

  • Warga Krangkong Bojonegoro Temukan Ratusan Bra Bekas di Gedung Sekolah Dasar Terbengkalai

    Warga Krangkong Bojonegoro Temukan Ratusan Bra Bekas di Gedung Sekolah Dasar Terbengkalai

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Warga Desa Krangkong, Kecamatan Kepohbaru, Kabupaten Bojonegoro, digegerkan dengan penemuan satu karung berisi ratusan bra bekas di sebuah bangunan sekolah yang sudah lama tidak digunakan atau gedung terbengkalai.

    Peristiwa ini bermula pada Minggu (18/5/2025) sekitar pukul 13.00 WIB, ketika seorang warga setempat bernama Hadi pulang dari sawah. Ia melihat sekelompok anak-anak bermain di lapangan desa sambil membawa beberapa bra.

    Merasa curiga, Hadi kemudian menanyai anak-anak tersebut mengenai asal barang tersebut. “Anak-anak itu bilang dapat dari dalam ruang kelas bekas SDN Krangkong yang sudah tidak dipakai sejak 2019,” ujar Hadi.

    Atas temuannya itu, Hadi segera melaporkan ke Kepala Desa Krangkong. Pihak desa kemudian meneruskan laporan ke Polsek Kepohbaru.

    Kapolsek Kepohbaru, Iptu Supriyanto membenarkan adanya laporan tersebut. Pihaknya langsung mendatangi lokasi dan mengamankan barang bukti berupa satu karung berisi sekitar 150 bra bekas.

    “Barang bukti sudah kami bawa ke Polsek Kepohbaru untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” terang Iptu Supriyanto.

    Hingga kini, pihak kepolisian masih menelusuri asal muasal ratusan bra bekas tersebut dan tujuan penyimpanannya di dalam ruang kelas yang kosong. Kejadian itu juga diunggah di media sosial oleh netizen dan mendapat banyak komentar. [lus/ted]

  • Tunggu Perahu Tambangan, Pria Kediri Terjebur ke Sungai Brantas Bersama Motornya

    Tunggu Perahu Tambangan, Pria Kediri Terjebur ke Sungai Brantas Bersama Motornya

    Kediri (beritajatim.com) – Seorang pria bernama Karmuji (55), warga Dusun Boto, Desa Ngadi, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, dilaporkan tenggelam di Sungai Brantas, Minggu (18/5/2025) sekitar pukul 11.30 WIB. Kejadian tersebut terjadi di lokasi tambangan Desa Ngadi, ketika korban hendak menyeberangi sungai menggunakan perahu penyeberangan tradisional.

    Kapolsek Mojo, AKP Karyawan Hadi, S.H., M.H., menyampaikan bahwa korban saat itu sedang menunggu perahu dari arah timur sambil berdiri di pinggir dermaga yang terbuat dari anyaman bambu.

    “Korban saat menunggu perahu posisi di pinggir dermaga yang terbuat dari sesek/bambu dianyam di bagian barat, tidak disadari korban berpegangan bambu kering dan rapuh. Tiba-tiba bambu patah dan korban jatuh bersama dengan motornya,” jelas Kapolsek AKP Karyawan Hadi.

    Korban bersama sepeda motor Shogun warna merah bernopol AG 4330 OAJ langsung tenggelam dan hilang di arus sungai yang deras. Sementara motor berhasil ditemukan tidak jauh dari lokasi dan telah dievakuasi warga.

    Dua saksi mata di lokasi kejadian adalah Nur (50) dan Mansur (42), keduanya warga Desa Banjarsari, Ngantru, Tulungagung. Mansur diketahui sebagai pemilik perahu tambangan urut membantu proses evakuasi motor korban dan memberikan keterangan awal kepada petugas.

    Polsek Mojo bersama jajaran Reskrim, SPKT, serta tim BPBD Kabupaten Kediri segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), mencatat keterangan para saksi, dan memulai pencarian korban di sekitar lokasi.

