Author: Beritajatim.com

  • Sebanyak 384 Jemaah Haji Kloter 68 Diberangkatkan Bupati Tuban

    Sebanyak 384 Jemaah Haji Kloter 68 Diberangkatkan Bupati Tuban

    Tuban (beritajatim.com) – Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky resmi memberangkatkan Jemaah Calon Haji (JCH) Kloter 68 asal Kabupaten Tuban sebanyak 384 orang, Rabu (21/05/2025)

    Adapun dari jumlah tersebut yakni sebagian total dari 1.256 jemaah haji yang diberangkatkan dari Pendapa Kridha Manunggal Tuban menuju embarkasi Surabaya.

    Mas Lindra sapaan Bupati Tuban mengatakan, bahwa para jemaah diharapkan dapat menjalankan ibadah dengan lancar, sehat, dan kembali ke tanah air sebagai haji yang mabrur.

    “Jemaah calon haji harus berbangga dan bersyukur. Gunakan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk beribadah dengan khusyuk,” imbuhnya.

    Ia juga menegaskan, pentingnya menjaga kesehatan fisik selama pelaksanaan ibadah haji. “Kami mengimbau untuk tidak memaksakan diri agar tidak terpisah dari rombongan,” terang dia.

    Selain itu, Mas Lindra berpesan bahwa penting bagi seluruh jemaah untuk saling menjaga dan memperhatikan satu sama lain selama berada di Tanah Suci, termasuk atribut dan dokumen pribadi juga harus selalu dibawa setiap saat guna mempermudah proses identifikasi dan administrasi di lapangan.

    “Kami berharap para jemaah mematuhi arahan dari petugas haji serta rutin memperbarui informasi seputar pelaksanaan ibadah, mulai dari jadwal masuk Raudhah, kondisi cuaca, hingga informasi transportasi, jika merasa kurang sehat, jemaah diminta segera melapor kepada petugas agar dapat segera ditangani,” ungkap Mas Lindra.

    Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Tuban Umi Kulsum menambahkan, bahwa jemaah calon haji Kabupaten Tuban tahun 2025 berjumlah 1.256 orang terdiri dari 1.242 jemaah calon haji, 10 petugas haji daerah, dan 4 pembimbing KBIHU dan jemaah terbagi dalam beberapa kloter Kloter 66 sebanyak 10 orang tergabung dengan jemaah asal wilayah kerja Bojonegoro dan Tuban.

    “Kemudian, kloter 68 sebanyak 384 orang, kloter 69 sebanyak 375 orang, kloter 70 sebanyak 376 orang dan kloter 86 sebanyak 107 orang yang bergabung dengan jemaah asal Probolinggo dan Surabaya. Serta, terdapat enam orang jemaah calon haji susulan yang masih menunggu penempatan kloter.

    “Hari ini jemaah calon haji kloter 69 dan 70 akan diberangkatkan dari Pendapa Kridha Manunggal Tuban pada sore hari. Sedangkan kloter 86 dijadwalkan berangkat pada 26 Mei 2025,” pungkasnya. [dya/ian]

  • Misteri Sepeda Motor di Jembatan Terjawab: Saman Ditemukan Meninggal di Sungai

    Misteri Sepeda Motor di Jembatan Terjawab: Saman Ditemukan Meninggal di Sungai

    Ngawi (beritajatim.com) – Sesosok mayat pria ditemukan mengambang di Sungai Bengawan Madiun, tepatnya di bawah Jembatan Jetak, Desa Kartoharjo, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, pada Rabu sore (21/5/2025) sekitar pukul 17.00 WIB.

    Penemuan ini memicu respons cepat dari tim SAR gabungan yang melakukan penghadangan menggunakan perahu karet untuk mengevakuasi jasad korban ke tepi sungai.

