Author: Beritajatim.com

  • Tersesat Usai Ikuti Jalur dari YouTube, 11 Pendaki Diselamatkan di Gunung Arjuno

    Tersesat Usai Ikuti Jalur dari YouTube, 11 Pendaki Diselamatkan di Gunung Arjuno

    Malang (beritajatim.com) – Sebanyak 11 orang pendaki dilaporkan tersesat di kawasan Bukit Lincing, yang berada di wilayah Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Gunung Arjuno, Kabupaten Malang.

    Beruntung, seluruh pendaki berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat oleh tim gabungan dari Kepolisian Resor Malang, SAR, dan relawan, Kamis (29/5/2025).

    Kasihumas Polres Malang AKP Bambang Subinajar mengatakan, proses evakuasi dilakukan usai laporan masuk sekitar pukul 09.00 WIB. Salah satu pendaki sempat menghubungi rekannya untuk meminta bantuan setelah mereka kehilangan arah di area kaki Bukit Lincing.

    “Tim evakuasi terdiri dari personel Tahura, Perhutani, Bhabinkamtibmas Polsek Singosari, Babinsa, SAR Samudra, dan relawan PMI. Mereka bergerak cepat setelah mendapat koordinat lokasi dari komunikasi yang dilakukan pendaki dengan pihak luar,” kata Bambang saat dikonfirmasi, Kamis (29/5/2025).

    Bambang menjelaskan, peristiwa ini bermula saat 11 orang pendaki melakukan perjalanan ke Bukit Lincing pada Kamis dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.

    Mereka diduga naik melalui jalur tidak resmi via Kebun Teh Wonosari tanpa mengantongi tiket pendakian atau registrasi kepada pengelola.

    Berdasarkan informasi salah satu peserta, pendakian dilakukan berdasarkan informasi dari video YouTube. Namun, di tengah perjalanan menuju puncak, rombongan kehilangan jejak jalur yang benar dan tersesat di area hutan.

    “Rombongan sempat kehilangan arah saat berada di jalur pendakian, diduga mereka menggunakan jalur yang tidak resmi,” jelasnya.

    Dikatakan Bambang, usai menerima informasi rombongan pendaki tersesat, pihaknya kemudian melakukan koordinasi bersama tim SAR dan relawan terkait.

    Tim gabungan mulai melakukan pencarian sejak pukul 10.00 WIB. Setelah lebih dari lima jam penyisiran, seluruh pendaki akhirnya berhasil ditemukan dan dievakuasi pada pukul 15.30 WIB dalam kondisi selamat.

    Para pendaki yang berhasil dievakuasi adalah EY (45), A (45), dan V (18) asal Jl. Plaosan Barat, Kota Malang; S (18) asal Wagir, Kabupaten Malang; MRM (17) asal Blimbing, Kota Malang; AZ (46) dan NF (46) asal Sapto Renggo, Kecamatan Pakis.

    Selain itu, juga terdapat KA (42) dan LN (45) asal Lawang; serta NPI (15) dari Dusun Sapto Renggo, Pakis, dan KM (18) asal Dusun Krajan Tengah, Desa Wonorejo, Kecamatan Lawang.

    “Seluruh pendaki dalam keadaan selamat, mereka kemudian diserahkan kepada pihak keluarga masing-masing,” ungkap Bambang.

    Bambang menambahkan, kejadian ini menjadi peringatan penting bagi masyarakat, terutama menjelang libur panjang peringatan Kenaikan Isa Almasih yang kerap dimanfaatkan untuk wisata alam dan pendakian.

    Ia mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pendakian secara sembarangan, apalagi melalui jalur tidak resmi. Jika belum berpengalaman, disarankan menggunakan jasa pemandu.

    “Pastikan mengikuti prosedur, melapor ke pengelola, dan membawa perlengkapan memadai. Jangan hanya berbekal informasi media sosial atau video dari medsos,” pungkasnya. (yog/kun)

  • Wali Kota Malang Puji Kinerja Perangkat Daerah Usai Raih WTP 14 Kali Beruntun

    Wali Kota Malang Puji Kinerja Perangkat Daerah Usai Raih WTP 14 Kali Beruntun

    Malang (beritajatim.com) – Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menerima langsung penghargaan atas pencapaian dan prestasi penilaian wajar tanpa pengecualian (WTP) dari BPK RI di Kantor BPK RI perwakilan Jawa Timur pada Selasa (27/5/2025) kemarin.

