Author: Beritajatim.com

  • Atap Ruang Kelas SDN Petung III Pasrepan Pasuruan Ambruk, Mas Rusdi Instruksikan Perbaikan Segera

    Atap Ruang Kelas SDN Petung III Pasrepan Pasuruan Ambruk, Mas Rusdi Instruksikan Perbaikan Segera

    Pasuruan (beritajatim.com) – Atap ruang kelas IV dan V di SDN Petung III, Pasrepan, Kabupaten Pasuruan, ambruk pada Minggu pagi, 25 Mei 2025. Kejadian ini terjadi saat sekolah sedang libur, sehingga tidak menimbulkan korban.

    Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo atau yang akrab disapa Mas Rusdi, langsung meninjau lokasi pada Senin siang, 26 Mei 2025. Dalam kunjungannya, ia didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tri Agus Budiharto, Kepala Dinas Cipta Karya Heru Farianto, serta Kepala BPBD Sugeng Hariyadi.

    Mas Rusdi memastikan ruang kelas yang mengalami kerusakan berat tersebut tidak dapat digunakan untuk belajar. Atap yang roboh menyebabkan kerangka bangunan menjadi tidak aman bagi siswa dan guru.

    “Ruang kelas itu sudah tidak layak dan harus segera diperbaiki. Untuk sementara saya minta pihak sekolah memakai ruangan lain atau tempat darurat,” kata Mas Rusdi.

    Sebagai solusi, kelas V dipindahkan ke ruang kelas VI, sementara kelas IV menempati bangunan Posyandu (Polindes) terdekat agar proses belajar mengajar tetap berjalan dengan aman dan lancar.

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan segera menginstruksikan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk melakukan penilaian kerusakan. Hasil penilaian tersebut akan menjadi dasar pengalokasian anggaran perbaikan.

    “Anggaran akan kita ambil dari pergeseran dana lain. Prinsipnya, perbaikan harus segera dilakukan agar sekolah bisa normal kembali,” ujar Mas Rusdi.

    Bupati juga meminta sekolah memastikan ruangan darurat benar-benar aman untuk digunakan, serta mengimbau desa setempat membantu mencarikan tempat sementara jika dibutuhkan.

    Terakhir, Mas Rusdi mengingatkan seluruh kepala sekolah di Kabupaten Pasuruan agar aktif melaporkan potensi kerusakan bangunan sedini mungkin. “Segera lapor ke Dispendik, jangan tunggu ada kejadian atau korban baru bertindak,” pungkasnya. [ada/beq]

  • Helikopter Direksi PT Gudang Garam Mendarat Darurat di Jombang Akibat Cuaca Buruk

    Helikopter Direksi PT Gudang Garam Mendarat Darurat di Jombang Akibat Cuaca Buruk

    Jombang (beritajatim.com) – Sebuah helikopter jenis BK 117 D2 dengan nomor registrasi PK-FGG melakukan pendaratan darurat di lapangan Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Senin (26/5/2025) sekitar pukul 11.05 WIB. Helikopter yang membawa direksi PT Gudang Garam itu terpaksa mendarat akibat kondisi cuaca yang memburuk di tengah perjalanan.

    Helikopter berwarna merah putih tersebut sontak menyedot perhatian warga sekitar. Banyak warga yang berbondong-bondong datang ke lapangan untuk melihat dari dekat helikopter yang baru saja mendarat darurat.

    Dalam penerbangan dari Sidoarjo menuju Kediri, helikopter itu dikemudikan oleh pilot Capt. Rony Harahap dan co-pilot Heri Kiswanto. Di tengah perjalanan, cuaca berubah drastis. Langit menggelap disusul hujan deras dan angin kencang.

    Situasi tersebut memaksa pilot mengambil keputusan cepat dengan mendaratkan helikopter di lapangan Kecamatan Ngoro, yang biasa digunakan untuk aktivitas masyarakat setempat.

