Author: Beritajatim.com

  • Pelaku Jambret di Balongbendo Sidoarjo Diringkus

    Pelaku Jambret di Balongbendo Sidoarjo Diringkus

    Sidoarjo (beritajatim.com)- Dua orang yang melakukan penjambretan di Sidoarjo yang menyebabkan kematian seorang wanita berhasil ditangkap oleh polisi.

    Kejadian penjambretan di Jalan Raya Kemangsen, Balongbendo, Sidoarjo, Jumat (20/10/2023) dini hari, yang mengakibatkan korban meninggal dunia.

    Pelaku bernama Z, 33 tahun dan A, 24 tahun, ditangkap di Surabaya pada 31 Oktober 2023 bersama dengan sepeda motor dan handphone milik korban.

    Mereka ditangkap pada 31 Oktober 2023 di sebuah rumah Kelurahan Genting Kalianak, Asemrowo, Surabaya beserta barang bukti sepeda motor yang digunakan saat melakukan aksi serta satu unit handphone milik korban.

    Kapolresta Sidoarjo Kombes. Pol. Kusumo Wahyu Bintoro mengatakan bahwa pelaku mengincar tas korban yang berisi uang Rp. 2 juta dan handphone.

    “Pelaku Z merupakan mantan narapidana kasus pencurian besi tua, sedangkan pelaku A mengaku baru pertama kali terlibat dalam kejahatan. Kedua pelaku mengaku sudah 10 kali menjambret di Sidoarjo sepanjang tahun 2023 untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka,” kata Kombes Kusumo Wahyu Bintoro, Rabu (8/11/2024).

    Kemudian kedua pelaku dalam kurun 2023 sebelum tertangkap, sudah sebanyak 10 kali melakukan tindak pencurian dengan kekerasan dengan modus serupa di wilayah Kabupaten Sidoarjo. Motifnya demi memenuhi kebutuhan sehari-hari

    Pelaku dijerat dengan Pasal 365 ayat 4 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan yang ancaman hukumannya adalah pidana mati atau seumur hidup.

    Penjambretan yang dilakukan pelaku terjadi pada Jumat (20/10/2023) dini hari, ketika pasangan suami istri yang hendak ke pasar Krian dijambret oleh pelaku. Akibatnya, korban J, 57 tahun, meninggal dunia karena luka di kepala, sedangkan suaminya S, 59 tahun, luka di tangan kiri.

    Selanjutnya, korban di bawa ke Rumah Sakit Sakinah Mojokerto untuk mendapatkan perawatan medis. Namun sayangnya, karena luka yang dialami cukup serius nyawa korban J tidak terselamatkan. (ted)

    [berita-terkait number=”3″ tag=”sidoarjo”]

  • Pembukaan Piala Dunia U-17, Polda Jatim Rancang Pengalihan Arus Lalin

    Pembukaan Piala Dunia U-17, Polda Jatim Rancang Pengalihan Arus Lalin

    Surabaya (beritajatim.com) – Pembukaan piala dunia yang akan digelar pada 10 November 2013 di stadion Gelora Bung Tomo adalah salah satu dari rangkaian pengamanan yang dilakukan Polda Jatim.

    Untuk itu, korps Bhayangkara ini menerapkan berbagai rencana guna mensukseskan event elit dalam dunia olahraga ini. Salah satunya adalah pengalihan arus lalu lintas di Surabaya.

    Dalam gelar Latihan Pra Operasi “Aman Bacuya 2023” untuk kemampuan personel polri dalam rangka pengamanan FIFA U-17 World Cup tahun 2023, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Imam Sugianto mengatakan, pembukaan akan dihadiri oleh Presiden RI dan Presiden FIFA.

    “Kita menggelar Latpraops, sebenarnya ini gawe nya Mabes Polri tetapi dilaksanakan di Polda Jatim karena kita kebagian pembukaan hari Jumat,” kata Irjen Imam Sugianto, usai membuka lapraops di gedung mahameru, Selasa (7/11/2023).

    “Kasub Satgas hadir semua dan sebenarnya Kabareskrim hadir tetapi beliau ada kegiatan. Nanti pada saat gelar pada tanggal 9 hari Kamis akan hadir untuk gelar pasukan,” lanjut dia.

