Author: Beritajatim.com

  • Fraksi PDI Perjuangan Minta BPBD Jatim Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana Jelang Nataru

    Fraksi PDI Perjuangan Minta BPBD Jatim Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana Jelang Nataru

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim, Wara Renny Sundari Pramana, meminta BPBD meningkatkan kesiapsiagaan bencana menjelang Natal dan Tahun Baru. Dia menilai langkah tersebut penting karena tren cuaca ekstrem diperkirakan meningkat di akhir tahun.

    “Saya minta BPBD memperluas sosialisasi kebencanaan secara masif agar masyarakat benar-benar memahami langkah darurat ketika bencana terjadi,” kata Renny, Rabu (3/12/2025).

    Dia memaparkan wilayah selatan Jawa Timur disebut memiliki kerawanan tinggi karena karakter geografis berupa pegunungan dan kawasan hutan lebat. Daerah seperti Pacitan, Trenggalek, Blitar, Lumajang, Malang Selatan, hingga Banyuwangi rawan longsor, banjir bandang, dan cuaca ekstrem.

    “Wilayah-wilayah itu membutuhkan kesiapan ekstra karena dampak bencananya bisa lebih besar,” ujar dia.

    Selain penguatan ke masyarakat, dia meminta pemerintah provinsi meningkatkan pengawasan di kawasan hutan. Dia menilai kerusakan hutan masih menjadi faktor utama yang memperparah risiko longsor dan banjir.

    “Saya minta patroli hutan ditingkatkan dan penegakan hukum berjalan tegas terhadap pelaku perusakan lingkungan,” ucap dia.

    Dalam menghadapi anomali cuaca, penguatan sistem peringatan dini dan kesiapan peralatan juga dinilai mendesak. Pembaruan peta titik rawan serta koordinasi lintas kabupaten dan kota perlu terus dimaksimalkan.

    “Kesiapsiagaan harus dilakukan menyeluruh, dari pemerintah sampai masyarakat di kawasan rawan,” tuturnya.

    Sementara itu, laporan BMKG menyebutkan tren hujan ekstrem dan angin kencang meningkat menjelang akhir tahun. Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani menyatakan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur menjadi wilayah dengan frekuensi tertinggi cuaca ekstrem.

    “Potensi hujan tinggi hingga sangat tinggi diperkirakan terjadi pada 28 Desember sampai 10 Januari, serta ada ancaman banjir rob di pesisir utara Jawa,” kata dia. [asg/ian]

  • Bupati Kediri Serahkan 1.000 Sertifikat PTSL di Desa Tiron, Warga Diingatkan Hindari Rentenir

    Bupati Kediri Serahkan 1.000 Sertifikat PTSL di Desa Tiron, Warga Diingatkan Hindari Rentenir

    Kediri (beritajatim.com) – Penyerahan 1.000 sertifikat Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di Desa Tiron, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri berlangsung pada Rabu (3/12/2025) dan dihadiri langsung oleh Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana. Kegiatan yang digelar di Kantor Desa Tiron ini juga dihadiri Kepala ATR/BPN Kabupaten Kediri Junaedi Hutasoit, Sekretaris Daerah Kabupaten Kediri Dede Sudjana, Camat Banyakan, serta Kepala Desa Tiron.

    Dalam arahannya, Bupati Hanindhito menyampaikan bahwa Desa Tiron menjadi salah satu desa yang berhasil mengajukan PTSL secara maksimal, dengan total sekitar 1.000 bidang dari lebih dari 5.000 bidang yang ada. Ia memberikan apresiasi kepada pemerintah desa yang dianggap proaktif.

    “Kita perlu apresiasi, karena ada desa yang kepala desanya tidak mau mengajukan PTSL. Tolong beri tepuk tangan ke Kepala Desa Tiron,” ujarnya.

    Bupati yang akrab disapa Mas Dhito itu mengingatkan warga penerima sertifikat agar menjaga dokumen tersebut dengan baik dan tidak menjadikannya agunan kepada rentenir. Ia menegaskan bahwa akses pinjaman instan sangat berbahaya dan dapat menjerat warga dalam lingkaran utang.

    “Rentenir memang cairnya cepat, tetapi berbahaya. Jangan sampai jatuh ke lintah darah. Sering kali warga terjebak gali lubang tutup lubang,” tegasnya.

    Dalam kegiatan itu, salah satu penerima sertifikat, Masruki, seorang penjual bakso asal Desa Tiron, menyampaikan bahwa sertifikat tersebut akan ia gunakan untuk menambah modal usaha. Melihat inisiatif tersebut, Mas Dhito langsung memberikan tambahan bantuan modal usaha kepadanya.