    Kapolsek Ngoro Iptu Susila membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan bahwa tidak ada korban jiwa maupun kerusakan dalam peristiwa tersebut. Pihaknya segera mengerahkan enam personel untuk mengamankan lokasi pendaratan, dibantu oleh dua anggota TNI.

    “Pendaratan darurat karena cuaca buruk. Tak ada kerusakan, tak ada korban,” kata Susila ketika dikonfirmasi.

    Kepala Seksi Kesiapsiagaan Bencana BPBD Jombang, Syamsul Bahri, juga membenarkan adanya peristiwa tersebut. BPBD Jombang menerjunkan tiga personel untuk membantu di lapangan Merah Putih Ngoro.

    Helikopter mendarat darurat, akibat cuaca buruk. dan berjalan dengan lancar. “Kami menurunkan satu kendaraan Damkar dari Pos Ngoro. Rencananya setelah cuaca membaik, Helikopter akan kembali melanjutkan perjalanan kembali dengan tujuan,” pungkas Syamsul.

    Penanganan cepat dari aparat keamanan memastikan bahwa situasi tetap kondusif meski sempat menarik perhatian banyak warga. Helikopter bersama penumpang dan kru dilaporkan dalam kondisi aman dan selamat. [suf]

  • Mortir Aktif 81 MM Ditemukan di Pekarangan Rumah Warga Siwalankerto Surabaya

    Mortir Aktif 81 MM Ditemukan di Pekarangan Rumah Warga Siwalankerto Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Mortir aktif jenis 81 MM ditemukan di bawah pohon pisang di pekarangan rumah warga di Jalan Siwalankerto, Kota Surabaya, Senin (26/5/2025). Penemuan ini pertama kali dilakukan oleh warga sekitar, Kliman (73), saat sedang berkebun pada Minggu (25/5) sekitar pukul 17.00 WIB.

    Petugas Polsek Wonocolo bersama Tim Gegana Polda Jawa Timur langsung mengamankan lokasi sejak Minggu malam dan melakukan evakuasi mortir tersebut. Mortir yang masih dalam kondisi utuh dan aktif ini kemudian dibawa ke Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Brimob di Kabupaten Jombang untuk dimusnahkan.

    Kanit Reskrim Polsek Wonocolo, AKP Kusmianto, mengatakan setelah mendapat laporan, pihaknya langsung mengamankan lokasi dengan memasang police line guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

    “Sekira pukul 21.00 WIB, Kanit Intelkam Iptu Taufik Lubis bersama piket fungsi mendatangi TKP penemuan mortir dan memasang garis polisi,” jelas AKP Kusmianto, Senin (26/5/2025).

    AKP Kusmianto menambahkan, mortir jenis 81 MM itu memang masih aktif, tetapi Tim Gegana telah berhasil mengevakuasi dengan aman dan memastikan kondisi di sekitar lokasi terkendali.

    “Mortir langsung dibawa ke Puslatpur Brimob di Jombang untuk dimusnahkan. Situasi di lokasi terpantau aman terkendali,” ujar Kusmianto. [ram/beq]

  • Tangis Haru Anisatul Hamidah Dilantik Jadi Pj Sekda Bondowoso

    Tangis Haru Anisatul Hamidah Dilantik Jadi Pj Sekda Bondowoso

    Bondowoso (beritajatim.com) – Momen haru mewarnai pelantikan Kepala Dinsos P3AKB Bondowoso, Anisatul Hamidah, sebagai Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kabupaten Bondowoso, Senin (26/5/2025), di Pendopo RBA Ki Ronggo. Dalam prosesi yang dipimpin langsung oleh Bupati Abdul Hamid Wahid itu, Anisatul beberapa kali tampak menahan tangis sambil mengusap air mata dengan tisu.

    Pelantikan ini menjadi penugasan strategis bagi Anisatul untuk mengemban peran sentral dalam mengoordinasikan kerja antar-organisasi perangkat daerah (OPD), serta menjembatani pelaksanaan teknis kebijakan kepala daerah.

    Bupati Abdul Hamid Wahid dalam sambutannya menegaskan bahwa pelantikan ini bukan sekadar mengisi kekosongan jabatan, melainkan bagian dari ikhtiar menjaga kesinambungan pemerintahan.

