Author: Beritajatim.com

  • Pencarian Hari Ketiga Longsor Trenggalek, 150 Petugas Gabungan Dikerahkan

    Pencarian Hari Ketiga Longsor Trenggalek, 150 Petugas Gabungan Dikerahkan

    Trenggalek (beritajatim.com) – Sebanyak 150 personel gabungan dikerahkan dalam proses pencarian korban longsor di Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek.

    Dalam pencarian hari ketiga ini mereka dibagi menjadi dua tim. Satu tim bergerak dari jalur bawah untuk melakukan normalisasi jalur sedangkan tim lain bergerak dari atas dan fokus melakukan pencarian korban. Sebanyak 4 ekor anjing pelacak dikerahkan dalam proses pencarian ini.

    Kasi Operasi dan Siaga Kantor SAR Surabaya, Didit Arie Ristandy mengatakan operasi hari ketiga ini fokus untuk melakukan pencarian terhadap korban. Akses jalan yang tertutup longsor sudah terbuka sejak kemarin. Namun proses pencarian belum maksimal dilakukan karena faktor cuaca.

    ” Hari ini kita fokus untuk melakukan pencarian korban, ” ujarnya, pada Rabu (21/05/2025).

    Dalam proses pencarian ini petugas mengerahkan 4 ekor anjing pelacak. Dua ekor anjing pelacak dari Polda Jatim dan lainnya dari relawan. Mereka diturunkan sebelum tim lainnya tiba di titik utama longsor. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan proses pencarian.

    “Jadi lokasi titik utama longsor belum tersentuh alat berat dan lainnya, nantinya jika anjing pelacak mencurigai di satu titik akan kami tandai dengan bendera, ” terangnya.

    Faktor cuaca masih menjadi kendala selama proses pencarian ini. Jika hujan terjadi petugas akan menghentikan sementara waktu aktifitas di titik utama longsor. Mereka juga mensiagakan petugas untuk memantau pergerakan tanah dari atas.

    “Kalau nanti ada pergerakan tanah petugas akan meniup peluit dari atas sebagai peringatan, ” pungkasnya. [nm/aje]

  • City Branding Banyuwangi: dari Kota Santet ke Destinasi Wisata Unggulan

    City Branding Banyuwangi: dari Kota Santet ke Destinasi Wisata Unggulan

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Dalam rangka menyegarkan kembali semangat kerja dan meningkatkan kapasitas Aparatur Sipil Negara (ASN), Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menghadirkan pakar marketing nasional, Yuswohadi, untuk memberikan wawasan tentang pentingnya city branding bagi kemajuan daerah.

    “Semangat kita untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat harus terus dijaga dan ditingkatkan. Untuk merecharge-nya, perlu disuntik dengan ilmu dan wawasan baru agar ada kesamaan persepsi sehingga lahir inovasi,” kata Ipuk.

    Kegiatan yang diikuti oleh Sekretaris Daerah, Kepala Dinas, Kepala Bidang, hingga para camat ini bertujuan menciptakan persepsi yang selaras dalam menjalankan visi Banyuwangi, khususnya dalam merawat dan mengembangkan citra daerah.

    Ipuk menegaskan bahwa city branding memiliki peranan penting karena selama ini Banyuwangi telah berhasil mentransformasi citranya dari kota santet menjadi destinasi pariwisata unggulan di Indonesia.

    “Namun citra ini akan hilang jika tidak dirawat dan terus diperbaharui dengan benar,” kata Ipuk.

    Lebih lanjut, Ipuk menekankan bahwa city branding tidak hanya soal citra, tetapi juga menyangkut identitas daerah yang berdampak pada peningkatan potensi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

    “Apabila potensi daerah akan dikenal luas, maka akan berdampak baik bagi kesejahteraan masyarakatnya,” tambahnya.

    Sementara itu, Yuswohadi menjelaskan bahwa city branding memiliki tujuan yang terangkum dalam rumusan TTTI (Tourist, Trade, Talent, Investor). Ia memaparkan bahwa branding yang tepat akan mengundang wisatawan (tourist), yang kemudian mendorong aktivitas perdagangan (trade), menarik investasi (investor), serta mendatangkan talenta (talent) yang berkontribusi pada pengembangan daerah.

    dia menekankan bahwa keempat elemen ini saling berpengaruh dan menghasilkan imbal balik yang menggerakkan pembangunan serta mendorong kesejahteraan masyarakat.

