Author: Beritajatim.com

  • Drainase Rusak di Kebraon Picu Banjir, DPRD Surabaya Turun Tangan

    Drainase Rusak di Kebraon Picu Banjir, DPRD Surabaya Turun Tangan

    Surabaya (beritajatim.com) – Sekretaris Komisi C DPRD Surabaya, Alif Iman Waluyo, angkat bicara terkait persoalan banjir yang terus menghantui warga Kebraon. Alif menuntut campur tangan serius dari pemerintah kota (Pemkot) Surabaya dan pihak pengembang untuk memperbaiki sistem drainase yang rusak.

    Menurut Alif, banjir yang kerap terjadi di kawasan Ruko Kartika Niaga disebabkan oleh kerusakan saluran yang hingga kini belum diperbaiki. Dia menilai kondisi ini sudah mengganggu aktivitas warga dan menuntut solusi konkret dari dinas terkait.

    “Saluran di wilayah Ruko Kartika Niaga sudah rusak sehingga perlu perhatian untuk segera diperbaiki agar memperlancar aliran air,” ujar Alif saat reses di RW 12 Kebraon, Selasa (20/5/2025).

    Tak hanya di ruko, warga juga mengeluhkan banjir di kawasan perumahan blok GA dan GB. Ketua RT 6 RW 12, Yuli, menyarankan perlunya pembangunan saluran penghubung antarblok agar air tidak terjebak dan terus menggenang.

    “Perlunya crossing saluran dari blok GB ke blok GA agar aliran air tetap mengalir, tidak hanya berputar di blok tersebut,” terang Yuli.

    Menanggapi hal itu, Alif menyatakan bahwa Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya serta pihak pengembang tidak boleh lepas tangan. Dia menegaskan pentingnya pengawasan terhadap pengelolaan lingkungan yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat.

    “Tentu ini perlu sorotan dari Dinas DSDABM dan pihak developer. Kita akan kawal dan minta tindak lanjutnya agar warga tidak terus dirugikan oleh banjir yang harusnya bisa dicegah dengan infrastruktur yang baik,” tegas politisi Partai Gerindra tersebut.

    Alif juga mengingatkan bahwa persoalan banjir bukan hanya soal teknis, tetapi juga keadilan pembangunan. Menurutnya, pemkot harus adil dalam menyalurkan anggaran perbaikan infrastruktur, termasuk untuk kawasan pinggiran seperti Kebraon.

    “Pemkot harus lebih adil dalam membagi anggaran infrastruktur. Jangan hanya kawasan elit yang diperhatikan, wilayah seperti Kebraon juga punya hak yang sama untuk bebas dari banjir,” pungkasnya. [asg/but]

  • Ribuan Driver Ojol Demo Tuntut Potongan Aplikasi Turun, Ini Kata Kadishub Jatim

    Ribuan Driver Ojol Demo Tuntut Potongan Aplikasi Turun, Ini Kata Kadishub Jatim

    Surabaya (beritajatim.com) – Massa aksi yang tergabung dalam Frontal Jatim (Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal Jawa Timur) mulai bergerak dari kawasan Frontage Ahmad Yani Surabaya, Selasa (20/5/2025).

    Para peserta aksi sempat berhenti di depan Kantor Dinas Perhubungan Jawa Timur (Dishub Jatim) dan lanjut ke depan Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jatim untuk berorasi dan membakar ban, setelah diberi pengertian oleh anggota Polri yang mengamankan di lokasi mereka pun mau memadamkan ban yang dibakar tersebut.

    Demo hari ini diikuti sekitar 6.000 pengemudi ojol dari berbagai daerah Jatim. Ada tiga mobil komando yang dikerahkan dengan dikawal oleh petugas kepolisian untuk mendatangi sejumlah titik, termasuk Kantor Diskominfo Jatim, Mapolda Jatim, Kantor Gubernur Jatim, Gedung Negara Grahadi, dan Kantor DPRD Jatim dengan lima tuntutan yakni :

    1. Mutlak turunkan potongan aplikasi menjadi 10 persen 2. Naikkan tarif pengantaran penumpang

    3. Segera terbitkan regulasi pengantaran makanan dan barang

    4. Tentukan tarif bersih yang diterima mitra

    5. Mendesak pemerintah untuk segera terbitkan UU Transportasi Online Indonesia.

    Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim, Nyono mengatakan, bahwa memang ada pelanggaran tarif yang dilakukan oleh pihak aplikator transportasi online. Hal inilah yang menjadi penyebab para driver ojek online (ojol) dan taksi online (taksol) menggelar aksi unjuk rasa hari ini.

