Author: Beritajatim.com

  • Aksi Pencurian Kolam Lele Tanpa Busana di Lumajang Terekam CCTV dan Viral di Medsos

    Aksi Pencurian Kolam Lele Tanpa Busana di Lumajang Terekam CCTV dan Viral di Medsos

    Lumajang (beritajatim.com) – Aksi pencurian kolam lele yang dilakukan tiga pria tanpa busana terjadi di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Detik-detik aksi pencurian itu berhasil terekam kamera pengawas dan viral di media sosial (medsos).

    Sebelumnya, video itu pertama kali diunggah oleh akun Facebook Info Lumajang pada Kamis (15/5/2025). Dalam video, terlihat tiga orang pria yang telanjang bulat sedang mencuri ikan lele di salah satu kolam milik warga.

    Ketiga pelaku berbagi peran dengan dua diantara mereka bertugas mengambil ikan lele dan dimasukan ke dalam kantong plastik. Sementara, sisa satu komplotan lain berjaga di sekitar kolam dan membantu membawa hasil curian.

    Belakangan diketahui kolam tersebut berada di Desa Labruk Lor, Kecamatan/Kabupaten Lumajang milik seorang warga bernama Badrus.

    Menurut Badrus, aksi pencurian lele di kolamnya sudah terjadi lebih dari satu kali dan yang berhasil terekam CCTV merupakan aksi pencurian ke lima.

    “Jadi, awalnya ini nggak pakai CCTV banyak ikan saya yang hilang, ini karena penasaran akhirnya saya pasang dan kelihatan siapa yang mencuri. Ini sudah kejadian pencurian yang ke lima,” kata Badrus, Kamis (22/5/2025).

    Aksi pencurian yang dilakukan tiga pria bugil itu diakui kurang lebih mencapai 20 kilogram. Meski kerugian materil dirasa sedikit, aksi pencurian cukup meresahkan warga karena sudah terjadi berulangkali.

    “Ini ya memang nggak terlalu besar kerugiannya, tapikan sudah berulang-ulang kejadiannya. Ini yang bikin resah. Kalau dari tiga pelaku ini yang terekam CCTV saya nggak kenal, bukan orang daerah sini,” tambahnya.

    Korban memilih untuk tidak melaporkan aksi pencurian itu ke polisi dan hanya menyebarkan video rekaman cctv ke medsos agar sindikat pelaku merasa malu dan berhenti mencuri.

    “Memang kalau laporan ke polisi saya tidak lapor, tapi videonya saya sebar biar ada efek jera, minimal kalau viral kan yang nyuri pasti lihat,” ungkapnya. (has/ted)

  • Akibat Mabuk Miras, Pria di Lumajang Bacok Seorang Balita

    Akibat Mabuk Miras, Pria di Lumajang Bacok Seorang Balita

    Lumajang (beritajatim.com) – Seorang balita asal Desa Jarit, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur dilaporkan menjadi korban pembacokan pria yang mabuk minuman keras (miras), Kamis (22/5/2025) dini hari.

    Sesaat sebelum kejadian, korban berinisial AG (4) bersama kedua orang tuanya sedang dalam perjalanan pulang menuju rumah.

    Secara bersamaan pelaku pembacokan bernama Hamdan Maulana (21), warga Dusun Bulak Klakah, Desa Jarit, Kecamatan Candipuro, langsung menghadang kendaraan orang tua korban.

    Setelah menghentikan kendaraan yang ditumpangi korban, pelaku langsung menyabetkan senjata tajam yang dibawanya dan tepat mengenai balita malang itu.

    Kepala Desa Jarit Novita Supriatin mengatakan, sebelum aksi membacokan terhadap korban, pelaku sudah mengamuk sambil membawa senjata tajam (sajam). Saat itu, pelaku diketahui sudah dalam kondisi mabuk seusai menenggak minuman beralkohol.

    “Ini memang ada laporan anak mabuk, sebelum kejadian itu (pembacokan balita, Red) anak ini sudah ngamuk sambil bawa-bawa sajam,” terangnya, Kamis (22/5/2025).

    Informasinya, korban yang masih balita dibonceng kedua orang tuanya menggunakan motor sport dalam posisi duduk di depan sang ayah yang sedang menyetir.