    “Empat hal tersebut bisa saling mempengaruhi satu sama lain yang nantinya akan saling menghasilkan imbal balik. Dengan terwujudnya empat hal inilah, maka pembangunan daerah akan bergerak maju dan melahirkan kesejahteraan,” terang penulis buku ‘Global Chaser’ itu.

    Menurut Yuswohadi, penentuan city branding harus berangkat dari potensi dan kondisi nyata yang dimiliki daerah. Ia menyampaikan pentingnya positioning suatu daerah. Positioning tersebut diambil dari kondidi dan potensi daerah yang ada.

    “Banyuwangi mengambil positioning sebagai kota pariwisata hari ini, adalah keputusan yang tepat. Ada beragam potensi pariwisata yang layak untuk dijual. Dan saat ini telah terbukti laku dijual,” paparnya.

    Namun demikian, ia mengingatkan bahwa city branding bukan sesuatu yang dapat berjalan otomatis tanpa perawatan. Perlu ada penguatan terus-menerus agar branding tersebut dapat berkembang secara alami dan melekat kuat.

    “Membangun city branding itu sulit, tapi lebih sulit lagi untuk merawat dan mempertahankan branding yang telah melekat,” tegasnya.

    Yuswohadi pun menutup paparannya dengan menegaskan pentingnya peran ASN sebagai ujung tombak pemerintahan daerah dalam menjaga dan merawat branding yang telah terbentuk.

    “ASN sebagai motor penggerak kebijakan Pemkab Banyuwangi yang memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan merawat branding ini,” pungkasnya. [alr/aje]

  • BMKG Juanda Prediksi Cuaca Malang Raya Hari Ini Didominasi Berawan dan Kabut

    BMKG Juanda Prediksi Cuaca Malang Raya Hari Ini Didominasi Berawan dan Kabut

    Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memprediksi cuaca di wilayah Malang Raya, yang meliputi Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu, pada Rabu, 21 Mei 2025 akan didominasi oleh kondisi berawan dan kabut, dengan potensi hujan ringan di beberapa wilayah.

    Untuk Kota Malang, cuaca sejak pagi hingga sore hari diperkirakan berawan. “Memasuki pukul 10.00 cuaca di kota Malang cuaca berawan,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda. Malam harinya, cuaca diperkirakan diselimuti kabut. Dini hari Kamis (22/5/2025), cuaca cerah berawan dan berlanjut hujan ringan. Suhu udara di Kota Malang sepanjang hari berada pada kisaran 21 hingga 29 derajat Celsius.

    Di Kabupaten Malang, pada pagi hari sebagian besar kecamatan mengalami cuaca berawan dan hujan ringan, dengan cuaca cerah tercatat di Karangploso, Lawang, dan Singosari. Antara pukul 10.00 hingga 13.00 WIB, wilayah ini masih mengalami cuaca berawan dan hujan ringan. Udara kabut terpantau di Bululawang, Gondanglegi, Karangploso, Ngantang, Pujon, Poncokusumo, Jabung, dan Pakis.

    “Pukul 16.00 WIB diperkirakan cuaca sebagian besar kecamatan di Kabupaten Malang cuaca berawan. Udara kabut terjadi di Dau, Ngantang, Pujon, Kasembon, Tirtoyudo,” dikutip dari BMKG Juanda. Pada malam hari hingga pukul 22.00 WIB, cuaca tetap berawan, dengan cuaca cerah di Dau, Karangploso, Lawang, dan Singosari. Kabut masih terpantau di Tirtoyudo, sementara hujan ringan diperkirakan turun di Ngantang dan Pujon. Suhu udara berada pada kisaran 22 hingga 28 derajat Celsius.

