Author: Beritajatim.com

  • Koper Jemaah Haji Mulai Dikumpulkan di Kemenag Tuban, Siap Dikirim ke Embarkasi Surabaya

    Koper Jemaah Haji Mulai Dikumpulkan di Kemenag Tuban, Siap Dikirim ke Embarkasi Surabaya

    Tuban (beritajatim.com) – Sebanyak 1.138 Calon Jemaah Haji (CJH) asal Kabupaten Tuban mulai mengumpulkan koper di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Tuban, Senin (19/5/2025). Pengumpulan koper ini menjadi bagian dari persiapan menjelang pemberangkatan jemaah haji yang dijadwalkan dalam beberapa hari ke depan.

    Kepala Kantor Kemenag Tuban, Umi Kulsum, menjelaskan bahwa koper-koper tersebut akan dikirim menuju embarkasi Surabaya pada 20 Mei 2025, atau sehari sebelum keberangkatan para jemaah. Pengumpulan koper mencakup jemaah dari kloter 66, 68, 69, dan 70.

    “Adapun koper yang dikumpulkan hari ini yakni kloter 66, 68, 69 dan 70 asal Kabupaten Tuban. Nnamun untuk 10 CJH kloter 66 akan diberangkatkan besok siang dengan membawa koper masing-masing,” ujar Umi Kulsum.

    Kemenag Tuban memastikan bahwa seluruh koper milik jemaah telah memenuhi ketentuan berat maksimal, yaitu tidak lebih dari 32 kg. Selain itu, jemaah juga telah diingatkan agar tidak membawa barang-barang yang dilarang seperti rokok melebihi 200 batang, cairan dalam jumlah besar, bahan kimia, serta benda berbahaya lainnya.

    “Ketentuan barang bawaan sudah kami sampaikan saat manasik haji tahap dua kemarin. Insyaallah, para jemaah tidak ada yang melanggar,” tegas Umi.

    Menurut Umi, koper-koper yang dikumpulkan juga telah melalui proses penimbangan di masing-masing Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) di kecamatan, sehingga dipastikan memenuhi standar yang telah ditetapkan.

    Salah seorang jemaah bernama Masrokah asal Desa Tegalagung, Kecamatan Semanding, mengaku telah mengikuti seluruh arahan dan ketentuan dari Kemenag. Ia menyatakan kesiapan dirinya untuk berangkat ke Tanah Suci.

    “Insyaallah kami sudah siap berangkat. Makanya, hari ini mengumpulkan koper dan sudah sesuai yang ditetapkan oleh KBIH maupun Kemenag,” kata Masrokah.

    Masrokah menambahkan bahwa selain membawa pakaian dan kebutuhan pribadi, ia juga membawa sambel sachet dan makanan khas Tuban sebagai bekal pribadi.

    “Iya bersyukur sekali bisa berangkat tahun ini. Karena saya sudah mendaftar sejak tahun 2012. Saya ikut progam pendampingan orangtua, untuk mendampingi ibu,” ucap Masrokah.

    Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya merupakan jemaah mutasi dari Kabupaten Magetan dan merasa proses pengurusan keberangkatan haji di Tuban berlangsung dengan lancar.

    “Alhamdulilah pengurusan berkas untuk keberangkatan haji di Kabupaten Tuban tergolong sangat mudah dan cepat,” pungkasnya. [dya/suf]

  • Bupati Pamekasan Resmikan Perpusda M Tabrani

    Bupati Pamekasan Resmikan Perpusda M Tabrani

    Pamekasan (beritajatim.com) – Bupati Pamekasan, KH Kholilurrahman meresmikan gedung baru Perpustakaan Daerah (Perpusda) Pamekasan, dengan nama Perspusda M Tabrani di Jl Jokotole 55 Pamekasan, Senin (19/5/2025).

    Pada awalnya, perpusda tersebut lebih familiar dengan sebutan Perpustakaan Umum, di mana penambahan nama M Tabrani sebagai bentuk kebanggaan sekaligus penghargaan bagi putra terbaik Pamekasan, yang menjadi salah satu tokoh yang berjasa besar bagi Bangsa Indonesia.

    Terlebih M Tabrani merupakan salah satu sosok penggagas Bahasa Indonesia, sebagai bahasa persatuan yang selanjutnya dituangkan dalam Ikrar Sumpah Pemuda, pada 28 Oktober 1928 silam. Selanjutnya dikenal dengan Hari Sumpah Pemuda.