    Saat ditemukan, mayat pria itu masih mengenakan celana panjang berwarna cokelat dan kaos bermotif abu-abu. Berdasarkan informasi awal dari pihak keluarga, korban diduga adalah Saman (56), warga Desa Purwosari, Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi. Sepeda motor miliknya sebelumnya ditemukan terparkir di atas Jembatan Kendung, Kecamatan Kwadungan, pada Selasa dini hari (20/5/2025)

    Identifikasi dilakukan oleh keluarga korban yang mengenali pakaian terakhir yang dikenakan Saman saat meninggalkan rumah pada Senin malam, (19/5/2025) sekitar pukul 21.30 WIB, usai cekcok mulut dengan istrinya. Korban yang diketahui sebagai ayah dari tiga anak itu tidak pamit saat pergi meninggalkan rumah.

    Pihak keluarga telah melakukan pencarian sejak hilangnya Saman dan hanya menemukan sepeda motor terparkir di atas jembatan. Dugaan awal menyebutkan bahwa korban nekat melompat ke sungai dan bunuh diri. Polisi yang mendapat laporan dari warga segera mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan.

    “Keluar rumah tidak pamit, kita melakukan pencarian ke sana kemari hingga menemukan motor korban di atas jembatan. Soal bunuh diri belum tahu, pergi dari rumah setelah ada masalah dengan keluarga,” ujar Sunarto, anak korban.

    “Kita datangi ke lokasi bersama tim SAR. Jenazah kita bawa ke RSUD. Diduga korban dari Kwadungan yang menceburkan diri ke Bengawan Madiun” jelas IPDA Agus Harianto, petugas Polres Ngawi.

    Jasad korban telah dibawa ke RSUD dr. Soeroto Ngawi untuk keperluan visum oleh pihak kepolisian guna memperkuat identifikasi dan memastikan penyebab kematian. [kun]

  • Peta Bencana Banjir dan Longsor di Trenggalek, Warga Perlu Waspada!

    Peta Bencana Banjir dan Longsor di Trenggalek, Warga Perlu Waspada!

    Trenggalek (beritajatim.com) – Terdapat bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Trenggalek, Senina (19/05/2025) lalu. Kedua bencana tersebut terjadi di beberapa titik. Untuk bencana longsor terbesar terjadi di Desa Depok, Kecamatan Bendungan. Sebanyak 12 rumah terdampak bencana ini.

    Dari jumlah tersebut terdapat 3 unit rumah yang tertutup total material longsor. Selain itu terdapat 6 warga yang hingga saat ini belum ditemukan. Berikut peta bencana banjir dan longsor yang diunggah BPBD Trenggalek melalui akun IG resminya.

    Untuk bencana banjir terjadi di 17 titik di 17 desa/kelurahan di 6 kecamatan. Banjir terjadi di wilayah Kecamatan Karangan, Trenggalek, Pogalan, Durenan, Gandusari dan Munjungan. Sebanyak 1559 KK terdampak bencana banjir ini. Satu korban meninggal dunia dalam kejadian banjir tersebut. Selain itu banjir juga membuat akses jalan utama terputus. Beberapa layanan masyarakat seperti RSUD dr Soedomo juga menutup pelayanan sementara waktu. Hingga saat ini banjir sudah mulai surut.

    Peta Tanah Longsor Trenggalek.

    Sedangkan untuk bencana longsor terjadi di 34 titik di 19 desa/kelurahan yang tersebar di 9 kecamatan. Bencana longsor terjadi di wilayah Kecamatan Dongko, Suruh, Tugu, Bendungan, Trenggalek, Watulimo, Kampak dan Munjungan. Longsor ini berdampak terhadap 26 rumah dan menutup akses beberapa jalan. Petugas gabungan masih berupaya membersihkan material longsor tersebut.