    Peristiwa itu membuat korban harus dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kecamatan Pasirian karen luka tebasan.

    “Lukanya ini parah, dari perut sampai tembus ke belakang, kena limpa juga, sekarang masih di RSUD, semalam itu langsung dioperasi,” tambah Novita.

    Kasi Humas Polres Lumajang Ipda Untoro Abimanyu membenarkan kejadian pembacokan yang menimpa balita tersebut.

    Tersangka diakui sudah diamankan Kepolisian Resort Lumajang dan sedang menjalani proses penyelidikan mendalam.

    “Iya benar kejadiannya, ini tersangka sudah diamankan, informasinya mabuk, sekarang masih pemeriksaan di unit PPA Polres Lumajang,” ungkapnya. (has/ted)

  • Blitar Andalkan DBHCHT dan Swakelola Dongkrak Produktivitas Tani

    Blitar Andalkan DBHCHT dan Swakelola Dongkrak Produktivitas Tani

    Blitar (beritajatim.com) – Aula Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Blitar tampak penuh. Suasana akrab namun serius menyelimuti ruangan yang dipenuhi perwakilan kelompok tani dari 15 kecamatan.

    Hari itu, mereka tidak hanya mendengar pemaparan program, tetapi juga memegang kunci peran penting dalam pembangunan sarana dan prasarana pertanian yang dibiayai dari beragam sumber anggaran, termasuk Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).

    Sosialisasi ini bukan kegiatan seremonial belaka. Bagi Matsafii, Kepala Bidang Prasarana Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Blitar, momen ini merupakan pengantar bagi petani untuk memahami mekanisme pelaksanaan program infrastruktur berbasis swakelola yang akan mereka jalankan sendiri.

    Ia menjelaskan, kegiatan tahun ini mencakup pembangunan jalan usaha tani (JUT), jaringan irigasi tersier (JIT), sumur dangkal, serta irigasi perpompaan. Semuanya tersebar di 15 kecamatan dan dikerjakan langsung oleh kelompok tani penerima manfaat.

    “Semua kegiatan berbasis swakelola. Dana masuk ke rekening kelompok, mereka yang laksanakan dengan didampingi dua fasilitator, baik untuk teknis maupun administrasi,” ujar Matsafii dalam pemaparannya.

    Tak hanya anggaran dari Dana Alokasi Umum (DAU) APBD II, kegiatan ini juga didukung oleh dana tugas pembantuan dari APBN Provinsi. Menurut Matsafii, dari APBN Provinsi misalnya, ada program irigasi perpompaan yang mengambil sumber air tanah melalui sumur, berbeda dengan irigasi permukaan yang mengambil dari sungai.

    Namun, sorotan utama dalam pertemuan ini adalah penggunaan DBHCHT. Untuk tahun anggaran 2025, dana dari hasil cukai ini dialokasikan untuk membangun 7 titik JIT dan 6 titik JUT.

    “Masing-masing titik dianggarkan sekitar Rp 150 juta hingga Rp 200 juta,” ungkap Matsafii. Ia menekankan, lokasi program tersebar merata di wilayah Kabupaten Blitar, terutama di kecamatan-kecamatan penghasil tembakau seperti Selopuro, Talun, Kademangan, dan Panggungrejo.

    Matsafii menambahkan, kriteria penerima DBHCHT memang mensyaratkan keberadaan tanaman tembakau di wilayah kelompok tani. Hal ini selaras dengan tujuan penggunaan DBHCHT yang harus tepat sasaran sesuai komoditas penyumbang cukai. “Di Selopuro, luas lahan tembakaunya paling dominan, tapi di kecamatan lain juga ada spot-spot,” jelasnya.

    Lebih jauh, ia menekankan urgensi pembangunan JIT untuk mendukung produktivitas pertanian. Pasokan air menjadi penentu utama keberhasilan budidaya tembakau maupun tanaman pangan lainnya seperti padi dan jagung. Jaringan irigasi tersier, kata dia, akan mengalirkan air langsung ke lahan pertanian, berbeda dengan jaringan primer dan sekunder yang berfungsi di level distribusi besar.