    Peresmian gedung baru (renovasi) Perspusda M Tabrani, ditandai dengan gunting pita oleh Bupati KH Kholilurrahman, didampingi Sekda Pamekasan, Masrukin, Kepala Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip, Achmad Sjaifuddin, Kepala Disdikbud Mohammad Alwi, Kepala Diskominfo Taufikurrahman, serta jajaran Forkompinda Pamekasan.

    “Sebagai bentuk kebanggaan dan penghargaan kita kepada tokoh sekaligus putra terbaik, maka perpustakaan ini diberi nama Perpusda M Tabrani,” kata Bupati Pamekasan, KH Kholilurrahman dalam peresmian perpusda.

    Keberadaan Perpusda M Tabrani, diharapkan dapat berkontribusi besar terhadap peningkatan akses pengetahuan masyarakat, termasuk meningkatkan kemampuan digital. “Artinya perpustakaan ini tidak hanya bermanfaat bagi dunia pendidikan semata, tetapi juga bisa berdampak luas. Baik untuk sektor ekonomi, kesehatan, sosial, budaya hingga spiritual masyarakat,” ungkapnya.

    “Tidak kalah penting juga kita harapkan Perpustakaan M Tabrani ini dapat menyelenggarakan berbagai program yang bisa meningkatkan kemampuan dan keterampilan masyarakat, seperti perpus keliling, kelas pelatihan life skill, kelas keterampilan multimedia, kelas inovasi literasi digital, kelas digital marketing, kelas literasi enterpreneur, galery pameran produk UMKM, pameran buku, dan pameran lukis dan berbagai program lainnya,” jelasnya.

    Selain itu, bupati yang akrab disapa Kiai Kholil juga berharap besar keberadaan Perpusda M Tabrani dapat menjadi bagian penting dalam sektor pembangunan di daerah yang dipimpinnya. “Dengan begitu, perpustakaan dapat menjadi rumah besar pengetahuan bagi semua lapisan masyarakat,” pungkasnya. [pin/kun]

  • Seorang Jamaah Haji Asal Surabaya Meninggal Dunia di Tanah Suci

    Seorang Jamaah Haji Asal Surabaya Meninggal Dunia di Tanah Suci

    Surabaya (beritajatim.com) – Kabar duka kembali menyelimuti rombongan jemaah haji asal Jawa Timur setelah seorang jemaah haji laki-laki asal Surabaya, Soesanto Soemantri Notodiarjo (73), dikabarkan meninggal dunia di Arab Saudi pada Sabtu (17/5) kemarin.

    Plh Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, Sugiyo mengatakan sebelum meninggal dunia jamaah lansia bernama Soesanto Soemantri Notodiarjo sempat dirawat di rumah sakit di Madinah karena keluhan hipertensi.

    “Satu jemaah Embarkasi Surabaya telah wafat pada Sabtu 17 Mei 2025 malam, pukul 21.30 waktu Arab Saudi, atas nama Soesanto Soemantri Notodiarjo 73 tahun,” kata Sugiyo di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES), Senin (19/5/2025).

    Sugiyo turut menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya salah satu jemaah haji tersebut. Dia mendoakan agar ibadah yang tengah dijalani almarhum diterima.

    “Almarhum berasal dari Kota Surabaya yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 16. Saat ini jenazahnya telah dimakamkan di Komplek Pemakaman Baqi, Madinah,” urainya.

    Kabar duka dari tanah suci hari ini menambah jumlah jemaah haji Jawa Timur yang meninggal dunia menjadi 5 orang, setelah sebelumnya dilaporkan warga dari Tulungagung, Bangkalan, Sidoarjo, dan Kediri.

    “Dua jemaah wafat di Rumah Sakit Haji (Sukolilo, Surabay), satu jemaah wafat di pesawat, dua jemaah wafat di Arab Saudi,” ujarnya.

    Sugiyo menyebut, para jemaah haji yang meninggal akan mendapatkan asuransi senilai Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih). Selain itu, nomor keberangkatannya juga bisa digantikan oleh pihak keluarga.