    “Upaya pencarian masih terus dilakukan. Kami juga mengimbau warga yang ikut terlibat untuk berhati-hati karena arus sungai cukup deras,” pungkas AKP Karyawan Hadi. [nm/ted]

  • Warga Terdampak Banjir Luapan Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Tinggalkan Pengungsian

    Warga Terdampak Banjir Luapan Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Tinggalkan Pengungsian

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Sejumlah warga di Kelurahan Ledokwetan Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro sempat mengungsi setelah rumah yang ditempati terdampak luapan banjir Sungai Bengawan Solo. Kini, banjir surut dan mereka sudah meninggalkan pengungsian.

    Tampak di tempat pengungsian yang disediakan yakni di Gedung Serba Guna Jalan KH Mansyur Kelurahan Ledokwetan sudah lengang. Tidak ada aktivitas pengungsi. Sebelumnya ada delapan warga yang mengungsi karena rumahnya terendam banjir setinggi kurang lebih 70 centimeter (cm).

    “Sudah mulai dini hari tadi banjir surut dan kembali ke rumah,” ujar salah seorang warga lorong 1 Kelurahan Ledokwetan Kecamatan Bojonegoro, Suyanto, Minggu (18/5/2025).

    Diberitakan sebelumnya, delapan warga Kelurahan Ledokwetan Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro mulai mengungsi sekitar pukul 19.30 WIB, kemarin. Warga yang mengungsi adalah warga RT 21 yang rumahnya tergenang setinggi kurang lebih 70 centimeter.

    “Rumah mereka tergenang banjir luapan sungai Bengawan Solo setinggi kurang lebih 70 centimeter,” kata Anton sebelumnya.

    Sementara diketahui, banjir luapan Sungai Bengawan Solo di Kelurahan Ledokwetan menggenangi sebanyak 143 rumah dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 343 kepala keluarga. Selain di kelurahan Ledokwetan, banjir juga menggenangi Kelurahan Jetak dan Banjarejo.

    “Di Kelurahan Jetak 3 rumah terendam dengan ketinggian antara 10-30 centimeter. Sedangkan di Banjarejo ada satu rumah dengan ketinggian sekitar 50 centimeter,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Heru Wicaksi.

    Kemudian di Kecamatan Kalitidu, menggenangi Desa Leran dan Sukoharjo masing-masing rumah tergenang sebanyak enam rumah. Ketinggian genangan antara 30 centimeter. Sedangkan di Kecamatan Dander ada dua desa tergenang di Desa Ngulanan dan Desa Ngablak yang menggenangi jalan.

    “Semua daerah yang sebelumnya terdampak banjir luapan Sungai Bengawan Solo saat ini sudah surut,” tambahnya. [lus/aje]

  • Beban Inter Milan Lebih Berat dari SSC Napoli

    Beban Inter Milan Lebih Berat dari SSC Napoli

    Milan (beritajatim.com) – Kepastian pemilik scudetto Serie A musim ini bisa ditentukan pada giornata ke-37 dini hari nanti. Syaratnya, SSC Napoli mengalahkan Parma Calcio sedangkan di waktu bersamaan Inter Milan dikalahkan SS Lazio.

    Saat ini, Napoli sebagai capolista hanya unggul 1 poin dari Inter (78 poin berbanding 77 poin). Jika dini hari nanti Napoli yang kalah dan Inter menang, maka penentuan scudetto bakal terjadi di giornata pemungkas pekan depan.

    Intinya, Nerazzurri diharuskan sapu bersih di dua giornata ke depan sembari berharap Napoli terpeleset. Sebab, jika Inter yang terpeleset dan Napoli menang, maka scudetto akan kembali ke Naples seperti dua musim lalu.

    “Ada di jalur scudetto tentu melampaui target kami yang hanya ingin finis 4 besar untuk main Liga Champions musim depan. Tetapi karena kami ada di situasi seperti itu saat ini, maka kami harus mampu mengendalikan semuanya dengan baik,” papar allenatore Napoli Antonio Conte dilansir Football Italia.

    Langkah Inter back to back scudetto memang lebih berat dari Napoli. Sebab, mereka juga harus membagi fokus menyiapkan diri jelang final Liga Champions melawan Paris Saint-Germain 1 Juni mendatang.

