Author: Beritajatim.com

  • 238 CJH Gresik Diberangkatkan KBIHU Nurul Jannah Petrokimia

    238 CJH Gresik Diberangkatkan KBIHU Nurul Jannah Petrokimia

    Gresik (beritajatim.com) – Sebanyak 147 Calon Jemaah Haji (CJH) asal Gresik yang tergabung dalam Kloter 73 resmi diberangkatkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Gresik, dr Asluchul Alif, pada Kamis (22/5/2025). Para jemaah ini merupakan bagian dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) Masjid Nurul Jannah Petrokimia Gresik.

    Total jemaah yang diberangkatkan oleh KBIHU Nurul Jannah pada musim haji tahun ini mencapai 238 orang. Sebelumnya, 54 CJH telah diberangkatkan melalui kloter 30, 47, dan 49. Dalam waktu dekat, 38 jemaah lainnya juga dijadwalkan berangkat melalui kloter 75 dan 93.

    “Saya mengingatkan kesempatan berhaji ini disyukuri dan dijadikan momentum meningkatkan kualitas keimanan beribadah,” ujar dr Asluchul Alif saat pelepasan jemaah.

    Mantan Wakil Ketua DPRD Gresik tersebut menekankan bahwa ibadah haji merupakan nikmat luar biasa yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Ia juga berpesan agar para jemaah menjaga kesehatan fisik dan mental, serta mengikuti arahan pembimbing dan petugas demi kelancaran seluruh rangkaian ibadah.

    “Perbanyak minum air putih, jaga pola makan, dan bantu sesama, terutama jamaah lansia,” tambahnya.

    Alif turut mendoakan agar seluruh jemaah mendapatkan kelancaran selama beribadah dan kembali dalam keadaan sehat serta memperoleh predikat haji mabrur.

    Sementara itu, Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, juga memberikan pesan kepada para jemaah agar memaknai perjalanan haji sebagai perjalanan lahir dan batin yang membutuhkan kesiapan menyeluruh.

    “Jaga kekompakan dan tanamkan rasa empati antar sesama. Kembali ke tanah air dengan selamat serta menjadi haji yang mabrur,” ujarnya.

    Keberangkatan CJH Gresik tahun ini menandai semangat kolektif dari komunitas dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk KBIHU dan perusahaan, dalam memfasilitasi pelaksanaan ibadah haji yang khusyuk dan tertib. [dny/beq]

  • Mayat Bayi Laki-laki Ditemukan Terbungkus Plastik di TPS Surabaya

    Mayat Bayi Laki-laki Ditemukan Terbungkus Plastik di TPS Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Mayat bayi laki-laki terbungkus kantong plastik ditemukan di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Jalan Alas Malang, Sambikerep, Surabaya hari Kamis 22 Mei 2025.

    Jasad bayi malang itu pertama ditemukan oleh petugas kebersihan setempat. Dilaporkan pukul 10.18 WIB.

    Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Surabaya, Buyung Hidayat mengungkapkan bahwa, proses evakuasi dan olah TKP sudah dilakukan petugas kepolisian.

    “Jenazah telah dievakuasi ke kamar jenazah BDH mengunakan Ambulance Dinas Sosial. Dan telah dikoordinasikan bersama jajaran terkait,” ungkap Buyung.

    Dalam evakuasi jasad bayi laki-laki tersebut juga ditemukan bekas pakaian celana dalam. Buyung menyebut, identifikasi dilakukan oleh Tim Inafis Polrestabes Surabaya.

    “Telah dilakukan identifikasi oleh rekan tim Inafis. Usia bayi diperkirakan kurang lebih 3 bulan,” ucap dia.

    Diketahui, penemuan mayat bayi laki – laki di TPS itu masih diselidiki oleh pihak kepolisian setempat, Polsek Lakarsantri, Polrestabes Surabaya.  (rma/ted)

  • Sempat Hilang Kontak, Nahkoda dan ABK KM Sumber Sukses Muncar Banyuwangi Ditemukan Selamat

    Sempat Hilang Kontak, Nahkoda dan ABK KM Sumber Sukses Muncar Banyuwangi Ditemukan Selamat

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Kapal Motor (KM) Sumber Sukses yang membawa nahkoda dan tiga anak buah kapal (ABK) asal Kecamatan Muncar, Banyuwangi, sempat hilang kontak di perairan Selat Bali. Beruntung, keempat kru tersebut berhasil ditemukan dalam kondisi selamat pada Kamis (22/5/2025).