    Direktur pengelolaan pemeriksaan VI sekaligus pelaksana harian Kepala BPK perwakilan propinsi Jawa Timur Ayub Amali menyerahkan LHP LKPD ini kepada Pemerintah Daerah di Propinsi Jawa Timur. Untuk, Kota Malang menjadi salah satu dari 14 kabupaten atau kota yang berhasil membawa pulang predikat WTP. Prestasi ini menjadi catatan mulus karena ke 14 kalinya bagi Pemerintah Kota Malang.

    “Syukur Alhamdulillah, hari ini kita bisa mengulang prestasi tahun sebelumnya dan ini sudah berturut-turut kita mendapat penilaian WTP, saya berterimakasih dan ini tidak lepas dari kolaborasi semuanya, perangkat daerah dan juga DPRD, ini menjadi kombinasi yang mbois,” ujar Wahyu, Kamis, 29 Mei 2025.

    Wahyu mengatakan raihan ini menjadi semangat dan modal positif dalam mensukseskan program-program yang dicanangkannya selama menahkodai Pemerintah Kota Malang 5 tahun ke depan. Semuanya telah terangkum dalam 5 program unggulan dan 10 dasa Bhakti.

    Wahyu bertekad akan terus berupaya meningkatkan kualitas kinerja Pemerintah Kota Malang dan memberikan nilai positif bagi masyarakat Kota Malang. Wahyu juga akan terus berkolaborasi dengan berbagai stakeholder agar prestasi yang didapat dapat terus dipertahankan di tahun-tahun mendatang.

    “Nah, ini menjadi semangat, jadi pelecut untuk terus bekerja, berkarya mensukseskan program yang sudah saya tetapkan bersama mas Wawali. Tentu harapannya kualitas kinerja yang baik akan memberikan dampak yang baik pula bagi masyarakat, jadi saya berpesan mari terus kita tingkatkan, kita pertahankan tentu dengan kolaborasi yang sudah kita bangun bersama,” kata Wahyu.

    Wahyu juga menyampaikan rasa terimakasih nya kepada masyarakat Kota Malang atas dukungan yang diberikan bagi Pemerintah Kota Malang. Menurutnya, dukungan masyarakat sangat dibutuhkan agar kinerja Pemerintah Kota Malang terus meningkat kedepannya.

    “Saya juga ingin berterimakasih kepada masyarakat Kota Malang, ini (WTP) adalah keberhasilan kita semua, hasil kolaborasi kita semua, terimakasih sekali lagi saya mengajak masyarakat terus berperan aktif mensukseskan program-program agar kita semua lebih mbois lagi,” ujarnya. (luc/kun)

  • Speedboat Terbalik di Telaga Sarangan, Tas Penumpang Tenggelam, Pengemudi Tak Punya SIM

    Speedboat Terbalik di Telaga Sarangan, Tas Penumpang Tenggelam, Pengemudi Tak Punya SIM

    Magetan (beritajatim.com) — Sebuah insiden kecelakaan air terjadi di Telaga Sarangan, Kabupaten Magetan, pada Kamis (29/5/2025) siang. Sebuah speedboat yang tengah membawa wisatawan untuk berkeliling telaga dilaporkan terbalik secara tiba-tiba. Meskipun tidak ada korban jiwa, satu tas milik penumpang dilaporkan tenggelam dan hingga kini belum ditemukan.

    Kapolsek Plaosan AKP Agus Budi Witarno menjelaskan bahwa insiden terjadi sekitar pukul 12.30 WIB. Saat itu, ketiga penumpang asal Semarang Jawa Tengah, sedang menikmati perjalanan wisata seperti biasa.

    “Sekira pukul 12.30 WIB ketiga wisata menaiki speedboat berjalan seperti biasa. Selanjutnya pengemudi setelah agak lama tiba-tiba, sopir yakni RG (17) speedboat ini menambah kecepatan dan membelok secara tiba tiba sehingga terjadi laka air dan menyebabkan speedboat terbalik, semua penumpang selamat hanya tas korban beserta isinya tenggelam dan dilakukan pencarian namun tidak ketemu. Pengemudi speedboat tidak punya SIM khusus speedboat,” jelas AKP Agus.

