Author: Beritajatim.com

  • Mantan Presiden SBY Jelaskan Karya Lukisan, Musik, Puisi Hingga Novel

    Mantan Presiden SBY Jelaskan Karya Lukisan, Musik, Puisi Hingga Novel

    Surabaya (beritajatim.com) – Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) melakukan kunjungan kerja ke Cikeas Art Gallery milik Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang berlokasi di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

    Kepada Menteri Ekraf, Teuku Riefky Harsya beserta jajaran, SBY menjelaskan, per 2 Mei 2025 genap 4 tahun dirinya melukis dan lebih dari 350 lukisan telah dihasilkannya. Sebagian lukisan berada di Cikeas Art Gallery dan sebagian besar berada di Museum dan Galeri SBY-ANI di Pacitan.

    “Tempat ini saya sebut sebagai mini Gallery Cikeas Art Gallery. Sedangkan, yang utama ada di Museum dan Galeri SBY-ANI di Pacitan yang merupakan museum kepresidenan pertama di Asia. Ada sekitar 350 yang saya buat, di Pacitan ada sekitar 200, sedangkan sisanya disini,” ujarnya.

    Sambil mengajak rombongan Kemenekraf berkeliling melihat beragam jenis lukisannya di dalam galeri, beliau menjelaskan bahwa pada awal masa melukis, ia lebih banyak melukis landscape seperti laut, pantai atau pegunungan.

    Namun, pada perkembangannya, SBY mulai melukis objek lainnya seperti binatang, rumah di pedesaan, bahkan bangunan artistik. Belakangan, SBY juga banyak melukis dengan mengeksplorasi gaya abstrak atau semi abstrak.

    Lukisan yang dibuat memiliki ukuran yang variatif, dari kecil hingga panjang mencapai 3 meter, di antara lukisan besar tersebut terdapat lukisan yang berjudul “The Day God Test Our Faith and Courage” menggambarkan kejadian tsunami di Aceh yang berukuran 310 cm x 140 cm yang dilukisnya dalam 15 jam.

    “Judul lukisan ini bermakna sebuah haru ketika Tuhan menguji keimanan kita dan keberanian kita untuk dapat kembali bangkit,” jelasnya.

    Dalam melukis, SBY awalnya menggunakan cat acrylic. Seiring berjalannya waktu, beliau mulai mencoba menggunakan cat minyak dan ada beberapa lukisan yang dibuat dengan menggunakan pisau palet, bahkan dengan menggunakan teknik finger painting atau melukis dengan jari tangan.

    Dalam kunjungan tersebut, SBY menyampaikan sejumlah rencana kegiatan kesenian yang ia siapkan pada tahun 2025 ini, antara lain pada bulan Agustus beliau akan mengadakan sebuah ‘Art Movement’, yaitu melukis bersama sejumlah pelukis dari sejumlah institusi seni seperti Institut Seni Indinesia (ISI) Yogyakarta, ISI Solo, Seni Rupa ITB dan IKJ, bertemakan ‘Indonesia A Country of Peace And Hope’.

    Masih pada bulan Agustus 2025, SBY juga akan meluncurkan single album musik yang berjudul ‘Save Our World’, sebuah lagu ciptaan SBY yang aslinya berjudul ‘Untuk Bumi Kita’ dan dibawakan oleh 35 penyanyi lintas generasi di antaranya: Alm. Titiek Puspa, Vina Panduwinata, Yuni Shara, Sandi Sondoro, Rio Febrian, Cakra Khan, Saykoji, Novia Bachmid, Rizwan Fadilah (Njan) hingga penyanyi cilik berusia 7 tahun.

    Pada September 2025, SBY juga akan menggelar Pameran Lukis Tunggal yang akan memamerkan sekitar 100 lukisan terbaiknya ke hadapan publik.

    Tidak berhenti di dunia lukisan dan musik, SBY juga mempunyai bakat menulis. Hal ini diceritakannya kegiatan beliau dalam menyelesaikan edisi ke-3 Buku Kumpulan puisi dan merampungkan novel fiksi bergenre suspense.