    Kota Batu diperkirakan mengalami hujan ringan pada pagi hari. Pukul 10.00 WIB hingga siang hari, cuaca diselimuti kabut, dan berlanjut berawan pada sore hari. Malam hari, wilayah Batu, Bumiaji, dan Junrejo diperkirakan kembali diselimuti kabut sebelum cuaca berubah menjadi berawan. Dini hari Kamis (22/5/2025), hujan ringan diperkirakan turun. Suhu di Kota Batu berada pada kisaran 17 hingga 24 derajat Celsius. [dan/beq]

  • Geliat Koperasi Merah Putih di Kota Probolinggo, Antara Harapan dan Tantangan

    Geliat Koperasi Merah Putih di Kota Probolinggo, Antara Harapan dan Tantangan

    Probolinggo (beritajatim.com) – Koperasi selama ini dikenal sebagai salah satu tulang punggung ekonomi rakyat, baik di tingkat nasional maupun daerah. Dalam masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, koperasi kembali mendapatkan angin segar melalui program pembentukan 80 ribu Koperasi Merah Putih (KMP) di seluruh Indonesia, yang ditargetkan rampung pada Hari Koperasi Nasional, 12 Juli 2025.

    Di Kota Probolinggo, geliat koperasi masih terasa meski tidak semua berjalan mulus. Berdasarkan data Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) setempat, terdapat 234 koperasi yang terdaftar secara resmi, namun hanya 126 yang masih aktif. Sebanyak 108 lainnya telah berhenti beroperasi.

    Mayoritas koperasi aktif bergerak di bidang simpan pinjam, khususnya koperasi konsumen. Beberapa lainnya berkecimpung di sektor produksi dan ritel. Dari 39 koperasi yang telah dievaluasi, 21 dinyatakan sehat dan 18 lainnya cukup sehat.

    “Kami menilai koperasi dari berbagai aspek seperti tata kelola, kelembagaan, manajemen, serta penerapan manajemen risiko,” jelas Kepala DKUPP Kota Probolinggo, Fitriawati Jufri.

    Sejak tahun 2020, sebanyak 49 koperasi dinyatakan bangkrut, terutama akibat dampak pandemi COVID-19. Distribusi koperasi tersebar di lima kecamatan, dengan jumlah terbesar di Kanigaran (83 unit), disusul Mayangan (68 unit), Kademangan (37 unit), Kedupok (24 unit), dan Wonoasih (22 unit). Untuk tahun buku 2023, baru 68 koperasi yang tercatat telah menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan (RAT).

    Terkait rencana pembentukan KMP, Fitriawati menyambut baik program nasional ini, namun menegaskan pentingnya selektivitas dalam pendiriannya. Ia menyatakan tidak semua koperasi lama bisa serta-merta diubah menjadi KMP karena mungkin masih memiliki persoalan internal.

    “Kami tidak ingin hanya merelokasi koperasi lama. Akan kami tinjau langsung ke lapangan untuk melihat potensi-potensi baru,” ujarnya.

    Salah satu kawasan yang menjadi sorotan adalah pusat oleh-oleh Ketapang. Di lokasi ini, Fitriawati melihat peluang pembentukan KMP untuk menghimpun pedagang lokal agar lebih terorganisir dan kuat secara ekonomi.

    Di sisi legislatif, Wakil Ketua I DPRD Kota Probolinggo, Abdul Mujib, memberikan dukungan namun juga mengingatkan adanya potensi politisasi program. Ia menolak jika KMP diarahkan ke kelompok tertentu demi kepentingan non-ekonomis.

    “Program ini besar dan menjanjikan, tapi jangan sampai dikendalikan oleh kelompok berkepentingan. Apalagi ada kabar bahwa pengurus KMP diarahkan ke pihak-pihak tertentu. Ini bisa jadi ladang politik, bukan pemberdayaan,” katanya.

    Hal senada disampaikan Wakil Ketua II DPRD, Santi Wilujeng. Ia menegaskan bahwa koperasi harus lahir dari inisiatif masyarakat, bukan sekadar produk program top-down.

    “Koperasi harus dibentuk dari semangat masyarakat, bukan karena tekanan program. Kalau tidak, anggotanya tidak akan merasa memiliki,” jelasnya.