    “Kalau irigasi sekunder dan primer itu ranahnya PUPR. Kita di ketahanan pangan mengurus yang kecil, tapi langsung menyentuh sawah,” tuturnya.

    Sementara itu, pembangunan JUT diprioritaskan untuk memperlancar distribusi hasil panen dan kebutuhan pertanian lainnya. Namun, ia mengingatkan bahwa spesifikasi JUT berbeda dengan jalan umum. “Ketebalan jalan hanya sekitar 15 cm, cukup untuk roda tiga atau pick up kecil. Tidak bisa dilewati truk besar,” tegasnya.

    Sosialisasi ini tak sekadar berbicara teknis. Ada pula pesan penting yang ditegaskan Matsafii: kelompok tani harus benar-benar memahami peran dan tanggung jawab mereka. Sebab, dalam skema swakelola, kelompok memegang kendali penuh atas pelaksanaan fisik maupun pelaporan administrasi keuangan.

    “Kalau tidak dipahami dari awal, bisa muncul masalah di tengah jalan. Kami hanya mendampingi, bukan pelaksana,” katanya. Rencananya, minggu depan akan digelar pertemuan lanjutan khusus untuk kelompok penerima DBHCHT guna memperdalam pemahaman mereka.

    Di balik detail teknis dan angka-angka anggaran, ada harapan besar yang digantungkan pada program ini. Matsafii menyebut, pembangunan JIT dan JUT bukanlah tujuan akhir, melainkan sarana untuk mencapai swasembada pangan di Kabupaten Blitar. Ia berharap seluruh infrastruktur yang dibangun dapat dimanfaatkan secara maksimal demi mendongkrak produksi dan produktivitas pertanian, khususnya tanaman pangan.

    Sosialisasi seperti ini menjadi napas segar di tengah tantangan regenerasi petani dan perubahan iklim yang memengaruhi pola tanam. Dengan melibatkan petani sebagai pelaku utama pembangunan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian mencoba menjembatani kebutuhan lapangan dengan perencanaan anggaran pemerintah.

    Di akhir acara, para peserta terlihat serius mencatat, sesekali berdiskusi dengan pendamping yang turut hadir. Di mata mereka, kegiatan ini bukan sekadar rapat atau rutinitas tahunan. Ini adalah awal dari tanggung jawab besar yang, jika dikerjakan dengan sungguh-sungguh, akan mengubah wajah pertanian Blitar dalam jangka panjang.

    Dan seperti yang disampaikan Matsafii, perbaikan sarana pertanian bukan sekadar beton dan air. Ini tentang meletakkan pondasi kemandirian pangan yang sesungguhnya. Sebuah cita-cita besar yang kini mulai dikerjakan, pelan tapi pasti, oleh tangan-tangan petani sendiri. [owi/beq]

  • Prabowo Beli Sapi Jumbo 1,1 Ton Asal Ngawi untuk Kurban Idul Adha

    Prabowo Beli Sapi Jumbo 1,1 Ton Asal Ngawi untuk Kurban Idul Adha

    Ngawi (beritajatim.com) – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, membeli seekor sapi kurban berukuran jumbo di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, dengan harga lebih dari Rp90 juta untuk Hari Raya Idul Adha 2025. Sapi jenis ongole berbobot 1,11 ton tersebut berasal dari peternakan milik Syaiful Irsyad (32), warga Desa Karangtengah Prandon, Kecamatan Ngawi.

    Sapi berwarna putih itu merupakan salah satu dari sembilan sapi jumbo yang dipelihara oleh Syaiful. “Ada sembilan sapi jumbo yang sudah laku dijual, salah satunya dibeli Bapak Presiden Prabowo Subianto. Beratnya satu ton lebih seharga 90 juta lebih,” ujar Syaiful Irsyad, Kamis (22/5/2025).

    Menurut Syaiful, sapi tersebut berasal dari Kebumen, Jawa Tengah, dan telah dipelihara sejak usia lima tahun. Kini, di usia delapan tahun, sapi itu mencapai bobot lebih dari satu ton. Ia mengaku bangga salah satu sapinya terpilih menjadi hewan kurban Presiden RI.

    Kondisi fisik sapi yang besar membuat proses perawatan tidak mudah. “Kwalahan merawat sapi itu karena besar sekali. Kalau yang lain, mudah-mudah merawatnya,” ungkap Bambang Wuryantoro, salah satu karyawan peternakan.