    Di akhir pertemuan, SBY berpesan Indonesia mempunyai potensi besar dalam ekonomi kreatif menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Ketika saya merumuskan nomenklatur ekonomi kreatif pada 2011 (kemenparekraf), saya percaya bahwa ekonomi nasional tidak hanya bertumpu pada sektor agraria dan industri padat modal. Kita hanya perlu menyatukan seni dan teknologi, karena Indonesia kaya akan budaya dan kreativitas,” ujar SBY.

    Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, mengapresiasi sambutan yang begitu hangat dari Presiden RI ke-6 yang memiliki multi talenta diberbagai bidang seni.

    “Penjelasan dan pesan yang Bapak SBY sampaikan tadi, membuat kami semakin yakin bahwa peran para seniman dalam mendukung bangkitnya Industri Kreatif di Indonesia sangatlah penting. Sejalan dengan penugasan dari Presiden Prabowo, Kami diamanahkan agar para pekerja seni dapat menghasilkan karya yang semakin berkualitas, sekaligus semakin sejahtera kehidupannya terutama dalam era teknologi dan digital saat ini,” tuturnya.

    Menekraf juga menyampaikan pesatnya perkembangan bisnis berbasis Kekayaan Intelektual (Intelectual Property/ IP) saat ini di Indonesia.

    “Salah satu fokus utama Kemenekraf adalah pemdampingan kepada para Pegiat Ekonomi Kreatif termasuk para seniman untuk mendaftarkan Hak Kekayaan Intelektualnya. Hal ini penting, tidak hanya untuk keperluan komersialisasi, namun juga untuk perlindungan hukum dari hasil karya yang dimiliknya,” ujarnya.

    Dalam kunjungan ini, Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya didampingi oleh Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar; serta sejumlah pejabat eselon I dan II. (tok/but)

  • BMKG Juanda: Waspadai Hujan dan Petir di Madiun dan Pacitan

    BMKG Juanda: Waspadai Hujan dan Petir di Madiun dan Pacitan

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda melalui prakirawannya, Oky Sukma Hakim, S.Tr., merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Madiun dan Pacitan pada Senin, 19 Mei 2025.

    Berdasarkan informasi terbaru, masyarakat diimbau untuk lebih waspada terhadap perubahan cuaca yang cukup signifikan sejak pagi hingga malam hari.

    Kota Madiun Diguyur Hujan Sejak Pagi

    Kondisi cuaca di Kota Madiun diperkirakan akan diguyur hujan pada pukul 06.00 WIB. Kemudian, langit akan berubah menjadi kabur pada pukul 09.00 WIB, dan berawan dari siang hingga malam hari. Suhu udara berada di rentang 23 hingga 29 derajat Celsius, dengan kelembapan 76–95 persen dan angin bertiup dari tenggara sekitar 12,4 km/jam.

    “Di Kota Madiun, hujan diprediksi turun pada pagi hari. Setelah itu, cuaca akan cenderung berawan hingga malam. Masyarakat tetap kami imbau membawa payung atau jas hujan saat beraktivitas pagi,” ujar Oky Sukma Hakim.

    Kabupaten Madiun Berpotensi Dilanda Petir

    Kondisi cuaca di Kabupaten Madiun terpantau lebih ekstrem. Petir diperkirakan akan menyambar langit wilayah ini pada pukul 06.00 WIB, kemudian disusul hujan ringan pada pukul 09.00 WIB. Selanjutnya, langit akan terus berawan hingga malam hari.

    Suhu udara berada di kisaran 22–28 derajat Celsius, dengan kelembapan tinggi 78–96 persen. Angin bertiup dari barat laut dengan kecepatan 6,6 km/jam.

    Pacitan Hujan Ringan pada Sore Hari

    Berbeda dengan Madiun, Pacitan akan mengalami cuaca yang relatif lebih tenang. Langit diprediksi berawan sejak pagi hingga siang.

    “Di Pacitan, hujan hanya akan terjadi sesaat pada sore hari, , lalu kondisi kembali berawan pada malam, bahkan cerah berawan pada pukul 21.00 WIB,” terang Oky.

    Suhu berkisar antara 22 hingga 25 derajat Celsius, kelembapan 89–98 persen, dengan angin dari arah timur berkecepatan 6,8 km/jam.