    Sedangkan diketahui, sampai hari ini AHES mencatat sudah memberangkatkan sebanyak 56 kloter ke Tanah Suci. Dengan rincian, sebanyak 36.845 orang yang termasuk jemaah haji dan petugas. [ram/ian]

  • Hujan Deras Warnai Pemberangkatan Calon Jemaah Haji Asal Bojonegoro

    Hujan Deras Warnai Pemberangkatan Calon Jemaah Haji Asal Bojonegoro

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Sebanyak 120 calon jemaah haji (CJH) asal Kabupaten Bojonegoro dari kloter 63 resmi diberangkatkan menuju Tanah Suci. Proses pemberangkatan diwarnai hujan deras yang mengguyur wilayah paling barat Provinsi Jawa Timur ini, Senin (19/5/2025) petang.

    Prosesi pemberangkatan berlangsung di Pendopo Malowopati dan dipimpin langsung oleh Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono. Sebelumnya, pada Minggu (18/5/2025), sebanyak 71 CJH dari kloter 56 telah lebih dulu diberangkatkan menuju Asrama Haji Surabaya.

    Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bojonegoro, Abdullah Hafidz, menjelaskan bahwa jemaah diberangkatkan dalam beberapa tahap.

    “Sebelumnya kita telah memberangkatkan 71 calon jamaah haji dari kloter 56 ke Asrama Haji Surabaya, dan hari ini 120 calon jamaah dari kloter 63 kembali diberangkatkan dari Pendopo Malowopati,” ujar Abdullah.

    Dalam pemberangkatan hari ini, para jamaah dibagi ke dalam tiga unit bus yang akan mengantar mereka ke Asrama Haji Surabaya. Bupati Bojonegoro Setyo Wahono turut memberikan pesan dan doa kepada para jamaah sebelum melepas para jemaah.

    “Kami berharap para tamu Allah ini dapat menjaga kesehatan selama menjalankan ibadah di Tanah Suci, serta kembali ke tanah air dalam keadaan sehat dan selamat, berkumpul kembali bersama keluarga,” ungkap Setyo Wahono.

    Rencananya, pada Selasa (20/5/2025), sebanyak empat kloter tambahan yakni kloter 64, 65, 66, dan 67 yang berjumlah 1.493 calon jamaah haji asal Bojonegoro akan kembali diberangkatkan menuju Tanah Suci.

    Meski diwarnai hujan deras, prosesi pemberangkatan berjalan khidmat. Tangis haru menyelimuti keberangkatan jemaah haji asal Bojonegoro tersebut. Para pengantar rela berhujan-hujanan agar bisa melihat langsung keluarganya yang akan berangkat menunaikan rukun Islam yang kelima itu. [lus/ian]

  • Kelurahan Pulorejo Wakili Kota Mojokerto dalam Penilaian Gotong Royong Terbaik Jatim 2025

    Kelurahan Pulorejo Wakili Kota Mojokerto dalam Penilaian Gotong Royong Terbaik Jatim 2025

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon, terpilih mewakili Kota Mojokerto dalam Penilaian Pelaksana Gotong Royong Terbaik Provinsi Jawa Timur Tahun 2025. Verifikasi lapangan dilakukan oleh tim penilai pada, Senin (19/5/2025) tersebut menandai langkah penting dalam penilaian tingkat provinsi.

    Kelurahan Pulorejo dinilai telah memenuhi seluruh persyaratan dari 10 aspek dan 10 indikator penilaian yang mencakup bidang kemasyarakatan, ekonomi, sosial, budaya dan keagamaan, serta kesehatan dan lingkungan. Tim penilai disambut langsung oleh Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, di Pendopo Sabha Kridatama, Rumah Rakyat Kota Mojokerto.

    Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Jawa Timur yang juga Ketua Tim Penilai, Budi Sarwoto, mengapresiasi konsistensi Kota Mojokerto dalam menjaga semangat kebersamaan. “Kota Mojokerto dua tahun berturut-turut masuk nominasi tiga besar tingkat provinsi,” ungkapnya.

    Masih kata Budi, hal tersebut menunjukkan bahwa nilai-nilai kegotongroyongan tetap tumbuh subur di tengah masyarakat perkotaan. Ia menambahkan, gotong royong adalah intisari nilai-nilai Pancasila yang harus dijaga sebagai modal sosial untuk memperkuat pembangunan daerah.

    “Partisipasi aktif masyarakat dan lembaga kemasyarakatan sangat penting untuk membangun ketahanan pangan yang berkelanjutan dan berdaya saing,” tambahnya.