    Sementara terkait pengalian arus, mantan Kapolda Kaltim ini menjelaskan, pihaknya sudah melakukan rapat kordinasi dan akan mematangkan di TFG (Tactical Floor Game). ” Kita akan bermain peta terkait penyelenggaraan pengamanan salah satunya soal pengalian arus,” ucapnya.

    “Kalau di dua tempat ada dua jalur saat masuk ke GBT. Dari tol sama jalan Dawar, kalau memang disitu nanti ada kemacetan kemacetan yang kira kira harus segera di antisipasi pengalian arus pasti akan dilaksanakan,” jelasnya.

    Sedangkan untuk penyekatan tidak ada tetapi pemeriksaan ada. Karena orang orang yang akan datang di GBT kalau tidak memegang tiket mereka akan dilarang masuk.

    “Jadi ada empat lapis yang akan dilaksanakan pemeriksaan itu kalau mereka tidak membawa tiket langsung disuruh kembali. Tetapi tentunya yang di 6 titik shuttle bus 110 bus yang disiapkan untuk shuttle dari 6 titik itu juga akan dilakukan pemeriksaan,” tegas dia.

    “Pemeriksaan dilakukan untuk mengurai kemacetan kemacetan yang terjadi,” pungkasnya. [uci/ted]

  • Jadi Korban Tabrak Lari, Pemuda di Sampang Meninggal

    Jadi Korban Tabrak Lari, Pemuda di Sampang Meninggal

    Sampang (beritajatim.com) – Diduga menjadi korban tabrak lari, seorang pemuda di Sampang berinisial FS meninggal dunia. Kasus tabrak lari ini terjadi Jl KH Wahid Hasyim, tak jauh dari alun-alun Trunojoyo, Kelurahan Gunung Sekar, Kecamatan/Kabupaten Sampang.

    Informasi yang berhasil diperoleh beritajatim.com menyebutkan, sebelum laka maut itu terjadi, Selasa (7/11/2023) pagi, FR, FS (korban) dan SF, ketiganya warga Dusun Sentol, Desa Muktesareh, Kecamatan Kedungdung, Sampang, berboncengan tiga naik motor matic dari arah barat ke timur. Lalu FR belok ke kanan atau menuju ke arah selatan.

    Sesampainya di tempat kejadian perkara (TKP) dan pada saat bersamaan, melaju dari timur ke barat minibus No. Reg: XXXX. Karena jarak terlalu dekat dan tidak cukup ruang untuk menghindar akhirnya terjadilah kecelakaan maut tersebut.

    “Dari tiga pemuda tersebut, salah satu meninggal yakni FS (20), warga Dusun Sentol,” terang Kasat Lantas Polres Sampang, AKP Rukimin melalui Kanit Laka, Ipda Dody Dermawan.

    BACA JUGA: Air dan Oli Penyebab Kecelakaan, Bukan Garam dari Sampang

    Lanjut Dody, sesaat setelah kejadian, pengemudi minibus justru melarikan diri dan meninggalkan korban dalam kondisi tergeletak di jalan raya. Sementara, untuk mengungkap kasus tabrak lari tersebut, sejumlah barang bukti dan beberapa orang saksi telah dimintai keterangan.

    “Kita akan lakukan pengembangan untuk melacak keberadaan mobil yang menjadi pelaku tabrak lari tersebut,” tandasnya. [sar/suf]

  • Sebabkan Korban Meninggal, Polisi Tembak Pelaku Penjambretan di Gresik

    Sebabkan Korban Meninggal, Polisi Tembak Pelaku Penjambretan di Gresik

    Gresik (beritajatim.com) – Polisi akhirnya menenmbak kedua kaki Abdillah Faruq Shidiq (30), pelaku penjambretan yang menyebabkan korbannya meninggal dunia.

    Pria yang merupakan warga Kelurahan Kroman, Kecamatan Gresik Kota, hanya bisa terpincang-pincang saat digiring oleh petugas. Tersangka yang menyebabkan korban Ratna Agustini (48) meninggal ini terpaksa ditembak kedua kakinya.

    Jambret jalanan tersebut ditembak petugas karena berusaha kabur saat akan ditangkap. Kini tersangka mendekam di penjara usai menjalani pemeriksaan.

    Dari pengakuannya, tersangka memang spesialis ibu-ibu yang mengendarai motor sendiri di malam hari. Bersama rekannya yang masih masuk daftar pencarian orang (DPO), pelaku menggasak dompet maupun perhiasaan yang diincar.

