Author: Beritajatim.com

  • Beri Modal Pedagang Cilok yang Kehujanan Nunggu Pelanggan, Wabup Blitar Panen Pujian

    Beri Modal Pedagang Cilok yang Kehujanan Nunggu Pelanggan, Wabup Blitar Panen Pujian

    Blitar (beritajatim.com) – Aksi Wakil Bupati Blitar, Beky Herdihansah memberikan modal usaha untuk pedagang cilok yang kehujanan menunggu pelanggan, viral di media sosial. Tindakan mulia yang dilakukan oleh Beky pun menuai pujian dari netizen.

    Dalam video yang diupload oleh akun instagram @ beky_herdihansah itu memperlihatkan awalnya Wakil Bupati Blitar tersebut sedang jalan-jalan saat hujan. Namun tiba-tiba, Beky melihat seorang pedagang cilok yang sedang kehujanan menunggu pelanggan yang kunjung datang.

    Melihat kondisi sang pedagang, Beky kemudian berinisiatif membeli cilok tersebut. “Ketemu bapak-bapak hebat menunggu calon pembeli, saya turun lalu beli 5000 ternyata bapaknya ramah sekali,” tulis Beky dalam video tersebut.

    Usai diberikan cilok yang dibeli, Beky kemudian memberikan uang yang disebutnya untuk ganti modal jualan hari itu. “Karena hujan cilok masih banyak, pulangnya saya nitip sedikit rezeki buat ganti modal hari ini, sehat-sehat ya pak,” tulisnya.

    Diketahui pedagang cilok tersebut akrab disapa pak Takim. Pedagang cilok tersebut bisaya berjualan di Desa Slemanan Kecamatan Udanawu Kabupaten Blitar.

    Aksi yang dilakukan Beky itu pun menuai pujian dari netizen dan warga Blitar. Salah satu warga yang memuji aksi Wakil Bupati Blitar tersebut adalah Hanik.

    “Bukan hanya pemimpin tapi suri tauladan beliau ini,” kata Hanik.

    “Menginspirasi sekali pak Wakil Bupati Blitar ini sehat selalu pak Beky,” ungkap Ida. (owi/ian)

  • Atasi Banjir Pamekasan, Normalisasi Sungai on Progres

    Atasi Banjir Pamekasan, Normalisasi Sungai on Progres

    Pamekasan (beritajatim.com) – Normalisasi berupa pengerukan dan pelebaran aliran sungai menjadi salah satu langkah strategis dalam rangka mengantisipasi sekaligus mencegah bencana musiman di kabupaten Pamekasan, yakni banjir.

    Proses normalisasi tersebut dimotori Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, melalui Dinas Pengerjaan Umum (PU) Sumber Daya Air (SDA) Jatim, dipusatkan di tiga aliran sungai berbeda di aliran sungai Pamekasan, yakni Kali Jombang, Kali Klowang, dan Kali Semajid.

    Progres normalisasi mulai dilakukan sejak Jum’at (23/5/2025) kemarin, ditinjau langsung oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa beserta jajaran, serta Bupati Pamekasan, KH Kholilurrahman beserta jajaran di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan.

    “Normalisasi sungai ini adalah bentuk komitmen Ibu Gubernur Jawa Timur, untuk menyelesaikan masalah banjir yang setiap tahun menghantui warga Pamekasan, terutama di kawasan rawan seperti Gladak Anyar dan Gurem,” kata Kepala Dinas PUPR Pamekasan, Amin Jabir, Jum’at (23/5/2025) lalu.

    Senada juga disampaikan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa yang menilai proses normalisasi sebagai bagian dari komitmen kami menjaga keselamatan dan kenyamanan masyarakat. “Hal ini sekaligus menjadi salah satu langkah strategis mengantisipasi persoalan banjir, khususnya di kabupaten Pamekasan,” ungkapnya.

    “Selain itu, normalisasi ini juga kita lakukan sebagai upaya mendukung ketahanan infrastruktur lingkungan sekaligus ingin memastikan bahwa tidak ada lagi banjir yang merugikan warga di kabupaten Pamekasan,” tegasnya.

    Sementara Bupati Pamekasan, KH Kholilurrahman sempat menyampaikan jika mengatasi banjir tidak cukup hanya dengan sekedar pengerukan permukaan sungai dari hulu menuju hilir. Tetapi juga harus dibarengi dengan penertiban Galian C.