    Hingga saat ini petugas gabungan masih melakukan proses pencarian terhadap 6 korban longsor. Sebanyak 4 ekor anjing pelacak dikerahkan untuk membantu proses pencarian. Petugas mendirikan posko pengungsian di desa tersebut. Puluhan warga mengungsi pada malam hari. Namun saat pagi hingga sore mereka kembali ke rumahnya. [nm/ian]

  • Cegah Stunting dari Akar! Kediri Gencarkan Mini Lokakarya di 3 Kecamatan

    Cegah Stunting dari Akar! Kediri Gencarkan Mini Lokakarya di 3 Kecamatan

    Kediri (beritajatim.com) – Dalam rangka pelaksanaan kegiatan mekanisme operasional Program Bangga Kencana, Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) melangsungkan kegiatan Mini Lokakarya Stunting Tingkat Kecamatan di Kecamatan Mojoroto, Rabu (21/5). Tak hanya di Kecamatan Mojoroto, kegiatan serupa juga akan digelar secara bergantian di dua kecamatan lainnya yakni Kecamatan Pesantren hari Kamis (22/5) dan Kecamatan Kota Selasa (27/5).

    Dijelaskan Arief Cholisudin Yuswanto, Kepala DP3AP2KB Kota Kediri, Program Bangga Kencana memiliki fokus utama pada perencanaan keluarga, kesehatan reproduksi, pendidikan anak, dan pencegahan stunting. Guna mendukung program tersebut, Pemkot Kediri menghadirkan Mini Lokakarya dengan tujuan untuk melaksanakan pencegahan percepatan penurunan stunting yang dilaksanakan pada tingkat kecamatan.

    Arief mengutarakan, camat serta lurah diharapkan melakukan organisir kepada seluruh TPK pada masing-masing kelurahan dan kecamatan untuk melakukan entry data balita stunting di aplikasi Stunting Kota Kediri. Menurutnya, data tersebut merupakan sesuatu yang krusial karena menjadi rujukan dalam menentukan sasaran upaya percepatan penurunan stunting.

    “Ke depannya akan dilakukan evaluasi rutin setiap bulan oleh DP3AP2KB, sehingga harapan kami camat beserta lurah sering-sering melakukan koordinasi dengan TPK agar bisa melakukan pendampingan dengan baik. Saat TPK ada kendala di lapangan mohon untuk dibantu agar penurunan stunting bisa maksimal sehingga Kota Kediri menjadi lebih MAPAN,” ungkapnya.

    Sementara itu, Bambang Tri Lasmono, Camat Mojoroto menerangkan wilayahnya menduduki ranking tertinggi kasus stunting yang mencapai angka 358 balita. Menurutnya, hal itu terjadi lantaran Kecamatan Mojoroto memiliki wilayah dengan jumlah penduduk paling tinggi di antara dua kecamatan lainnya. “Ini bisa segera teratasi dengan upaya-upaya strategis sinergitas antara pemangku kebijakan. Dalam mengintervensi stunting itu perlu dilakukan penanganan dan pencegahan bagi anak-anak harus kita tangani segera bersama kader, ketua TP PKK dan stakeholder lain,” ucapnya.

    Pihaknya telah menyiapkan strategi untuk terus menekan angka stunting di Kecamatan Mojoroto dengan menjalin kolaborasi dengan tokoh setempat, pegiat perempuan dan anak untuk melakukan pendekatan secara religius kepada masyarakat. Selain itu, ia juga mengatakan akan menggelar bimbingan teknis kepada Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) agar memiliki kemampuan konseling yang baik untuk memitigasi permasalahan yang ada di wilayah masing-masing.

    “Saya harapkan data Kecamatan Mojoroto yang meliputi beberapa kelurahan sudah menurun dan ke depan beberapa stakeholder terkait bisa terus mengawal upaya ini sampai dengan tuntas,” tandasnya.