    “Saya sengaja menyenggol motor korban sewaktu kejar-kejaran. Motornya menabrak trotoar jalan,” ujar Abdillah Faruq Shidiq, Selasa (7/11/2023).

    BACA JUGA: Polisi Gresik Ringkus Penjambret yang Sebabkan Korban Meninggal

    Dengan wajah tanpa penyesalan, tersangka mengaku uang hasil dari menjambret digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Warga asal Kelurahan Kroman itu juga bekerja sebagai juru parkir.

    Sementara Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom mengatakan, tersangka sejak awal sudah memantau korban keluar dari sebuah mesin ATM Jalan Dr Soetomo untuk mengambil uang. “Tersangka mengambil dompet korban yang saat itu berada di dasbord depan. Tersangka langsung tancap gas kabur,” katanya.

    Tidak berhenti di situ, korban masih berusaha mengejar tersangka. Saat aksi kejar-kajaran belangsung, tersangka sengaja menyenggol korban hingga menyebabkan motor korban menabran trotoar. “Akibatnya korban kecelakaan dan meninggal di lokasi kejadian,” ungkapnya.

    BACA JUGA: Kejar Jambret, Wanita Gresik Kecelakaan, Meninggal di RS

    Usai mengambil uang korban senilai Rp 1,4 juta, lanjut Adhitya Panji Anom, dompet korban dibuang ke selokan di Jalan Panglima Sudirman Gresik. “Pelaku kabur 1×24 jam. Pelarian Faruq berhasil dihentikan anggota Resmob Satreskrim Polres Gresik,” paparnya.

    Setelah memeriksa saksi dan mengumpulkan barang bukti seperti hasil rekaman CCTV, identitas tersangka berhasil dikantongi.

    “Anggota bergerak cepat menangkap tersangka di depan toko modern Jl Jaksa Agung Gresik. Tersangka ditahan di Rutan Mapolres Gresik. Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara,” pungkas Adhitya. [dny/suf]

  • Komplotan Pelaku Curarmor di Bangkalan Kabur ke Cianjur Jualan Sate

    Komplotan Pelaku Curarmor di Bangkalan Kabur ke Cianjur Jualan Sate

    Bangkalan (beritajatim.com) – Komplotan pelaku curanmor (pencurian kendaraan bermotor) di Kecamatan Galis yang sebelumnnya kabur berhasil diringkus. Salah satu pelaku bahkan kabur hingga ke Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Di sana mereka jualan sate.

    Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya mengatakan, pelaku yakni insial AR (21) dan A (30) warga Kecamatan Galis, Bangkalan. Dari ketiga pelaku, polisi sebelumnya telah mengamankan inisial M.

    “Sebelumnya inisial M berhasil diamankan kemdian hasil pengembangan, kemudian diamankan A dan AR,” terangnya, Selasa (7/11/2023).

    Dari pengakuan M, polisi juga mengungkap cara komplotan pencurian kendaraan bermotor itu menjual motor hasil curianya melalui laman Facebook. “AR menjual motor hasil curiannya melalui facebook, sehingga kami telusuri dan melakukan transaksi,” imbuhnya.

    BACA JUGA: Komplotan Pelaku Curanmor Bangkalan Diringkus, Jual Motor Curian Secara Online

    Setelah itu, polisi kembali berhasil meringkus A yang berada di Jawa Barat. Saat petugas mendatangi A, ia sedang berjualan sate di sekitar Kecamatan Cikalong Kulon, Cianjur. “Untuk pelaku A kami tangkap saat sedang berjualan sate,” tambahnya.

    Setelah ketiganya ditangkap, diketahui bahwa komplotan tersebut telah melakukan pencurian di 6 titik di wilayah hukum Kabupaten Bangkalan. [sar/suf]

  • Ratusan Mahasiswa Injak Bendera Israel di Depan Kantor Konjen AS

    Ratusan Mahasiswa Injak Bendera Israel di Depan Kantor Konjen AS

    Surabaya (beritajatim.com) – Ratusan mahasiswa menginjak bendera Israel di depan kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat (AS), Jl Citra Raya Niaga, Sambikerep, Surabaya, Selasa (07/11/2023). Aksi yang diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Jawa Timur itu ditujukan sebagai bentuk protes kepada invasi militer tentara Israel ke warga sipil Palestina.

