Author: Beritajatim.com

  • Besok, 6000 Ojol Aksi Besar-berasan di Surabaya, Ancam Segel Kantor Aplikator

    Besok, 6000 Ojol Aksi Besar-berasan di Surabaya, Ancam Segel Kantor Aplikator

    Surabaya (beritajatim.com) – Ribuan pengemudi ojek online (ojol) di Surabaya akan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di beberapa titik di Surabaya, Jawa Timur, besok Selasa (20/5).

    3 ribu hingga 6 ribu massa aksi ojol ter-organisir itu dijadwalkan akan bergerak dari titik Bundaran Waru, Cito Mall Surabaya pukul 09.00 WIB menuju pusat kota, ke Dishub Jatim, Diskominfo Jatim, Polda Jatim, DPRD Jatim, Gedung Negara Grahadi, hingga diakhiri di titik kantor aplikator di Surabaya.

    Mereka massa ojol yang bergabung dalam ‘Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal’ [FRONTAL] ini menyuarakan protes terhadap kebijakan aplikator soal besaran tarif yang dinilai semena-mena, dan mendesak pemerintah agar menerbitkan regulasi driver online.

    Ketua FRONTAL Jatim, Tito Ahmad mengatakan bahwa aksi ojol ini digelar serempak di sebanyak 14 kota se-Indonesia. Salah satunya di Surabaya.

    “Keliling-keliling (kantor pemerintah dan aplikasi) dari pukul 09.00 WIB, sampai sekitar pukul 12.00 WIB, kita mediasi di Kantor Gubernur Jatim,” kata Tito, Senin (19/5).

    Tito menyampaikan, pihaknya dalam aksi besok juga tidak akan segan menyegel kantor aplikator. Apabila dalam aksinya pihak aplikator tidak bisa ditemui atau tidak kooperatif menyambut massa aksi.

    “Kalau enggak kooperatif kita segel. Sudah kita siapkan tulisan police lane dan rantai. Kita tidak tebang pilih, tidak pilih kasih kalau mereka melanggar ketentuan tarif dan tidak kooperatif,” ucap Tito. [ram/ian]

    Tuntutan Aksi Ojol Nasional:

    1. MUTLAK Turunkan Potongan Aplikasi menjadi 10%.

    2. Naikkan Tarif Pengantaran Penumpang

    3. Segera Terbitkan Regulasi Tarif Pengantaran Makanan dan Barang

    4. Tentukan Tarif Bersih Yang diterima Mitra

    5. Mendesak Pemerintah untuk SEGERA terbitkan UU Transportasi Online Indonesia

  • Luciano Satrio Himawan Afianto Terpilih sebagai Ketua Pemuda Katolik Situbondo

    Luciano Satrio Himawan Afianto Terpilih sebagai Ketua Pemuda Katolik Situbondo

    Situbondo (beritajatim.com) — Musyawarah Komisariat Cabang (Muskomcab) Pemuda Katolik Kabupaten Situbondo resmi menetapkan Luciano Satrio Himawan Afianto, S.P., sebagai Ketua Pemuda Katolik Komisariat Cabang Situbondo untuk masa bakti 2025–2028.

    Pemilihan yang berlangsung secara aklamasi ini digelar pada Minggu (18/5) di Pondok Olivia Mawar 50, Situbondo.

    Luciano menggantikan Andreas Hadinugraha yang telah memimpin selama tiga tahun terakhir. Di bawah kepemimpinan Andreas, organisasi ini mencatat pertumbuhan signifikan, terutama dalam menghadapi tantangan pandemi Covid-19.

    Dalam sambutan pertamanya, Luciano menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh seluruh kader dan mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam mewujudkan agenda organisasi yang belum tercapai.

    “Saya merasa terhormat atas amanah ini dan siap menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab. Semoga dengan dukungan semua pihak, Pemuda Katolik Situbondo bisa semakin maju,” ujar Luciano.

    Ketua Pemuda Katolik Komisariat Daerah (Komda) Jawa Timur, Christophorus Suryo, S.H., turut hadir dan memberikan apresiasi terhadap capaian kepemimpinan sebelumnya.