    “Persoalannya itu ada pelanggaran tarif yang dilakukan beberapa aplikator, di situ ada bukti-buktinya. Tarifnya itu diturunkan, potongannya juga tinggi,” ujarnya saat dikonfirmasi.

    Padahal, kata Nyono, sebenarnya sudah ada Surat Keputusan (SK) Gubernur Jatim mengenai penetapan tarif transportasi online. Untuk roda empat, batas bawahnya Rp 3.800 per kilometer (km), batas atasnya Rp 6.500 per km. Sedangkan, untuk roda dua batas bawahnya Rp 2.000 per km dan batas atasnya Rp 2.500 per km.

    “Nanti kita (dorong) kembalikan sesuai SK Gubernur,” tegas Nyono.

    Nyono menyampaikan, bahwa pihaknya hanya bisa mendesak aplikator untuk mentaati SK Gubernur Jatim terkait penyesuaian tarif transportasi online. Pasalnya, Dishub Jatim mengakui kalau tidak dapat memberikan sanksi.

    “Kalau sanksi, saya tidak bisa. Itu kewenangan pusat, ada surat Dirjen yang dilimpahkan ke gubernur. Kalau saya mengatur masalah tarif,” kata Nyono.

    “Sementara di SK Gubernur belum ada sanksi. Sebenarnya, sanksi itu yang bisa menutup itu yang memberikan rekomendasi aplikator. Siapa yang memberi rekomendasi itu. Kalau pemblokiran frekuensi kewenangan Komdigi, di daerah harusnya Kominfo dong,” pungkasnya. [tok/beq]

  • Lita Machfud Arifin Tanamkan Nilai Kebangsaan kepada Pelajar Surabaya Lewat Sosialisasi Empat Pilar

    Lita Machfud Arifin Tanamkan Nilai Kebangsaan kepada Pelajar Surabaya Lewat Sosialisasi Empat Pilar

    Surabaya (beritajatim.com) — Komitmen memperkuat karakter kebangsaan di kalangan generasi muda terus digaungkan Anggota MPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Lita Machfud Arifin. Terbaru, ia menggelar kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI bersama para pelajar SMK Unitomo Surabaya, Minggu, 18 Mei 2025.

    Acara yang berlangsung di aula kampus tersebut mengusung tema “Meneguhkan Semangat Kebangsaan di Kalangan Generasi Muda”. Melalui kegiatan ini, Lita menanamkan pentingnya pemahaman terhadap Empat Pilar Kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.

    “Pelajar hari ini adalah pemimpin masa depan. Jika sejak dini kita kuatkan karakter kebangsaan mereka, maka Indonesia akan tetap kokoh dalam menghadapi tantangan zaman,” tegas Lita di hadapan ratusan siswa.

    Selain itu, Lita juga mengingatkan para siswa tentang pentingnya menjaga persatuan dan toleransi di tengah keberagaman bangsa Indonesia. Ia menilai, perkembangan teknologi yang pesat harus dibarengi dengan ketahanan ideologi agar generasi muda tidak mudah terpengaruh paham-paham yang bertentangan dengan semangat nasionalisme.

    Acara ini berlangsung interaktif dengan antusiasme tinggi dari para siswa yang hadir. Mereka mengajukan berbagai pertanyaan, mulai dari isu radikalisme, perpecahan sosial, hingga tantangan moral yang dihadapi generasi muda saat ini.

    “Pancasila tidak boleh hanya menjadi hiasan di dinding kelas, tetapi harus hidup dalam tindakan kita sehari-hari,” tegas Lita

    Sebagai penutup kegiatan, para pelajar bersama Lita Machfud Arifin mendeklarasikan komitmen bersama untuk mengamalkan nilai-nilai Empat Pilar dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

    “Deklarasi ini menjadi simbol semangat dalam menjaga keutuhan Indonesia,” tandas Lita.