    Sebagai informasi, kegiatan tersebut digelar di Aula Kecamatan Mojoroto dan dihadiri Camat, Lurah, Penyuluh Keluarga Berencana (PKB), Koordinator Tim Pelaksana Kegiatan (TPK), serta petugas Puskesmas se-Kecamatan Mojoroto. Agar materi dalam Mini Lokakarya dapat tersampaikan dengan baik, kegiatan tersebut diisi oleh narasumber dari Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Kesehatan, dan DP3AP2KB Kota Kediri. [nm/kun]

  • Cek Lokasi, Pemkab Kediri Siapkan Langkah Penanganan Pasca Bencana Banjir dan Longsor di Mojo

    Cek Lokasi, Pemkab Kediri Siapkan Langkah Penanganan Pasca Bencana Banjir dan Longsor di Mojo

    Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Kediri menyiapkan beberapa langkah penanganan pasca bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Mojo. Disisi lain, mewaspadai ancaman bencana susulan, Bupati Hanindhito Himawan Pramana meminta warga yang rumahnya terdampak bencana dievakuasi ke lokasi yang lebih aman.

    Memastikan warga dievakuasi ke lokasi aman, Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa bersama lintas organisasi perangkat daerah (OPD) meninjau ke lokasi bencana sekaligus menyalurkan bantuan kepada warga terdampak, Rabu (21/5/2025).

    “Kita tidak tahu cuaca masih mendung jangan-jangan nanti hujan deras lagi, kita pastikan yang penting mengamankan warga yang terdampak dulu,” kata Mbak Dewi usai meninjau rumah warga yang terdampak longsor di Desa Petungroto.

    Disampaikan Mbak Dewi, pasca kejadian pemerintah daerah langsung menerjunkan petugas ke lokasi untuk melakukan tindakan tanggap darurat. Termasuk pula melakukan pencarian Mbah Tekad, 70, satu orang warga Desa Blimbing yang hanyut terbawa banjir.

    Untuk penanganan pasca bencana, selain dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri, dalam kunjungannya Mbak Dewi juga didampingi Dinas Sosial maupun instansi teknis. Yakni, Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Perkim) serta Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). “Rumah yang terdampak (nantinya) akan diperbaiki, ini Dinas Perkim juga ikut turun,” ungkapnya.

    Berdasarkan pendataan BPBD Kabupaten Kediri, dampak bencana yang terjadi pada Jumat (16/5) lalu mengakibatkan 24 rumah di Desa Petungroto mengalami kerusakan akibat tanah longsor. Kemudian, di Desa Pamongan dua rumah rusak akibat longsor, Desa Ngetrep akses jalan tertutup material longsor, dan di Desa Blimbing terdapat dua rumah rusak akibat banjir.

    Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kediri Irwan Chandra Wahyu Purnama menyebut, untuk membuka akses jalan yang tertutup material longsor, pihaknya menggunakan alat berat backhoe. Pekerjaan pun diakui masih terus berjalan, karena dari tiga titik yang tertutup di Desa Petungroto, baru satu yang telah tertangani.

    “Untuk penanganan talud dan jalan yang rusak nanti ditangani Dinas PUPR secepatnya, mungkin kami mulai bisa action paling lambat minggu depan,” urai Irwan yang juga sebagai Plt Kepala Dinas Perkim itu.

    Adapun bagian belakang rumah warga yang terdampak longsor, menurut Irwan sebagaimana di Desa Petungroto nantinya dibuatkan plengsengan. Setelah pembuatan plengsengan, pekerjaan baru dilanjutkan untuk rehap rumah warga yang terdampak.