    Apalagi, Lazio yang jadi lawan Inter dini hari nanti juga masih mengejar 4 besar. Saat ini, Lazio ada di posisi  5 dengan 64 poin. Mereka hanya diferensiasi gol dari Juventus yang ada di peringkat keempat meski memiliki poin sama 64 (+13 gol berbanding +20 gol).

    Tetapi, Parma yang akan dihadapi Napoli juga tengah berjuang lepas dari jurang degradasi. Saat ini, Gialloblu ada di posisi 16 dengan 32 poin. Mereka hanya unggul 4 poin dari US Lecce yang ada di posisi 18 sebagai batas degradasi ke Serie B. Kemenangan atas Napoli bakal mengamankan posisi Parma di Serie A.

    “Kami tentu saja akan menyiapkan skuad terbaik untuk final Liga Champions. Tetapi, kami juga tidak akan melepas Serie A begitu saja. Saya selalu bilang kepada para pemain agar fokus ke hasil sendiri (daripada memusingkan hasil Napoli, Red)” ujar allenatore Inter Simone Inzaghi. (dio/ted)

  • Hari Kedua Operasi SAR Kediri : Sisir 12 Km Sungai Demi Cari Mbah Tekat

    Hari Kedua Operasi SAR Kediri : Sisir 12 Km Sungai Demi Cari Mbah Tekat

    Kediri (beritajatim.com) – Sebanyak 50 personel Tim SAR gabungan dikerahkan dalam operasi pencarian korban banjir bandang di Desa Blimbing, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Minggu 18 Mei 2025. Pencarian hari kedua ini dilakukan untuk menemukan Mbah Tekat, warga yang dilaporkan hilang sejak bencana menerjang wilayah tersebut.

    Tim menyisir aliran sungai sejauh 12 kilometer dengan metode jalan kaki dan menggunakan perahu karet. Motode jalan kaki di Sungai Bruni. Sedangkan menggunakan perahu di Sungai Brantas.

    Komandan Tim Operasi SAR Mojo dari Basarnas Pos SAR Trenggalek, Candra Kristiawan, menjelaskan bahwa penyisiran dilakukan secara intensif, menyusuri Sungai Bruni hingga Sungai Brantas.

    “Untuk hari kedua, Tim SAR gabungan di Kediri, kita menggerakkan 50 personel dari Tim SAR gabungan. Untuk potensinya ada Basarnas, Polsek, Koramil, BPBD, PMI, Tagana dan relawan,” terangnya.

    Candra menyebutkan, penyisiran jalan kaki dilakukan mulai dari SDN Blimbing hingga ke Tanjung, lalu diteruskan ke Dawuhan. Untuk perahu karet di Sungai Brantas wilayah Desa Kranton hingga Alun-Alun Banda Ngalim, Kota Kediri.

    Tim SAR membagi personel menjadi dua satuan tugas penyusuran (SRU) untuk memaksimalkan pencarian melalui jalur darat dan sungai.

    “Untuk sru satu dan dua, kita maksimalkan penyisiran skoting atau penyisiran aliran sungai. Jadi, memaksimalkan, dimana TKP sampai nanti keluarnya Sungai Brantas kita maksimalkan penyisiran jalan kaki, atau susur sungai. Untuk di sungai besar di Sungai Brantas kita menggunakan LCR atau perahu karet,” jelasnya.

    Meski penyisiran terus dilakukan secara intensif, hingga kini belum ditemukan tanda-tanda keberadaan korban.

    “Untuk tanda-tanda korban atas nama Mbah Tekat belum ada tanda-tanda. Ya, kita saling berdoa, supaya hari ini membuahkan hasil,” ujar Candra penuh harap.

    Tantangan dalam pencarian tidak ringan. Medan licin dan labil akibat lumpur serta hujan menyulitkan pergerakan tim, terutama di tepi sungai yang rawan longsor. Namun begitu, semua personel tetap bekerja secara maksimal.