    Ia menilai masa kepemimpinan Andreas sebagai progresif dan penuh pencapaian penting, serta berharap tongkat estafet kepemimpinan ini dapat dilanjutkan secara lebih inovatif oleh generasi muda.

    “Saya optimistis di tangan kaum milenial seperti Mas Luciano, Pemuda Katolik akan semakin aktif dalam mengawal peran Gereja di tengah masyarakat,” ungkap Christophorus.

    Ia juga menekankan urgensi percepatan program clustering kader yang menjadi fokus utama Komda Jawa Timur ke depan.

    Dukungan juga datang dari Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Situbondo, Rudi Afianto, S.Pd., M.Pd., yang hadir mewakili Pemerintah Daerah. Sebagai Dewan Pakar Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Rudi menegaskan kesiapan struktur organisasi Pemuda Katolik untuk menjadi jembatan aspirasi dari tingkat daerah hingga pusat.

    “Struktur organisasi yang solid adalah kunci untuk menjawab kebutuhan daerah. Saya berharap Komda mampu menjadi penghubung yang efektif antara cabang, anak cabang, dan pusat,” jelas Rudi.

    Muskomcab ini turut dihadiri oleh berbagai unsur organisasi Katolik, termasuk Dewan Paroki Harian (DPH), Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI), Orang Muda Katolik (OMK), serta jajaran pengurus Pemuda Katolik dari tingkat Komisariat Daerah Jawa Timur.

    Acara berlangsung dengan khidmat dan penuh semangat persaudaraan, menandai awal baru bagi gerakan Pemuda Katolik di Kabupaten Situbondo dalam menyongsong masa depan yang lebih partisipatif dan progresif. (ted)

  • Akibat Luapan Bengawan Solo, Bupati Tuban Upayakan Fungsi Waduk Jabung dan Revitalisasi Sungai Avour

    Akibat Luapan Bengawan Solo, Bupati Tuban Upayakan Fungsi Waduk Jabung dan Revitalisasi Sungai Avour

    Tuban (beritajatim.com) – Akibat banjir luapan Sungai Bengawan Solo, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky langsung gerak cepat penanganan banjir di kantor Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban.

    Dalam penanganannya, Mas Lindra sapaan Bupati Tuban akan mengoptimalkan fungsi Waduk Jabung di Kecamatan Widang, dengan tujuan agar air luapan Bengawan Solo yang mengenai pemukiman dan sawah warga dapat segera tertampung di Waduk Jabung.

    “Termasuk upaya revitalisasi aliran air melalui pengerukan sedimen sungai (avour) yang telah mengalami pendangkalan,” kata Mas Lindra. Senin (19/05/2025).

    Ia menyampaikan, bahwa Pemkab Tuban telah mengambil langkah strategis dalam penanganan banjir yang melanda di wilayah selatan Kabupaten Tuban diantaranya di Kecamatan Widang, Plumpang, Rengel, dan Soko.

    “4 Kecamatan tersebut terdampak luapan Sungai Bengawan Solo dan debit air yang meningkat menyebabkan daerah bantaran Sungai Bengawan Solo ikut terendam air,” ujar Bupati Tuban.

    Adapun faktor lain, kata Mas Lindra dikarenakan kiriman air dari wilayah dataran tinggi, sehingga hal ini juga menjadi penyebab 4 kecamatan tersebut terdampak. “Kami Pemkab Tuban telah menyusun langkah-langkah konkret untuk mengurangi dampak dan mencegah banjir serupa di masa mendatang,” bebernya.

    Sehingga, harapannya air Bengawan Solo tidak melebur saat terjadi kenaikan debit air, terlebih lagi saat hujan terjadi dan penanganan banjir bukan hal baru, karena telah dilakukan setiap tahunnya sebagai bagian dari upaya berkelanjutan.

    “Untuk tahun ini, Pemkab Tuban memanfaatkan anggaran Perubahan APBD (P-APBD) 2025 sebagai respons cepat, agar dampak banjir dapat ditekan secara signifikan,” terang Mas Lindra.

    Pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo serta Perum Perhutani dan mendorong program penghijauan di sejumlah wilayah, khususnya di kawasan dataran tinggi yang menjadi sumber aliran air saat musim hujan.