    “Yang kita saksikan hari ini adalah bagian dari ikhtiar menjaga kesinambungan pemerintahan, memastikan pelayanan publik tetap berjalan efektif, dan menjamin seluruh agenda pembangunan terus dilaksanakan sebaik-baiknya,” ujar Hamid.

    Menurutnya, posisi Pj Sekda merupakan jantung koordinasi birokrasi. Meski bersifat sementara, fungsinya sangat vital dalam menentukan arah dan konsistensi kebijakan daerah.

    “Ibu Anis telah menjalani berbagai tugas penting sebelumnya. Saya memahami kapasitas, integritas, serta cara Ibu mendelegasikan tugas. Saya yakin amanah ini akan dijalankan dengan baik dan penuh tanggung jawab,” imbuhnya.

    Di hadapan para pejabat dan undangan yang hadir, Bupati Hamid juga mengingatkan seluruh jajaran birokrasi untuk bekerja dengan visi jangka panjang, bukan hanya mengejar target sesaat. Ia mendorong terciptanya birokrasi yang sehat, dinamis, dan profesional.

    “Kita harus membuktikan bahwa birokrasi bisa menjadi alat perubahan, bukan sekadar pelengkap administrasi,” pungkasnya. [awi/beq]

  • Pakar: Sinergi Bupati, Direktur, dan Pembina Jadi Penentu Majunya BUMD di Jombang

    Pakar: Sinergi Bupati, Direktur, dan Pembina Jadi Penentu Majunya BUMD di Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – Untuk menciptakan tata kelola Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang baik, dibutuhkan dukungan penuh dari pemerintah daerah. Meski pengelolaan harian dilakukan oleh Direktur, pengawasan dan evaluasi menyeluruh tetap menjadi tanggung jawab kepala daerah.

    Hal ini ditegaskan oleh Pakar Pendamping BUMD, Nugroho Suryo Bintoro, yang menilai peran Bupati sangat krusial dalam keberhasilan BUMD. Menurut Nugroho, kepala daerah harus melakukan evaluasi kinerja BUMD secara rutin demi memastikan seluruh target perusahaan tercapai.

    “Evaluasi ini bisa mencakup berbagai aspek, seperti pendapatan, laba, efisiensi operasional, dan dampak terhadap masyarakat,” jelas Doktor lulusan School of Public Administration, Huazhong University of Science and Technology, Wuhan, China ini, Senin (26/5/2025).

    Ia juga menekankan pentingnya langkah awal bagi Direktur yang baru dilantik untuk meninjau ulang tata kelola perusahaan, khususnya penyusunan rencana bisnis (Renbis).

    “Pemetaan terhadap permasalahan yang dihadapi di masa lalu hingga yang masih belum selesai juga menjadi hal penting karena akan menentukan seberapa cepat BUMD akan melangkah ke depan,” lanjutnya.

    Langkah awal lain yang penting menurutnya adalah mendalami kondisi keuangan perusahaan secara menyeluruh.

    “Tentu saja, kondisi keuangan yang dipelajari adalah yang bersifat spesifik dan dapat dipertanggungjawabkan sebagaimana laporan hasil audit dari Kantor Akuntan Publik,” tambah dosen Departemen Ilmu Ekonomi FEB Universitas Brawijaya ini.

    Nugroho juga menyebut pentingnya keberadaan pembina atau pengawas dari bidang perekonomian yang berperan sebagai ujung tombak keberhasilan BUMD.

    “Ini penting untuk memastikan BUMD menjalankan fungsinya secara efektif dan efisien, sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, serta memenuhi aspek-aspek hukum dan regulasi yang berlaku,” terangnya.

    Ia menutup pernyataannya dengan menekankan bahwa tiga unsur penting—yaitu peran Bupati, Direktur yang profesional, dan pembinaan dari bidang perekonomian—harus berjalan harmonis di bawah koordinasi kepala daerah.