    Tas tersebut berisi sejumlah barang berharga milik penumpang. Mulai identitas hingga kunci mobil yang berada dalam tas pun tenggelam. “Berisi uang Rp5 juta, ponsel, dan kunci mobil,” katanya.

    Menanggapi kejadian tersebut, tim dari BPBD Magetan turut dikerahkan untuk membantu pencarian barang yang hilang. Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan Eka Wahyudi, menyatakan bahwa pihaknya mendapat permintaan dari petugas penjaga keselamatan wisata untuk membantu operasi pencarian.

    “Betul, kami tadi dimintai tolong sama temen-temen Lakeguard pariwisata untuk membantu mencari tas yang hilang. Kira-kira anggota tim kami tadi menyelam sekitar 6 meter sampai 7 meter. Kalau pengemudi boat dan penumpangnya langsung dievakuasi temen-temen boat yang ada di sana gak lama setelah kejadian,” ujarnya.

    Evakuasi speedboat dan penumpang berlangsung cepat berkat koordinasi para operator boat di sekitar lokasi kejadian. Namun, hingga sore hari, tas yang tenggelam belum berhasil ditemukan.

    “Kami mengimbau agar masyarakat selalu mengedepankan keselamatan dalam aktivitas apapun. Sebisa mungkin agar tidak melakukan tindakan yang memicu bahaya bagi diri sendiri maupun orang lain,” pungkas Eka. [fiq/kun]

  • Ekonomi Lesu, DPRD Jatim Ajak Mahasiswa Jadi Motor UMKM dan Koperasi

    Ekonomi Lesu, DPRD Jatim Ajak Mahasiswa Jadi Motor UMKM dan Koperasi

    Tuban (beritajatim.com) – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Timur menggelar Sosialisasi UMKM dan Koperasi di kampus Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama (IIKNU) Tuban, Kamis (29/05/2025).

    Anggota DPRD Provinsi Jatim, Ony Setiawan mengatakan bahwa ekonomi saat ini sedang tidak baik-baik saja, sehingga perlu adanya upaya menggugah peran pemuda dalam hal tersebut. “Orientasinya ke UMKM dan Koperasi, sehingga peran pemuda menjadi motor penggeraknya,” ujar Ony Setiawan.

    Pria yang akrab disapa Ony ini juga menjelaskan, bahwa daya beli saat ini menurun. Ia berharap dengan semangat perjuangan anak muda saat ini bisa menjadi motor penggerak dalam perekonomian.
    “Mereka itu kan lebih update, ketimbang kita-kita ini, mereka bisa lebih berinovasi,” imbuhnya.

    Adapun kegiatan seperti ini rutin dilakukan, mengingat ketertarikan pemuda di UMKM dan Koperasi lebih banyak. Pihaknya akan menindak lanjuti dengan membuat pelatihan manajemen wirausaha.

    Sementara itu, Rektor IIKNU Tuban Dr. H. Miftahul Munir memberikan apresiasi terhadap DPRD Provinsi Jawa Timur yang menyelenggarakan kegiatan ini untuk para mahasiswa. “Di kampus kami ada koperasi mahasiswa, tentu ini melatih kemandirian mereka,” tutur Munir sapanya.

    Selain itu, pada hari minggu saat Car Free Day, mahasiswa praktik berwirausaha. Selain menjadi perawat, bidan atau tenaga kesehatan, outputnya mereka nanti bisa berwirausaha dan membuka peluang kerja. [dya/kun]

  • Pemkot Kediri Siapkan BOSDA Rp 15,5 Miliar di 2025, Fokus Pendidikan Gratis dan Tanpa Pungutan

    Pemkot Kediri Siapkan BOSDA Rp 15,5 Miliar di 2025, Fokus Pendidikan Gratis dan Tanpa Pungutan

    Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Pendidikan mengalokasikan anggaran BOSDA (Bantuan Operasional Sekolah Daerah) sebesar Rp 7.796.280.000 untuk enam bulan pertama tahun 2025. Rincian anggaran tersebut mencakup TK sebesar Rp 395.460.000, KB/SPS/TPA Rp 186.840.000, SD Negeri Rp 2.097.720.000, SD Swasta Rp 856.560.000, SMP Negeri Rp 2.860.500.000, dan SMP Swasta Rp 1.399.200.000.