    Sementara itu, Wali Kota Probolinggo dr. Aminudin menyatakan bahwa proses pembentukan KMP sudah berjalan melalui tahapan musyawarah kelurahan (muskel). Hingga 22 Mei 2025, sudah tujuh dari 29 kelurahan yang menggelar muskel, yaitu Pohsangit Kidul, Kedupok, Jrebeng Kidul, Sumber Taman, Kanigaran, Sukoharjo, dan Ketapang.

    Keberhasilan program Koperasi Merah Putih di Probolinggo akan sangat bergantung pada keterlibatan aktif masyarakat, kompetensi pengurus, serta transparansi dan komitmen pemerintah dalam implementasinya. [ada/beq]

  • Kunjungi Nelayan Nguling, Politisi Nasdem Pasuruan: Mereka Pahlawan Ekonomi Bangsa

    Kunjungi Nelayan Nguling, Politisi Nasdem Pasuruan: Mereka Pahlawan Ekonomi Bangsa

    Pasuruan (beritajatim.com) – Politisi Partai Nasdem Kabupaten Pasuruan, Eko Suryono, melakukan kunjungan langsung ke komunitas nelayan di Kecamatan Nguling. Dalam kesempatan tersebut, Eko menyampaikan penghargaan tinggi terhadap para nelayan yang disebutnya sebagai pahlawan ekonomi bangsa.

    “Para nelayan ini adalah pejuang ekonomi yang luar biasa. Mereka berangkat malam dan pulang siang hanya demi beberapa kilogram hasil tangkapan,” ungkapnya saat berdialog dengan warga.

    Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan apresiasi dan menyerap aspirasi secara langsung. Eko menegaskan pentingnya kehadiran negara dalam melindungi kelompok nelayan dari berbagai tekanan, baik ekonomi maupun sosial.

    “Kita hadir di sini bukan sekadar menyapa, tapi ingin memastikan bahwa para nelayan kita benar-benar dilindungi,” ujarnya.

    Dalam dialog tersebut, Eko menyoroti persoalan utang mikro yang kerap membelenggu nelayan, bahkan dari lembaga keuangan berizin resmi. Ia menilai perlunya pendekatan yang lebih manusiawi agar nelayan tidak terjebak dalam lingkaran utang.

    “Kalau memang belum dapat hasil melaut, bagaimana bisa membayar utang? Ini yang perlu dicari jalan keluarnya,” tegasnya.

    Lebih jauh, Eko mengajak lembaga negara seperti Bank Indonesia dan BPJS untuk turut hadir memberikan perlindungan dan solusi konkret. Ia menekankan bahwa negara harus menanggung risiko kecelakaan kerja nelayan melalui skema jaminan sosial.

    “Kalau nelayan celaka saat kerja, negara harus hadir. Mereka ini tulang punggung ekonomi bangsa,” katanya.

    Eko juga menyoroti kontribusi besar Kabupaten Pasuruan dalam penerimaan cukai nasional. Menurutnya, meski menyumbang triliunan rupiah, daerah hanya menerima dana ratusan miliar. Ia mendesak alokasi dana cukai digunakan untuk peningkatan infrastruktur dan layanan publik gratis.

    “Pasuruan nyumbang triliunan, tapi cuma dapat ratusan miliar. Ini gak adil, makanya kita perjuangkan agar warga Pasuruan dapat layanan gratis,” pungkasnya. [ada/beq]

  • BMM Borong Penghargaan Emas di Ajang UMKM Award 2025

    BMM Borong Penghargaan Emas di Ajang UMKM Award 2025

    Jakarta (beritajatim.com) – Baitulmaal Muamalat (BMM) kembali menorehkan prestasi gemilang dengan memborong tiga penghargaan bergengsi dalam ajang Bina Mitra UMKM Award 2025 yang digelar oleh CFCD Foundation, Rabu malam (14/5/2025) di Jakarta.

    Tiga penghargaan kategori Gold Medal tersebut diraih oleh BMM atas kontribusi luar biasa dalam pembinaan UMKM secara berkelanjutan. Penghargaan diberikan untuk kategori Pembinaan UMKM Terbaik, serta dua UMKM binaan BMM yakni PT J Bowl Kitchen Delight (kategori UMKM Kuliner) dan Rumah Kreatif Coey (kategori UMKM Craft).

    Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas dedikasi BMM dalam memberikan akses permodalan, pelatihan usaha, serta pendampingan intensif bagi pelaku UMKM di berbagai sektor.

    Memasuki usia ke-25 tahun, BMM menegaskan komitmennya untuk terus menjadi mitra strategis dalam penguatan ekonomi masyarakat kecil. Hal tersebut ditegaskan oleh Direktur Penghimpunan, Jaringan, dan Program BMM, Betsy E. Jiesral.

    “Program pembinaan dan pendampingan kepada UMKM ini kami lakukan secara berkelanjutan. Sehingga mereka yang sebelumnya adalah penerima manfaat dapat beralih menjadi pemberi manfaat, agar semakin banyak UMKM yang naik kelas,” ungkap Betsy.

    Senada dengan hal itu, Iwan Setiawan, staf Pendayagunaan BMM yang hadir mewakili UMKM binaan, menyampaikan bahwa penghargaan ini menjadi motivasi bagi seluruh pihak yang terlibat untuk terus menciptakan program pemberdayaan yang berdampak positif dan luas.

    “Kami menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas penghargaan ini. Capaian ini merupakan hasil sinergi antara tim internal, para mitra, serta pelaku UMKM binaan yang tumbuh bersama kami. Kami berharap penghargaan ini menjadi pemacu semangat untuk terus menghadirkan program pemberdayaan yang berdampak dan berkelanjutan,” jelas Iwan.

    Sebagai informasi, Bina Mitra UMKM Award merupakan penghargaan nasional yang diberikan kepada lembaga maupun individu yang konsisten mendukung pertumbuhan UMKM secara berkelanjutan di Indonesia.

    BMM sendiri merupakan Lembaga Amil Zakat Nasional dan Nadzir Wakaf yang selama dua dekade lebih konsisten mendorong kemandirian ekonomi umat. Melalui berbagai program pemberdayaan, seperti pelatihan kewirausahaan, pendampingan usaha, akses pembiayaan tanpa riba, hingga penguatan branding dan digitalisasi pemasaran, BMM berkomitmen menciptakan UMKM tangguh yang mampu bersaing di pasar nasional maupun global. (ted)

  • 197 Ribu Lebih Warga Bojonegoro Terlindungi BPJS Ketenagakerjaan, Pemkab Anggarkan Rp35 Miliar

    197 Ribu Lebih Warga Bojonegoro Terlindungi BPJS Ketenagakerjaan, Pemkab Anggarkan Rp35 Miliar

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Sebanyak 197.893 warga telah didaftarkan Pemkab Bojonegoro dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. Untuk menjamin rasa aman dan kepastian bagi keluarga miskin saat menghadapi kehilangan anggota keluarganya itu Pemkab Bojonegoro telah menganggarkan Rp35 miliar pada tahun 2025.

    Dalam program itu, kini sudah dirasakan sejumlah peserta. Sedikitnya, 9 ahli waris mendapat manfaat dengan menerima santunan BPJS Ketenagakerjaan yang diserahkan langsung oleh Bupati Setyo Wahono didampingi Wakil Bupati Nurul Azizah di Kantor BPJS Ketenagakerjaan Jalan Veteran no 81 Bojonegoro.

    Salah satu ahli waris penerima pemberian insentif daerah (PID) melalui program BPJS Ketenagakerjaan, warga Desa Megale Kecamatan Kedungadem Saripah, mengungkapkan perasaannya. Ia mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Bojonegoro, khususnya Bupati Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah yang telah memberikan bantuan melalui BPJS Ketenagakerjaan bagi pekerja rentan.

    “Suami saya bekerja sebagai petani dan meninggal tersambar petir saat panen padi di sawah. Karena adanya program dari Pemerintah Bojonegoro melalui BPJS Ketenagakerjaan, kami mendapat bantuan sebanyak Rp 152.500.000,” tuturnya, Rabu (21/5/2025).

    Saripah menjelaskan sebagai orang tua tunggal, bantuan dari Pemkab sangat membantu keluarganya, khususnya untuk masa depan pendidikan anak hingga ke perguruan tinggi.