    “Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan merawat alam karena alam telah memberikan banyak manfaat bagi kita,” pungkasnya. [dya/ian]

  • RSML Resmikan Gedung Puslat dan SPKLU, Dorong SDM Unggul dan Adaptasi Teknologi di Lamongan

    RSML Resmikan Gedung Puslat dan SPKLU, Dorong SDM Unggul dan Adaptasi Teknologi di Lamongan

    Lamongan (beritajatim.com) – Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan (RSML) kini memiliki dua fasilitas baru yang diharapkan membawa dampak strategis bagi pengembangan sumber daya manusia dan pelayanan publik.

    Kedua fasilitas tersebut yakni Gedung Pusat Pelatihan (Puslat) yang telah mengantongi akreditasi B, serta Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), yang diresmikan oleh Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, Senin (19/5/2025).

    Gedung Puslat yang berlokasi di Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 26 ini dirancang sebagai pusat peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, melalui pendekatan berbasis ilmu pengetahuan dan pengalaman praktik langsung.

    “Puslat ini akan menjadi fondasi penting dalam membentuk SDM yang kompeten dan berdaya saing, khususnya di sektor kesehatan,” ujar Bupati yang akrab disapa Pak Yes.

    Pak Yes menambahkan bahwa pembangunan daerah perlu menyeimbangkan aspek fisik dan non-fisik, termasuk pendidikan dan pelatihan. Hadirnya Puslat diharapkan dapat berkontribusi terhadap program prioritas daerah Lamongan Sehat.

    “Capaian indeks kesehatan Lamongan yang saat ini berada di angka 0,843 (dari skala 0-1) menjadi indikator bahwa layanan kesehatan mulai memberikan dampak yang dirasakan masyarakat. Fasilitas seperti Puslat ini bisa memperkuat pencapaian itu,” ujarnya.

    Kemudian dengan hadirnya SPKLU, menegaskan RSML tidak hanya berfokus pada bidang kesehatan, tapi juga berkontribusi dalam menyediakan fasilitas publik, khususnya untuk kendaraan listrik yang kini mulai banyak digunakan masyarakat.

    “Saat ini transportasi sebagian sudah beralih ke listrik, kita harus adaptif dan memberikan layanan yang maksimal. Di gedung Pemda sudah berdiri SPKLU, dan alhamdulillah bertambah lagi di RSML, semoga adanya SPKLU ini bisa memudahkan pengguna transportasi listrik di Lamongan,” kata Pak Yes.

    Sementara itu, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Sholihin Fanani, mengatakan bahwa sikap adaptif, inovatif dan kolaborasi sangat diperlukan pada era sekarang.

    “Inilah komitmen untuk terus bergerak maju secara adaptif dan relevan. Dengan kehadiran dua fasilitas baru ini, RSML menegaskan perannya tidak hanya sebagai penyedia layanan medis, tetapi juga sebagai pusat pengembangan kapasitas tenaga kesehatan dan mitra strategis dalam transformasi teknologi daerah,” ucapnya. (fak/ian)

  • Puluhan Warga Gresik Protes Gudang Solar Berbau Menyengat

    Puluhan Warga Gresik Protes Gudang Solar Berbau Menyengat

    Gresik (beritajatim.com) – Puluhan warga Desa Pongangan, Kecamatan Manyar, Gresik, melakukan protes terhadap bau menyengat yang berasal dari sebuah gudang BBM solar di Jalan KH. Syafi’i. Gudang tersebut memunculkan keluhan warga karena mengeluarkan aroma tak sedap dan debu yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

    Aksi protes warga yang terjadi pada Minggu malam (18/5/2025) direkam oleh salah satu warga dan menyebar luas di media sosial. Dalam video tersebut, tampak sejumlah warga memasuki area gudang dan mengelilingi truk tanki solar yang ditinggal pemiliknya.

    Keberadaan gudang tersebut ditengarai menjadi sumber bau mencurigakan, yang diduga kuat berasal dari aktivitas pengoplosan solar.

    Gudang yang digeruduk itu memang sudah lama dipermasalahkan warga karena dianggap menyebabkan polusi udara. Kepala Desa Pongangan, Aan Chunaifi, membenarkan bahwa lokasi gudang tersebut berada di wilayahnya, tepatnya di area perbatasan desa.