    Dan Pos AL Muncar, Lettu Laut (T) Pungky Pradita, mengungkapkan bahwa kecelakaan laut ini terjadi di sekitar perairan Tanjung Pasir Selatan, Bali. “Keempat kru dinyatakan selamat, terdiri dari satu nahkoda dan tiga ABK,” ujarnya.

    Menurut Pungky, posisi kapal diperkirakan berada di bibir Pantai Plengkung yang masuk kawasan Taman Nasional (TN) Alas Purwo. Informasi keberadaan kru kapal ini diperoleh dari petugas TN Alas Purwo yang melaporkan bahwa keempat orang ditemukan selamat di lokasi tersebut.

    Pungky menambahkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Pos Basarnas dan Satpolairud Polresta Banyuwangi untuk menindaklanjuti laporan tersebut. “Kami sudah berangkat menuju lokasi ditemukannya keempat kru kapal,” tuturnya.

    KM Sumber Sukses berangkat dari Pelabuhan Muncar menuju perairan Tanjung Pasir Selat Bali pada Rabu (21/5/2025). Kapal jenis jukung tersebut membawa nahkoda bernama Durahman dan tiga ABK yaitu Hamidi, Moh. Sholeh, dan Purwanto.

    Sebelumnya, sejak Kamis pagi keluarga tidak dapat menghubungi kru kapal melalui telepon maupun WhatsApp, sehingga melapor ke Pos AL Muncar. “Hingga Kamis pagi, kapal belum sandar dan keluarga tidak bisa mengontak kru kapal, sehingga kami menerima laporan,” pungkas Pungky. [alr/beq]

  • Ratusan ASN Bondowoso Belum Terima SK Kenaikan Pangkat, Ini Penjelasan BKPSDM

    Ratusan ASN Bondowoso Belum Terima SK Kenaikan Pangkat, Ini Penjelasan BKPSDM

    Bondowoso (beritajatim.com) – Sekitar 400 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bondowoso hingga kini belum menerima Surat Keputusan (SK) kenaikan pangkat, meskipun telah mengikuti ujian dinas pada akhir 2024 lalu. Mereka terdiri dari ASN yang akan naik dari golongan II ke III, serta dari golongan III ke IV.

    Dari jumlah tersebut, diketahui terdapat 20 ASN yang mengajukan kenaikan pangkat dari golongan III ke IV. Salah satu ASN yang mengikuti ujian dinas mengaku kecewa karena belum juga mendapatkan SK meski telah memenuhi syarat masa kerja.

    “Saya sudah ikut ujian dinas akhir tahun lalu. Saya juga sudah 4 tahun bekerja sesuai kepangkatan saya, seharusnya sudah naik pangkat. Tapi sampai sekarang tidak dapat SK,” ujar ASN yang enggan disebut namanya, Kamis (22/5/2025).

    Ia menambahkan, informasi yang diterimanya menyebutkan SK kenaikan seharusnya sudah keluar sejak April lalu. Namun, hingga Mei ini belum ada perkembangan.

    Menanggapi hal tersebut, Kepala BKPSDM Kabupaten Bondowoso, Mahfud Junaidi, membenarkan bahwa SK kenaikan pangkat memang belum diterbitkan. Hal ini disebabkan karena masih adanya proses verifikasi persyaratan dan kesiapan anggaran.

    “Untuk penerima SK itu disesuaikan dengan persyaratan yang ada. Ini kan kenaikan ke jenjang yang lebih tinggi, dari 2D ke 3A dan 3D ke 4A,” jelas Mahfud.

    Ia menegaskan, meski ASN telah mengikuti ujian dinas, belum tentu semua dinyatakan memenuhi syarat administrasi. Faktor seperti masa kerja minimal empat tahun dan status keikutsertaan ujian dinas menjadi pertimbangan utama.

    BKPSDM, menurut Mahfud, hanya berperan memfasilitasi secara administrasi. Soal penggajian dan penerbitan SK, menjadi kewenangan tim anggaran daerah.

    “BKPSDM pada prinsipnya hanya memfasilitasi secara administrasi, sesuai regulasi. Tapi kami tidak punya kewenangan terhadap hal-hal yang berimplikasi pada penggajian. Itu kewenangan tim anggaran,” jelasnya.