    “Pertama kami akan melakukan peninjauan secara menyeluruh dari hulu ke hilir, tidak cukup dengan hanya melakukan pengerukan permukaan sungai, karena kita punya keyakinan bahwa pengerukan sungai itu tidak terlalu berdampak terhadap pengurangan banjir. Tapi kami harap perluasan anak sungai dapat membantu mengurangi dampak banjir dengan mengalihkan banjir ke beberapa titik anak sungai,” kata KH Kholilurrahman, Senin (12/5/2025) lalu.

    Selain itu, penertiban terhadap proses penambangan yang tersebar di berbagai titik di wilayah setempat, juga tidak lepas dari perhatiannya “Nanti juga kita tertibkan kegiatan penambangan galian C yang tidak berizin, sekaligus memeriksa volume penambangan yang berizin untuk memastikan kegiatan tersebut tidak menghambat aliran air sungai,” jelasnya.

    “Artinya berbagai kegiatan masyarakat termasuk pembangunan yang sekiranya menghambat terhadap jalannya kelancaran air, termasuk tambang galian C dalam waktu dekat kita tertibkan, dan yang tidak berizin kita akan tutup,” tegasnya.

    Dengan langkah tersebut, nantinya diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap masyarakat. “Jadi dengan peninjauan (hulu hilir) dengan menyeluruh dan penertiban Galian C, kami berharap dapat mengurangi dampak banjir, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” pungkasnya. [pin/ian]

  • Cuaca Ekstrem Terjang Magetan, Rumah Roboh hingga Longsor Timpa Rumah Warga

    Cuaca Ekstrem Terjang Magetan, Rumah Roboh hingga Longsor Timpa Rumah Warga

    Magetan (beritajatim.com) — Hujan deras selama beberapa jam mengguyur Kabupaten Magetan pada Jumat (23/5/2025) dan memicu serangkaian bencana alam di tiga lokasi berbeda. Bencana yang terjadi hampir bersamaan itu meliputi robohnya rumah warga di Desa Bulugunung, tanah longsor di Desa Dadi, serta longsor talud sekolah di Kecamatan Sidorejo.

    Kejadian pertama terjadi sekitar pukul 16.30 WIB di Dusun Babar, Desa Bulugunung, Kecamatan Plaosan. Sebuah rumah milik Suwarno (49) roboh akibat hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Berdasarkan asesmen dari BPBD Magetan, kerusakan dikategorikan sedang karena kayu penyangga bangunan yang telah lapuk.

    “Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Penghuni rumah kini mengungsi ke rumah saudara terdekat. Tim BPBD bersama masyarakat dan perangkat desa telah melakukan pembersihan puing-puing rumah sejak Sabtu pagi. BPBD juga menyalurkan bantuan logistik darurat seperti selimut, terpal, makanan siap saji, dan paket kebersihan,” kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan, Eka Wahyudi.

    Kemudian sekitar pukul 18.00 WIB di hari yang sama, tanah longsor terjadi di Dukuh Ngwolo, Desa Dadi, Kecamatan Plaosan. Material longsoran dengan tinggi sekitar 7 meter menimpa bagian dapur rumah milik Kasmi (62). Meski tidak ada korban jiwa, kejadian ini sempat mengganggu aktivitas warga.

    Penanganan dilakukan secara cepat oleh tim gabungan dari BPBD, perangkat desa, dan warga sekitar. Proses pembersihan selesai pada Sabtu (24/5/2025) pukul 11.37 WIB. Tim dari Pusdalops-PB Magetan juga telah melakukan asesmen dan pendataan sejak pagi.

    BPBD Kabupaten Magetan mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana, terutama di musim hujan yang disertai angin kencang. Warga diminta untuk mengevaluasi kondisi bangunan tempat tinggal, khususnya yang sudah tua atau menunjukkan kerusakan struktural.

    Pemerintah desa diharapkan segera mengajukan usulan bantuan perbaikan rumah melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Dinas Sosial. Sementara itu, penanganan wilayah rawan longsor dan perbaikan infrastruktur sekolah akan dikoordinasikan dengan instansi terkait.

    Untuk pelaporan darurat, warga dapat menghubungi Pusdalops-PB BPBD Kabupaten Magetan melalui nomor (0351) 891111 atau WhatsApp di +62 813-3643-0086. [fiq/ian]

  • Lapas Mojokerto Gelar Posbindu Lansia, Pastikan Warga Binaan Tetap Sehat

    Lapas Mojokerto Gelar Posbindu Lansia, Pastikan Warga Binaan Tetap Sehat

    Mojokerto (beritajatim.com) — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan pelayanan kesehatan optimal kepada warga binaan, khususnya lanjut usia (lansia). Yakni melalui Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Lansia.

    Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh tenaga medis dari Klinik Lapas Mojokerto dan difokuskan pada pemeriksaan kesehatan rutin bagi warga binaan lansia. Pemeriksaan meliputi cek tekanan darah, kadar gula darah, kolesterol, serta kondisi fisik secara umum.

    Kepala Lapas Kelas IIB Mojokerto, Rudi Kristiawan menegaskan, hak atas layanan kesehatan merupakan bagian dari hak dasar yang wajib dipenuhi, termasuk bagi warga binaan. “Melalui Posbindu ini, kami ingin memastikan warga binaan lansia tetap mendapatkan pemantauan kesehatan rutin,” ungkapnya, Sabtu (24/5/2025).

    Selain itu, warga binaan lansia juga mendapatkan layanan medis sesuai kebutuhan mereka. Selain pemeriksaan kesehatan, kegiatan Posbindu Lansia juga dilengkapi penyuluhan tentang pola hidup sehat, pentingnya konsumsi makanan bergizi, serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

    “Langkah ini merupakan bagian dari program pembinaan kesehatan Lapas Kelas IIB Mojokerto yang mengedepankan pendekatan promotif dan preventif, khususnya bagi kelompok risiko tinggi secara medis seperti lansia,” tegasnya. [tin/ian]

  • Banyuwangi Siaga Angin Kencang hingga Bencana Hidrometeorologi, BMKG: Potensi Cuaca Ekstrem

    Banyuwangi Siaga Angin Kencang hingga Bencana Hidrometeorologi, BMKG: Potensi Cuaca Ekstrem

    Banyuwangi (beritajatim.com) – masyarakat Banyuwangi diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiagaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang tengah melanda, seperti angin kencang dan bencana Hidrometeorologi. Fenomena ini diperkirakan akan berlangsung selama beberapa hari ke depan dan berpotensi menimbulkan dampak signifikan di sejumlah titik.

    Dijelaskan oleh Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas III Banyuwangi, Rahmayani, peningkatan cuaca ekstrem di wilayah Jawa Timur diprediksi terjadi mulai tanggal 18 hingga 27 Mei 2025.

    Secara klimatologi, wilayah Banyuwangi saat ini sudah memasuki musim kemarau, meskipun sebagian daerah masih berada dalam fase peralihan.

    “Di masa peralihan atau pancaroba itulah sehingga masih berpotensi terjadinya cuaca ekstrem,” katanya.

    Rahmayani menyebut bahwa dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya pola belokan angin dan pertemuan angin di wilayah Laut Jawa. Fenomena tersebut diperparah dengan gangguan atmosfer berupa gelombang Madden-Julian Oscillation (MGO) dan gelombang low yang diperkirakan akan melintasi wilayah Jawa Timur dalam waktu sepuluh hari ke depan.

    “Adanya fenomena itu masyarakat harap waspada adanya angin kencang dan angin puting beliung sehingga banyak pohon tumbang, termasuk bencana Hidrometeorologi seperti banjir, hingga tanah longsor,” tuturnya.

    “Untuk kecepatan 17 hingga 24 knots yang masuk kedalam kategori tinggi,” imbuh Rahmayani.

    Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Danang Hartanto, juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat beraktivitas di luar ruangan. Menurutnya, potensi angin kencang, hujan dengan intensitas tinggi disertai petir, serta banjir masih mengancam wilayah Banyuwangi.

    “Jika tidak ada kepentingan, sebaiknya tetap berdiam diri saat kondisi cuaca tidak mendukung untuk keluar rumah,” ucapnya.

    Sebagai catatan, sebelumnya pada Kamis (22/5/2025) lalu, banjir telah terjadi di wilayah Desa Jelun, Kecamatan Licin. Kejadian ini menyebabkan terputusnya arus lalu lintas antara Kecamatan Licin dan Kecamatan Glagah karena banjir dari sebuah sungai.

    “Dari banjir tersebut mengakibatkan jalan rusak. Banjir itu diakibatkan oleh sampah ranting pohon yang menyumbat gorong-gorong,” terang Danang.

    Kasus lain di hari yang sama juga terjadi di Desa Setail, Kecamatan Genteng, di mana pohon tumbang akibat hujan deras disertai angin kencang mengganggu arus lalu lintas.