    Mulai tahun depan, Pemkot Kediri berencana menaikkan alokasi BOSDA menjadi Rp 15.592.560.000 untuk 12 bulan anggaran. Program ini menjadi salah satu prioritas utama Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati dan Wakil Wali Kota Qowimuddin Thoha dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di wilayahnya.

    “Dana BOSDA ini dapat digunakan untuk meningkatkan sarana prasarana pembelajaran di sekolah, meningkatkan digitalisasi dan literasi sekolah, serta untuk kegiatan minat dan bakat peserta didik,” ujar Vinanda, yang akrab disapa Mbak Wali.

    Dana BOSDA berasal dari Pemerintah Kota Kediri sebagai pelengkap dan penguat atas alokasi dana BOS dari pemerintah pusat. Penggunaan dana ini dapat mencakup belanja pegawai, belanja barang dan jasa, serta belanja modal yang belum tercakup oleh BOS Reguler.

    Mbak Wali menegaskan bahwa pengelolaan dana BOSDA harus dilakukan secara transparan, efisien, dan efektif serta dapat dipertanggungjawabkan. “Dana BOSDA dilarang untuk membiayai kegiatan yang sudah dibiayai oleh BOS Pusat atau sumber dana lainnya (double accounting), serta membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas sekolah atau memerlukan biaya besar,” ungkapnya.

    Vinanda berharap BOSDA dapat menjadi solusi nyata untuk meringankan beban masyarakat serta mewujudkan pendidikan gratis dan berkualitas di Kota Kediri. Ia menekankan bahwa tidak boleh ada lagi pungutan biaya pendidikan kepada siswa, terutama bagi keluarga kurang mampu, serta ijazah yang tertahan di sekolah swasta.

    Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri, Anang Kurniawan, menyatakan bahwa penyaluran BOSDA dilakukan dua kali dalam setahun, yakni tahap I pada Maret–April dan tahap II pada Juli–Agustus. Untuk tahun ini, pencairan direncanakan berlangsung pada Agustus melalui rekening sekolah atas nama institusi, bukan atas nama pribadi atau rekening BOS pusat.

    “Untuk Tahun 2025, rencana dicairkan pada bulan Agustus, melalui rekening sekolah atas nama sekolah, bukan rekening BOS Pusat atau atas nama pribadi,” jelas Anang. [nm/kun]

  • Dispertan Banyuwangi Gencar Periksa Hewan Kurban: Stok Aman, Kualitas Terjamin

    Dispertan Banyuwangi Gencar Periksa Hewan Kurban: Stok Aman, Kualitas Terjamin

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Menjelang Hari Raya Idul Adha 2025, Dinas Pertanian (Dispertan) Banyuwangi terus menggencarkan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di sejumlah lapak pedagang musiman di wilayah Kabupaten Banyuwangi.

    Plt Kepala Dinas Pertanian Banyuwangi Ilham Juanda mengatakan, pemeriksaan dilakukan serentak di seluruh kecamatan.

    “Hari ini juga kita lakukan serempak juga se-Kabupaten Banyuwangi. Termasuk yang kita lakukan pemeriksaan di pedagang musiman yang berada di sekitar Kecamatan Kota dan Kecamatan Giri,” kata Ilham.

    Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dispertan Banyuwangi, drh Nanang Sugiharto mrnambahkan pemeriksaan yang dilakukan merupakan pemeriksaan antemortem, yaitu pengecekan kondisi hewan sebelum dipotong. Hal ini dilakukan untuk memastikan hewan dalam keadaan sehat.

    “Artinya ternak yang dijual oleh pedagang sudah diperiksa kesehatannya, sesuai syariat Islam juga. Biar masyarakat merasa aman dan nyaman ketika membeli,” jelas Nanang.

    Nanang menyebut, saat pemeriksaan di salah satu lapak milik M. Naseh di Jalan Kepiting, Kelurahan Sobo, Kecamatan Banyuwangi, petugas menemukan 70 ekor kambing dan 20 ekor domba dalam kondisi sehat, tanpa gejala penyakit menular.