    Dengan cuaca yang cenderung tidak stabil, BMKG Juanda mengimbau masyarakat untuk terus mengikuti perkembangan prakiraan cuaca harian, terutama bagi mereka yang berkegiatan di luar ruangan.

    “Selalu cek informasi resmi dari BMKG agar dapat mengantisipasi potensi cuaca buruk. Jangan anggap sepele perubahan cuaca, karena bisa berdampak pada keselamatan,” tutup Oky.(mnd/ted).

  • Panglima Perang 10 November Kiai Abbas Berpeluang Jadi Pahlawan Nasional

    Panglima Perang 10 November Kiai Abbas Berpeluang Jadi Pahlawan Nasional

    Surabaya (beritajatim.com) – Berkas pengusulan KH. Abbas Abdul Jamil Buntet sebagai Calon Pahlawan Nasional dinilai paling lengkap. Kiai Abbas berpeluang besar ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional tahun 2025.

    Hal ini disampaikan Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, MA. dalam acara Istighosah dan Seminar dalam rangka pengusulan Kiai Abbas Abdul Jamil sebagai Calon Pahlawan Nasional di Pendopo Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

    Dalam sambutannya, Kiai Asep menyampaikan, bahwa dirinya takjub dan sangat mengapresiasi terhadap selesainya buku profil Kiai Abbas. “Buku profil ini sangat bernilai, karena isinya sangat lengkap dan berdasarkan sumber primer yang dapat dipertanggungjawabkan. Kalau yang membaca profil ini kaum intelek, saya yakin pasti sangat bisa memahami kualitas tulisan yang ada di dalamnya. Referensi yang digunakan sangat lengkap, dan bersumber dari dalam dan luar negeri,” kata Kiai Asep.

    Lebih lanjut Kiai Asep menyampaikan, bahwa buku profil Kiai Abbas ini adalah yang terbaik dan terlengkap sepanjang profil Calon Pahlawan Nasional yang ada. “Saya sudah pernah mengusulkan abah saya, Kiai Abdul Chalim Leuwimunding sebagai Calon Pahlawan Nasional, dan alhamdulillah berhasil. Nah, kalau saya lihat buku profil Kiai Abbas ini, saya optimistis sangat baik dan lengkap. Bahkan, seandainya ada orang diberi uang Rp 1 miliar, dan diminta menyusun buku profil semacam ini dari nol, belum tentu bisa, dan belum tentu selesai,” ungkap Kiai Asep yang dikenal dermawan ini.

    Apabila dilihat dari sisi perjuangan berdasarkan sumber primer yang ada, Kiai Abbas merupakan sosok kiai yang paling layak dijadikan Pahlawan Nasional. Kiai Asep mengisahkan bahwa perang 10 Nopember 1945 tidak akan berlangsung, seandainya Kiai Abbas tidak datang ke Surabaya.

    “Saya baca sejarah, waktu itu Kiai Hasyim Asy’ari tidak akan memulai peperangan sebelum Kiai Abbas datang. Nah, begitu Kiai Abbas datang, maka kemudian Kiai Hasyim As’ary merestui dimulainya Perang 10 Nopember dengan teriakan semangat dari Bung Tomo. Kini, Kiai Hasyim Asy’ari dan Bung Tomo sudah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional, maka tidak berlebihan jika pada tahun ini, Kiai Abbas juga ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional,” tegas Kiai Asep.

    Nampak hadir dalam acara istighosah dan seminar tersebut, KH. Mustahdi Abdullah Abbas yang merupakan cucu dari Kiai Abbas. Dalam sambutannya mewakili keluarga, Kiai Mustahdi menyampaikan bahwa Gelar Pahlawan Nasional tidaklah penting bagi sosok Kiai Abbas.

    “Namun, hal tersebut menjadi penting bagi kita semua sebagai ikhtiar merawat spiritnya, menjaga semangatnya, dan menumbuhkan sikap kebangsaan dan kepahlawanan beliau di dalam diri kita dan anak cucu kita generasi Indonesia, masa depan Cirebon yang akan datang,” jelasnya.