    “Memang benar lokasinya ada di wilayah kami. Tempatnya di area perbatasan,” ujarnya, Senin (19/5/2025).

    Menurut Aan, aksi warga sudah dilakukan dua kali namun belum mendapatkan respon dari pemilik gudang BBM tersebut.

    “Warga saya sempat protes akibat bau yang menyengat saat malam hari. Baunya seperti gas LPG bocor, tidak enak. Kalau sudah masuk rumah baunya tidak hilang-hilang,” imbuhnya.

    Ia menambahkan, dirinya telah melaporkan kejadian ini ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik untuk dilakukan pemeriksaan lapangan. DLH pun telah turun ke lokasi dan memberikan surat peringatan kepada pemilik gudang.

    Sayangnya, aktivitas yang sama kembali terulang. “Setelah dilaporkan, petugas DLH turun ke lokasi, pemilik gudang tersebut diberi surat peringatan. Namun kenyataannya diulangi lagi,” paparnya.

    Aan juga mengungkapkan bahwa saat pertama kali mengurus izin, tempat itu hanya diajukan sebagai parkiran truk. Namun, dalam perkembangannya, penggunaan lahan tidak sesuai dengan izin awal.

    “Dulu sewaktu mengurus mengaku dari PT LBB. Saya lupa kepanjangannya untuk dibuat gudang truk dan lahannya sewa. Namun, hingga sekarang pemilik gudang belum memberikan klarifikasi saat diprotes warga,” tandasnya. [dny/suf]

  • Fakta-Fakta Tragis KA Tabrak 7 Motor di Magetan, KAI Merasa Rugi

    Fakta-Fakta Tragis KA Tabrak 7 Motor di Magetan, KAI Merasa Rugi

    Magetan (beritajatim.com) –Sebanyak tujuh kendaraan tertabrak Kereta Api (KA) Malioboro Express sekaligus, di Jalan Perlintasan Langsung (JPL) 08, Kelurahan Mangge, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Senin (19/5/2025) pukul 12.49 WIB. Empat orang tewas di lokasi kejadian, dan lima orang terluka. Berikut ini sejumlah fakta penting dari peristiwa memilukan tersebut:

    Ada penjaga palang pintu di JPL 08 Kecamatan Barat

    JPL 08 terdapat palang pintu yang dijaga. Ketika kejadian, petugas yang menjaga adalah Agus Supriyanto (49) warga Desa Lebak Ayu, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun. Diduga, Agus lalai dalam menjalankan tugas.

    Kemudian, dugaan lain adalah adanya miskomunikasi sehingga palang pintu langsung dibuka usai KA Matarmaja Relasi Malang-Jakarta melintas, padahal KA Malioboro Express juga langsung melintas seketika. Hal inilah yang membuat pengendara 7 kendaraan itu langsung tertabrak KA relasi Purwokerto-Malang itu sekaligus.

    Agus Supriyanto Langsung Diamankan Polisi

    Sesaat setelah kejadian, Agus Supriyanto diamankan di Pos JPL 08 Kecamatan Barat oleh petugas PT KAI. Usai polisi melakukan olah TKP, Agus langsung diamankan di Polsek Barat dan kemudian dibawa ke Polres Magetan untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

    Dirjen Kereta Api Kementerian Perhubungan Duga Ada Kesalahan Prosedur
    DJKA bersama PT KAI dan pihak kepolisian kini tengah melakukan investigasi menyeluruh untuk mengevaluasi prosedur pengamanan perlintasan dan mengungkap faktor-faktor penyebab kecelakaan.

    “Berdasarkan laporan awal, insiden terjadi pada Senin, 19 Mei 2025 sekitar pukul 12.49 WIB di perlintasan kereta api yang seharusnya berada dalam pengawasan petugas. Diduga terjadi kesalahan prosedur dalam pengoperasian pintu perlintasan oleh petugas penjaga,” kata Allan Tandiono, Dirjen KA Kemenhub.