    “Ketiganya itu di bawah Bupati, maka political will Bupati akan menjadi kunci keberhasilan dari keberadaan BUMD,” pungkasnya. [suf]

  • Cuaca Ekstrem di Magetan: 30 Kejadian Bencana, Masyarakat Diimbau Waspada

    Cuaca Ekstrem di Magetan: 30 Kejadian Bencana, Masyarakat Diimbau Waspada

    Magetan (beritajatim.com) — Peningkatan drastis kejadian bencana akibat cuaca ekstrem tercatat di wilayah Magetan selama dua pekan terakhir, sejak 12 hingga 26 Mei 2025. Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan, Eka Wahyudi, menyatakan bahwa lonjakan kejadian ini sangat signifikan dibandingkan pekan-pekan sebelumnya.

    “Selama 2 pekan terakhir (12 s.d 26 mei 2025) dampak dari cuaca ekstrem di wilayah Magetan memang tercatat ada peningkatan tajam terkait dengan kejadian kebencanaan dibandingkan dari pekan-pekan sebelumnya. Sedikitnya ada 30 kejadian yang terdiri dari 26 kejadian longsor, 4 kejadian rumah roboh akibat hujan deras disertai angin kencang,” ujarnya.

    Kerusakan yang ditimbulkan meliputi 10 rumah, satu fasilitas pendidikan berupa pagar sekolah yang ambrol, irigasi pertanian yang rusak, serta talud penahan bahu dan badan jalan yang runtuh. Beberapa ruas jalan sempat mengalami gangguan lalu lintas akibat material longsor yang terbawa hujan deras. Seluruh dampak tersebut telah ditangani dengan melibatkan semua unsur terkait, termasuk masyarakat setempat.

    “Upaya-upaya yang telah dilakukan antara lain pembersihan material longsor serta menutup bekas longsoran dengan terpal untuk mencegah terjadinya longsor susulan, pemberian bantuan darurat bagi rumah yang rusak serta pemasangan rambu peringatan di daerah rawan longsor serta edukasi kepada masyarakat di wilayah yang rawan bencana,” tambah Eka.

    Mengutip rilis BMKG tanggal 17 Mei 2025, secara klimatologis Magetan seharusnya sudah memasuki musim kemarau. Namun dinamika atmosfer menunjukkan adanya pola belokan angin dan pertemuan angin di Laut Jawa, disertai beberapa gangguan atmosfer yang memicu pertumbuhan awan hujan. Akibatnya, potensi hujan deras disertai angin kencang diperkirakan masih akan berlangsung hingga 27 Mei 2025.

    “Kami juga masih menunggu rilis BMKG terkait peringatan dini setelah tanggal 27 Mei, mudah-mudahan cuaca ke depan lebih cerah,” ujarnya.

    Menjelang libur akhir pekan ini, masyarakat dan wisatawan diminta untuk meningkatkan kewaspadaan.

    “Terkait kewaspadaan menjelang liburan pekan ini, potensi longsor, angin kencang/badai dan pohon tumbang di beberapa lokasi wisata di Magetan cukup tinggi. Harapannya kepada wisatawan yang ingin berliburan di Magetan untuk mengikuti perkembangan peringatan dini cuaca melalui website atau media sosial lainnya sebelum bepergian,” jelasnya.

    Ditambahkan apabila saat berlibur dan cuaca ekstrem sedang berlangsung sementara bisa mengalihkan tujuan wisata ke tempat yang benar-benar aman atau minimal berlindung di tempat-tempat yang representatif yang aman dari ancaman longsor serta ancaman pohon tumbang. Selain itu juga patuhi himbauan dari petugas/pengelola wisata demi keamanan dan keselamatan bersama [fiq/aje]

  • Lawan Banjir, Ratusan Pesilat Blitar Terjun ke Sungai Bersihkan Sampah

    Lawan Banjir, Ratusan Pesilat Blitar Terjun ke Sungai Bersihkan Sampah

    Blitar (beritajatim.com) – Sebanyak 450 pesilat yang tergabung dalam Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Blitar membersihkan sungai yang ada di lingkungan Puri Kenari Asri Kelurahan Plosokerep Kota Blitar. Langkah ini dilakukan para pesilat dalam rangka melawan banjir yang akhir-akhir ini sering melanda Kota Blitar.