    Kiai Mustahdi menjelaskan, bahwa Kiai Abbas tidak saja berjuang dalam medan peperangan, tetapi kesehariannya sebagai pengasuh Pondok Buntet tidak bisa dilepaskan dalam perjuangan di dunia pendidikan.

    “Dalam perjuangan kemerdekaan, masyhur Kiai Abbas didapuk sebagai panglima dalam Perang 10 Nopember 1945. Dalam pendidikan, Kiai Abbas juga merupakan sosok pembaharu pendidikan dengan membentuk sistem klasikal madrasah di saat banyak pesantren yang masih belum menerapkannya. Di madrasah itu juga dimasukkan berbagai mata pelajaran umum, utamanya pelajaran bahasa Indonesia yang Kiai Abbas sendiri ikut serta menetapkannya sebagai bahasa satunya Indoensia dalam sumpah pemuda,” kata Kiai Mustahdi.

    Senada dengan Kiai Mustahdi, Penjabat Ketua Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Buntet Pesantren KH. Aris Ni’matullah meyakini Kiai Abbas sendiri tidak berkenan dengan gelar Pahlawan Nasional itu. Seperti orang tua yang memberikan jiwa raganya untuk anak, tentu tidak ada harapan mendapatkan balasannya.

    “Kita sebagai santrinya, murid-muridnya, tentu saja ingin menempatkan beliau dalam posisi yang sebenarnya. Hanya itu yang bisa diberikan kepada beliau,” katanya.

    Sementara itu, H.E. Agus Ismail, S.Sos., M.Pd. analis kebijakan ahli madya, Dinas Sosial Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyampaikan bahwa secara dokumen, pengusulan Kiai Abbas sebagai Calon Pahlawan Nasional sudah memenuhi kriteria. Kontribusinya tercatat dalam berbagai dokumen. Namanya diambil sebagai nama-nama gedung, mulai masjid, mushala, perpustakaan, hingga gedung pertemuan dan Asrama Haji.

    “Seluruh kebutuhan data insyaallah sudah terpenuhi. Banyak data primer terbaru yang ditemukan untuk menambah kekayaan dokumen, seperti dokumen Belanda hingga surat kabar New York Times,” kata pria yang biasa dipanggil Agis itu.

    Sebagaimana sudah diberitakan sebelumnya, pengusulan Kiai Abbas sebagai Calon Pahlawan Nasional dari Jawa Barat telah disampaikan oleh Pemprov Jawa Barat ke Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial (Ditjen Dayasos) pada tanggal 11 April 2025. Setelah berkas diterima oleh Ditjen Dayasos, dilakukan pemeriksaan dokumen, hasilnya dinyatakan lengkap dan telah memenuhi ketentuan administrasi. Selanjutnya berkas tersebut akan diserahkan kepada Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) untuk dipelajari sebelum dilaksanakan rapat / sidang TP2GP.

    Sementara itu, Prof. Dr. H. Zainuddin Maliki, M.Si., anggota DPR RI Periode 2019-2024 dalam sambutannya menyampaikan, bahwa dirinya berani menggaransi kualitas buku profil Kiai Abbas karena dirinya mengetahui bahwa dalam penyusunnya mencari sumber data primer hingga negeri Belanda. “saya meyakini bahwa tulisan di buku profil kiai Abbas ini shoheh, karena saya tahu sumber data primernya didapat hingga di Belanda.” Ungkap Prof Zainuddin.

    Lebih lanjur Prof. Zainuddin menyatakan bahwa proses pengusulan gelar pahlawan nasional ini tidak akan berjalan lancar tanpa adanya inisiator dan sponsor. Maka hadirnya Kiai Asep sebagai inisiator dan sponsor utama, menjadikan proses pengusulan gelar pahlawan nasional Kiai Abbas berjalan lancar hingga tahap ini.