    Massa yang datang berasal dari Surabaya, Gresik, Lamongan dan Sidoarjo dengan mengenakan jas almamater merah sambil membawa bendera dan poster kecaman kepada tentara zionis Israel.

    Korlap Aksi IMM Jatim Ali Mustain mengatakan, demo ini sengaja digelar di Konjen AS karena Presiden Joe Bidden disebutnya sudah meloloskan rancangan undang-undang (RUU) soal bantuan US$14,3 miliar atau Rp 226 triliun kepada Israel. Tindakan yang diambil AS itu menyakitkan lantaran saat ini tentara Israel melancarkan agresi militer di Gaza, Palestina. Atas tindakan bengis tersebut, dikabarkan 9.000 lebih nyawa tewas, lebih dari setengahnya merupakan anak-anak dan perempuan.

    “Belum lagi dana dan bantuan senjata yang pernah dikirimkan sebelumnya, saat kepemimpinan Barack Obama, Amerika menandatangani perjanjian untuk memberikan bantuan militer kepada Israel sebesar US$38 Miliar atau Rp 546 Triliun pada 2017-2018,” kata Ali Mustain.

    Ali juga Ia mengajak masyarakat untuk memboikot produk-produk yang diproduksi oleh Amerika Serikat. Hal itu akan terus disuarakan sebagai bentuk nyata mengecam serangan tentara Zionis Israel kepada masyarakat sipil di Palestina.

    “Kami mengecam segala bentuk penyerangan tentara Zionis Israel terhadap masyarakat sipil yang ada di Palestina. Selain mengecam, kami juga menyerukan untuk memboikot segala bentuk produk yang diproduksi oleh Amerika Serikat,” imbuhnya.

    Aksi demo ini lantas diakhiri dengan Sholat Ghaib yang juga diikuti sejumlah petugas kepolisian yang mengamankan jalannya aksi. Nampak Kapolsek Lakarsantri Kompol M. Akhyar juga ikut dalam sholat ghaib untuk mendoakan para korban Palestina. “Kami mengerahkan 300 personel gabungan dari Polda, Polrestabes dan Polsek Lakarsantri,” pungkasnya. (ang/kun)

    BACA JUGA: Ketua PCNU Kabupaten Malang Dukung Kepolisian Waspadai Sel Teroris Ditengah Perang Israel-Palestina

  • Anggota Polres Sumenep Pemegang Senjata Api Dites Psikologi

    Anggota Polres Sumenep Pemegang Senjata Api Dites Psikologi

    Sumenep (beritajatim.com) – Anggota Polres Sumenep dan Polsek jajaran, yang memegang senjata api (senpi) maupun yang mengajukan pinjam pakai senjata api organik Polri, mengikuti tes psikologi.

    “Pemeriksaan psikologi melalui ujian atau tes berkala penggunaan senpi dinas ini merupakan persyaratan wajib yang harus diikuti personel Polres dan Polsek yang memegang senpi,” kata Kabag SDM Polres Sumenep, Kompol Jaiman, Selasa (07/11/2023).

    Kegiatan yang digelar Bagian Psikologi Biro SDM Polda Jatim tersebut dipimpin Kasubagsipers Bagpsi Ro SDM Polda Jatim, AKP Baktiar Teguh Agus Widodo. Tes psikologi itu dilakukan di Lantai II Gedung Sanika Satyawada Polres Sumenep Jl. Urip Sumoharjo No 35.

    “Tes psikologi ini dilakukan secara berkala, demi mengetahui kondisi mental anggota yang memegang senpi maupun yang masih mengajukan pinjam pakai senpi,” ungkap Jaiman.

    Ia berharap kepada personel khusus pemegang senpi maupun yang baru mengajukan pinjam pakai senpi dinas, bisa mengikuti kegiatan ini dengan baik, sehingga mendapatkan nilai lulus dan layak direkomendasikan.

    BACA JUGA:

    Harga Cabai Merah Besar di Sumenep Mulai Merangkak Naik

    “Kalau hasil tes psikologi ini nilainya baik dan dinyatakan lulus, maka anggota akan direkomendasikan untuk memegang senjata api sebagai penunjang dalam tugas di lapangan,” terangnya. [tem/but]

  • Ungkap Kasus Pencabulan Gadis Oleh Ayah, Kakek, dan Paman di Madiun Terkendala

    Ungkap Kasus Pencabulan Gadis Oleh Ayah, Kakek, dan Paman di Madiun Terkendala

    Madiun (beritajatim.com) – Pengungkapan kasus pencabulan gadis dibawah umur asal Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, diduga ayah kandung, kakek, dan paman, terkendala. Kasatreskrim Polres Madiun, AKP Magribi Agung Saputra mengungkapkan, ada empat kali perubahan keterangan yang diberikan oleh korban.