    Dalam kunjungannya itu, Mbak Dewi bersama jajaran lintas OPD juga mengecek dapur umum termasuk mengunjungi keluarga Mbah Tekad di Desa Blimbing. Pencarian korban dilakukan dengan melakukan penyisiran dari Sungai Bruni yang melintas di samping rumah kurban hingga Sungai Brantas. “Pencarian sampai 7 hari, kita berdoa semoga Mbah Tekad segera ditemukan,” pungkas Mbak Dewi. [ADV PKP/nm]

  • Korban Banjir di Mojo Kediri Terus Dicari, Mas Dhito Berharap Mbah Tekad Segera Ditemukan

    Korban Banjir di Mojo Kediri Terus Dicari, Mas Dhito Berharap Mbah Tekad Segera Ditemukan

    Kediri (beritajatim.com) – Bencana banjir dan tanah longsor di Kecamatan Mojo pada Jumat (16/5/2025) lalu masih menyisakan duka mendalam. Pencarian Mbah Tekad, 70, salah satu warga Desa Blimbing yang hanyut terbawa banjir masih terus dilakukan.

    Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana berharap proses penyisiran yang masih berjalan segera membuahkan hasil. Sebagaimana disampaikan lewat postingan di akun media sosial pribadinya Selasa (20/5/2025).

    “Tak lupa kita umbulkan doa terbaik agar Mbah Tekad satu korban hilang di Desa Blimbing bisa segera ditemukan,” tulisnya.

    Dari bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di daerah lereng Pegunungan Wilis itu, selain korban hanyut terbawa banjir, setidaknya mengakibatkan puluhan rumah mengalami kerusakan maupun memutuskan akses jalan.

    Berdasarkan pendataan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri, kerusakan rumah tersebar di Desa Petungroto sebanyak 24 rumah akibat longsor. Kemudian, di Desa Pamongan dua rumah rusak akibat longsor, Desa Ngetrep akses jalan tertutup material longsor dan di Desa Blimbing, dua rumah rusak akibat banjir.

    Dari kejadian itu, mewaspadai ancaman bencana susulan, Mas Dhito meminta warga yang rumahnya terdampak bencana dievakuasi ke lokasi yang lebih aman. Disisi lain, pihaknya berharap warga yang ada di lereng Pegunungan Wilis itu untuk tetap waspada.

    “Kepada saudara kami yang terdampak, doa terbaik kami panjatkan. Semoga diberikan kekuatan dan ketabahan. Dan kepada kita semua terutama yang tinggal di daerah rawan longsor dan banjir, mari tingkatkan kewaspadaan,” ungkapnya.

    Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kediri Stevanus Djoko Sukrisno secara terpisah menyebut sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) pencarian Mbah Tekad yang hanyut terbawa luapan air Sungai Bruni dilakukan hingga 7 hari atau Jumat (23/5/2025).

    Penyisiran yang dilakukan menurut Djoko tidak hanya di sepanjang Sungai Bruni yang melintas di dekat rumah korban melainkan sudah sampai ke Sungai Brantas. Adapun titik pencarian dilakukan hingga Bendungan Waru Turi.

    “Melihat durasi sudah cukup lama dan kemarin juga terjadi banjir bandang kemungkinan (jasad korban) sudah sampai Brantas. Semoga segera ketemu,” urainya.

    Sebagaimana diketahui, berdasarkan informasi dihimpun saat kejadian korban berada di dapur yang lokasinya persis di dekat tikungan sungai. Intensitas hujan yang tinggi mengakibatkan air sungai meluap dan menerjang dapur hingga membawa tubuh Mbah Tekad ikut hanyut terbawa air. [ADV PKP/nm]

  • Router Wi-Fi Halte Trans Jatim Dicuri Lagi, Dishub Jatim: Tolong Saling Menjaga!

    Router Wi-Fi Halte Trans Jatim Dicuri Lagi, Dishub Jatim: Tolong Saling Menjaga!

    Surabaya (beritajatim.com) – Aksi pencurian prasarana berupa Router Wi-Fi di Halte Trans Jatim kembali terjadi. Kali ini, pelaku terekam CCTV saat melakukan aksi pencurian Router Wi-Fi di Halte Kemendung 1 dan 2 (Trosobo) Trans Jatim Koridor II.