    Sebagaimana terlihat dalam setiap kegiatan seminar pengusulan Kiai Abbas sebagai Calon Pahlawan Nasional, Kiai Asep selalu hadir sebagai inisiator dan sponsor utama. Namun, Kiai Asep menolak disebut sebagai inisiator dan sponsor utama, karena ada sosok Ibu Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur yang dipandang sebagai inisiator dan sponsor yang sesungguhnya. Khofifah selalu memantau dan menanyakan berkaitan dengan perkembangan pengusulan Kiai Abbas sebagai Calon Pahlawan Nasional hingga diterimanya buku profil ini. Seperti hal nya beliau selalu memantau beberapa Calon Pahlawan Nasional lainnya. Sebab, beliau selalu mengatakan bahwasannya Bangsa yang besar adalah Bangsa yang menghargai jasa para pahlawan. (tok/but)

  • Perempuan Lansia di Ngawi Hilang Diduga Hanyut

    Perempuan Lansia di Ngawi Hilang Diduga Hanyut

    Ngawi (beritajatim.com) – Seorang perempuan lansia bernama Parni (64), warga Desa Sawo, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi, dilaporkan hilang pada Minggu siang, (18/5/2025).

    Ia diduga hanyut terbawa arus banjir saat menyeberangi sungai sepulang dari sawah.

    Parni, istri dari Mutkani (85), diketahui terakhir kali terlihat sedang menyemai tanaman di sawah miliknya yang berada di seberang sungai.

    Sungai tersebut mengalami banjir akibat hujan deras yang mengguyur wilayah itu sejak malam sebelumnya. Sungai ini terhubung langsung ke aliran Bengawan Madiun.

    Hingga saat ini, korban belum ditemukan. Proses pencarian terus dilakukan oleh tim gabungan dari TNI-Polri, Basarnas, BPBD, Damkar, dan relawan setempat dengan menyusuri aliran sungai hingga ke hilir.

    Kepala Desa Sawo, Widiyanto, menjelaskan, “Bermula dari warganya melihat korban di sawah siang itu, namun setelah siang korban sudah tidak ada. Pencarian dilakukan dan tidak ditemukan, hingga kini korban diduga hanyut.”

    Sementara itu, Kapolsek Karangjati, AKP Sugeng Wahyudi menyampaikan, “Mendapat informasi ada orang hanyut, kita datangi ke lokasi bersama Koramil dan relawan. Kita lakukan pencarian dan belum ditemukan. Diduga korban hanyut karena sungai banjir usai hujan deras.”

    Karno Sutikno (40), menantu korban, mengaku mengetahui Parni sedang berada di sawah pada Sabtu, 17 Mei 2025 siang. Namun hingga sore hari, korban tidak kunjung pulang ke rumah. Pihak keluarga telah melakukan pencarian di sawah hingga ke rumah saudara terdekat, namun hasilnya nihil.

    Setelah menerima laporan dari warga, pihak kepolisian segera mendatangi lokasi serta rumah korban. Tidak ada satu pun warga yang melihat langsung kejadian saat Parni diduga hanyut di sungai. [fiq/ted]

  • 752 CJH dari Kloter 57 dan 58 asal Sidoarjo Diberangkatkan Bupati H Subandi

    752 CJH dari Kloter 57 dan 58 asal Sidoarjo Diberangkatkan Bupati H Subandi

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Sebanyak 752 calon jamaah haji kloter 57 dan 58 asal Sidoarjo secara resmi dilepas oleh Bupati Sidoarjo bersama jajaran Forkopimda Kabupaten Sidoarjo dari Pendopo Delta Wibawa menuju Asrama Haji Sukolilo Surabaya Minggu (18/5/2025).

    Seluruh calon jamaah dijadwalkan akan terbang menuju Tanah Suci Mekkah pada 19 Mei 2025 melalui Embarkasi Surabaya.

    Dalam kesempatan itu Bupati Sidoarjo menyampaikan pesan kepada seluruh calon jamaah Haji. Mereka diminta untuk selalu menjaga kesehatan karena ibadah Haji memerlukan fisik yang kuat. “Jangan lepas dari rombongan, sabar serta selalu jaga sopan santun,” ucapnya.

    H. Subandi juga menyampaikan harapan agar seluruh jamaah dapat menjalankan ibadah dengan lancar dan kembali ke tanah air dalam keadaan sehat dan menjadi Haji yang mabrur.