    Sementara itu, Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari atau akrab disapa Ning Ita, turut menyampaikan rasa bangga atas capaian Kelurahan Pulorejo. Menurutnya, nilai-nilai gotong royong di Kota Mojokerto masih kuat meskipun masyarakat Kota Mojokerto hidup dalam suasana urban yang plural.

    “Saya bangga karena semangat kebersamaan dan kepedulian masih tumbuh subur di tengah dinamika masyarakat kota. Gotong royong itu bagian dari genetika Mojopahit. Ini kekuatan lokal yang harus terus dijaga,” imbuhnya.

    Lebih lanjut, Ning Ita menegaskan bahwa semangat gotong royong sejalan dengan Panca Cita Pemkot Mojokerto, terutama pada cita kedua. Yakni mewujudkan ketahanan sosial budaya melalui pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

    “Harapan saya, tidak hanya Kelurahan Pulorejo, tetapi semua kelurahan di Kota Mojokerto bisa menjadi kelurahan gotong royong,” pungkasnya.

    Lomba Gotong Royong tahun 2025 ini mengusung tema ‘Gotong Royong untuk Ketahanan Pangan yang Berkelanjutan’, yang sejalan dengan prioritas nasional dalam menciptakan swasembada pangan, air, dan energi. [tin/kun]

  • 63 Paguyuban Tolak 19 April sebagai Hari Keris Nasional, Serukan Penetapan 25 November Sesuai Pengakuan UNESCO

    63 Paguyuban Tolak 19 April sebagai Hari Keris Nasional, Serukan Penetapan 25 November Sesuai Pengakuan UNESCO

    Kediri (beritajatim.com) – Gelombang penolakan terhadap penetapan 19 April sebagai Hari Keris Nasional terus menguat. Sebanyak 63 paguyuban keris dari berbagai penjuru Nusantara, yang tergabung dalam Senapati Nusantara (Serikat Nasional Pelestari Tosan Aji Nusantara), menyatakan penolakan resmi terhadap tanggal tersebut sebagai simbol peringatan nasional keris.

    Pernyataan sikap ini dituangkan dalam dokumen tertulis dari masing-masing paguyuban, mencakup daerah Surabaya, Kediri, Blitar, Grobogan, Magelang, Sumenep, Pekalongan, hingga Lombok, Sulawesi, Sumba, Kalimantan, dan Kepulauan Riau.

    Seluruh dokumen tersebut disiapkan untuk dikirim ke pemerintah pusat sebagai bentuk tanggung jawab moral dan kecintaan terhadap budaya bangsa. Mereka menilai penetapan 19 April sebagai Hari Keris Nasional merupakan tindakan yang mengabaikan akar sejarah dan nilai-nilai budaya yang sesungguhnya.

    Menurut Wakil Sekretaris Jenderal Senapati Nusantara, Nurjianto, penetapan 19 April tidak memiliki dasar historis dan legitimasi budaya yang kuat. “Tanggal tersebut hanya merujuk pada kirab pembukaan kongres SNKI, bukan momen sejarah bangsa. Keris adalah warisan leluhur, bukan milik satu organisasi,” ujarnya, Senin (19/5/2025).

    Senapati Nusantara menegaskan bahwa tanggal 25 November merupakan satu-satunya tanggal yang layak dijadikan Hari Keris Nasional. Tanggal tersebut menandai pengakuan resmi UNESCO terhadap keris Indonesia sebagai Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan pada 2005.

    “Banyak tokoh yang berjuang membawa keris ke dunia internasional bahkan telah wafat, dan mengabaikan pengakuan UNESCO sama dengan menghapus sejarah mereka,” tambah Nurjianto.

    Tak hanya berdasarkan pertimbangan sejarah, dukungan terhadap tanggal 25 November juga didukung data akademik yang kuat. Kajian kolaboratif tahun 2018 yang dilakukan Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan (Puslitjakdikbud) Kemendikbud RI bersama Litbang Senapati Nusantara mengungkap bahwa 90,1 persen responden dari kalangan masyarakat budaya mendukung tanggal tersebut.

    Kajian tersebut juga mencatat hanya 8,3 persen yang menyebut tanggal alternatif seperti 4 November, dan sebanyak 66,8 persen responden menyatakan bahwa Hari Keris Nasional penting untuk pelestarian budaya. Kajian ini melibatkan akademisi, budayawan, empu, perajin, dan komunitas dari berbagai daerah di Indonesia.