    “Ini sebagai bagian kemanfaatan insan Pencak Silat di tengah-tengah masyarakat dalam berkehidupan serta bersosialisasi dengan lingkungan sekaligus kepedulian terhadap ekosistem di sungai,” kata Miskan Hadi, Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia Kota Blitar, Senin (26/5/2025).

    Sebagai masyarakat Kota Blitar, para pesilat ini merasa memiliki tanggung jawab untuk ikut mencegah banjir. Sehingga sebagai insan yang memiliki jiwa luhur, para pesilat ini akhirnya terjun ke sungai untuk membersihkan sampah yang menyumbat aliran air.

    “Setelah dilakukan kegiatan baksos, syukur alhamdulillah bantaran sungai tampak bersih dan aliran air menjadi lancer. Semoga kebersamaan insan Pencak Silat dengan masyarakat dapat membawa dampak yang positif, serta kegiatan baksos ini setidaknya dapat mengurangi genangan air yang melandi di lingkungan di kemudian hari,” imbuhnya.

    Sementara itu, masyarakat lingkungan Puri Kenari Asri Kelurahan Plosokerep Kota Blitar pun menyambut baik langkah yang dilakukan oleh ratusan pesilat ini. Masyarakat setempat berharap aksi positif ini akan semakin sering dilakukan.

    “Kami menyampaikan banyak terima kasih atas kerelaan anggota perguruan Pencak Silat untuk ikut melakukan pembersihan di aliran bantaran sungai ini. Kondisi sungai ada pendangkalan, sehingga menyebabkan volume aliran air yang seharusnya bisa tercukupi dengan aliran yang normal maupun saat musim hujan,” ungkap Petrus Setyo Adji, ketua lingkungan.

    Kondisi sungai di Puri Kenari Asri Kelurahan Plosokerep Kota Blitar sendiri memang mengalami pendangkalan. Sehingga diperlukan pengerukan dan pembersihan sampah agar aliran air bisa berjalan lancar dan tidak terjadi luapan. [owi/beq]

  • Dilantik Bupati Jombang, Direktur Perumda Panglungan Siap Usung Sistem Pertanian Terpadu

    Dilantik Bupati Jombang, Direktur Perumda Panglungan Siap Usung Sistem Pertanian Terpadu

    Jombang (beritajatim.com) – Suasana hangat menyelimuti ruang Swagata Pendapa Kabupaten Jombang pada Senin (26/5/2025) saat Bupati Warsubi, secara resmi melantik Agus Mujiono sebagai Direktur Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Perkebunan Panglungan.

    Pelantikan ini bukan sekadar seremonial jabatan, tetapi juga menjadi titik tolak harapan baru terhadap kontribusi nyata BUMD bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

    Bupati Warsubi dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada Agus Mujiono. Ia berharap, kehadiran direktur baru ini mampu menggerakkan roda Perumda Perkebunan Panglungan menjadi lebih dinamis dan produktif, sejalan dengan target pembangunan daerah yang berkelanjutan.

    Agus Mujiono, yang baru saja mengemban amanah, tidak datang dengan tangan kosong. Ia membawa gagasan segar dan strategi pengelolaan berbasis efisiensi serta kelestarian lingkungan. Dalam pernyataannya, Agus menegaskan komitmennya untuk menerapkan pola integrated agroforestry farming system, sebuah pendekatan pertanian terpadu yang diyakini mampu menjawab tantangan efisiensi sekaligus menjaga harmoni dengan alam.

    “Dengan menerapkan kaidah-kaidah konservasi dan sistem blocking, kami bisa menekan biaya operasional, meningkatkan produktivitas, serta menghindari kerusakan lingkungan,” ungkapnya penuh keyakinan.