    Korban Tewas Sebanyak 4 Orang

    Karena kejadian ini, empat orang meninggal dunia di lokasi kejadian. Salah satunya adalah Totok Herwanto, pegawai negeri sipil (PNS) yang bertugas di Kecamatan Barat, yang merupakan warga Desa Kenongorejo Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun.

    Kemudian, Hariyono (54) warga Desa Gunungan Kecamatan Kartoharjo Kab Magetan, Rama Zainul Fatkhur Rahman (22) warga Desa Panggung Kecamatab Barat Magetan, dan Resyka Nadya Maharani Putri (23) Desa Gemarang Kec Gemarang Kabupaten Madiun. Korban meninggal sudah dibawa ke rumah duka usai divisum di RSUD dr Sayidiman Magetan.

    Korban Luka Sebanyak 5 Orang

    Adapaun korban terluka yakni Ananda Duta Pratama (22) warga Kelurahan Mangge Kecamatan Barat Magetan, Rifkiy Hermawan (23) warga Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk, Oni Handoko (35) Ds warga Desa Sidorejo Kecamatan Kendal Kabupaten Ngawi, Wendy Ardhya Novita Sari (35) warga Jl Yos Sudarso Desa Nawariti Kecamatan Wania Kabupaten Mimika, dan ⁠Fianda Septi, rawat jalan di Puskesmas Barat Magetan.

    KAI Merasa Dirugikan Atas Kejadian Ini

    Saat ini, KAI Daop 7 Madiun masih berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam penanganan kejadian tersebut.

    Manajer Humas PT KAI Daop 7, Rokhmad Makin Zainul, KA Malioboro Ekspres mengalami kerusakan pada beberapa bagian sarana akibat insiden tersebut, sehingga mengakibatkan kelambatan keberangkatan di Stasiun Madiun selama 35 menit. Setelah dilakukan pemeriksaan, kondisi sarana dan prasarana dinyatakan aman, seluruh operasional perjalanan KA lainnya berjalan normal melewati lokasi kejadian tersebut.

    “Kami tegaskan kembali, sesuai aturan yang berlaku bahwa keberadaan palang pintu dan penjaga perlintasan adalah alat bantu keamanan semata. Alat utama keselamatan di perlintasan ada pada rambu-rambu lalu lintas, termasuk di antaranya rambu tanda STOP. Jadi tentunya, disiplin berlalu lintas dan kehati-hatian saat akan melewati perlintasan sebidang menjadi kunci keselamatan bagi diri kita dan perjalanan kereta api,” jelas Zainul. [fiq/ian]

  • Mbak Wali Terima Kunjungan Para Kiai, Diskusikan Gerakan Nasional Ayo Mondok

    Mbak Wali Terima Kunjungan Para Kiai, Diskusikan Gerakan Nasional Ayo Mondok

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati menerima kunjungan beberapa tokoh agama di Jawa Timur, Senin (19/5/2025). Para tokoh agama ini diterima di Rumah Dinas Wali Kota Kediri.

    Pada kesempatan ini, Mbak Wali menjelaskan bahwa pertemuannya dengan para tokoh agama ini dalam rangka silaturahmi, sekaligus membahas terkait rencana kegiatan Gerakan Nasional Ayo Mondok yang akan dilaksanakan di tanggal 28 Mei 2025. “Ini merupakan gerakan di mana seluruh Kyai dan Ibu Nyai se Jawa Timur, berkumpul di Kota Kediri tepatnya di Pondok Al Amien Ngasinan Kediri,” jelasnya.

    Menurut Wali Kota Kediri, Gerakan Nasional Ayo Mondok merupakan kegiatan yang positif karena di kegiatan tersebut bisa digunakan sebagai sarana untuk berdiskusi terhadap tantangan yang ada, sekaligus bersama-sama mencari solusi terhadap permasalahan yang ada.

    Sementara itu, KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) menuturkan Gerakan Nasional Ayo Mondok ini mendapat dukungan penuh dari Mbak Wali Kota Kediri. “Alhamdulillah nyambung apa yang digagas beliau, visi misi beliau dengan gerakan ini. Kita juga punya misi bagaimana caranya situasi pesantren itu yang ramah dan ngangeni dan bisa jadi kenangan yang lama dan indah selama hidupnya,” terangnya.