    Penolakan terhadap tanggal 19 April semakin membesar usai Menteri Kebudayaan RI, Dr. Fadli Zon, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Serikat Nasional Keris Indonesia (SNKI), secara sepihak mencanangkan tanggal tersebut dalam sebuah acara resmi di Universitas Brawijaya, Malang. Keputusan ini memicu reaksi keras dari komunitas pelestari keris yang merasa sejarah sedang dikesampingkan demi kepentingan kelembagaan.

    Kami tidak menolak Hari Keris. Kami menolak pemalsuan sejarah. Keris bukan alat selebrasi organisasi. Keris adalah pusaka bangsa, yang ditetapkan dunia – bukan ditentukan oleh ulang tahun kongres, tegas pernyataan resmi Senapati Nusantara.

    Senapati Nusantara pun menyerukan kepada seluruh masyarakat untuk mengawal proses ini, agar pemerintah menetapkan 25 November sebagai Hari Keris Nasional yang sah, bermartabat, dan diakui secara internasional. [nm/kun]

  • Pacitan Mulai Wujudkan Kopdes Merah Putih, 172 Desa dan Kelurahan Gelar Musdesus

    Pacitan Mulai Wujudkan Kopdes Merah Putih, 172 Desa dan Kelurahan Gelar Musdesus

    Pacitan (beritajatim.com) – Semangat membangun ekonomi kerakyatan dari akar rumput mulai menyala di Kabupaten Pacitan. Pemerintah daerah setempat resmi memulai langkah nyata membentuk Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih, sejalan dengan program nasional Presiden Prabowo Subianto. Ibarat menanam benih kesejahteraan, program ini diharapkan kelak tumbuh menjadi pohon ekonomi yang kokoh dan meneduhkan seluruh lapisan masyarakat.

    Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perindustrian (Dikuperin) Pacitan, Prayitno, mengungkapkan bahwa sebanyak 172 desa dan kelurahan telah memulai tahapan Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) sebagai fondasi awal pendirian koperasi. “Mulai hari ini, sejumlah desa sudah menggelar Musdesus untuk pembentukan koperasi,” ungkapnya, Senin (19/5/2025).

    Lebih dari sekadar forum administratif, Musdesus menjadi ruang kebersamaan warga dalam merumuskan masa depan ekonomi desanya. Petani, nelayan, pemuda, hingga tenaga kesehatan desa diajak turut serta menyusun arah dan visi koperasi yang akan mereka kelola bersama. Layaknya merakit kapal besar, keterlibatan warga diharapkan memperkuat rasa memiliki dan semangat untuk mengarungi samudra ekonomi secara gotong royong.

    Setelah struktur pengurus terbentuk, Pemerintah Desa diminta segera menindaklanjuti proses legalisasi koperasi melalui notaris. Targetnya, seluruh Kopdes Merah Putih segera mengantongi dokumen legal seperti akta pendirian, AHU, NPWP, NIK, dan NIB agar sah secara hukum dan siap beroperasi secara nasional.

    “Target kita, seluruh desa dan kelurahan sudah tuntas pembentukan koperasi ini paling lambat akhir Mei 2025,” tegas Prayitno.

    Setelah itu, pihaknya akan menginventarisasi potensi jenis usaha yang akan disesuaikan dengan potensi masing-masing desa. Hal tersebut perlu dimatangkan terlebih dahulu sebelum pengajuan pembiayaan. (tri/kun)

  • Pengendara Motor Terlindas Truk Pengangkut Sampah di Bubutan Surabaya

    Pengendara Motor Terlindas Truk Pengangkut Sampah di Bubutan Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Seorang pengendara sepeda motor Yamaha Mio L 6349 JT, perempuan, tewas kecelakaan dengan truk pengangkut sampah di simpang empat (perempatan) Jalan Bubutan, Surabaya, Senin (19/5).

    Kecelakaan maut itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, saat kondisi jalan ramai dengan lalu-lalang kendaraan.

    Seorang saksi mata, Hariyono Suyono (67 tahun) mengatakan bahwa kendaraan truk pengangkut sampah L 8841 UT waktu itu melaju sedang dari arah barat Jalan Kranggan ke arah utara, Jalan Bubutan.

    Posisi berbelok, sementara seorang pengendara sepeda motor Yamaha Mio berada di depan truk dan terlindas.