    Lita Machfud Arifin merupakan anggota MPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Dapil Jawa Timur I yang meliputi Surabaya dan Sidoarjo. Ia dikenal aktif dalam kegiatan sosial, pendidikan, serta pemberdayaan perempuan dan pemuda. Melalui berbagai program sosialisasi Empat Pilar, Lita konsisten membangun karakter kebangsaan dari tingkat akar rumput di Jawa Timur. [asg/beq]

  • Kesaksian Pedagang Soal 7 Motor Tertabrak KA Malioboro Ekspres di Magetan: Suara Benturannya Keras Sekali

    Kesaksian Pedagang Soal 7 Motor Tertabrak KA Malioboro Ekspres di Magetan: Suara Benturannya Keras Sekali

    Magetan (beritajatim.com) – Insiden tragis terjadi di Jalan Perlintasan Langsung (JPL) 08, Kelurahan Mangge, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Senin (19/5/2025) sekitar pukul 12.49 WIB. Sebanyak tujuh sepeda motor tertabrak Kereta Api (KA) Malioboro Ekspres yang melaju dari arah barat ke timur (Purwakarta-Malang)

    Saksi mata bernama Devi (45), pedagang siomay yang berjualan sekitar 70 meter dari lokasi kejadian, menyaksikan langsung detik-detik insiden tersebut. Dia menyebut, sebelum kejadian, palang pintu sempat ditutup untuk memberi jalan bagi KA Matarmaja relasi Malang–Jakarta yang melintas terlebih dahulu. Setelah kereta itu melintas, palang pintu kembali terbuka, membuat antrean kendaraan mulai melaju ke atas rel.

    “Nah, setelah pintu perlintasan itu terbuka, kendaraan yang antre ini masuk ke jalur rel. Saat itu juga melintas KA Malioboro Express melintas dari arah barat ke timur (arah Yogyakarta ke arah Madiun) dan beberapa kendaraan ini tertabrak kereta itu. Suara benturannya keras sekali. Saya sampai kaget kok bisa kejadian seperti ini,” kata Devi.

    Devi mengaku panik dan segera menghampiri lokasi kejadian. Ia melihat kondisi korban yang tergeletak di sekitar rel, beberapa dalam kondisi tak sadarkan diri. Tujuh sepeda motor tampak ringsek akibat benturan keras dengan lokomotif.

    “Saya lihat mendekat. Ada yang sudah tidak sadar, saya gak tahu apakah meninggal dunia atau bagaimana kejadiannya. Ada juga yang masih sadar saat itu,” tambahnya.

    Menurut Devi, beberapa saat kemudian ambulans dan petugas medis tiba di lokasi. Setelah evakuasi selesai, dia mengetahui bahwa empat orang meninggal dunia akibat insiden tersebut. Polisi menutup jalan sekitar JPL 08 hingga sekitar pukul 16.00 WIB untuk keperluan olah TKP dan evakuasi.

    “Nah, setelah evakuasi saya baru tahu kalau ada empat orang yang meninggal dunia. Banyak ambulans kemarin. Jalan sampai ditutup polisi. Mulai setelah kejadian sampai sekitar pukul 16.00 WIB,” terang Devi.

    Devi yang biasa berjualan di sekitar perlintasan mengungkapkan bahwa biasanya operasional palang pintu berjalan tertib dan tidak pernah ada insiden serupa sebelumnya. “Ya biasanya tertib, tidak pernah ada kejadian terlambat ditutup atau ada yang menyerobot. Dulu semua tertib. Saya tidak menyangka kalau sampai kejadian seperti itu,” ujarnya.

    Kesaksian serupa juga disampaikan oleh Sudarti, pedagang buah yang tokonya tepat di seberang perlintasan. Ia menyebut palang pintu terbuka usai KA dari arah Malang ke Yogyakarta lewat, namun ternyata KA dari arah berlawanan langsung melaju dan menabrak kendaraan yang sudah berada di atas rel.

    “Pas kereta dari arah timur ke barat (Malang ke Yogyakarta) sudah lewat, palang pintu terbuka. Kendaraan yang sudah menunggu itu ya langsung masuk jalur KA. Nah ternyata ada kereta lewat lagi. Saya denger suara keras banget benturannya,” ujar Sudarti.

    Sudarti dan suaminya memilih tidak mendekat ke lokasi karena takut, meski suara benturan terdengar jelas hingga tokonya.