    Mas Dhito juga menjelaskan komitmen pemerintah untuk mempercepat penyelesaian sertifikasi tanah di Kabupaten Kediri. Tahun ini tercatat sekitar 45 ribu bidang mendapatkan layanan PTSL, tahun depan ditargetkan meningkat menjadi 62.500 bidang, dan seluruh proses ditargetkan tuntas pada 2027. “Kita sedang berhitung dan terus berhitung untuk memastikan tidak lewat dari 2027,” tambahnya.

    Kepala ATR/BPN Kabupaten Kediri, Junaedi Hutasoit, melaporkan bahwa program PTSL tahun 2025 di Kabupaten Kediri bersumber dari APBN sebanyak 25 ribu bidang dan dari APBD sebanyak 20 ribu bidang. Dari total 5.800 bidang di Desa Tiron, sebanyak 1.000 bidang yang diserahkan kali ini bersumber dari APBD Kabupaten Kediri.

    Ia menambahkan bahwa dari estimasi 920 ribu bidang tanah di Kabupaten Kediri, sekitar 800 ribu telah bersertifikat. “Masih ada 120 ribu bidang lagi yang belum. Dengan 62.500 bidang tahun depan, kita optimistis 2027 Kabupaten Kediri bisa lengkap,” jelasnya.

    Di Desa Tiron sendiri diperkirakan terdapat 10 ribu bidang tanah. Dari jumlah itu, 6 ribu telah bersertifikat dan sekitar 4 ribu sisanya akan dituntaskan. Jika dukungan anggaran hibah pengurusan dapat ditambah, pemetaan dan sertifikasi dipastikan rampung sebelum 2027. [ADV PKP/nm]

  • Bupati Kediri Serahkan 1.000 Sertifikat PTSL di Desa Tiron, Warga Diingatkan Hindari Rentenir

    Bupati Kediri Serahkan 1.000 Sertifikat PTSL di Desa Tiron, Warga Diingatkan Hindari Rentenir

    Kediri (beritajatim.com) – Penyerahan 1.000 sertifikat Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di Desa Tiron, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri berlangsung pada Rabu (3/12/2025) dan dihadiri langsung oleh Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana. Kegiatan yang digelar di Kantor Desa Tiron ini juga dihadiri Kepala ATR/BPN Kabupaten Kediri Junaedi Hutasoit, Sekretaris Daerah Kabupaten Kediri Dede Sudjana, Camat Banyakan, serta Kepala Desa Tiron.

    Dalam arahannya, Bupati Hanindhito menyampaikan bahwa Desa Tiron menjadi salah satu desa yang berhasil mengajukan PTSL secara maksimal, dengan total sekitar 1.000 bidang dari lebih dari 5.000 bidang yang ada. Ia memberikan apresiasi kepada pemerintah desa yang dianggap proaktif.

    “Kita perlu apresiasi, karena ada desa yang kepala desanya tidak mau mengajukan PTSL. Tolong beri tepuk tangan ke Kepala Desa Tiron,” ujarnya.

    Bupati yang akrab disapa Mas Dhito itu mengingatkan warga penerima sertifikat agar menjaga dokumen tersebut dengan baik dan tidak menjadikannya agunan kepada rentenir. Ia menegaskan bahwa akses pinjaman instan sangat berbahaya dan dapat menjerat warga dalam lingkaran utang.

    “Rentenir memang cairnya cepat, tetapi berbahaya. Jangan sampai jatuh ke lintah darah. Sering kali warga terjebak gali lubang tutup lubang,” tegasnya.

    Dalam kegiatan itu, salah satu penerima sertifikat, Masruki, seorang penjual bakso asal Desa Tiron, menyampaikan bahwa sertifikat tersebut akan ia gunakan untuk menambah modal usaha. Melihat inisiatif tersebut, Mas Dhito langsung memberikan tambahan bantuan modal usaha kepadanya.

    Mas Dhito juga menjelaskan komitmen pemerintah untuk mempercepat penyelesaian sertifikasi tanah di Kabupaten Kediri. Tahun ini tercatat sekitar 45 ribu bidang mendapatkan layanan PTSL, tahun depan ditargetkan meningkat menjadi 62.500 bidang, dan seluruh proses ditargetkan tuntas pada 2027. “Kita sedang berhitung dan terus berhitung untuk memastikan tidak lewat dari 2027,” tambahnya.

    Kepala ATR/BPN Kabupaten Kediri, Junaedi Hutasoit, melaporkan bahwa program PTSL tahun 2025 di Kabupaten Kediri bersumber dari APBN sebanyak 25 ribu bidang dan dari APBD sebanyak 20 ribu bidang. Dari total 5.800 bidang di Desa Tiron, sebanyak 1.000 bidang yang diserahkan kali ini bersumber dari APBD Kabupaten Kediri.

    Ia menambahkan bahwa dari estimasi 920 ribu bidang tanah di Kabupaten Kediri, sekitar 800 ribu telah bersertifikat. “Masih ada 120 ribu bidang lagi yang belum. Dengan 62.500 bidang tahun depan, kita optimistis 2027 Kabupaten Kediri bisa lengkap,” jelasnya.