    Ia juga menyebut, dari sekitar 400 ASN yang ikut ujian dinas, tidak semuanya langsung bisa diajukan karena masa kerja mereka berbeda-beda. Beberapa ASN masih dalam tahun pertama golongan saat ini sehingga belum memenuhi syarat untuk naik.

    Namun demikian, Mahfud memastikan bahwa proses pengajuan SK kenaikan pangkat akan mulai dilakukan pada bulan depan setelah proses telaah administrasi dan evaluasi anggaran rampung.

    “Kami sudah buat nota dinas, tinggal melihat apakah pengajuannya bisa dipenuhi sesuai APBD yang ada,” pungkas Mahfud. [awi/beq]

  • Hari Keempat Pencarian, Dua Korban Longsor di Trenggalek Ditemukan Meninggal

    Hari Keempat Pencarian, Dua Korban Longsor di Trenggalek Ditemukan Meninggal

    Trenggalek (beritajatim.com) – Dua korban bencana longsor di Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, berhasil ditemukan oleh tim gabungan pada hari keempat proses pencarian. Kedua jenazah berjenis kelamin perempuan tersebut langsung dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit untuk proses identifikasi lebih lanjut.

    Relawan Susanto membenarkan penemuan tersebut. Menurutnya, kedua korban ditemukan sekitar pukul 15.43 WIB, Kamis (22/05/2025). “Setelah berhasil dievakuasi, korban langsung dibawa turun menggunakan ambulans ke rumah sakit. Untuk informasi lengkapnya menunggu dari Basarnas,” ujarnya.

    Dengan ditemukannya dua korban ini, masih ada empat orang lagi yang dilaporkan hilang akibat longsor. Semua korban diketahui masih memiliki hubungan keluarga. Tragisnya, salah satu korban yang masih dalam pencarian merupakan balita berusia 2 tahun.

    Sebanyak 150 personel dari berbagai unsur, termasuk TNI, Polri, BPBD, Basarnas, dan relawan, dikerahkan untuk mempercepat pencarian. Empat ekor anjing pelacak juga dilibatkan dan berhasil mendeteksi sejumlah titik yang dicurigai menjadi lokasi korban tertimbun. Proses pencarian berikutnya akan difokuskan pada titik-titik tersebut. [nm/beq]

  • DBHCHT Buka Kran 13 Irigasi Tembakau di Blitar

    DBHCHT Buka Kran 13 Irigasi Tembakau di Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Air adalah nadi kehidupan bagi pertanian. Di lahan-lahan tembakau Kabupaten Blitar, keberadaan air mendapat dukungan nyata dari pemerintah daerah lewat pembangunan jaringan irigasi tersier (JIT) yang dibiayai dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT).

    Tahun anggaran 2025 ini, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Blitar mengalokasikan dana DBHCHT untuk membangun tujuh titik JIT dan enam titik jalan usaha tani (JUT). Totalnya ada 13 titik pembangunan yang tersebar di berbagai kecamatan penghasil tembakau.

    Kepala Bidang Prasarana Pertanian Matsafii menjelaskan bahwa dana untuk masing-masing titik berkisar antara Rp150 juta hingga Rp200 juta. Ia menambahkan bahwa pembangunan ini menyasar desa-desa atau kelompok tani yang memiliki komoditas tembakau sebagai syarat penggunaan anggaran DBHCHT.

    “Lokasinya tersebar cukup merata. Tapi kalau ditanya daerah tembakau terbesar, ya tentu Selopuro. Kecamatan lain seperti Talun, Kademangan, Panggungrejo juga punya, meski skalanya lebih kecil,” ujar Matsafii, Kamis (22/05/2025).

    Langkah pembangunan JIT ini bukan tanpa alasan. Menurut Matsafii, produktivitas tanaman tembakau sangat bergantung pada kecukupan air, terutama pada fase pertumbuhan. Sering para petani harus mengandalkan curah hujan yang tak menentu. JIT menjadi solusi untuk memastikan tanaman tidak kekurangan air.

    Namun JIT tak hanya berguna untuk tembakau. Dalam praktiknya, lahan-lahan ini juga ditanami komoditas lain seperti padi atau jagung saat musim tembakau usai. Karena itu, keberadaan jaringan pengairan kecil yang langsung masuk ke sawah menjadi kebutuhan mendesak.