    “Saat itu lampu jalan (traffic light) tidak menyala merah. Kendaraan banyak yang jalan dan korban tiba-tiba terlindas truk, sepeda motornya terseret,” terang Hariyono kepada beritajatim.com di lokasi, Senin (19/5) sore.

    Kendaraan truk sampah yang melindas pengendara motor hingga tewas di Surabaya (dok. Rama Indra/beritajatim.com)

    Hariyono menambahkan, saat kejadian memang banyak kendaraan roda dua yang melintas lawan arus. Tapi ia memastikan bahwa, korban perempuan yang meninggal dunia tidak melawan arus.

    “Saya rasa mereka (korban) tidak melawan arus,” ujarnya.

    Menurut Hariyono, korban perempuan itu berusia sekitar 30 tahun. Korban meninggal di lokasi dan dalam kondisi mengenaskan. Tubuh bagian atas terlindas roda truk.

    “Korban sudah dievakuasi menggunakan mobil ambulans dari pemkot,” jelasnya.

    “Sementara untuk sopir truk pengangkut sampah kini bersama pihak kepolisian. Kemungkinan, dia masih dimitai keterangan,” tambah Hariyono asal Rungkut Surabaya.

    Dari pantauan beritajatim.com di lokasi, tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan itu terpantau sudah diberi tanda oleh aparat kepolisian. Serta kendaraan sepeda motor milik korban, bersama truk pengangkut sampah dibawa oleh kepolisian meninggalkan lokasi. [ama/but]

     

  • KA Malioboro Ekspres Tabrak 7 Motor di Magetan, DJKA dan Polisi Lakukan Investigasi

    KA Malioboro Ekspres Tabrak 7 Motor di Magetan, DJKA dan Polisi Lakukan Investigasi

    Magetan (beritajatim.com) – Empat orang tewas dan lima lainnya luka berat dalam insiden kecelakaan yang melibatkan KA 170 Malioboro Ekspres di perlintasan JPL 08, emplasemen Stasiun Magetan, Jawa Timur, pada Senin, 19 Mei 2025 sekitar pukul 12.49 WIB.

    Berdasarkan laporan awal, kecelakaan diduga terjadi akibat kesalahan prosedur dalam pengoperasian pintu perlintasan oleh petugas penjaga yang seharusnya mengamankan jalur pada saat kereta melintas.

    Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan menyampaikan belasungkawa atas kejadian tersebut. “Kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas korban jiwa dalam musibah ini,” kata Allan Tandiono, Direktur Jenderal Perkeretaapian.

    Insiden tragis ini menyebabkan tujuh korban, dengan rincian empat korban meninggal dunia dan lima lainnya mengalami luka berat. Identitas korban meninggal dunia antara lain Totok Herwanto (52), warga Kabupaten Madiun; Hariyono (54), warga Kabupaten Magetan; Rama Zainul Fatkhur Rahman (23), dan Resyka Nadya Maharani Putri (23), keduanya juga berasal dari wilayah Madiun dan Magetan.

    Sementara itu, korban luka-luka yang kini mendapat penanganan medis meliputi Ananda Duta Pratama, Rifkiy Hermawan, Oni Handoko, Wendy Ardhya Novita Sari, dan Fianda Septi. Mereka dirawat di sejumlah rumah sakit rujukan seperti RSUD dr. Sayidiman Magetan, RSUD Dr. Soedono Madiun, dan RS Efram Harsana Magetan.

    Tim gabungan dari PT KAI Daop 7 Madiun, kepolisian, dan instansi terkait telah melakukan evakuasi terhadap para korban dan kendaraan yang terlibat. Pemeriksaan teknis sementara menemukan adanya kerusakan ringan pada sarana kereta api. Akibat kejadian ini, perjalanan KA Malioboro Ekspres sempat tertunda selama 35 menit.

    Petugas penjaga perlintasan (PJL) yakni AS (49) warga Desa Lebak Ayu, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun, yang bertugas saat kejadian telah diamankan oleh Polres Magetan untuk menjalani proses penyidikan. DJKA bersama PT KAI dan pihak kepolisian kini tengah melakukan investigasi menyeluruh untuk mengevaluasi prosedur pengamanan perlintasan dan mengungkap faktor-faktor penyebab kecelakaan. [fiq/suf]

  • Bupati Jombang Luncurkan Program RDF Seger, Dorong Pengelolaan Sampah Bernilai Ekonomis

    Bupati Jombang Luncurkan Program RDF Seger, Dorong Pengelolaan Sampah Bernilai Ekonomis

    Jombang (beritajatim.com) – Bupati Jombang, H Warsubi, didampingi Wakil Bupati menghadiri peluncuran program Refuse Derived Fuel (RDF) Seger di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Banjardowo, Senin (19/5/2025).