    Pelepasan ini menjadi penanda awal perjalanan ibadah yang telah lama dinantikan oleh ratusan jamaah. Suasana haru dan linangan air mata tak terbendung dikala para keluarga turut melepas keberangkatan calon jamaah Haji. (isa/ted)

  • Tersangkut Dahan, Sound Horeg di Bondowoso Jatuh Timpa Seorang Perempuan: Luka di Kepala

    Tersangkut Dahan, Sound Horeg di Bondowoso Jatuh Timpa Seorang Perempuan: Luka di Kepala

    Surabaya (beritajatim.com) – Sebuah insiden mengejutkan terjadi saat parade sound horeg berlangsung di Desa Sumberanyar, Kecamatan Maesan, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, pada Minggu (18/5/2025).

    Sebuah tumpukan sound system yang dibawa menggunakan truk colt diesel mendadak jatuh dan menimpa salah satu perempuan yang berada tepat di belakang sound. Akibat dari kejadiaan tersebut, perempuan yang turut mengiringi pawai ini mengalami luka di bagian kepala.

    Awalnya, peristiwa tersebut terjadi saat iring-iringan kendaraan sound system melintas di jalan desa yang dipadati warga. Truk yang mengangkut tumpukan peralatan suara itu membawa sound system hingga menjulang tinggi di atas bak. Nahas, bagian paling atas dari tumpukan tersebut tersangkut pada dahan pohon di pinggir jalan.

    Akibatnya, rangkaian sound system yang ada di paling atas terlepas dan jatuh tepat ke arah perempuan yang berada di belakang truk. Dalam kondisi luka di kepala, ia segera dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat menggunakan sepeda motor oleh warga yang berada di lokasi kejadian.

    Parade sound horeg sendiri merupakan kegiatan hiburan masyarakat yang cukup populer di sejumlah daerah Jawa Timur, termasuk Bondowoso. Biasanya, acara ini diadakan dalam rangka menyemarakkan hari besar atau perayaan tertentu.

    Hal ini pun sontak mengundang respon warganet. Tak sedikit dari mereka yang menyayangkan adanya kegiatan tersebut. Lantaran sound horeg dianggap hanya memberikan dampak negatif.

    “Ya kan dari kemaren isinya musibah terus dari sound horeg, dari orang jatuh, orang ketabrak truknya, kaca dan bangunan rumah ancur ,jembatan di rusak , pohon ditebangin, ini orang kejatuhan sound ya miris liatnya kapokmu kapan,” geram (et) roger***. (fyi/ted)

  • HP Jatuh ke Selokan, Pelajar di Mojokerto Minta Bantuan Damkar

    HP Jatuh ke Selokan, Pelajar di Mojokerto Minta Bantuan Damkar

    Mojokerto (beritajatim.com) – Insiden tak biasa terjadi di Jalan Raya RA. Basoeni, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto pada Sabtu (17/5/2025) kemarin. Telepon gengam milik seorang pelajar bernama Rahma Tsania terjatuh ke dalam selokan.

    Tak ingin kehilangan barang berharganya, ia pun menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto. Korban meminta bantuan untuk bantuan evakuasi telepon gengamnya dari dalam selokan.

    Mendapat laporan tersebut, Tim Damkar Pos I BPBD Kabupaten Mojokerto langsung diterjunkan ke lokasi. Tim Damkar membuka tutup selokan dan menggunakan tangga untuk turun ke selokan mencari keberadaan telepon gengam milik pelajar tersebut.

    Petugas dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) juga turut memantau dan melaporkan perkembangan kepada pimpinan. Setelah melakukan pencarian, handphone tersebut akhirnya berhasil dievakuasi pada pukul 13.30 WIB.

    “Meski hanya sebuah handphone, kami tetap bertugas sesuai prinsip kemanusiaan. Apa pun bentuknya, jika masyarakat membutuhkan, kami siap membantu,” ujar Komandan Regu Pos I PMK BPBD Kabupaten Mojokerto, Sukamto, Minggu (18/5/2025). [tin/ted]

  • Viral Polisi Tabrak Pelanggar Lalu Lintas, Kasat Lantas Polres Tulungagung Beberkan Faktanya

    Viral Polisi Tabrak Pelanggar Lalu Lintas, Kasat Lantas Polres Tulungagung Beberkan Faktanya

    Tulungagung (beritajatim.com) – Video viral terkait anggota polisi Satlantas Polres Tulungagung, yang dinarasikan mengejar dan menabrak pengendara sepeda motor menjadi perhatian warganet.