    “Untuk kesulitan saat ini, potensi SAR gabungan, karena masih dalam lumpur atau curah hujan itupun dorongan dari lumpur yang longsor dari atas, penyisiran ini sedikit licin, dan tanahnya labil untuk penyisiran di tepi sungai,” katanya.

    Operasi pencarian dijadwalkan berlangsung selama tujuh hari, dengan harapan korban segera ditemukan dan keluarga mendapatkan kepastian. [nm]

  • Festival Rujak Uleg, DPRD: Cermin Keberagaman dan Semangat Persatuan Warga Surabaya

    Festival Rujak Uleg, DPRD: Cermin Keberagaman dan Semangat Persatuan Warga Surabaya

     

    Surabaya (beritajatim.com) – Festival Rujak Uleg kembali menjadi magnet budaya dalam perayaan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-732 di Bekas Taman Remaja Surabaya (TRS) pada Sabtu (17/5/2025). Festival ini bukan sekadar pertunjukan kuliner, melainkan juga wujud semangat gotong royong dan persatuan warga Kota Pahlawan.

    Cobek raksasa, kostum unik bertema The Legend of THR, hingga antusiasme ribuan warga menjadi pemandangan yang merefleksikan betapa dalamnya akar budaya ini di hati masyarakat.

    Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko, turut hadir dan menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan festival yang menurutnya telah menjadi simbol identitas kota pahlawan.

    “Festival Rujak Ulek ini sudah 20 tahun diadakan dan antusiasme masyarakat Surabaya untuk hadir, dan juga tadi ada dari Kementerian Pariwisata ini menunjukkan kita konsisten untuk menjaga kearifan lokal,” ujar Yona seusai mengikuti kegiatan.

    Tak hanya hadir sebagai tamu undangan, Yona juga ikut serta mengulek rujak bersama para pejabat Pemkot Surabaya. Dia menyebut pengalaman itu bukan hanya soal rasa, tetapi juga tentang kebersamaan dan ketulusan dalam menjalani tradisi.

    “Karena kita nguleknya dengan hati, apapun kalau kita lakukan dengan hati pasti hasilnya yang terbaik,” tuturnya.

    Lebih jauh, Yona mengungkap filosofi mendalam dari kuliner khas ini. Menurutnya, keberagaman bahan dalam seporsi rujak adalah gambaran nyata dari keberagaman masyarakat Surabaya.

    “Rujak Uleg bahwa itu beragam kondimennya ada sayur, ada buah, rasanya nanu-nanu bercampur tetapi menjadi sebuah rasa yang sangat lezat,” jelasnya.

    Bagi politisi Partai Gerindra ini, filosofi tersebut selaras dengan wajah Kota Pahlawan yang plural dan inklusif. Dalam keberagaman itulah, Surabaya tumbuh sebagai kota yang kuat dan saling menghargai perbedaan.

    “Itulah warga Kota Surabaya, warga Kota Surabaya ini heterogen, majemuk, berbagai macam tetapi nampak sangat indah. Ini adalah bentuk dari sebuah unity in diversity,” imbuhnya.

    Yona berharap Festival Rujak Uleg akan terus dikembangkan agar bisa menjadi daya tarik wisata yang lebih luas. Ia menilai event budaya seperti ini harus dipertahankan sebagai penguat jati diri kota dan ajang silaturahmi warga.

    “Selamat Hari Jadi Kota Surabaya, mudah-mudahan event-event seperti ini tidak akan pernah lekang oleh waktu, semoga ke depan akan menjadi jauh lebih baik, tentu ini adalah wujud dari kebersamaan masyarakat Kota Surabaya,” pungkasnya.[asg/aje]

  • Festival Padhang Ulanan Banyuwangi: Ketika Ribuan Pelajar Lestarikan Budaya Lokal

    Festival Padhang Ulanan Banyuwangi: Ketika Ribuan Pelajar Lestarikan Budaya Lokal

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Komitmen Banyuwangi dalam menjaga kelestarian seni dan budaya lokal kembali terlihat melalui penyelenggaraan Festival Padhang Ulanan yang rutin digelar setiap bulan.