    “Jika sobat Jatim mengetahui keberadaan pelaku tersebut, laporkan melalui Whatsapp CS kami, Aplikasi Transjatim-AJAIB, dan DM Instagram @officialtransjatim,” kata pengumuman di akun IG @officialtransjatim, Rabu (21/5/2025).

    Kepala Bidang Angkutan Jalan Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jatim, Ainur Rofiq, Ama. PKB., S.H., M.M mengimbau kepada masyarakat, terutama yang daerahnya dilalui rute Bus Trans Jatim untuk selalu menjaga aset-aset yang ada di halte-halte Trans Jatim.

    Tangkapan layar rekaman CCTV pelaku pencurian Router Wi-Fi Halte Trans Jatim.

    “Jangan sampai ada aksi vandalisme, pencurian terkait prasarana yang ada di halte Trans Jatim. Ini karena berdampak pada layanan Trans Jatim. Kami mengimbau kepada masyarakat agar bersama saling menjaga fasilitas Trans Jatim, terutama di koridor yang dilalui,” ujarnya.

    Menurut dia, kejadian pencurian fasilitas Router Wi-Fi di Kemendung, Trosobo ini sudah kali kedua. “Yang pertama, Alhamdulillah pelakunya bisa ditangkap dan alat dikembalikan. Kejadian pagi tadi di Kemendung kedua kalinya. Kami berupaya agar pelakunya bisa ditangkap. Alat yang dicuri itu sangat vital, karena merupakan alat kontrol Dishub untuk memantau pelayanan, kebersihan dan tindak kejahatan di dalam Trans Jatim,” pungkasnya. (tok/ian)

  • Teknisi Wifi Tewas Tersengat Listrik Saat Perbaiki Jaringan di Magetan

    Teknisi Wifi Tewas Tersengat Listrik Saat Perbaiki Jaringan di Magetan

    Magetan (beritajatim.com) – Seorang teknisi wifi bernama Siswanto tewas tersengat aliran listrik saat sedang memperbaiki jaringan internet di atap rumah warga di Lingkungan Jengglong, Kelurahan Parang, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, Rabu (21/5/2025) sekitar pukul 12.30 WIB.

    Kapolsek Parang, AKP Sukarno menjelaskan, peristiwa bermula ketika korban bersama tiga orang rekannya tengah memperbaiki jaringan wifi di rumah milik Mariatul Kiftiyah. Saat berada di atas atap, korban diduga tidak sengaja menyentuh kabel listrik dan langsung tersengat arus bertegangan tinggi.

    “Korban sempat dibawa ke Puskesmas Parang, namun setelah diperiksa, dinyatakan telah meninggal dunia,” ungkap AKP Sukarno.

    Siswanto diketahui merupakan warga Desa Sukorejo, Kecamatan Puhpelem, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Jenazah korban kemudian langsung dipulangkan ke rumah duka untuk dimakamkan oleh pihak keluarga.

    Diketahui, keluarga korban menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan memutuskan untuk tidak melaporkan secara hukum maupun meminta proses visum kepada pihak berwajib.

    “Kami mengimbau agar masyarakat agar senantiasa mengedepankan keselamatan diri dalam bekerja maupun beraktivitas,” pungkasnya. [fiq/but]

  • Pemkot Mojokerto Gelar Pelatihan Olahan Makanan Vegetarian untuk UMKM Kuliner

    Pemkot Mojokerto Gelar Pelatihan Olahan Makanan Vegetarian untuk UMKM Kuliner

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan kapasitas pelaku usaha kuliner, Pemerintah Kota Mojokerto melalui Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoukmperindag) menggelar pelatihan pengolahan makanan vegetarian.

    Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, sejak 20 hingga 22 Mei 2025, dan diikuti oleh 30 pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang bergerak di bidang kuliner.

    Pelatihan yang berlangsung di Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Maja Citra Kinarya tersebut mendapatkan perhatian langsung dari Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari. Wali kota yang akrab disapa Ning Ita itu turut hadir meninjau kegiatan pada Rabu (21/5/2025), sekaligus menyampaikan apresiasi atas antusiasme para peserta.