    Gus Hans melanjutkan bahwa Gerakan Nasional Ayo Mondok ini merupakan acara Muhalaqoh (Muhasabah dan Halaqoh). Karena pada kegiatan ini nanti akan membahas tentang bagaimana peran santri bisa melek media dan juga cakap terhadap media multiplatform. “Harapannya langkah atau gerakan ini bisa menjadi situasi yang ngangeni. Ketika ada pesantren yang ngangeni maka semua orang akan ingat bahwa hal ini berawal dari Kota Kediri,” tutupnya.

    Turut hadir, Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin Thoha, Gus Luqman Pengasuh Perguruan Islam Pondok Tremas Arjosari Pacitan, Gus Munir Pengasuh Ponpes Miftahul ‘ulum Jombangan Pare Kediri, dan ⁠Gus Farid Pengasuh Pondok Pesantren Al Amien Ngasinan Kediri. [nm/but]

  • Duet KH Salim Azhar dan Gus Syahrul Nahkodai PCNU Lamongan 2025-2030

    Duet KH Salim Azhar dan Gus Syahrul Nahkodai PCNU Lamongan 2025-2030

    Lamongan (beritajatim.com) – Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Lamongan resmi memiliki kepemimpinan baru usai Konferensi Cabang (Konfercab) XIV yang digelar di Hall Toserba Sunan Drajat pada Senin (19/5/2025). KH. Salim Azhar ditetapkan sebagai Rais Syuriah dan Dr (HC) Syahrul Munir atau Gus Syahrul sebagai Ketua Tanfidziah masa khidmat 2025-2030.

    Pembukaan Konfercab dilakukan langsung oleh Bendahara Umum PBNU, Gus Gudfan Arif, bersama 4 utusan dari PWNU Jawa Timur. Proses pemilihan Rais Syuriah dilakukan terlebih dahulu melalui mekanisme Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA), yang diisi oleh lima kiai terpilih yaitu KH. Salim Azhar, KH. Abdul Jalil, KH. Abdullah Sidiq, KH. Faqih Aripin, dan KH. Masnur Arif.

    “Dari anggota AHWA tersebut bermusyawarah dan memilih KH. Salim Ashar pengasuh Pondok Pesantren Roudlotut Thullab Sendang Duwur Paciran Lamongan sebagai Rais Syuriah PCNU Lamongan,” ujar KH. Miftahul Huda, Ketua Tanfidziah MWC NU Kecamatan Karanggeneng.

    Setelah Rais Syuriah terpilih, pemilihan Ketua Tanfidziah dilanjutkan dan dipimpin oleh KH. Faqih Aripin. Hasilnya, mayoritas pemilik suara dari MWC NU se-Kabupaten Lamongan menyepakati pemilihan secara aklamasi kepada Gus Syahrul Munir.

    “Alhamdulillah dari 15 ketua Tanfidziah MWC se-Kabupaten Lamongan, sebanyak 12 MWC memilih secara aklamasi Gus Syahrul Munir, pendidik dan keponakan KH. Abdul Ghofur Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat Paciran Lamongan,” jelasnya.

    Setelah penetapan, tim formatur beranggotakan tujuh tokoh disepakati untuk menyusun struktur kepengurusan PCNU Lamongan, yaitu KH. Salim Azhar, Dr (HC) Syahrul Munir, KH. Faqih Aripin, KH. Abdullah Sidiq Masyhur, H.M. Na’im, dan Drs. H. Soib.

    Dalam sambutannya, Syahrul Munir mengucapkan rasa syukur dan menegaskan komitmennya untuk memperkuat konsolidasi organisasi, serta mengembangkan peran Nahdlatul Ulama dalam kehidupan keagamaan, sosial, dan pendidikan.

    “Saya mengajak seluruh elemen Nahdliyyin untuk bersatu dan berkhidmat demi kemaslahatan umat,” ujarnya.

    Ia menegaskan bahwa NU harus terus hadir dan membersamai umat melalui jalur pendidikan, kebudayaan, dakwah, sosial, dan pembangunan peradaban.