    “Ada keterangan terbaru dari korban, dan ini kami coba penyesuaian dengan keterangan ahli, maupun pihak pihak terkait dalam perkara ini. Karenanya, kami masih dalami agar jelas,” kata Magribi, Selasa (7/11/2023).

    Pihaknya memastikan perbuatan cabul itu yang dialami korban benar terjadi. Sehingga, bukan hanya laporan semata, ataupun pengakuan dari korban saja. “Dari keterangannya, orang tua kakek atau paman sering memarahi korban. Saat ini korban dalam tahap rehabilitasi di Kementerian Sosial,” tuturnya.

    Pihaknya, juga mencoba menunggu hasil rehabilitasi sosial AP. Dengan harapan, korban dapat memberikan keterangan yang jelas. “Setelah itu nanti kami upayakan semaksimal mungkin. Semoga ketika ditanya, korban menyampaikan keterangan yang tidak berubah,” pungkas AKP Magribi.

    Diketahui, Satreskrim Polres Madiun sudah memanggil korban, ibu kandung, para terduga pelaku, hingga saksi terkait, guna dimintai keterangan. Hanya saja, sifatnya masih pemeriksaan. [kun]

    BACA JUGA: Kecelakaan Beruntun Madiun Terekam CCTV

  • 620 Warga Binaan Pecandu Narkoba Ikuti Program Rehabilitasi

    620 Warga Binaan Pecandu Narkoba Ikuti Program Rehabilitasi

    Surabaya (beritajatulim.com) – Sebanyak 620 warga binaan di Lapas Surabaya mengikuti program rehabilitasi atas ketergantungan pada obat terlarang atau narkoba. Jumlah tersebut terhitung sejak tiga tahun ini.

    “Selama tiga tahun terakhir, total ada 620 warga binaan di Lapas Surabaya yang telah mengikuti program rehabilitasi sosial,” ujar Kakanwil Kemenkumham Jatim, Heni Yuwono saat menutup Program Rehabilitasi Sosial Bagi Warga Binaan Pemasyarakatan Tahun 2023 di Lapas I Surabaya, Selasa (7/11/3023).

    Heni juga mencatat bahwa sebanyak 60 persen penghuni lapas dan rutan adalah kasus narkotika. Dengan sebagian besar dari mereka adalah pengguna, bukan pengedar. “Sehingga program rehabilitasi ini menjadi langkah penting dalam upaya menekan angka kecanduan terhadap narkoba,” jelas Heni yang didampingi Kadiv Pemasyarakatan Asep Sutandar.

    Selanjutnya, Heni menekankan pentingnya kerja sama antar instansi untuk menyukseskan program rehabilitasi ini. Dia menyadari bahwa para Warga Binaan bukanlah orang jahat, melainkan mereka yang tersesat. “Sehingga menjadi tanggung jawab bersama untuk membimbing mereka kembali ke jalan yang benar,” tutup Heni.

    Sementara itu, Kalapas Surabaya Jayanta mengatakan bahwa sejak membuka Program Rehabilitasi Sosial pada 2021, Lapas I Surabaya telah menggandeng tiga yayasan rehabilitasi. Tujuannya agar program rehabilitasi bisa sesuai dengan standar yang ditentukan. “Kami ingin program ini benar-benar menghasilkan perubahan perilaku dan meningkatkan kualitas hidup warga binaan sehingga bisa benar-benar lepas dari pengaruh buruk narkoba,” urai Jayanta.

    Dari peserta yang ikut, seluruh peserta dari awal sampai akhir menyelesaikan program rehabilitasi dengan baik. Setiap program dilakukan selama enam bulan. “Untuk indikator keberhasilan terletak pada hasil assesment yang dilakukan, yaitu assemen awal, saat pertama kali program dijalankan, assesmen lanjutan (bulan ketiga) dan assesment akhir (bulan keenam),” terang Jayanta. [uci/kun]

    BACA JUGA: Warung di Pasuruan Diduga Jual Miras dan Transaksi Narkoba

  • Sales Restoran di Surabaya Dianiaya Waitres Mengaku Wartawan

    Sales Restoran di Surabaya Dianiaya Waitres Mengaku Wartawan

    Surabaya (beritajatim.com) – Sales salah satu restoran di Surabaya dianiaya oleh waitress yang mengaku wartawan. Insiden tersebut terjadi pada Sabtu (4/11/2023) malam.