    Sapi jumbo tersebut rencananya akan dirawat hingga waktu penyembelihan tiba dan akan disembelih di Masjid Agung Baiturrahman Ngawi. Peternakan milik Syaiful tidak hanya menarik perhatian Presiden, tetapi juga banyak pembeli dari luar daerah yang berburu hewan kurban berkualitas tinggi.

    Rata-rata bobot sapi di peternakan itu berkisar antara 800 kilogram hingga lebih dari 1 ton, dengan harga bervariasi mulai dari Rp15 juta hingga Rp90 juta lebih. Penjualan sapi kurban di lokasi ini diperkirakan terus meningkat hingga akhir pekan menjelang Idul Adha. [fiq/but]

  • KAI Dukung Investigasi Insiden KA Malioboro Ekspres di Magetan

    KAI Dukung Investigasi Insiden KA Malioboro Ekspres di Magetan

    Magetan (beritajatim.com) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas insiden yang terjadi di perlintasan sebidang JPL 08, dekat Stasiun Magetan, tepatnya di Kelurahan Mangge, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, pada Senin (19/5/2025). Kejadian tersebut melibatkan KA 170 Malioboro Ekspres dan tujuh motor dan menewaskan empat pengendara.

    Sebagai bentuk tanggung jawab terhadap keselamatan transportasi, KAI menegaskan dukungannya terhadap proses penyelidikan yang saat ini tengah dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kepolisian, serta otoritas terkait lainnya. KAI siap bekerja sama secara penuh dalam setiap tahap investigasi yang berlangsung.

    “Kami menghormati jalannya proses hukum dan mendukung sepenuhnya investigasi yang sedang dilakukan. Dalam operasional kereta api, terdapat banyak aspek keselamatan—mulai dari personel, peralatan, hingga sistem pendukung—yang harus dikaji secara menyeluruh demi mencegah terjadinya kecelakaan serupa di masa depan,” ujar Rokhmad Makin Zainul, Manager Humas KAI Daop 7 Madiun, mengutip pernyataan VP Public Relations KAI, Anne Purba.

    KAI juga mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarluaskan asumsi atau spekulasi yang belum terverifikasi. Semua pihak diminta menghormati proses hukum yang sedang berjalan agar hasil penyelidikan dapat menjadi acuan yang objektif dan solutif dalam meningkatkan keselamatan transportasi darat.

    Sejak awal kejadian, KAI langsung bergerak cepat dengan melakukan proses evakuasi, pengamanan jalur, dan memastikan kelancaran serta keamanan perjalanan kereta api lainnya. Koordinasi intensif juga dilakukan bersama instansi terkait untuk menjamin keselamatan publik tetap menjadi prioritas utama.

    Tak lupa, KAI menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak—termasuk pemerintah daerah, aparat keamanan, relawan, dan warga setempat—yang telah membantu proses penanganan insiden. Manajemen KAI melalui Daop 7 Madiun juga telah menemui keluarga korban untuk menyampaikan belasungkawa secara langsung serta memastikan semua hak dan proses penanganan berjalan sesuai prosedur dan tanggung jawab perusahaan.

    “Kami berkomitmen menjalankan seluruh proses penanganan dan investigasi ini secara transparan dan bertanggung jawab. Keselamatan dan kepercayaan masyarakat akan selalu menjadi prioritas utama bagi KAI,” tutup Zainul. [fiq/but]

  • DPR Desak Usut Tuntas Penyebab Kecelakaan KA Malioboro di Magetan

    DPR Desak Usut Tuntas Penyebab Kecelakaan KA Malioboro di Magetan

    Jakarta (beritajatim.com) – DPR RI mendesak penyelidikan menyeluruh terkait kecelakaan tragis yang melibatkan Kereta Api Malioboro Ekspres dan tujuh sepeda motor di Magetan, Jawa Timur, pada Senin (19/5/2025) lalu. Kecelakaan tersebut menewaskan empat orang dan menyebabkan empat lainnya mengalami luka berat.