    Matsafii menjelaskan bahwa JIT merupakan bagian dari sistem irigasi berjenjang. Di atasnya, ada jaringan sekunder dan primer yang dikelola Dinas Pekerjaan Umum. Sementara yang kecil-kecil ini, yang langsung mengairi petak sawah, menjadi tanggung jawab Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian.

    Selain JIT, enam titik JUT dibangun untuk memperlancar akses petani dari dan ke lahan. Jalan ini dibutuhkan agar pengangkutan pupuk dan hasil panen berjalan lancar. Meski begitu, ia mengingatkan bahwa jalan usaha tani bukan untuk kendaraan berat.

    “Spesifikasi JUT tidak seperti jalan umum. Ketebalannya hanya 15 cm. Jadi hanya bisa dilewati kendaraan roda tiga atau maksimal pick-up ringan. Kalau dipaksa dilewati truk, ya cepat rusak,” ujarnya.

    Menariknya, seluruh kegiatan fisik ini dilaksanakan secara swakelola oleh kelompok tani penerima bantuan. Dana akan ditransfer ke rekening kelompok dan mereka yang bertanggung jawab atas pengerjaannya.

    “Karena tidak semua kelompok paham mekanisme swakelola, maka kami sebagai dinas akan melakukan pendampingan. Tugas kami adalah mengawal agar dana bisa dicairkan dan digunakan dengan tepat,” kata Matsafii.

    Untuk itu, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian telah menggelar sosialisasi. Tidak hanya terkait program DBHCHT, tetapi juga menyangkut kegiatan lain seperti dana alokasi umum (DAU).

    Langkah ini diambil agar para petani tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga pelaksana yang andal. Mereka didorong untuk memahami mekanisme perencanaan, penggunaan dana, dan tanggung jawab teknis kegiatan di lapangan.

    Dengan program ini, pemerintah daerah berharap produktivitas pertanian, khususnya tembakau, terus meningkat. DBHCHT yang selama ini dianggap hanya menjadi angka dalam laporan APBD, kini menjelma menjadi infrastruktur nyata di tingkat akar rumput.

    Matsafii optimistis jika JIT dan JUT ini dimanfaatkan dengan baik, kesejahteraan petani Blitar akan ikut terdongkrak. “Pekerjaan kami memang di infrastruktur, tapi tujuan akhirnya adalah peningkatan hasil panen dan ekonomi petani,” katanya.

    Melalui pembangunan JIT dan JUT yang dibiayai dari hasil cukai tembakau, Pemerintah Kabupaten Blitar menunjukkan bagaimana sebuah kebijakan fiskal bisa menyentuh langsung kebutuhan dasar petani: air, akses, dan kemandirian.(Owi)

  • Anggaran Seragam Rp313 Juta, DPRD: Kewenangan Ada di Pelaksana Anggaran

    Anggaran Seragam Rp313 Juta, DPRD: Kewenangan Ada di Pelaksana Anggaran

    Magetan (beritajatim.com) – Anggaran pengadaan seragam dinas untuk anggota DPRD Magetan yang mencapai Rp313 juta mendapat sorotan. Banyak yang menilai anggaran tersebut sebagai pemborosan.

    Menanggapi hal ini, Sekretaris Komisi A DPRD Magetan, Didik Haryono, menjelaskan bahwa pengadaan seragam tersebut merupakan kegiatan rutin tahunan. Dia pun mengaku baru mengetahui hal tersebut.

    “Saya juga baru tahu karena saya anggota DPRD baru. Ternyata setiap tahun memang ada anggaran pakaian. Enggak tahu apakah tahun-tahun berikutnya tetap ada atau tidak,” ujar Didik saat dikonfirmasi.

    Didik menegaskan bahwa keberadaan anggaran tersebut memang tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Namun, menurutnya, pelaksanaan anggaran tersebut bergantung pada kebijakan kuasa pengguna anggaran, yaitu Sekretaris DPRD.

    “Kalau anggaran itu dianggap tidak efektif, tidak efisien, dan tidak berkorelasi dengan kinerja DPRD, ya monggo saja (tidak dijalankan). Apalagi sekretaris DPRD berada di bawah bupati, jadi kalau dianggap perlu diefisiensikan dan tidak direalisasikan, bagi saya pribadi tidak masalah,” jelasnya.