    Dalam kesempatan tersebut, Bupati Bojonegoro Setyo Wahono juga mengucapkan terimakasih kepada BPJS Ketenagakerjaan karena telah berkolaborasi memberikan program yang sangat dirasakan secara langsung oleh masyarakat khususnya bagi pekerja rentan. “Semoga kerja sama ini dapat berjalan dengan baik dan membawa kebermanfaatan untuk masyarakat Bojonegoro,” ungkap Bupati Wahono.

    Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Timur Hadi Purnomo menyampaikan apresiasi kepada Bupati Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah atas komitmenya yang terus berupaya memberikan jaminan sosial kepada Warga Bojonegoro khususnya bagi pekerja rentan.

    Pada tahun 2025 ini, akselerasinya cukup besar, yakni total 197.893 kepesertaan BPJS yang dikaver oleh Pemkab Bojonegoro. Mereka terdiri dari para pekerja rentan (miskin) dan penerima insentif daerah, yakni RT/RW, linmas, marbot, guru ngaji, modin, takmir, BPD, guru PAUD, dan kader Kesehatan.

    “Semoga ke depan sinergitas dan kolaborasi pemerintah pusat, pemerintah daerah terus berjalan sehingga ke depan makin banyak pekerja rentan yang terkaver oleh BPJS Ketenagakerjaan,” imbuhnya. [lus/aje]

  • Spanduk “Apa Kabar Penegakan Hukum di Blitar” Terpasang di Sudut Kota

    Spanduk “Apa Kabar Penegakan Hukum di Blitar” Terpasang di Sudut Kota

    Blitar (beritajatim.com) – Pemandangan berbeda nampak di sudut Kota dan Kabupaten Blitar sejak beberapa hari terakhir ini. Sejumlah spanduk bertuliskan “Apa Kabar Penegakan Hukum di Blitar” terpampang di beberapa titik Kota dan Kabupaten Blitar.

    Lokasi pertama yang ada tulisan tersebut adalah di perempatan depan Universitas Negeri Malang (UM) Kampus 3. Di Sana ada 2 spanduk besar bertuliskan “Apa Kabar Penegakan Hukum di Blitar” serta “Lingkungan Hidup di Blitar Aman?”.

    Ternyata tulisan itu bukan hanya ada di kota saja, di pertigaan Beru Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar juga ada spanduk yang sama. Dua spanduk itu pun dilengkapi dengan scan barcode untuk menyampaikan kotak saran.

    Belum diketahui siapa yang menempelkan spanduk tersebut. Maksud dari tulisan dalam spanduk itu pun kini juga dipertanyakan oleh masyarakat umum.

    “Saya juga tidak tahu siapa yang menempel tapi sejak beberapa hari terakhir saya sudah melihat spanduk itu,” ucap Okta, warga Kabupaten Blitar yang sedang melintas di perempatan Kampus 3 UM Blitar, Rabu (21/05/2025).

    Maksud dari tulisan ini pun cukup membuat warga bertanya-tanya. Tidak semua warga memahami tentang maksud dari tulisan “Apa Kabar Penegakan Hukum di Blitar” yang ada di spanduk tersebut.

    “Kalau saya justru tidak paham, saya juga takut untuk mengirimkan kotak saran karena tidak ada identitas yang jelas dari spanduk ini,” ungkapnya.

    Warga pun justru tertarik mengetahui siapa yang berani memasang spanduk tersebut. Lantas tulisan tersebut sebenarnya ditujukan kepada siapa, karena ada beberapa lembaga penegakan hukum di Indonesia ini.

    “Tidak spesifik ya penegakan hukum yang mana dan spanduk itu ditujukan untuk siapa dan kepentingannya apa, itu justru membuat kita bertanya-tanya,” ungkap Rozak, warga Blitar. [owi/aje]

  • Prakiraan Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 21 Mei 2025: Hujan Deras?

    Prakiraan Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 21 Mei 2025: Hujan Deras?

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik pada Rabu, 21 Mei 2025.

    “Hari ini cuaca di Surabaya diprediksi akan diguyur hujan. Sedangkan Sidoarjo dan Gresik diprediksi turun hujan di sejumlah wilayah dan pada jam-jam tertentu,” ujar Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., Selasa (20/5/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    BMKG memprediksi hari ini sejumlah daerah di Surabaya akan diguyur hujan. Adapun Kecamatan Bubutan, Kenjeran, Tambaksari hingga Semampir hujan ringan pada pagi dan sore harinya.