    “Kami turut berduka atas meninggalnya empat warga dan luka berat yang dialami lainnya. Penyelidikan harus dilakukan secara tuntas untuk mengetahui secara pasti penyebab kecelakaan dan siapa yang bertanggung jawab atas hilangnya nyawa ini,” tegas Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PKB, Sudjatmiko.

    Dia menekankan pentingnya hasil investigasi agar kejadian serupa tidak terulang. “Hasil penyelidikan sangat penting untuk evaluasi menyeluruh. Jangan sampai sarana dan prasarana yang sudah tersedia tidak dimaksimalkan karena kelalaian manusia. Keselamatan warga harus jadi prioritas,” lanjutnya.

    Diketahui, kecelakaan bermula ketika KA Matarmaja melintas dari timur ke barat. Setelah kereta itu lewat, petugas membuka palang pintu perlintasan. Saat tujuh sepeda motor mulai melintasi rel, dari arah berlawanan datang KA Malioboro Ekspres relasi Purwokerto–Malang yang kemudian menabrak para pengendara.

    “Harus ditelusuri apakah ada unsur kelalaian dari petugas palang perlintasan. Apakah palang dibuka tanpa mengetahui adanya jadwal kereta lain yang akan melintas? Atau karena petugas tidak menerima informasi bahwa KA Malioboro Ekspres akan datang?” ujar Sudjatmiko.

    Untuk mencegah kecelakaan di perlintasan sebidang, Sudjatmiko mendorong PT Kereta Api Indonesia (KAI) memperketat pengawasan dan meningkatkan standar keselamatan. Ia mengapresiasi langkah KAI yang telah menutup 309 perlintasan sebidang sepanjang tahun 2024, namun menilai pengawasan rutin tetap diperlukan.

    “Kami menghargai upaya penutupan perlintasan oleh KAI, namun langkah preventif harus terus dilakukan. Pengawasan berkala dan peningkatan edukasi keselamatan bagi pengguna jalan perlu diperkuat. Faktor keselamatan harus menjadi prioritas utama dalam setiap kebijakan transportasi,” katanya. [hen/but]

  • Kabar Duka, Jemaah Haji Bojonegoro Meninggal Saat Turun Pesawat

    Kabar Duka, Jemaah Haji Bojonegoro Meninggal Saat Turun Pesawat

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Satu jemaah haji asal Desa Purwoasri Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro meninggal dunia saat turun pesawat di Arab Saudi, sekitar pukul 20.30 Waktu Arab Saudi (WAS). Jemaah perempuan atas nama Masiah itu masuk dalam kelompok terbang (kloter) 64.

    Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kementrian Agama Kabupaten Bojonegoro Abdulloh Hafidz mengatakan, jemaah haji yang meninggal seorang perempuan atas nama Masiah (65) yang tergabung dalam kloter 64 jamaah haji Kabupaten Bojonegoro

    “Ketika Masiah tengah mengantre untuk turun dari pesawat, tiba-tiba jatuh dari tempat duduk dalam kondisi lemas,” ujar Abdulloh Hafidz, Kamis (22/5/2025).

    Menurut Hafidz, setelah jemaah terjatuh, Tim Medis Bandara Arab Saudi segera melakukan tindakan Resusitasi Jantung Paru Otak (RPJO) dan membawa yang bersangkutan ke klinik bandara. Namun, upaya yang dilakukan tim medis untuk menyelamatkan Marsiah tidak berhasil.

    “Sekitar pukul 22.16 WAS, Masiah dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis,” jelasnya.

    Atas kejadian tersebut pihak Kemenag Bojonegoro menyampaikan belasungkawa atas wafatnya almarhumah dan memastikan seluruh proses penanganan jenazah mengikuti prosedur yang berlaku.

    Sebelumnya, sebanyak 1.674 jemaah haji asal Kabupaten Bojonegoro yang terbagi dalam lima kloter yakni 64, 65, 66, 67 dan kloter 68 telah diberangkatkan dari pendopo Malowopati Bojonegoro pada tanggal 19 dan 20 Mei 2025 dan di rencanakan pulang ke tanah air pada tanggal 1 juli 2025. [lus/but]

  • Tiga Jemaah Haji Asal Jombang Kloter 72 Diberangkatkan ke Tanah Suci

    Tiga Jemaah Haji Asal Jombang Kloter 72 Diberangkatkan ke Tanah Suci

    Jombang (beritajatim.com) – Sebanyak tiga orang jemaah haji asal Kabupaten Jombang yang tergabung dalam Kloter 72 resmi diberangkatkan ke Tanah Suci pada Kamis pagi, 22 Mei 2025. Prosesi pelepasan berlangsung khidmat di ruang Swagata Pendopo Kabupaten Jombang dan dihadiri oleh sejumlah pejabat penting daerah.

    Hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Jombang Salmanudin, bersama Asisten Pemerintahan dan Kesra Purwanto, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, serta Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jombang, Muhajir.

    Dalam sambutannya, Wakil Bupati Salmanudin menyampaikan rasa syukur serta ucapan selamat kepada para jemaah yang akan menunaikan ibadah haji tahun 1446 H/2025 M. Ia mengingatkan pentingnya kesiapan menyeluruh dalam menjalankan ibadah yang merupakan rukun Islam kelima tersebut.

    “Perjalanan ke Tanah Suci adalah perjalanan spiritual yang memerlukan kesiapan fisik, mental, dan spiritual,” tuturnya.

    Salmanudin juga menekankan pentingnya menjaga kekompakan dan mengikuti seluruh arahan petugas demi kelancaran ibadah.

    “Maka saya berpesan kepada para jemaah haji agar senantiasa menjaga kesehatan, kekompakan, serta mematuhi segala arahan dan petunjuk dari para petugas, demi kelancaran pelaksanaan ibadah haji,” tandasnya berpesan.

    Sebagai penutup, ia menyampaikan harapan agar para jemaah dapat menunaikan seluruh rangkaian ibadah dengan lancar dan kembali ke tanah air dalam keadaan sehat serta menjadi haji yang mabrur.

    “Semoga lewat doa panjenengan, Allah mudahkan jalan mereka menuju Tanah Suci. Aamiin yaa Rabbal ‘aalamiin,” tuturnya.

    Pelepasan jemaah haji Kloter 72 ini ditutup dengan doa bersama, memohon keberkahan, keselamatan, serta kelancaran bagi seluruh rangkaian ibadah yang akan dijalani oleh para jemaah. [suf]

  • Rumah di Mundusewu Jombang Ludes Terbakar, Diduga Akibat Korsleting Listrik

    Rumah di Mundusewu Jombang Ludes Terbakar, Diduga Akibat Korsleting Listrik

    Jombang (beritajatim.com) – Kebakaran hebat melanda sebuah rumah milik warga Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, pada Kamis (22/5/2025) siang. Rumah permanen milik Sri Bawati (53) itu ludes dilalap si jago merah.

    Dugaan awal, kebakaran dipicu oleh korsleting listrik dari salah satu peralatan elektronik di dalam rumah. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian ditaksir mencapai Rp300 juta.

    Peristiwa nahas itu terjadi saat Sri tengah berada di rumah bersama cucunya. Suasana tenang tiba-tiba berubah ketika seorang tetangga memberi tahu bahwa dari rumah Sri terlihat kepulan asap tebal.

    Sri segera membawa cucunya keluar rumah sambil berteriak meminta pertolongan. “Awal titik api berasal dari listrik yang berada di atas kulkas. Api menjalar ke seisi rumah yang berkapasitas tiga kamar tersebut. Rumah dan seluruh isinya ludes,” kata Sri saat berada di lokasi kejadian.

    Mendengar teriakan minta tolong, warga sekitar segera berdatangan dan berupaya memadamkan api dengan alat seadanya. Namun, kobaran api justru makin membesar akibat tiupan angin yang cukup kencang.

    Salah seorang warga kemudian menghubungi petugas Pemadam Kebakaran (PMK). Tak lama kemudian, suara sirine mobil damkar terdengar mendekati lokasi. Petugas dari Pos Damkar Ngoro langsung berjibaku melawan api.

    Koordinator Pos Damkar Ngoro, Samidi, membenarkan kejadian tersebut dan mengatakan bahwa pihaknya mengerahkan tiga unit mobil pemadam. “Penyebab kebakaran diduga dari korsleting listrik. Kerugian diperkirakan Rp300 juta. Karena rumah beserta isinya ludes terbakar,” pungkas Samidi.