    Dispertan juga menyarankan seluruh pedagang untuk menjaga kebersihan kandang dengan penyemprotan disinfektan. Tujuannya agar tidak menimbulkan bau yang mengganggu warga.

    “Kita sarankan juga biar tidak mengganggu lingkungan disemprot pakai antibiotik, pakai desinfektan. Kita berikan desinfektannya. Karena hari ini masih ada penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ya, biar tidak menular ke ternak,” tambah Nanang.

    Dia juga memastikan bahwa ketersediaan stok hewan kurban di Banyuwangi dalam kondisi aman. Untuk sapi, tercatat surplus sekitar 1.200 ekor. Sementara untuk domba, terdapat kelebihan antara 2.000 hingga 5.000 ekor, berdasarkan kebutuhan kurban tahun sebelumnya. [kun]

  • Demam Emas di Tulungagung: Sungai Bamban Diserbu Pemburu Harta Karun

    Demam Emas di Tulungagung: Sungai Bamban Diserbu Pemburu Harta Karun

    Tulungagung (beritajatim.com) – Sejumlah warga mencari emas di aliran Sungai Bamban, Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung. Dengan peralatan sederhana mereka berusaha memisahkan biji emas dari tanah dan pasir. Aktifitas tersebut mulai ramai dilakukan warga sejak 10 hari terakhir ini. Video pencarian emas di sungai tersebut telah viral di media sosial. Beberapa warga dari luar kota juga ikut mendatangi sungai tersebut untuk mencari emas.

    Salah seorang warga, Siran mengatakan aktifitas pencarian emas ini mulai ramai sejak viral di media sosial. Menurutnya pencarian emas ini berawal dari seorang warga Kediri. Setelah itu banyak warga yang ikut-ikutan mencari emas. Mereka penasaran dengan informasi temuan emas yang menyebar di media sosial. “Banyak juga yang hanya iseng ikut ikutan mencari emas di sungai ini,” ujarnya, Kamis (29/05/2025).

    Warga Tulungagung ramai-ramai cari emas di Sungai

    Informasi yang menyebar di media sosial tersebut membuat Adi, warga Blitar ikut mencari emas di sungai ini. Setelah beberapa jam berusaha, Adi mulai menemukan butiran emas di sungai tersebut. Menurutnya ini merupakan jenis emas lepas. Kadar emas juga disebut mencapai antara 80-90 persen. “Di kalangan penambang emas ini disebut emas lepas, saya yakin di hulu sungai semakin banyak ditemukan,” tuturnya.

    Meski begitu emas yang diperoleh di sungai tersebut masih perlu diolah lagi. Nantinya butiran emas ini akan diberi air raksa untuk mengikat. Setelah itu emas baru bisa dilebur dan dijual. Dari informasi warga terdapat pembeli emas yang datang lagsung ke lokasi tersebut. Mereka membeli langsung emas yang ditemukan warga. “Kalau tadi saya tanya warga sini harganya bisa Rp 900- Rp 950 ribu per gram nya,” pungkasnya. [nm/kun]

  • Bekupon di TPU Rangkah Dibongkar, DPRD Surabaya: Jangan Cuma Sekali, Awasi Terus!

    Bekupon di TPU Rangkah Dibongkar, DPRD Surabaya: Jangan Cuma Sekali, Awasi Terus!

    Surabaya (beritajatim.com) – Penertiban bekupon di kawasan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rangkah oleh Satpol PP bersama TNI-Polri menuai respons positif dari legislatif.

    Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya, Mohammad Saifuddin, menyatakan bahwa langkah tersebut perlu diapresiasi karena menyentuh persoalan yang sudah lama dikeluhkan masyarakat.

    Menurutnya, kegiatan di balik keberadaan bekupon yakni indikasi praktik judi merpati telah mencoreng ketertiban sosial, terlebih ketika berlokasi di lahan pemakaman umum yang seharusnya dijaga kesakralannya.

    “Penertiban ini merupakan langkah konkret dan perlu didorong terus secara berkala. DPRD sangat mendukung jika ini dilakukan bukan hanya karena tekanan publik sesaat, tapi menjadi komitmen jangka panjang dalam menjaga marwah kota Surabaya,” ujar Mohammad Saifuddin, Kamis (29/5/2025).