    Sistem pertanian terpadu yang dimaksud menggabungkan berbagai sektor seperti pertanian, perkebunan, peternakan, hingga perikanan dalam satu kawasan yang terintegrasi. Pola ini, menurut Agus, menciptakan agroekosistem yang seimbang dan saling mendukung antar komponen.

    Namun, Agus tidak menampik bahwa memimpin PDP Panglungan bukan pekerjaan ringan. Ia mengibaratkan peran barunya seperti memasuki rumah baru yang memerlukan adaptasi cepat dan jeli. Banyak hal yang harus dipelajari, mulai dari kondisi internal perusahaan, potensi lahan, hingga dinamika sosial masyarakat sekitar.

    “Kami harus memahami betul masalah dan potensi yang ada. Ini penting agar langkah-langkah pembenahan yang kami lakukan bersifat menyeluruh dan berkelanjutan,” ujarnya.

    Agus menekankan bahwa keberhasilan membenahi Perumda Perkebunan Panglungan sangat bergantung pada sinergi dengan masyarakat sekitar serta para pemangku kebijakan. Ia berharap, kolaborasi ini sejalan dengan visi dan misi pembangunan yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Jombang.

    “Jika PDP Panglungan berjalan selaras dengan RPJMD Bupati, tentu ini akan berdampak positif bagi efektivitas pembangunan daerah. Kami ingin agar keberadaan perusahaan ini memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Jombang,” tegasnya menutup.

    Dengan semangat perubahan, pendekatan ekologis, dan kepemimpinan yang adaptif, Agus Mujiono tampaknya siap membawa PDP Panglungan melangkah ke masa depan yang lebih hijau dan berdampak. Sebuah langkah awal yang layak untuk dinantikan hasilnya. [suf]

  • Mobil Terbakar di Halaman Rumah Warga Klampok Malang, Kerugian Capai Rp245 Juta

    Mobil Terbakar di Halaman Rumah Warga Klampok Malang, Kerugian Capai Rp245 Juta

    Malang (beritajatim.com) – Sebuah mobil milik warga Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, ludes terbakar pada Senin (26/5/2025) dini hari. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 02.10 WIB itu mengakibatkan kerugian materi hingga Rp245 juta.

    Kasihumas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar mengatakan, kebakaran terjadi saat pemilik mobil, Holil (40), sedang berada di dalam rumah. Api pertama kali diketahui oleh tetangga yang mendengar teriakan minta tolong dari luar.

    “Saksi melihat api sudah membesar dari bagian belakang mobil yang terparkir di teras. Warga kemudian berupaya memadamkan api secara manual sambil menghubungi polisi dan pemadam kebakaran,” kata Bambang, Senin (26/5/2025).

    Personel Polsek Singosari langsung mendatangi lokasi setelah mendapat laporan. Empat unit mobil pemadam dari Kabupaten Malang tiba sekitar 30 menit kemudian dan berhasil memadamkan api kurang dari satu jam.

    Berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP) sementara, ditemukan potongan kabel di dekat titik awal api yang diduga menjadi sumber korsleting.

    “Dugaan awal memang mengarah ke gangguan kelistrikan,” ujarnya.

    Lokasi parkir mobil diketahui berada di area terbuka, tanpa pagar atau sistem pengamanan, hanya ditutup menggunakan terpal plastik. Cuaca cerah disertai hembusan angin yang cukup kencang diduga turut mempercepat penyebaran api.

    “Kami masih menyelidiki penyebab pastinya. Beberapa saksi telah kami mintai keterangan, dan penyisiran lanjutan terus dilakukan untuk memastikan tidak ada unsur lain yang mencurigakan,” tambah Bambang.

    Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, mobil yang terbakar mengalami kerusakan total dan ditaksir menimbulkan kerugian sebesar Rp245 juta.