    Festival ini menjadi wadah bagi ribuan pelajar dari tingkat TK hingga SMA untuk menampilkan beragam kesenian khas daerah, memperkuat identitas lokal sekaligus mempererat ikatan sosial masyarakat.

    Digelar secara bergilir di seluruh kecamatan, Padhang Ulanan menjadi ajang pertunjukan seni yang konsisten menyasar generasi muda sebagai pelaku utama.

    Seperti yang berlangsung di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Sabtu (17/5/2025), sekitar tiga ratus pelajar dari berbagai jenjang pendidikan dengan antusias mempersembahkan atraksi budaya yang sarat makna.

    “Festival ini kami gelar sebagai bentuk komitmen dalam melestarikan kesenian dan budaya daerah. Anak-anak muda kami libatkan, agar mereka mempelajari dan mencintai seni budaya daerah,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Minggu (18/5/2025).

    Selama satu hari penuh, para pelajar tampil memukau dengan beragam seni tradisional Banyuwangi. Mulai dari tari Gandrung Marsan dan Niskala Seblang, pertunjukan wayang kulit, sandiwara rakyat, syair tradisional Osing, hingga pembacaan naskah kuno “Mocoan Pacul Goang” dari Lontar Yusuf yang dibawakan bersama fragmen bernuansa komedi.

    Setiap pertunjukan tidak hanya menyajikan hiburan, tetapi juga menyampaikan pesan-pesan positif yang terkandung dalam warisan budaya lokal.

    “Festival ini akan terus digelar setiap bulan sampai akhir tahun bergilir di seluruh kecamatan dengan tema yang berbeda-beda, mengacu pada akar dari seni dan budaya setempat,” tambah Ipuk.

    Festival ini juga menjadi sarana regenerasi bagi pelaku seni Banyuwangi. Melalui pelibatan aktif siswa, diharapkan muncul talenta-talenta baru yang akan melanjutkan dan mengembangkan seni budaya daerah di masa mendatang.

    Antusiasme peserta begitu terasa di panggung utama. “Senang sekali diberi panggung bagus untuk bisa tampil di hadapan orang-orang. Hobi saya memang menari, semoga kelak besar tetap bisa menekuni seni tari,” kata Siva Nadia Putri (11), salah satu peserta festival.

    Tak hanya pelajar, orang tua pun menunjukkan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. “Melihat bakat anak saya tersalurkan ini bikin kami bangga. Ini juga ajang menumbuhkan kepercayaan diri anak-anak,” ujar Jumenah, salah satu orang tua siswa.

    Festival Padhang Ulanan melengkapi deretan agenda budaya yang secara konsisten digelar Banyuwangi. Mulai dari Banyuwangi Ethno Carnival (BEC), Gandrung Sewu, Festival Band Pelajar, hingga berbagai kegiatan lainnya yang menyatu dalam misi pelestarian dan pengembangan seni budaya lokal.

    Banyuwangi menunjukkan bahwa pelibatan generasi muda merupakan kunci utama dalam menjaga keberlanjutan identitas budaya daerah. [alr/aje]

     

  • Pawai Imtihan Madrasah, Remaja di Bondowoso Tertimpa Sound Horeg

    Pawai Imtihan Madrasah, Remaja di Bondowoso Tertimpa Sound Horeg

    Bondowoso, (beritajatim.com) – Kegiatan pawai Imtihan di madrasah Uswatun Hasanah di Desa Sumberanyar, Kecamatan Jambesari Darusollah, Kabupaten Bondowoso jadi sorotan dan viral.

    Penyebabnya, pawai yang melibatkan parade sound horeg itu berujung nahas bagi Nadia, seorang remaja setempat.

    Dalam video amatir, terlihat Nadia berada tepat di belakang sebuah kendaraan yang mengangkut beberapa shaf sound system.

    Korban mengikuti kendaraan tersebut. Walaupun suara bass keras menggema, telinga Nadia tampak biasa saja.