    “Masyarakat terus waspada dan mempersiapkan segala sesuatu seperti mantel saat keluar hingga menjaga kondisi fisik tubuh. Dalam 3 hari ini masyarakat juga dianjurkan untuk memantau kondisi cuaca melalui website, dan media sosial BMKG Banyuwangi,” imbuhnya.

    Dengan adanya peringatan dini ini, diharapkan masyarakat Banyuwangi dapat lebih waspada, mengurangi aktivitas di luar ruangan saat cuaca buruk, serta memantau informasi terkini dari instansi resmi untuk menghindari risiko bencana. [tar/ian]

  • PDIP Kediri Bantu Korban Banjir dan Longsor di Mojo, Warga Diminta Tetap Waspada

    PDIP Kediri Bantu Korban Banjir dan Longsor di Mojo, Warga Diminta Tetap Waspada

    Kediri (beritajatim.com) – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Kediri menyalurkan bantuan kepada warga terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Kecamatan Mojo. Bantuan berupa paket sembako tersebut diserahkan kepada masyarakat di empat desa terdampak, yakni Blimbing, Pamongan, Petungroto, dan Ngetrep, pada Sabtu (24/5/2025).

    Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kediri, Murdi Hantoro, menyampaikan keprihatinan mendalam atas musibah yang menimpa warga, khususnya di Desa Petungroto.

    “Kami atas nama partai PDI Perjuangan ikut prihatin dengan terjadinya bencana di Kecamatan Mojo, khususnya di Desa Petungroto ini sehingga mengakibatkan warga mengalami kerugian material dan moral. Kami dari PDIP ikut berduka. Mudah-mudahan ini bisa menjadi perhatian kita bersama. Kita harus waspada karena bencana tidak terlepas dari ulah kita karena kurang hati-hati menjaga lingkungan,” ujarnya.

    Murdi juga mendesak pemerintah daerah agar lebih serius memperhatikan kawasan rawan bencana yang setiap tahun dilanda banjir dan longsor. Ia menegaskan perlunya solusi konkret untuk mengurangi risiko bencana di masa mendatang. “Paling tidak ada solusi,” tegasnya.

    Seperti di Desa Pamongan, sebut Anggota DPRD Kabupaten Kediri ini, ada 10 rumah warga yang berada di daerah rawan bencana. Pihaknya akan memberikan saran dan masukan kepada Pemda untuk merelokasi masyarakat yang tinggal di daerah rawan.

    Dalam aksi kemanusiaan ini, selain jajaran pengurus DPC PDIP Kediri, turut hadir anggota DPRD Kabupaten Kediri dari Fraksi PDIP, pengurus PAC, serta ranting PDIP Kecamatan Mojo. Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis di masing-masing desa, termasuk di Kantor Desa Petungroto.

    “Jangan dilihat besarnya tetapi ini salah satu bentuk kepedulian kami. Semoga semua yang mendapat cobaan, segera dapat rejeki yang banyak, dan tidak terjadi bencana ini lagi,” lanjut Murdi. Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap siaga, terutama di daerah rawan.

    “Kami mohon masyarakat betul-betul waspada. Kalau daerahnya rawan supaya sering dilihat. Mudah-mudahan ini yang terakhir,” pungkasnya.

    Kepala Desa Petungroto, Dariyono, menyambut baik kehadiran dan dukungan dari PDI Perjuangan. Ia menyebut partai berlambang banteng moncong putih itu sebagai pihak pertama yang turun langsung membantu warga.

    “Ini merupakan partai politik pertama yang datang untuk membantu. Atas nama warga, kami mengucapkan banyak terima kasih karena sudah hadir membantu kita. Yang jelas bantuan tersebut sangat berarti karena warga selama terdampak bencana belum bisa bekerja karena masih mengurus rumahnya,” tutur Dariyono.

    Ia juga terus mengingatkan warga agar terus meningkatkan kewaspadaan, terutama saat hujan turun.

    “Waspada kalau turun hujan. Sering ditengok rumah dan pekarangan, kalau ada retakan segera melapor,” imbaunya. [nm/ian]

  • Kecelakaan Laut di Banyuwangi, Satu ABK Meninggal dan Dua Hilang Diterjang Ombak Besar

    Kecelakaan Laut di Banyuwangi, Satu ABK Meninggal dan Dua Hilang Diterjang Ombak Besar

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Insiden kecelakaan laut kembali terjadi di perairan Banyuwangi, Sabtu (24/5/2025). Kapal Motor (KM) Sumber Wangi mengalami kecelakaan usai diterjang ombak besar di perairan Pantai Sembulungan, Kecamatan Muncar. Peristiwa tragis ini menyebabkan satu anak buah kapal (ABK) meninggal dunia dan dua lainnya masih dalam pencarian intensif.