    Peluncuran ini merupakan bagian dari 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Jombang, hasil kerja sama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Perumda Aneka Usaha Seger. Program RDF menjadi upaya strategis Pemerintah Kabupaten Jombang dalam menangani persoalan sampah sekaligus mendukung energi berkelanjutan.

    “Dengan pemilahan sampah sejak awal, volume sampah yang dibuang ke TPA akan berkurang signifikan. Pemkab Jombang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) berkomitmen mengatasi persoalan sampah sekaligus mendorong energi berkelanjutan,” jelas Warsubi dalam sambutannya.

    Ia menambahkan, RDF adalah proses pengolahan sampah padat anorganik menjadi bahan bakar alternatif. Dalam tahap awal ini, sebanyak 2,2 ton RDF dikirim ke PT Semen Indonesia di Tuban sebagai bentuk pemanfaatan limbah menjadi energi yang lebih bernilai.

    “Proses RDF ini mengubah sampah padat anorganik menjadi bahan bakar alternatif. Kami bekerja sama dengan PT Semen Indonesia Tuban. Hari ini sebanyak 2,2 ton produk RDF diluncurkan ke Tuban. Alhamdulillah ini upaya kami dalam mengubah sampah menjadi bernilai ekonomis,” tambahnya.

    Kepala DLH Jombang, Miftahul Ulum, menerangkan bahwa mekanisme RDF melibatkan mesin pemilah (gibrig) untuk membedakan sampah organik dan anorganik. Sampah anorganik kemudian dipilah lagi, dan bagian yang tidak memiliki nilai ekonomis—seperti kantong kresek rusak—akan diolah menjadi RDF. Dari 30 ton sampah yang dikelola per hari, hanya sekitar 6–8 ton yang akan diproses lebih lanjut.

    “Sampah yang tidak memiliki nilai ekonomis seperti sampah kantong kresek yang rusak akan kami olah menjadi RDF. Jadi sampah yang dijadikan bahan utama adalah sampah tidak memiliki nilai ekonomis, namun dengan adanya program RDF akan memiliki nilai ekonomis,” jelas Miftahul Ulum.

    Bupati Jombang Warsubi saat berada di TPA Banjardowo

    DLH Jombang juga menggandeng warga sekitar sebagai petugas pemilah sampah, sekaligus memberdayakan masyarakat dalam sistem pengelolaan lingkungan. Ke depan, Pemkab mendorong terbentuknya Bank Sampah di setiap RW, sebagaimana semangat program dari Kementerian Lingkungan Hidup.

    Luthfi, petugas harian Bank Sampah DLH, menekankan pentingnya pengurangan volume sampah dari hulu, yakni dari rumah tangga dan komunitas tingkat bawah.

    “Harapan kami terhadap Abah Bupati Warsubi adalah saat ada RDF, proses pengolahan sampah lebih luar biasa. Namun jangan lupa bahwa pengurangan menjadi penting karena tadi sampaikan bahwa masih ada 51% yang tidak terlalu dikelola dengan baik. Salah satunya adalah dengan membuat bank sampah mulai di tingkatan RW,” ungkapnya.

    Menurutnya, keberadaan Bank Sampah di tiap RW akan mempercepat proses edukasi sekaligus mendukung lingkungan yang lebih bersih. Petugas Bank Sampah, kata dia, selama ini telah bekerja tanpa henti bahkan hingga pelosok Jombang seperti Ngusikan dan Wonosalam, demi menyampaikan edukasi tentang pentingnya pemilahan dan pengolahan sampah sejak dari rumah.

    “Pemilahan dan pengelolaan sampah yang baik jika dimulai dari tingkat RT/RW akan membantu menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat,” pungkas Luthfi.

    Peluncuran RDF Seger ini menandai langkah serius Pemerintah Kabupaten Jombang dalam membangun sistem pengelolaan sampah modern, berkelanjutan, dan berdaya guna. [suf]