    Peristiwa nahas terjadi sekira pukul 10.00 WIB. Sound system yang ditumpuk paling atas menyangkut ranting pohon mangga.

    Disebabkan tali pengikat kurang kuat, sound system itu jatuh tepat mengenai kepala Nadia. Sontak warga sekitar yang melihat menjerit.

    Nadia kemudian dilarikan ke Puskesmas Jambesari Darusollah untuk penanganan medis. Setelah itu, Polsek Jambesari memediasi kejadian itu.

    Panitia penyelenggara dan pemilik Sound Shafa Audio meminta maaf pada Nadia. Mereka berjanji akan lebih berhati-hati ke depannya jika menggelar acara serupa.

    Nadia pun memaafkan. Ia mengaku dalam keadaan sehat dan bisa menjalankan aktifitas seperti biasanya.

    “Saya tidak akan melakukan penuntutan pada panitia manapun dan pemilik sound system. Saya menganggap kejadian tersebut murni musibah,” ungkapnya. [awi/aje]

  • Semangat Persaudaraan, Anniversary RX King SKOK Ketiga Warnai Tirtayasa Park Kediri

    Semangat Persaudaraan, Anniversary RX King SKOK Ketiga Warnai Tirtayasa Park Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Ratusan pecinta RX King dari berbagai daerah di Indonesia memadati Tirtayasa Park, Kota Kediri, Minggu 18 Mei 2025. Mereka berkumpul untuk merayakan Anniversary ke-3 Sedulur King Over Kediri (SKOK), sebuah komunitas otomotif yang kini dikenal dengan semangat persaudaraan dan kontribusi positif bagi masyarakat. Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, hadir langsung menyampaikan apresiasinya atas semangat kebersamaan yang dibawa komunitas ini.

    Wali Kota termuda tersebut mengungkapkan bahwa komunitas RX King kini telah menjelma menjadi wadah yang inspiratif, jauh dari stigma negatif di masa lalu.

    “Saya merasa bangga dan bersyukur hari ini bisa berkumpul di tengah keluarga besar SKOK sekaligus keluarga besar RX King. Tentu untuk bersama-sama merayakan anniversary ketiga. Ini merupakan komunitas yang luar biasa,” ujar Mbak Wali dalam sambutannya.

    Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa SKOK bukan hanya tentang motor, tetapi tentang membangun solidaritas lintas daerah. Para anggota komunitas datang dari berbagai wilayah, termasuk Lampung, Lombok, hingga Nusa Tenggara Timur.

    “Kita lihat sama-sama acara ini hadir dengan berbagai macam kegiatan seperti aksi sosial. Ini menjadi contoh nyata bagaimana komunitas motor ini bisa menjadi inspirasi dalam kebaikan. Saya juga lihat teman-teman di sini menjaga toleransi dengan pengguna jalan lain,” lanjut Vinanda.

    Acara ulang tahun SKOK ini dirancang bukan hanya untuk perayaan, tetapi juga sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap masyarakat. Rangkaian kegiatan meliputi santunan kepada anak yatim, pemotongan tumpeng, dan bazar UMKM. Mbak Wali pun menyempatkan diri meninjau dan membeli produk dari pelaku usaha lokal yang hadir dalam acara.

    “Selamat menikmati keramahan dan kehangatan Kota Kediri. Semoga kota ini memberikan kesan yang baik bagi teman-teman semua. Sehingga semua ingin hadir lagi di Kota Kediri,” tuturnya.

    Vinanda juga menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini mendukung visi misi Pemkot Kediri, yaitu “Ngangeni” dan penguatan sektor pariwisata lokal melalui partisipasi komunitas.

    Turut hadir dalam perayaan tersebut Wakil Ketua DPRD Sudjono Tegus Wijaya, perwakilan Forkopimda, Presiden RX King Indonesia Hartono, Penasihat SKOK AKBP Edy Herwiyanto, Ketua Umum SKOK Amelia, Anggota DPRD Katino, Camat Kota Bagus Hermawan, serta sejumlah tamu undangan dari Surabaya dan PT Gudang Garam. [nm/aje]