    “Jadi saya gak tahu seperti apa kondisi korban saat itu. Yang jelas memang suaranya keras sekali,” imbuhnya.

    Hingga berita ini diturunkan, petugas Polres Magetan masih menyelidiki insiden tersebut. Petugas palang pintu yang bertugas saat kejadian, Agus Supriyanto (49), warga Desa Lebak Ayu, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun, telah diamankan dan sedang dimintai keterangan oleh pihak kepolisian. [fiq/beq]

  • DPRD Bangkalan Pertanyakan Validitas Data BPS

    DPRD Bangkalan Pertanyakan Validitas Data BPS

    Bangkalan (beritajatim.com) – Komisi I DPRD Bangkalan menyoroti validitas data Badan Pusat Statistik (BPS) untuk kepentingan dasar pengambilan kebijakan daerah. Sekretaris Komisi I DPRD Bangkalan, Nur Hakim, menyampaikan bahwa rapat itu dilatarbelakangi oleh pentingnya data yang disajikan BPS agar sesuai dengan Undang-Undang serta akurat dan bebas dari manipulasi.

    “Kita mempertanyakan variabel-variabel yang menyebabkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bangkalan masih rendah, angka kemiskinan tinggi, serta persoalan angkatan kerja yang stagnan. Ini semua berkaitan erat dengan data yang disajikan oleh BPS,” terangnya, Selasa (20/5/2025).

    Tidak hanya itu, Politisi PDIP tersebut menyoroti lemahnya koordinasi antara BPS dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Dinas Tenaga Kerja dan Dinas UMKM dalam pengumpulan data ketenagakerjaan. Menurutnya, OPD di Bangkalan dinilai kurang peduli terhadap pembaruan data statistik, sehingga berdampak pada kualitas data yang disajikan.

    “Pemkab dan OPD tidak pernah update data. Kami harap ke depan, terutama Dinas Kominfo dapat aktif dalam memperbarui data secara rutin,” imbuhnya.

    Selain itu, BPS juga menyampaikan sejumlah kendala dalam pelaksanaan survei dan sensus, termasuk tekanan dari kepentingan lokal serta keterbatasan sumber daya manusia yang kompeten.

    Hakim juga mengkritik data ketenagakerjaan yang stagnan antara tahun 2023 dan 2024, yang menunjukkan tidak adanya perubahan signifikan. Ia menduga adanya kesalahan dalam pendataan, karena angka pengangguran seharusnya mencerminkan kondisi lapangan yang dinamis. Pihaknya juga menegaskan komitmennya untuk mendukung Pemkab Bangkalan dalam menyusun kebijakan berbasis data yang valid.

    “Harapan kami semua kebijakan pemerintah daerah tidak meleset dari kebutuhan riil masyarakat. Untuk itu, data yang digunakan harus benar-benar mencerminkan kondisi lapangan,” pungkasnya. [sar/aje]

  • Nekat Seberangi Sungai Deras, Buruh Tani di Ponorogo Hanyut

    Nekat Seberangi Sungai Deras, Buruh Tani di Ponorogo Hanyut

    Ponorogo (beritajatim.com) – Seorang buruh tani di Ponorogo bernama Bani (60), warga Dusun Keling, Desa Pengkol, Kecamatan Kauman, dilaporkan hanyut terbawa arus Sungai Keling pada Selasa (20/5/2025) siang. Peristiwa nahas ini terjadi sekitar pukul 11.00 WIB, saat korban hendak pulang dari sawah dengan menyeberangi sungai yang sedang berarus deras.

    “Tahu-tahu sudah di tengah sungai, berenang. Dari pulang kerja garuk,” ungkap Gianti, anak korban yang menjadi saksi mata.

    Menurut Gianti, ayahnya memang kerap menyeberangi sungai untuk mempersingkat jarak pulang ke rumah, alih-alih memutar lewat jalan darat sejauh lebih dari satu kilometer. Namun siang itu, arus Sungai Keling sedang tinggi dan deras akibat hujan di wilayah hulu.

    Awalnya Bani sempat terlihat masih sanggup berenang, tetapi saat hampir mencapai tepi sungai, tubuhnya terseret kembali ke tengah arus dan akhirnya menghilang sekitar 30 meter dari lokasi awal.

    Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo segera melakukan penyisiran manual di sepanjang aliran sungai. Pencarian korban masih berlangsung dan menunggu kedatangan tim dari Basarnas Trenggalek.

    “Kami sedang melakukan penyisiran manual sambil menunggu bantuan dari Basarnas Trenggalek,” ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, Agung Prasetyo.

    BPBD Ponorogo mengimbau masyarakat untuk tidak memaksakan diri menyeberangi sungai saat debit air tinggi, demi menghindari kejadian serupa. [end/beq]

  • Terdampak Banjir, Pelayanan di RSUD dr Soedomo Trenggalek Tutup Sementara

    Terdampak Banjir, Pelayanan di RSUD dr Soedomo Trenggalek Tutup Sementara

    Trenggalek (beritajatim.com) – Banjir yang melanda Kabupaten Trenggalek mengakibatkan lumpuhnya sebagian layanan di RSUD dr Soedomo. Pihak rumah sakit menutup sementara pelayanan poliklinik rawat jalan karena ruang pelayanan terdampak banjir yang terjadi Senin malam.

    “Karena kondisi ruang pelayanan untuk rawat jalan masih kotor akibat terdampak banjir tadi malam, hari ini kita tutup untuk dilakukan proses pembersihan,” ujar Humas RSUD dr Soedomo Trenggalek, Sujiono, Selasa (20/5/2025).

    Meski demikian, layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan rawat inap tetap berjalan normal. Menurut Sujiono, genangan air memang telah surut, namun lumpur dan kotoran masih memenuhi ruang pelayanan. Proses pembersihan terus dilakukan agar layanan bisa kembali dibuka secepatnya.

    Sementara itu, banjir juga berdampak pada akses menuju pusat kota. Kasatlantas Polres Trenggalek, AKP Agus Prayitno, menyebutkan bahwa genangan masih terjadi di sejumlah titik ruas jalan nasional, seperti di Jalan Soekarno-Hatta Kelurahan Kelutan dan ruas Jalan Raya Kranding, Bendorejo.

    “Arus lalin menuju ke kota kami alihkan lewat Karangan,” jelasnya. Beberapa pengendara terpaksa memutar arah untuk menghindari genangan air yang cukup tinggi di beberapa lokasi. [nm/beq]

  • Calon Ibu Muda di Sampang Diduga Tenggelam di Sungai Marparan

    Calon Ibu Muda di Sampang Diduga Tenggelam di Sungai Marparan

    Sampang (beritajatim.com) – Dhurotus Soleha (23), calon ibu muda asal Desa Marparan, Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang, diduga tenggelam di Sungai Marparan pada Senin malam (19/5/2025). Perempuan yang disebut sedang hamil itu dilaporkan hilang saat menunggu suaminya yang tengah mencari kepiting di sekitar sungai.

    “Sekitar pukul 05.00 WIB kami menerima laporan seorang perempuan tenggelam di Sungai Marparan, Sreseh,” terang Kasi Humas Polres Sampang, Ipda Gama Rizaldi, Selasa (20/5/2025).

    Informasi yang dihimpun beritajatim.com menyebutkan, peristiwa bermula saat seorang saksi bernama Gufron sedang buang air besar dan dihampiri oleh anak korban yang masih berusia tiga tahun. Anak tersebut menanyakan keberadaan ibunya.

    Gufron yang tak mengetahui keberadaan korban kemudian mengantar anak itu ke saksi Hendra. Selanjutnya, Hendra membawa anak korban pulang dan menyerahkannya kepada saksi Solihin.

    Solihin lalu menggendong anak tersebut ke rumah saksi Gofur untuk meminta tolong menanyakan langsung kepada suami korban tentang keberadaan istrinya.

    Setelah mendapat kabar bahwa istrinya tak ditemukan, suami korban segera menghentikan aktivitas mencari kepiting dan kembali ke sekitar sungai. Di lokasi, ia menemukan sandal istrinya berada di atas perahu kecil milik saksi Hendri.

    Saksi Hendri bersama warga sekitar kemudian melakukan pencarian di sungai tersebut.