    “Bukan hanya untuk kita hari ini, tapi untuk generasi yang akan datang,” pungkas Gus Syahrul. [fak/ian]

  • Dewan Kota Probolinggo Geram Panel Panjat Tebing Dibongkar Tanpa Koordinasi, FPTI dan Pemkot Saling Lempar Alasan

    Dewan Kota Probolinggo Geram Panel Panjat Tebing Dibongkar Tanpa Koordinasi, FPTI dan Pemkot Saling Lempar Alasan

    Probolinggo (beritajatim.com) – Komisi I DPRD Kota Probolinggo melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke area panjat tebing di GOR A. Yani pada Senin (19/5/2025) siang. Sidak ini dilakukan menyusul pembongkaran fasilitas oleh Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) setempat.

    Dalam sidak tersebut, anggota dewan menilai pembongkaran panel panjat tebing dilakukan tanpa koordinasi yang jelas. Mereka meminta agar fasilitas tersebut dikembalikan ke tempat semula.

    “Panel harus segera dipasang kembali karena menyangkut latihan atlet menjelang Porprov,” tegas Ketua Komisi I DPRD, Isah Junaidah. Ia menyebut pembongkaran dipicu miskomunikasi antara FPTI dan Pemkot.

    Ketua FPTI Kota Probolinggo, Iwan Rosidi, menjelaskan bahwa pembongkaran dilakukan atas dasar informasi dari Dispopar terkait rencana relokasi fasilitas. Beberapa kerangka besi bahkan telah dipindahkan ke lahan pribadinya di Kecamatan Kademangan.

    “Kami khawatir jika peralatan tidak diamankan bisa rusak atau hilang, jadi kami bongkar sebagian,” kata Iwan Rosidi. Ia mengaku informasi relokasi juga datang dari pihak Dinas PUPR-PKP yang sempat melakukan pengukuran.

    Anggota Komisi I DPRD, Zainul Fatoni, menilai bahwa pembongkaran fasilitas olahraga tidak boleh dilakukan secara terburu-buru. Ia menekankan pentingnya perencanaan yang matang sebelum melakukan tindakan seperti itu.

    “Harus jelas manfaat, dampak, status lahan, dan anggarannya. Jangan sampai main bongkar begitu saja,” tegas Zainul. Ia juga menambahkan bahwa pihaknya belum menerima kajian resmi dari Pemkot soal relokasi.

    Komisi I mendesak agar panel panjat tebing segera dikembalikan ke posisinya demi menjaga persiapan atlet. Namun FPTI menyatakan belum memungkinkan untuk melakukan pemasangan ulang dalam waktu dekat.

    “Kami fokus dulu ke persiapan Porprov. Setelah itu baru bisa pikirkan pemasangan ulang,” ujar Iwan. Ia meminta dukungan agar atlet tetap bisa latihan dengan fasilitas seadanya.

    Sementara itu, Kepala Dispopar Kota Probolinggo, Rachmadeta Antariksa, membenarkan adanya wacana pembangunan akses jalan baru di sekitar GOR. Namun, ia menegaskan bahwa rencana tersebut masih dalam tahap awal dan belum menyentuh area panjat tebing.

    “Yang akan ditata dalam waktu dekat ini hanya area lapak sisi selatan. Arena panjat tebing dan lapangan basket belum masuk rencana perubahan,” pungkas Rachmadeta. Ia meminta FPTI fokus pada Porprov dan tidak terganggu oleh wacana tersebut. (ada/ian)

  • Mbak Wali Beri Arahan Kebijakan Strategis TPAKD Tahun 2025, Wujudkan Kota Kediri MAPAN

    Mbak Wali Beri Arahan Kebijakan Strategis TPAKD Tahun 2025, Wujudkan Kota Kediri MAPAN

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati memberikan arahan terkait kebijakan strategis program kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) tahun 2025. Arahan diberikan dalam Rapat Pleno TPAKD Kota Kediri, Senin (19/05/2025). Acara bertempat di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri.

    Mbak Wali menjelaskan Kota Kediri memiliki visi Kota Kediri yang MAPAN, Kota yang Maju, Agamis, Produktif, Aman dan Ngangeni. Visi tersebut dapat dicapai melalui lima misi. Kota Kediri juga memiliki program unggulan yang tertuang dalam Sapta Cita. Dimana ada beberapa program unggulan dalam Sapta Cita yang dapat didukung dengan adanya TPAKD.