    Kanit Satpolairud Pos Muncar, Bripka Wayan Wedhana, menjelaskan bahwa kapal tersebut sedang dalam perjalanan pulang dari aktivitas mencari ikan.

    “Kapal dalam perjalanan pulang dari Pantai Senggrong menuju Pelabuhan Muncar usai melaut mencari ikan,” ujarnya.

    Kecelakaan terjadi sekitar pukul 08.00 WIB saat kapal dihantam ombak besar yang membuat tiga ABK tercebur ke laut. Satu nelayan berhasil dievakuasi, namun korban bernama Pak DI (70), warga Muncar, meninggal dunia setelah diselamatkan dan dievakuasi ke atas kapal.

    “Namun korban yang bernama Pak DI (70) asal Muncar meninggal dunia usai diselamatkan dan dievakuasi di atas kapal,” jelas Wayan.

    Korban kemudian dibawa ke Pelabuhan Muncar dan langsung dilarikan ke Puskesmas Muncar menggunakan ambulans. Sementara dua ABK lainnya masih hilang dan dalam proses pencarian yang melibatkan petugas gabungan dari Satpolairud, Pos AL Muncar, relawan, serta nelayan setempat. Pencarian difokuskan di sekitar lokasi kejadian dengan harapan kedua korban segera ditemukan dalam kondisi selamat.

    Wayan mengimbau agar seluruh nelayan meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca buruk dan gelombang tinggi yang kerap terjadi di wilayah perairan Banyuwangi, khususnya di musim pancaroba. [alr/beq]

  • Warga Banyuwangi Diimbau Waspada Cuaca Ekstrem, Potensi Angin Kencang dan Banjir Melanda

    Warga Banyuwangi Diimbau Waspada Cuaca Ekstrem, Potensi Angin Kencang dan Banjir Melanda

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Masyarakat Banyuwangi diimbau meningkatkan kewaspadaan dan kesiagaan menghadapi cuaca ekstrem yang melanda wilayahnya sejak beberapa hari terakhir. Fenomena ini diprediksi berlangsung hingga 27 Mei 2025 dan berpotensi menimbulkan dampak signifikan, termasuk angin kencang, puting beliung, hingga bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.

    Prakirawan BMKG Kelas III Banyuwangi, Rahmayani, menjelaskan bahwa cuaca ekstrem ini dipicu oleh pola belokan angin dan pertemuan angin di wilayah Laut Jawa, ditambah gangguan atmosfer berupa gelombang Madden-Julian Oscillation (MJO) dan gelombang low yang akan melintasi Jawa Timur dalam sepuluh hari ke depan.

    “Di masa peralihan musim kemarau ini masih berpotensi terjadi cuaca ekstrem, dengan kecepatan angin antara 17 hingga 24 knots yang masuk kategori tinggi,” kata Rahmayani.

    Kepala BPBD Banyuwangi, Danang Hartanto, juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terutama saat beraktivitas di luar ruangan. “Potensi angin kencang, hujan lebat disertai petir, serta banjir masih mengancam. Jika tidak mendesak, sebaiknya hindari keluar rumah saat cuaca buruk,” ujarnya.

    Peristiwa banjir yang terjadi pada 22 Mei 2025 di Desa Jelun, Kecamatan Licin, sempat memutus akses jalan antara Kecamatan Licin dan Glagah akibat sungai meluap yang dipicu oleh sampah dan ranting pohon menyumbat gorong-gorong. Pohon tumbang juga dilaporkan mengganggu arus lalu lintas di Desa Setail, Kecamatan Genteng akibat hujan deras dan angin kencang.

    Danang mengingatkan masyarakat untuk selalu memantau perkembangan cuaca melalui media resmi BMKG Banyuwangi dan mempersiapkan diri dengan perlengkapan seperti mantel hujan serta menjaga kondisi kesehatan.