    Politisi Demokrat tersebut menilai bahwa lokasi TPU bukan hanya tempat pemakaman, tapi juga ruang publik yang mesti bersih dari kegiatan yang berpotensi mengganggu ketertiban dan merusak moralitas lingkungan sekitar. Dia mengingatkan bahwa indikasi perjudian dalam bentuk apapun tidak boleh ditoleransi.

    “Kami mendorong aparat gabungan dan pemkot untuk melakukan evaluasi dan pemantauan rutin. Jangan sampai setelah ditertibkan, muncul lagi secara diam-diam. Pengawasan harus berkelanjutan,” tegasnya.

    Dia juga meminta agar pemerintah kota tidak hanya bertindak represif, tapi juga memberikan solusi bagi masyarakat yang terdampak penertiban, terutama jika ada warga yang menggantungkan ekonomi pada aktivitas nonformal di area tersebut.

    “Sosialisasi dan pendekatan humanis penting, tapi tetap tidak boleh ada kompromi terhadap aktivitas ilegal. Ini bagian dari menjaga wibawa hukum di tingkat lokal,” tambah Saifuddin.

    DPRD Surabaya juga mendukung adanya patroli rutin lintas institusi, sebagaimana rencana lanjutan dari Satpol PP, TNI, dan Polri untuk memastikan lokasi tersebut benar-benar steril dari aktivitas melanggar hukum.

    “Kami juga mengingatkan kepada camat dan lurah setempat untuk tidak menutup mata. Ini tanggung jawab moral yang harus diemban bersama, termasuk dalam pelibatan RT/RW dan tokoh masyarakat,” tutupnya. [asg/kun]

  • Diikuti 66 Stan, PAKASI 2025 Hadirkan Inovasi Desa dan Perkuat Ketahanan Pangan

    Diikuti 66 Stan, PAKASI 2025 Hadirkan Inovasi Desa dan Perkuat Ketahanan Pangan

    Surabaya (beritajatim.com) – Pameran Kampung Kreasi (PAKASI) 2025 resmi dibuka di Royal Plaza Surabaya dan akan berlangsung hingga 1 Juni 2025. Mengusung tema ‘Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan dalam Rangka Penguatan Ketahanan Pangan’, kegiatan ini memasuki tahun ke-6 penyelenggaraan dan terus menjadi wadah strategis bagi desa-desa di Jawa Timur untuk menampilkan potensi terbaiknya.

    PAKASI 2025 menghadirkan 66 stan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) kabupaten/kota se-Jawa Timur, serta partisipasi khusus dari Dinas PMD Kalimantan Selatan. Penyelenggara juga menggandeng perguruan tinggi sebagai mitra dalam program pendampingan dan pengembangan kapasitas desa.

    Kepala Dinas PMD Jawa Timur, Budi Sarwoto menyampaikan, bahwa PAKASI telah menjadi simbol kemandirian desa yang semakin kokoh dan terarah. “Tahun ke-6 ini menegaskan konsistensi kami dalam mendorong desa tumbuh lewat inovasi dan kolaborasi multipihak. Desa-desa di Jawa Timur kini lebih siap bersaing, bukan hanya di pasar lokal, tapi juga nasional bahkan global,” ujarnya.

    Selain memamerkan produk unggulan desa, PAKASI 2025 juga menyuguhkan sejumlah kegiatan seperti talkshow, workshop kreatif, pelatihan UMKM, serta layanan perizinan usaha gratis. Salah satu program unggulan yang menarik perhatian pengunjung adalah Borong Berkah di Panggung, yang digelar setiap sore dan menyediakan sembako murah untuk masyarakat umum. Program ini bertujuan membantu memenuhi kebutuhan pokok warga dengan harga terjangkau di tengah fluktuasi pasar.

    Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, turut hadir dan menyampaikan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam memperkuat desa sebagai pusat ekonomi dan ketahanan pangan. Ia menyebutkan bahwa Jawa Timur kini memiliki lebih dari 4.000 desa mandiri, tertinggi secara nasional.

    Di sektor pangan, Jawa Timur mencatatkan sejumlah keunggulan signifikan, antara lain surplus 500 ribu ekor sapi potong, 526 ribu ekor kambing, dan 1.717 ekor kerbau. Selain itu, produktivitas tebu di Bondowoso mencapai 20 ton per hektare, jauh melampaui rata-rata nasional yang hanya 5 ton. Padi pun tetap menjadi komoditas unggulan dengan produktivitas tertinggi secara nasional.