    Suhu udara: 25°C – 32°C
    Kelembapan: 65% – 96%
    Kecepatan angin: 6,6 km/jam dari arah Barat Daya.

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Sekitar pukul 9.00 WIB, sejumlah daerah di Sidoarjo diprakirakan hujan ringan pada sore hati ini, di antaranya seperti Kecamatan Sedati, Sidoarjo, Taman, Tanggulangin, Waru, Gedangan, Candi, dan Buduran. Adapun selebihnya cuaca cenderung berawan.

    Suhu udara: 24°C – 32°C
    Kelembapan: 61% – 98%
    Kecepatan angin: 7,5 km/jam dari arah Barat.

    Prakiraan Cuaca Gresik Hari Ini

    Untuk wilayah Gresik juga diprakirakan akan turun hujan ringan pada waktu yang berbeda-beda di setiap kecamatan. Seperti halnya Kecamatan Gresik, Kebomas, dan Manyar, yang hujan pada pagi hari. Kemudian sore harinya, giliran Kecamatan Dukun, Bungah, Panceng, dan Sidayu yang diguyur hujan.

    Suhu udara: 25°C – 31°C
    Kelembapan: 69% – 93%
    Kecepatan angin: 14,7 km/jam dari arah Timur.

    Meski cuaca berawan mendominasi, masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari ini dengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. [fyi/aje]

  • Gedung Sekolah Rusak Tak Kunjung Diperbaiki, DPRD Pacitan Panggil Dinas Pendidikan

    Gedung Sekolah Rusak Tak Kunjung Diperbaiki, DPRD Pacitan Panggil Dinas Pendidikan

    Pacitan (beritajatim.com) – Kondisi memprihatinkan gedung SDN 2 Ketro Harjo, Kecamatan Tulakan, menjadi sorotan DPRD Kabupaten Pacitan. Sekolah yang terletak di wilayah perbatasan dengan Kabupaten Ponorogo itu disebut tidak mendapat perhatian memadai dari pemerintah daerah, meski memiliki catatan prestasi membanggakan.

    Ketua Komisi II DPRD Pacitan, Rudi Handoko, menyebut pihaknya menerima banyak laporan terkait kerusakan fasilitas sekolah yang tidak kunjung diperbaiki. Ia pun menyayangkan lambannya respons dari Dinas Pendidikan.

    “Terakhir kali sekolah ini dapat pembangunan itu tahun 2017, hanya tiga ruang kelas. Setelah itu tidak ada tindak lanjut, padahal usulan perbaikan sudah berkali-kali diajukan,” ujar Rudi, Ditulis Rabu (21/5/2025).

    Politisi Partai Demokrat tersebut menegaskan, ketimpangan perhatian terhadap sekolah-sekolah di daerah perbatasan bisa berdampak buruk pada keberlangsungan pendidikan di kawasan tersebut. SDN 2 Ketro Harjo, kata dia, hanya berjarak sekitar 3 kilometer dari perbatasan, namun hingga kini masih menghadapi persoalan infrastruktur dasar.

    “Jangan sampai ada anggapan Dinas Pendidikan pilih kasih dalam pembangunan. Sekolah perbatasan seperti ini justru butuh perhatian lebih agar masyarakat tetap percaya dan mau menyekolahkan anak-anaknya di sana,” tegasnya.

    Rudi juga mengapresiasi berbagai prestasi SDN 2 Ketro Harjo, yang kerap menorehkan juara di berbagai kompetisi, mulai dari akademik hingga seni dan olahraga. Namun, tanpa dukungan sarana dan prasarana memadai, ia khawatir semangat para siswa dan guru akan luntur.

    Komisi II DPRD berencana memanggil Dinas Pendidikan untuk meminta klarifikasi sekaligus mendesak percepatan penanganan. “Kami ingin tahu mengapa sekolah ini terabaikan begitu lama. Ini soal hak anak-anak mendapatkan fasilitas pendidikan yang layak,” pungkasnya. [tri/aje]