    “Kami mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan memastikan sistem kelistrikan kendaraan dalam kondisi baik, khususnya saat diparkir di area terbuka,” tutup Bambang. [yog/beq]

  • Inkubasi Wastra Mataraman: Upaya Kota Kediri Menjahit Masa Depan Fesyen Berkelanjutan

    Inkubasi Wastra Mataraman: Upaya Kota Kediri Menjahit Masa Depan Fesyen Berkelanjutan

    Kediri (beritajatim.com) – Di tengah gemerlap dunia fesyen yang kian cepat berubah, Kota Kediri menghadirkan ruang baru untuk merenung dan melangkah dengan lebih bijak.

    Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Senin (28/5/2025) menggelar pembukaan Inkubasi Kreasi Wastra Mataraman Berkelanjutan yang tak hanya merayakan keindahan kain tradisional, tapi juga menjadi panggung penting bagi masa depan industri fashion yang lebih ramah lingkungan.

    Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, membuka acara dengan pesan kuat soal dampak serius dari fenomena fast fashion. Dalam pidatonya, ia mengajak hadirin untuk menyadari betapa besar ancaman yang ditimbulkan oleh pola konsumsi fashion yang cepat berganti.

    “Hari ini kita dihadapkan dengan isu fast fashion yang berdampak pada lingkungan, seperti yang kita ketahui fashion ini setiap bulan, bahkan setiap hari selalu berganti, dan situasi ini banyak membawa dampak pada lingkungan. Biasanya adanya pencemaran terhadap air, tanah, dan adanya emisi karbon yang tinggi,” ucap Vinanda.

    Ia membandingkan bagaimana dulu pakaian dibuat dengan lebih lambat dan telaten, mencerminkan nilai dan keahlian tangan-tangan pengrajin. Proses tersebut, menurutnya, menghasilkan pakaian yang lebih tahan lama dan minim dampak lingkungan dibandingkan produksi massal dengan mesin modern.

    “Biasanya kalau menggunakan tangan ini lebih telaten, awet dan tahan lama. Tetapi kalau pakai mesin, kalau mesinnya yang biasa, selain berdampak pada lingkungan, juga bisa berdampak pada baju yang kita gunakan, mudah rusak, luntur,” tuturnya.

    Vinanda menekankan pentingnya mempertahankan tradisi menjahit sendiri, mengukur badan, dan memilih model sesuai kebutuhan pribadi. Kebiasaan ini dinilai tidak hanya sebagai bentuk pelestarian budaya, tetapi juga bagian dari solusi menuju industri fashion yang lebih berkelanjutan dan menyejahterakan masyarakat.

    “Saya apresiasi BI yang menginisiasi kegiatan ini. Karena ini tidak hanya berfokus pada pengembangan bisnis, juga memperhatikan kontribusi terhadap lingkungan sekitar,” katanya.

    Dari sekitar 90 UMKM yang mendaftar, 30 peserta terpilih untuk mengikuti inkubasi ini. Delapan di antaranya berasal dari Kota Kediri, sebuah kebanggaan tersendiri bagi daerah yang selama ini dikenal sebagai salah satu pusat kreativitas di Jawa Timur.

    “Selamat 30 peserta yang terpilih. Terlebih ke delapan peserta dari Kota Kediri. Tunjukkan hasil dari kalian menunjukkan ciri khas Kota Kediri. Sehingga kita sama sama bisa menampilkan budaya yang ada di Kota Kediri,” tambah Vinanda.

    Ia optimistis kegiatan ini akan mendorong tren fashion baru yang kuat di pasar domestik dan global, serta membawa dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi kreatif di Kediri.

    Senada dengan itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Yayat Cadarajat, juga mengungkapkan rasa bangga dan apresiasinya terhadap para peserta.

    “Selamat dan saya mengapresiasi kepada 30 peserta kurasi yang lolos dari 13 kabupaten/kota. Mereka telah lolos kurasi dari 90-an UMKM. Sementara 8 dari 30 itu dari Kota Kediri, artinya punya UMKM yang berkualitas,” kata Yayat.

    Ia menegaskan bahwa BI berkomitmen untuk terus bersinergi dengan kementerian dan pemerintah daerah guna memperkuat peran UMKM sebagai pilar utama perekonomian nasional, khususnya di kawasan Mataraman. [nm/beq]