    Video dengan durasi 1 menit 34 detik ini menyebar di berbagai platform media dan menjadi perbincangan di media sosial pada Minggu, (18/05/2025).

    Dalam video diceritakan bahwa dua anggota Satlantas mengejar terduga pelaku pelanggaran lalu lintas hingga masuk ke pelosok desa. Bahkan, untuk menghentikan pengendara motor, seakan-akan petugas harus menabrak hingga jatuh.

    Terkait hal itu Kasatlantas Polres Tulungagung, AKP Taufik Nabila pun angkat bicara. AKP M. Taufik Nabila menjelaskan, insiden tersebut terjadi pada Minggu (18/5/2025) saat anggota Satlantas tengah melakukan patroli di sekitar Pos Tamanan, Kecamatan Tulungagung Kota.

    Petugas mendapati dua pelajar SMP mengendarai sepeda motor tanpa mengenakan helm dan berboncengan.

    “Saat diberhentikan, kedua remaja tersebut justru melarikan diri dan memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi ke arah Desa Tanjungsari,” ungkap Taufik.

    Dalam upaya melarikan diri dari kejaran petugas, pengendara pelanggar justru menabrak seorang perempuan pengendara Honda Scoopy merah yang tengah keluar dari gang. Kejadian inilah yang kemudian direkam oleh warga dan diunggah ke media sosial dengan narasi yang menyudutkan petugas kepolisian.

    “Perlu kami luruskan, kejadian tersebut melibatkan pelanggar lalu lintas yang menabrak pengguna jalan lain. Polisi tidak menabrak siapa pun,” tegasnya.

    Taufik menyebut, petugas yang berada di lokasi langsung sigap memberikan bantuan dengan memanggil ambulans untuk membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Iskak Tulungagung.

    “Korban mengalami luka ringan dan dalam kondisi sadar saat mendapat penanganan medis,” lanjutnya.

    Adapun identitas pelanggar diketahui berinisial H (15) dan A (15), warga Desa Joho, Kecamatan Kalidawir. Mereka mengendarai Honda Beat merah dengan pelat nomor AG 4596 RCL. Sedangkan korban pengendara Scoopy adalah S, warga Desa Tanjungsari, Kecamatan Boyolangu, dengan nomor polisi AG 6538 RCL.

    Menanggapi simpang siurnya informasi yang beredar, Kasat Lantas Polres Tulungagung pun menghimbau masyarakat agar lebih bijak dalam menyikapi unggahan di media sosial dan tidak serta-merta mempercayai narasi yang belum terverifikasi.

    “Kami mengajak masyarakat untuk selalu cermat dan melakukan pengecekan terhadap informasi yang beredar, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di tengah masyarakat,” pungkasnya. (ted)

  • Warga Maospati Magetan Siap Direlokasi demi Proyek Pasar Hewan

    Warga Maospati Magetan Siap Direlokasi demi Proyek Pasar Hewan

    Magetan (beritajatim.com) – Penduduk di kawasan Totog, Kelurahan Maospati, Kabupaten Magetan, menyatakan kesiapan mereka untuk direlokasi terkait rencana pembangunan Pasar Hewan Maospati.

    Namun, sebagian besar dari mereka masih merasa bingung mengenai tempat tinggal pengganti setelah relokasi dilakukan.

    Lokasi itu berada di sebelah utara pertigaan Totog atau Tugu Fly, Fight and Win di Jalan Iswahjudi atau Jalan Nasional Maospati-Madiun.

    Pemerintah Kabupaten Magetan memang berencana membangun Pasar Hewan (Pahingan) di lokasi yang saat ini masih dihuni oleh puluhan warga. Meskipun sosialisasi sudah dilakukan melalui beberapa pertemuan, keresahan warga tetap ada, khususnya terkait dengan kelangsungan tempat tinggal mereka ke depan.

    “Kami menyadari bahwa tanah ini milik negara, jadi kalau harus pindah demi program pemerintah, kami siap. Namun, kami juga belum tahu akan tinggal di mana,” ujar Wardi (63), warga yang sudah lama tinggal di lokasi tersebut.