    Ia pun menyatakan bahwa seragam yang dimilikinya sebelumnya masih layak digunakan. “Baju saya yang kemarin itu masih bisa dipakai juga, gitu loh,” tambahnya.

    Didik menekankan bahwa pernyataannya merupakan pendapat pribadi, bukan mewakili Badan Anggaran (Banggar) maupun alat kelengkapan dewan lainnya. Menurutnya, selama sudah tercantum dalam APBD, pelaksanaan anggaran tetap bisa dipertimbangkan kembali berdasarkan urgensi dan efisiensi penggunaannya.

    “Silakan kuasa anggaran mempelajari. Kalau memang dianggap itu pemborosan dan tidak memiliki kaitan dengan kinerja DPRD, dihilangkan juga enggak apa-apa,” pungkasnya. [fiq/beq]

  • Enam Pegowes Senior Catat Sejarah Tempuh 456 Km Jelajah Lamongan

    Enam Pegowes Senior Catat Sejarah Tempuh 456 Km Jelajah Lamongan

    Lamongan (beritajatim.com) – Enam pegowes senior dari Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Lamongan mencatat sejarah dengan menempuh perjalanan sejauh 456 kilometer dalam agenda Gowes Jelajah Lamongan. Kegiatan ini digelar untuk memperingati Hari Jadi Lamongan (HJL) ke-456 dan mendapat antusias tinggi dari komunitas sepeda setempat.

    Perjalanan dimulai dari Pendopo Lokatantra, Kamis (22/5/2025) pagi, dan dilepas langsung oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi. Para peserta akan menyusuri 27 kecamatan selama tiga hari dua malam, membawa semangat peringatan hari jadi dalam setiap kayuhan.

    Enam pegowes yang terlibat antara lain Achmad Solikh alias Sibrul (koordinator), Choir, Oghut, Didik, Kohar, dan Khusaini. Meski sebagian besar telah berusia di atas 50 tahun, mereka tetap bertekad menyelesaikan rute panjang ini sebagai wujud dedikasi dan semangat membangun daerah.

    Bupati Yuhronur yang akrab disapa Pak Yes mengapresiasi upaya tersebut. Ia menilai kegiatan ini bukan hanya perayaan, tapi juga bentuk inspirasi bagi masyarakat, khususnya generasi muda. “Sehingga hari ini akan kita catatkan sejarah, kita sampaikan ke masyarakat Lamongan bahwa gowes ini untuk menebarkan semangat dan motivasi untuk membangun Lamongan yang berdaya saing,” ujarnya.

    Ketua ISSI Lamongan, Rahadian Delfan, menambahkan bahwa jarak tempuh 456 kilometer dipilih sesuai usia Kabupaten Lamongan. Menurutnya, hal ini menjadi simbol bahwa usia bukan penghalang untuk berkontribusi.

    “Kami ISSI Lamongan mendukung program Lamongan, khususnya HJL ini dari komunitas akan memberikan sejarah bahwasanya event ini bisa mencapai angka sesuai usia pada HJL ke-456,” jelasnya.

    Rahadian berharap, Gowes Jelajah Lamongan bisa menjadi motivasi bagi generasi muda untuk terus bergerak dan berprestasi. “Gowes jelajah Lamongan ini sebagai inspirasi untuk kaum muda tidak boleh kalah dengan kaum senior. Sesuai slogan hari jadi Lamongan: harmoni menuju Lamongan berdaya saing,” pungkasnya.

  • DPRD Sumenep Desak Pemkab Lakukan Riset Penyebab Banjir

    DPRD Sumenep Desak Pemkab Lakukan Riset Penyebab Banjir

    Sumenep (beritajatim.com) – Anggota Komisi I DPRD Sumenep, Khairul Anwar mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) segera melakukan riset untuk mengetahui penyebab banjir parah yang terjadi beberapa waktu lalu. Dia menilai, pekerjaan tersebut bisa dilakukan dengan mengoptimalkan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA).

    “Kan ada Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA). OPD ini cukup strategis untuk melakukan riset mendalam, kemudian hasil risetnya untuk masukan ke Bupati,” katanya, Kamis (22/5/2025).