    Dengan peringatan dini ini, diharapkan warga Banyuwangi dapat lebih waspada dan mengurangi aktivitas di luar ruangan demi menghindari risiko bencana akibat cuaca ekstrem. [alr/beq]

  • Sandal Hotel Berserakan di Lahan Kosong, DLH Banyuwangi Tegur Ketapang Indah Hotel

    Sandal Hotel Berserakan di Lahan Kosong, DLH Banyuwangi Tegur Ketapang Indah Hotel

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Permasalahan Ketapang Indah Hotel Banyuwangi yang membuang sandal hotel sembarangan di lahan kosong Kelurahan Bulusan, Kecamatan Kalipuro, terus menjadi perhatian publik. Temuan sandal berserakan di area seluas sekitar 20×25 meter ini memunculkan kekhawatiran mengenai standar pengelolaan limbah hotel bintang empat tersebut.

    Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyuwangi, Dwi Handayani, membenarkan kejadian tersebut dan menyebut pihaknya telah memberikan teguran kepada pengumpul sampah dan hotel terkait.

    “Tim DLH Banyuwangi sudah melakukan cek lokasi dan memberikan arahan serta sanksi kepada pengumpul sampah dan pihak hotel,” ujar Yani, sapaan akrabnya.

    Menurut Yani, Ketapang Indah Hotel mempercayakan pengelolaan sampah kepada pihak ketiga yang ternyata tidak menjalankan prosedur dengan benar, hingga sampah dibuang ke area kebun warga. Ia menegaskan, pengelolaan sampah mandiri oleh hotel sebenarnya bisa berjalan baik dengan perusahaan berizin resmi.

    “Mereka berbayar dan bukan gratis, jadi ini kesalahan pengumpul sampahnya,” tambahnya.

    DLH Banyuwangi merekomendasikan agar hotel menggunakan Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Balak yang lebih ramah lingkungan. “Kami masih negosiasi karena ada retribusi sesuai Perda Nomor 1 Tahun 2024 tentang Pajak dan Retribusi Daerah,” kata Yani.

    DLH juga berkomitmen memperketat pengawasan dan pembinaan pengelola sampah di sektor perhotelan untuk mendukung program Banyuwangi Hijau bebas sampah. [alr/beq]

  • Bupati Jember Muhammad Fawait: Saya Tidak Alergi Kritik

    Bupati Jember Muhammad Fawait: Saya Tidak Alergi Kritik

    Jember (beritajatim.com) – Bupati Muhammad Fawait meminta wartawan tetap bersikap kritis terhadap pemerintahan Kabupaten Jember, Jawa Timur. Dia siap menerima masukan dan kritik membangun.

    “Saya tidak pernah alergi dengan masukan, dengan kritikan. Bahkan yang suka menulis kritis ke saya, tidak pernah bosnya saya telepon. Saya biarkan. Malah saya kasih sponsor kerja sama,” kata Fawait, saat menerima penghargaan Kategori Pemimpin Muda, dalam peringatan Hari Pers Nasional yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia, di Hotel Luminor, Jember, Jumat (24/5/2025) malam.

    “Jadi, monggo kawan-kawan, silakan memberi masukan kepada kami, kritik yang membangun,” kata Fawait. Dia mengakui, bahwa Pemkab Jember tak bisa membangun tanpa menggandeng media massa sebagai pilar demokrasi.

    Fawait hanya meminta agar para jurnalis dan media massa mempromosikan Jember. “Jember hari ini adalah Jember baru, Jember maju, yang ramah investasi dan juga ramah kepada wisatawan,” katanya.

    “Jember didesain menjadi kabupaten penyangga. Kita lihat sumber daya manusia kita terbanyak ketiga di Jawa Timur, dengan penduduk 2,6 juta jiwa. Kekayaan alam kita luas. Lahan, pertanian, perkebunan, hutan dan lainnya salah satu yang terbesar,” tambah Fawait.

    “Maka dalam lima tahun ke depan Jember harus on the track menjadi pemimpin di ujung timur Pulau Jawa,” kata Fawait.

    Fawait berharap para wartawan bisa memberikan gagasan-gagasan pembangunan ke depan. “Apalagi hari ini kan kita juga sedang melakukan tahapan-tahapan pembahasan APBD 2026. Saya pikir kawan-kawan selain mengontrol juga memberikan masukan terkait masalah ketahanan pangan Kabupaten Jember,” katanya.

    Fawait berharap para wartawan dan pemerintah daerah bisa bersinergi mempromosikan Jember sebagai kabupaten dengan tujuan wisata, termasuk eduwisata pangan. [wir]