    Proses pemadaman berlangsung selama dua jam hingga api berhasil dijinakkan. Meski tidak ada korban jiwa, seluruh isi rumah hangus terbakar tanpa ada yang bisa diselamatkan.

    Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap instalasi listrik di dalam rumah, terutama peralatan elektronik yang digunakan sehari-hari. [suf]

  • Kejaksaan Kabupaten Kediri Bantu Korban Tanah Longsor di Petungroto

    Kejaksaan Kabupaten Kediri Bantu Korban Tanah Longsor di Petungroto

    Kediri (beritajatim.com) – Kejaksaan Negeri Kabupaten Kediri menunjukkan kepeduliannya terhadap korban tanah longsor di Desa Petungroto, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, dengan menyalurkan bantuan bahan pokok pada Kamis (22/5/2025). Penyerahan bantuan dilakukan di Balai Desa Petungroto.

    “Hari ini kami wujud kepedulian Kejaksaan Kabupaten Kediri terhadap korban bencana di Mojo. Kami menyampaikan bantuan sedikit sembako berupa beras, gula, telur dan Indomie. Kiranya bisa membantu meringankan sedikit,” ujar Kasi Intelijen Iwan Nuzuardhi, S.H., M.H.

    Ia menyebutkan, bantuan yang diserahkan terdiri dari 60 sak beras, 250 kg gula pasir, 14 dus mi instan, dan lebih dari 40 kg telur. Bantuan ini merupakan bentuk tindak lanjut dari kunjungan sebelumnya, di mana Kejaksaan juga telah menyalurkan bantuan air bersih untuk masyarakat setempat yang waktu itu kesulitan.

    “Kami juga menyampaikan pesan dari Bapak Kajari, kami hadir di sini untuk kedua kalinya. Pertama kali kami kesini memberikan bantuan air bersih. Kami hanya menyampaikan sedikit bantuan, kiranya bermanfaat, kami sampaikan dan kami serahkan,” lanjut Iwan.

    Usai menyerahkan bantuan, rombongan Kejaksaan juga mengunjungi rumah milik Janu (42) dan Painem, warga terdampak yang mengalami kerusakan parah akibat tanah longsor dari tebing di belakang rumah mereka. Rumah tersebut roboh total dan tidak lagi bisa ditempati, dengan sebagian besar harta benda masih tertimbun material longsor.

    Janu menceritakan bahwa dirinya sempat tertimbun longsor saat kejadian yang berlangsung pada Jumat malam (16/5/2025) dan tak sadarkan diri. Beruntung, ia berhasil diselamatkan oleh para tetangga. Saat ini ia tinggal bersama satu anaknya yang selamat dari musibah tersebut di rumah saudaranya. Janu berharap adanya bantuan untuk memperbaiki rumahnya yang rusak total.

    Kejaksaan Negeri Kabupaten Kediri berikan bantuan kepada korban tanah longsor di Desa Petungroto, Kecamatan Mojo.

    Kepala Desa Petungroto, Dariono, menyampaikan terima kasih atas kepedulian Kejaksaan. “Kami mengucapkan banyak terima kasih karena sudah dibantu Kejaksaan Negeri Kabupaten Kediri. Ini sangat bermanfaat bagi kami,” ujarnya.

    Menurut data desa, ada 43 rumah terdampak, dengan rincian 3 rumah rusak berat, 3 rumah rusak sedang, serta 15 lahan sawah dan tegalan yang turut terdampak longsor.

    Camat Mojo, Moch. Nurul Hasan, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan BPBD dan dinas terkait dalam penanganan bencana alam di wilayahnya. “Kalau sini yang rusak parah 3 rumah, dan lainnya sekitar 30 KK di Desa Petungroto. Semua sudah terdata dan tinggal penangannya,” katanya.

    Ia juga menjelaskan bahwa Dinas PUPR, Perkim, dan Dinsos telah meninjau langsung lokasi bersama Wakil Bupati Kediri Dewi Maria Ulfa. Bantuan dalam bentuk renovasi rumah akan ditangani oleh Perkim, sementara infrastruktur oleh PU dan penanganan bencana oleh BPBD. [nm/but]