    Sebagian besar warga yang menempati lahan milik Pemkab bekerja sebagai buruh atau wiraswasta. Anak-anak mereka banyak yang sudah merantau dan bekerja di luar daerah, sehingga para orang tua ini tinggal sendiri dan tidak memiliki banyak pilihan saat harus pindah.

    “Kami dari awal tahu tanah ini bukan milik pribadi. Tapi kalau tempat ini nanti dibongkar, kami masih bingung mau ke mana,” tambah Wardi.

    Hal senada diungkapkan oleh Juwari (60), yang juga menerima kunjungan dari Penjabat Bupati Magetan pada Jumat (16/5/2025). Dalam pertemuan tersebut, Pj Bupati berdialog langsung dengan warga mengenai pemanfaatan lahan untuk pembangunan pasar hewan.

    “Kalau memang harus direlokasi, kami ikut saja,” kata Juwari. “Tapi saya benar-benar tidak tahu harus pindah ke mana. Saya hidup sendiri, istri sudah tiada, dan tidak punya anak.”

    Juwari juga mengaku telah menghuni lokasi itu sejak 1965 dan menyadari bahwa lahan tersebut adalah aset Pemkab. Ia menambahkan, “Kalau harus pindah ke Panti Lansia milik Dinsos, saya siap. Karena saya juga tidak punya siapa-siapa.”

    Lurah Maospati, Indra Ariesta Ardy, menyebutkan bahwa sekitar 18 kepala keluarga akan terdampak oleh proyek ini, dan total terdapat puluhan jiwa yang akan terkena relokasi. Pemerintah kelurahan telah melakukan pendekatan langsung kepada warga, dan sebagian besar menyambut baik rencana ini.

    “Banyak dari mereka yang masih memiliki keluarga, jadi bila tempat ini digunakan Pemkab, mereka bisa tinggal bersama kerabat,” jelas Indra.

    Rencana pembangunan Pasar Hewan Maospati ditargetkan dimulai tahun ini. Selain membangun pasar, pemerintah juga akan memperbaiki akses jalan untuk menunjang kegiatan di area tersebut.

    “Untuk dua warga lanjut usia yang hidup sebatang kara, kami sudah ajukan ke Dinsos untuk tinggal di panti lansia, dan telah disetujui,” tutupnya. [fiq/ted]

  • Ditinggal Memperbaiki Kompor, Balita di Blitar Hanyut ke Selokan

    Ditinggal Memperbaiki Kompor, Balita di Blitar Hanyut ke Selokan

    Blitar (beritajatim.com) – Balita berusia 5 tahun berinisial DA asal Desa Kalipucung Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar dilaporkan hanyut di selokan. Bocah 5 tahun itu hanyut saat ditinggal sang ibu sedang memperbaiki kompor gas di dapur.

    Saat ditinggal oleh sang ibu, balita 5 tahun tersebut memang sedang hujan-hujanan di samping rumah bersama temannya. Tidak berselang lama korban kemudian berjalan ke selokan yang ada di depan rumah.

    “Dugaannya memang hanyut di aliran selokan itu kita masih lakukan pencarian,” kata Kasi Humas Polres Blitar Kota, Iptu Samsul Anwar, Minggu (18/05/2025).

    Peristiwa ini terjadi saat wilayah Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar diguyur hujan deras. Melihat hujan DA(5) kemudian meminta izin kepada ibunya untuk bermain air atau hujan-hujanan di samping rumah.

    Saat itu sang ibu memang sedang memperbaiki kompor gas yang sedang rusak. Hanya tinggal sebentar, sang anak yang awalnya bermain air di samping rumah sudah tidak ada di lokasi.

    “Sudah dicari kemana-mana tidak ada kemudian tanya ke temannya katanya tadi sempat ke selokan depan rumah, sehingga dugaannya hanyut ke selokan,” bebernya.

    Mengetahui hal tersebut, warga dan aparat kepolisian serta TNI pun langsung turun ke lokasi untuk menyisir sepanjang aliran air selokan. Namun hingga berita ini dimuat korban belum juga ditemukan. (owi/ted)