    Menurutnya, Pemkab sudah seharusnya punya ‘road map’ penanganan banjir, agar banjir tidak semakin meluas di Sumenep. “Silahkan lakukan penelitian yang komprehensif terkait banjir di Sumenep, agar bisa antisipasi sejak dini,” ujar Khairul.

    Menanggapi itu, Bupati Sumenep, Ach. Fauzi Wongsojudo mengaku mendukung penuh usulan itu, dan akan membicarakan dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.

    “Di Brida ada Pak Kahir Plt Kadisnya. Tapi tidak hanya Brida kalau soal riset itu. Nanti kita akan koordinasi juga dengan berbagai pihak terkait,” katanya.

    Hanya saja, lanjut Bupati, yang perlu diingat adalah khusus untuk banjir pekan lalu yang cukup parah, terjadi akibat jebolnya tanggul yang menyebabkan air sungai meluap.

    “Nah kalau bicara sungai ini kan kewenangan Provinsi. Bukan Kabupaten. Artinya apa? Kita memang harus bersama-sama membicaraka penanganan banjir di Sumenep ini,” tandasnya.

    Pada Selasa (13/5/2025), sejumlah wilayah di Sumenep terendam banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Kebunagung. Air pun meluap hingga ke Desa Patean Kecamatan Batuan, dan Desa Muangan Kecamatan Saronggi. Jalur utama Sumenep – Pamekasan di Nambakor Saronggi pun sempat ditutup dan dialihkan ke Kecamatan Lenteng, mengingat ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa. [tem/beq]

  • Tangani Korupsi Dam Kali Bentak Rp5,1 M, Kejari Blitar Sidik TP2ID

    Tangani Korupsi Dam Kali Bentak Rp5,1 M, Kejari Blitar Sidik TP2ID

    Blitar (beritajatim.com) – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Blitar membuktikan keseriusannya mengusut tuntas korupsi Dam Kali Bentak yang diketahui merugikan negara hingga Rp5,1 miliar. Usai mengetahui nilai kerugian negara tersebut, Kejari Blitar kini melakukan penyidikan keterlibatan Tim Percepatan Pembangunan dan Inovasi Daerah (TP2ID) dalam kasus tersebut.

    Kasi Pidsus Kejari Blitar, Gede Willy mengatakan, saat ini tim penyidik sudah menjadikan TP2ID obyek penyidikan terkait kasus korupsi Dam Kali Bentak.

    “Sabar ya pak, ini (terkait TP2ID) merupakan obyek penyidikan,” jawabnya ketika dikonfirmasi, Kamis (22/5/2025).

    Kasi Pidsus Kabupaten Blitar pun belum mau berkomentar lebih dalam mengenai penyelidikan aliran dana ke TP2ID. Dirinya meminta masyarakat untuk sabar menanti proses penyelidikan kasus korupsi Dam Kali Bentak.

    “Pada waktunya akan kami sampaikan ke rekan-rekan (wartawan),” tandasnya.

    Sebelumnya beredar isu yang menyebutkan bahwa aliran dana korupsi DAM Kali Bentak mengalir hingga ke TP2ID. Namun itu hanya sekedar isu, Kejari Kabupaten Blitar masih menyelidiki keterlibatan tim TP2ID.

    Kejari Kabupaten Blitar pun telah memeriksa 3 orang saksi dari anggota TP2ID. Pemeriksaan ini berkaitan dengan dugaan kasus korupsi DAM Kali Bentak yang sedang diselidiki oleh Kejari Blitar.

    Sebelumnya, tim penyidik Kejari Kabupaten Blitar juga telah menetapkan 4 tersangka, serta memeriksa 35 orang saksi. Keempat tersangka tersebut di antaranya 2 dari pihak rekanan pelaksana proyek DAM Kali Bentak yakni Direktur CV pelaksana proyek MB dan tenaga administrasi, MI.

    Serta 2 dari ASN yaitu Sekretaris DInas PUPR, Heri Santosa (HS) dan Kabid SDA Dinas PUPR Kabupaten Blitar, Hari Budiono alias Budi Susu (BS). Kasus ini pun masih terus bergulir di Kejaksaan Negeri Kabupaten Blitar.

    “Kalau ada alat bukti yang menuju kesana (keterlibatan TP2ID), kita tidak akan ragu tapi perlu waktu untuk mengumpulkan alat bukti itu,” tutup dia. [owi/beq]