    Tentunya dalam mewujudkan Kota Kediri MAPAN melalui percepatan akses keuangan daerah. Cita 2, produktif, kreatif dan inovatif. Dapat diwujudkan melalui program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR), Gerak Syariah (Gebyar Ramadhan Keuangan Syariah), Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR), dan pengembangan galeri investasi di Kota Kediri.

    Selanjutnya, Cita 3, Kediri City Tourism atau D’CITO melalui Finansial Festival yang diselenggarakan pada saat bulan inklusi nasional. Lalu inklusi dan literasi keuangan pada kelompok usaha pertanian yang menyasar komunitas pada wisata petik buah. Serta kegiatan lain yang berkaitan dengan pertanian, peternakan, dan budidaya ikan. Cita 4, lingkungan indan dan bekelanjutan.

    Diwujudkan melalui inklusi dan literasi keuangan pada nasabah dan pengelola bank sampah yang dapat dikonversi menjadi tabungan emas dan tabungan pelajar. “Pemerintah Kota Kediri juga melakukan soft launching Lapor Mbak Wali 112. Harapannya ini bisa disinergikan dengan TPAKD karena banyak sekali tantangan yang dihadapi terkait keuangan. Kita di TPAKD punya peran penting untuk memberikan edukasi terkait literasi dan inklusi keuangan,” jelas Mbak Wali.

    Wali kota termuda ini juga mengajak seluruh anggota TPAKD untuk berkomitmen dan bersinergi dalam melaksanakan program TPAKD tahun 2025. Harapannya bisa dilaksanakan sesuai timeline dengan baik. Rakor ini akan menjadi forum yang produktif. Dimana seluruh tim dapat saling bertukat pikiran. “Mari bersama-sama mencari strategi terbaik serta memperkuat kolaborasi. Guna meningkatkan akses keuangan daerah Kota Kediri tahun 2025. Sehingga dapat mewujudkan Kota Kediri yang MAPAN,” pungkasnya.

    Kepala OJK Kediri Ismirani Saputri menambahkan program kerja yang disusun mengacu pada program nasional. Yakni SMART atau Specific, Measurable, Achievable, Realistic, dan Timely. Berdasar roadmap program tematik tahun ini adalah akselerasi pemanfaatan produk dan jasa layanan industri jasa keuangan khususnya tentang pasar modal. “Setiap tahun memang temanya berbeda-beda. Jika tahun ini terkait pasar modal contoh yang bisa kita lakukan adalah peningkatan pada galeri investasi. Di universitas Kediri dan sekitarnya ada pojok untuk galeri investasi,” imbuhnya.

    Ismirani Saputri juga menyampaikan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan  (SNLIK) tahun 2025. Hasilnya menunjukkan kenaikan, indeks literasi keuangan di angka 66,46% dan indeks inklusi keuangan 80,51%. Hasil SNLIK 2025 ini meningkat dibanding SNLIK 2024 yang menunjukkan indeks literasi keuangan 65,43% dan indeks inklusi keuangan 75,02%. Untuk literasi keuangan di pedesaan berada di angka 59,6% lalu di kota sebesar 70,9%.

    Berdasar gender, indeks literasi keuangan untuk laki-laki tercatat sebesar 67,32%. Adapun, indeks literasi keuangan untuk perempuan sebesar 65,58%. Ada pula informasi mengenai TPAKD Award, Indeks Akses Keuangan Daerah (IKAD), dan lainnya.

    Turut hadir, Plt Deputi Kepala Perwakilan Bidang SPPURMI Muhammad Irfan Octama, Sekretaris Daerah Bagus Alit, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ferry Djatmiko, Pimpinan Instansi Vertikal, Kepala OPD terkait, para pimpinan cabang Lembaga Jasa Keuangan di Kota Kediri, Direktur Perumda BPR Poppy Setyaningrum, Direktur Perumda Pasar Joyoboyo Djauhari Luthfi, serta tamu undangan lainnya. [nm/ian]