    Sales perempuan berinisial DK (26) itu mengalami luka di kepala belakang dan pelipis. Saat ini kasus penganiayaan yang dilakukan oleh NV, warga Kenjeran itu sudah dilaporkan ke Polsek Simokerto dengan Nomor LP-B/175/XI/RES.1.6/2021/RESKRIM/Surabaya/SPKT Polsek Simokerto.

    DK mengatakan, saat itu ia bekerja menjual produk minumannya kepada tamu bernama Doni, yang datang ke restoran bersama 6 temannya. Saat itu, Doni bersedia membeli produk minuman itu asalkan DK juga ikut menikmati minuman yang ia jual.

    DK pun setuju. Ia lantas minum bersama Doni beserta teman-temannya.

    Saat itu, terlapor NV juga ikut minum menemani Doni. Hanya berselang 30 menit, NV tiba-tiba menyerang DK di bagian kepala dengan pukulan berulang kali. DK yang ketakutan lalu lari ke dapur dan mengamankan diri.

    “Saya lari ke dapur untuk ambil handphone dan menghubungi rekan saya yang kebetulan berprofesi sebagai polisi di Polres Pelabuhan Tanjung Perak,” ujar DK saat dihubungi lewat telepon, Selasa (7/11/2023).

    BACA JUGA:
    Pelaku Penusukan di Phoenix Club Surabaya Datang dengan 7 Temannya

    Rekan DK lantas datang dengan mengenakan seragam coklat. Petugas kepolisian itu datang untuk membantu DK yang ketakutan dan berniat mendamaikan kedua belah pihak.

    Saat itu, petugas Polres Pelabuhan Tanjung Perak meminta agar permasalahan diselesaikan di luar. Namun, pemilik restoran berinisial JM meminta agar mediasi dilakukan di dalam ruangan.

    Saat mediasi, NV mengaku cemburu karena menganggap DK menggoda Doni yang diakui NV sebagai kekasihnya. DK menolak tuduhan tersebut.

    Petugas kepolisian yang memediasi permasalahan itu lantas menanyakan kepada Doni apakah punya hubungan asmara dengan NV. Doni pun menolak dan mengatakan bahwa terlapor NV adalah rekan kerja.

    NV lantas marah besar dan membentak petugas polisi yang datang sambil mengatakan kalau dia adalah wartawan.

    “Di situ NV marah-marah dan menantang petugas kepolisian teman saya itu dan mengatakan bahwa dia adalah orang media,” imbuh DK.

    Karena tidak mau berurusan panjang, petugas Kepolisian bersama DK lantas menyelesaikan masalah dan menjelaskan bahwa ada kesalahpahaman. Permasalahan selesai.

    BACA JUGA:
    Kakek di Surabaya Ngaku Punya Gentong Ajaib Pengganda Uang

    Namun, belakangan diketahui NV menyebar informasi bohong terkait teman DK yang memediasi masalah itu. Juga mengatakan teman DK melanggar aturan dengan pesta miras di kafe itu.

    “Padahal teman saya itu mau bantuin saya yang ketakutan. Bantuin menyelesaikan masalah agar semua kembali normal,” tutur DK.

    Setelah peristiwa itu, NV meneror DK dengan ancaman dan kalimat yang tidak pantas. Ia juga mengalami muntah-muntah dan tidak bisa bekerja normal usai kejadian penganiayaan di restoran itu.

    Ia pun melaporkan kejadian ini ke Polsek Simokerto dan berharap agar NV segera diamankan.

    “Tadi sudah divisum. Lalu masih ada bekas-bekas penganiayaan yang dilakukan oleh NV kepada saya. Laporan saya juga diterima oleh pihak Kepolisian,” tutup DK.

    Sementara itu, Kapolsek Simokerto Kompol Moh. Irfan ketika dikonfirmasi membenarkan pihaknya menerima laporan penganiayaan dari DK. Ia menyatakan akan menangani kasus ini dengan sesuai SOP.

    “Iya sudah kami terima. Masih kami dalami mas ya,” tutup Moh. Irfan. [ang/beq]