    “Saat ini kita masih melakukan pencarian korban di sekitar Sungai Marparan,” pungkas Ipda Gama. [sar/beq]

  • Pemkab Mojokerto Belum Anggarkan Ekskavasi Baru di Situs Candi Brahu

    Pemkab Mojokerto Belum Anggarkan Ekskavasi Baru di Situs Candi Brahu

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto melalui Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada alokasi anggaran untuk ekskavasi situs baru, termasuk di kawasan Candi Brahu.

    “Untuk ekskavasi baru seperti di Candi Brahu, kami belum menganggarkan karena ini masih tahap awal. Kami belum bisa memberikan dukungan secara finansial untuk ekskavasi yang masih perawan, atau baru pertama kali digali,” ujar Kepala Disbudporapar Kabupaten Mojokerto, Norman Handhito, Selasa (20/5/2025).

    Meski demikian, Pemkab tetap membuka ruang koordinasi untuk kelanjutan ekskavasi pada situs yang sudah berjalan. Norman menjelaskan, ekskavasi tidak bisa dituntaskan dalam satu tahun anggaran karena prosesnya kompleks dan membutuhkan keahlian khusus.

    “Biasanya anggaran tahun pertama hanya cukup untuk tahap awal, belum bisa menyelesaikan semuanya. Oleh karena itu, kita perlu merencanakan kesinambungan dengan skala prioritas yang jelas,” jelasnya.

    Jika program ekskavasi oleh Badan Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur dilakukan sebanyak tiga kali dalam setahun, maka Pemkab akan memilih satu situs yang dapat didukung secara finansial.

    “Kami hanya bisa mendukung satu titik ekskavasi saja, itu pun termasuk pembiayaan tenaga kasar yang tidak bisa dilakukan sembarangan karena menyangkut situs bersejarah,” tandas Norman.

    Di sisi lain, Pemkab Mojokerto menegaskan komitmennya untuk terus mendampingi dan memantau pelaksanaan ekskavasi sebagai bentuk tanggung jawab terhadap pelestarian warisan budaya Majapahit di wilayahnya. [tin/beq]

  • Mas Rusdi Dorong Disperindag Pasuruan Bertransformasi di Era Digital

    Mas Rusdi Dorong Disperindag Pasuruan Bertransformasi di Era Digital

    Pasuruan (beritajatim.com) – Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo, memberikan arahan strategis kepada jajaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pasuruan sebagai upaya mendorong perubahan paradigma kerja pegawai di era digital.

    Dalam arahannya, Mas Rusdi menegaskan bahwa dinamika perekonomian telah bergeser dari model konvensional ke digital. Ia meminta Disperindag untuk tidak hanya fokus pada pengelolaan pasar tradisional, namun juga aktif dalam mendukung pelaku industri, UMKM, dan IKM agar tetap bertahan dan berkembang.

    “Sekarang ini era perekonomian sudah berubah. Pemerintah punya tugas membantu pelaku industri, UMKM, dan IKM agar tetap survive,” tegasnya.

    Mas Rusdi juga menyoroti pentingnya digitalisasi sebagai peluang besar bagi pelaku usaha kecil. Ia menyiapkan program pelatihan penjualan daring bagi UMKM, sebagai langkah konkret dalam memperluas akses pasar.

    “Kita harus siapkan pelatihannya, agar UMKM kita tidak tertinggal dan bisa bersaing,” ujarnya. Ia menekankan bahwa Disperindag memiliki peran vital dalam mendorong kemajuan ekonomi daerah.

    Lebih jauh, Mas Rusdi mengajak seluruh pegawai Disperindag untuk bersatu dan berkomitmen membangun Kabupaten Pasuruan yang lebih baik. Ia mengingatkan pentingnya dedikasi sebagai abdi negara dalam memberikan pelayanan publik.

    “Ayo kita buat kebijakan strategis yang berpihak pada masyarakat. Dahulukan kepentingan rakyat daripada kepentingan pribadi,” tegasnya.

    Ia menekankan bahwa ASN harus menunjukkan kontribusi nyata. “Kita ini abdi. Kalau tidak berhasil, kita harus malu,” imbuhnya. Mas Rusdi menargetkan Disperindag menjadi instansi yang inovatif dan solutif di tengah tantangan zaman.

    Arahan ini diharapkan menjadi titik tolak semangat baru bagi Disperindag Kabupaten Pasuruan untuk menciptakan kebijakan yang berdampak langsung pada pelaku usaha kecil dan menengah. [ada/beq]