    Pada misi dagang yang dilaksanakan di Balikpapan, Kalimantan Timur, 8 Mei lalu, produk desa dari Jawa Timur mencatat nilai transaksi mencapai Rp 1,04 triliun. Hal ini membuktikan potensi besar yang dimiliki desa untuk menembus pasar yang lebih luas apabila didukung oleh inovasi dan peningkatan kualitas produk.

    PAKASI 2025 kembali menegaskan perannya sebagai panggung inovasi, kolaborasi, dan pertumbuhan desa. Pemerintah Provinsi Jawa Timur berharap acara ini menjadi pendorong semangat bagi seluruh pelaku desa untuk terus meningkatkan kapasitas, kreativitas, dan kontribusi nyata terhadap pembangunan berkelanjutan. (tok/ian)

  • Siskamling Aktif Lagi, DPRD Surabaya: Harus Ada Aturan Jelas, Bukan Sekadar Seremoni

    Siskamling Aktif Lagi, DPRD Surabaya: Harus Ada Aturan Jelas, Bukan Sekadar Seremoni

    Surabaya (beritajatim.com) — Pemerintah Kota Surabaya kembali menggiatkan Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) sebagai respons atas meningkatnya kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Namun, langkah ini dinilai belum cukup jika tidak disertai penguatan regulasi, pengawasan, dan evaluasi menyeluruh oleh Pemkot.

    Anggota Komisi A DPRD Surabaya, Azhar Kahfi, menyambut baik reaktivasi Siskamling di 500 RW sebagai pilot project. Namun, dia mengingatkan bahwa Pemkot Surabaya tak bisa hanya mengandalkan semangat partisipasi warga tanpa strategi keamanan yang sistematis dan berbasis data.

    “Penanganan curanmor tidak cukup hanya dengan menghidupkan kembali siskamling. Harus ada peta kerawanan wilayah, SOP yang jelas, dan sinergi kuat antara warga, perangkat RT/RW, dan aparat,” kata Kahfi saat dimintai tanggapan, Kamis (29/5/2025).

    Menurutnya, komitmen warga untuk ikut menjaga keamanan lingkungan adalah aset penting. Namun, pemerintah tidak boleh lepas tangan dan sekadar menyerahkan tanggung jawab itu ke masyarakat.

    “Jangan sampai seolah-olah warga yang disuruh jaga malam terus, sementara sistem pengamanan kota tidak diperkuat dari sisi teknologi dan regulasi,” tegas politisi Gerindra itu.

    Kahfi juga mendorong Pemkot untuk mengeluarkan peraturan wali kota (Perwali) yang mengatur teknis pelaksanaan siskamling, mulai dari manajemen keamanan, pelibatan stakeholder, hingga evaluasi kinerja RW dalam mengelola keamanan lingkungan.

    “Saya minta Pemkot tidak berhenti di seremoni. Harus ada Perwali sebagai payung hukum yang jelas. Jangan sampai pelaksanaan di lapangan tidak seragam dan hanya bergantung pada inisiatif camat atau lurah,” ujarnya.

    Dia pun menyinggung pentingnya dukungan fasilitas, seperti CCTV, pencahayaan jalan, dan sistem pelaporan cepat. Menurutnya, teknologi harus menjadi pelengkap yang memperkuat kerja komunitas dalam pencegahan kriminalitas.

    “Kita sering dengar kampung dipasangi CCTV, tapi tidak ada yang memantau. Itu mubazir. Teknologi tanpa manajemen yang benar hanya jadi pajangan,” ucap Kahfi.

    Selain itu, dia juga mendorong Pemkot untuk mengembangkan indikator keberhasilan program, agar kinerja siskamling bisa diukur secara objektif. Dia menyebut bahwa pelaporan angka kriminalitas harus transparan agar publik bisa ikut mengevaluasi.

    “Kalau memang ingin menjadikan Surabaya kota aman, harus ada transparansi data. Kami di DPRD juga perlu tahu sejauh mana efektivitas program ini,” pungkasnya.[asg/kun]