    “Ini lanjutan dari peningkatan kapasitas UMKM yang sudah ada, supaya mereka bisa naik kelas, khususnya UMKM kuliner. Jadi biar lebih variatif apa yang bisa mereka buat, terutama makanan menengah ke atas seperti makanan vegetarian karena makanan vegetarian memiliki segmen pasar tersendiri,” ungkapnya.

    Menurut Ning Ita, tren makanan sehat dan berbasis nabati saat ini semakin berkembang seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap gaya hidup sehat. Oleh karena itu, Pemkot Mojokerto mendorong pelaku UMKM untuk lebih adaptif dalam menghadapi perubahan tren pasar.

    “Ini kan konsumennya khusus. Sehingga UMKM kuliner yang selama ini sudah berbisnis di sektor itu, kita tambahi keterampilan khusus terkait olahan makanan vegetarian. Komunitas gaya hidup sehat makin berkembang, ini peluang yang harus dimanfaatkan UMKM untuk naik kelas,” pungkasnya.

    Selama pelatihan berlangsung, peserta dibekali dengan beragam keterampilan membuat olahan makanan vegetarian yang kreatif dan bercita rasa tinggi. Di antaranya adalah daging imitasi, pecel lele vegan, sate vegan, mie ayam jamur vegan, rendang vegan, mun tahu, teriyaki vegan, patties kol, pepes vegan, tahu jamur saus kari, ketoprak Jakarta, hingga nori roll.

    Upaya ini tidak hanya bertujuan memperluas variasi produk yang ditawarkan UMKM kuliner, tetapi juga sebagai langkah strategis dalam meningkatkan daya saing produk lokal di pasar yang kian kompetitif. [tin/suf]

  • Anjing Pelacak Deteksi Tiga Titik Diduga Terdapat Korban Longsor di Trenggalek

    Anjing Pelacak Deteksi Tiga Titik Diduga Terdapat Korban Longsor di Trenggalek

    Trenggalek (beritajatim.com) – Proses pencarian korban longsor di Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek menemukan sejumlah perkembangan. Anjing pelacak yang dikerahkan untuk membantu proses pencarian berhasil mendetaksi tiga titik yang diduga terdapat korban. Petugas sudah memasang bendera untuk menandai titik tersebut. Selain itu alat berat juga telah dapat masuk ke titik utama bencana longsor.

    Kapolres Trenggalek, AKBP Ridwan Maliki mengatakan terdapat empat ekor anjing pelacak yang dikerahkan di hari ketiga proses pencarian ini. Dua ekor merupakan milik Polda Jatim sedangkan lainnya dari relawan. Keempat anjing ini berhasil mendeteksi titik yang diduga terdapat korban di dalamnya. “Ada tiga titik yang terdeteksi oleh anjing pelacak diduga terdapat korban yang hilang,” ujarnya, Rabu (21/05/2025).

    Meskipun begitu petugas masih kesulitan untuk melakukan evakuasi. Karena diduga korban berada di kedalaman 10 meter. Proses evakuasi sendiri rencananya akan dilakukan besok dengan alat berat. Dua unit alat berat diketahui sudah bisa mendekat ke titik utama longsor. “Hari ini masih manual, besok akan menggunakan alat berat, saat ini posisinya sudah masuk di lokasi utama longsor,” tuturnya.

    Proses pencarian ini harus dilakukan dengan hati-hati. Dari hasil pemantuan petugas menemukan adanya pergerakan tanah. Hal ini menjadi catatan petugas untuk selalu waspada saat proses pencarian. Mereka juga akan menggunakan alkon atau alat penyemprot guna mempermudah pencarian.

    “Tentunya dengan mempertimbangkan ketersediaan air, besok seluruh kekuatan akan diarahkan ke titik yang sudah ditandai,” pungkasnya. [nm/ian]