    Di Desa Tiron sendiri diperkirakan terdapat 10 ribu bidang tanah. Dari jumlah itu, 6 ribu telah bersertifikat dan sekitar 4 ribu sisanya akan dituntaskan. Jika dukungan anggaran hibah pengurusan dapat ditambah, pemetaan dan sertifikasi dipastikan rampung sebelum 2027. [ADV PKP/nm]

  • Diduga Terlibat Penganiayaan, Warga Kebomas Gresik Diamankan Polisi

    Diduga Terlibat Penganiayaan, Warga Kebomas Gresik Diamankan Polisi

    Gresik (beritajatim.com)- Jajaran Satreskrim Polres Gresik bertindak dalam mengungkap kasus penganiayaan. Tak butuh waktu lama, aparat penegak hukum mengaku pelaku berinisial HMR (19) warga Desa Sekarkurung, Kecamatan Kebomas.

    Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Arya Widjaya mengatakan kasus ini bermula saat dua orang korban inisial TDS (22) dan RAI (16) hendak pulang ke rumah di Dusun Srembi, Kecamatan Kebomas, Gresik usai kongkow-kongkow sambil minum kopi dikawasan Gresik Kota Baru (GKB). Kedua pemuda mengendarai motor Honda Beat W 4690 EI.

    Saat berhenti di lampu merah di depan Masjid Maulana Malik Ibrahim. Korban
    berpapasan dengan pelaku inisial HMR yang sedang berboncengan dengan dua rekannya yang mengendarai motor.

    Kemudian terjadi adu mulut yang berlanjut pada aksi kejar-kejaran. Sesampainya di Dusun Srembi, Desa Kembangan, Kecamatan Kebomas. Terduga pelaku menendang motor korban hingga terjatuh.

    “Akibat kejadian itu, dua korban mengalami sejumlah luka. Korban inisial TDS mengalami lecet pada lutut, telapak kaki, tangan, dan dagu. Sementara inisial RAI lecet dan sikunya luka-luka,” ungkap Arya Widjaya.

    Masih menurut Arya Widjaya, penangkapan pelaku berdasarkan laporan korban dan hasil penyelidikan di TKP, Tim Resmob Polres Gresik mendapatkan informasi keberadaan pelaku.

    “Terduga pelaku kami amankan di Perum Alam Bukit Raya, Randuagung, Kebomas, Gresik,” paparnya.

    Selain mengamankan pelaku, polisi juga menyita sejumlah barang bukti berupa satu unit sepeda motor Honda Vario L 6303 AAY yang digunakan saat beraksi.

    “Saat ini, pelaku beserta barang bukti telah kami amankan di Mapolres Gresik untuk proses penyidikan lebih lanjut. Pelaku inisial HMR kami tetapkan sebagai tersangka dan terancam dijerat dengan Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan. Ancaman penjara 5 tahun,” kata Arya Widjaya. [dny/ian]

  • Fraksi PDI Perjuangan Dorong Pabrik Pakan Ayam Murah untuk Selamatkan Peternak Rakyat Jatim

    Fraksi PDI Perjuangan Dorong Pabrik Pakan Ayam Murah untuk Selamatkan Peternak Rakyat Jatim

    Surabaya (beritajatim.com) – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur, Ony Setiawan, mendorong pemerintah provinsi dan pemerintah pusat segera merealisasikan pembangunan pabrik pakan ayam murah sebagai solusi nyata bagi peternak skala kecil. Lonjakan harga pakan yang terus terjadi dinilai membuat usaha peternakan rakyat kian tertekan.

    “Selama ini beban terbesar peternak ada di biaya pakan, kalau ini tidak segera dicarikan solusi, peternak kecil akan semakin terdesak,” kata Ony Setiawan, Rabu (3/12/2025).

    Rantai produksi unggas di Jawa Timur dinilai sangat rentan karena ketergantungan pada pabrikan besar masih tinggi. Kondisi ini membuat peternak sulit mengendalikan biaya produksi ketika harga bahan baku pakan naik.

    “Kenaikan harga pakan bukan hanya persoalan lokal, tapi sudah menyentuh struktur biaya produksi peternak secara menyeluruh,” ujar dia.

    Berdasarkan data pasar, harga jagung pipilan di Surabaya pada 2025 sempat menyentuh Rp 10.750 per kilogram. Di saat yang sama, peternak petelur mengaku mengalami kerugian sekitar Rp 5.000 per kilogram karena harga telur berada di bawah harga pokok penjualan.

    “Ini gambaran nyata bahwa usaha peternakan rakyat sedang tidak baik-baik saja,” ucap dia.

    Data BPS dalam publikasi Jawa Timur Dalam Angka 2025 mencatat populasi unggas di Jatim lebih dari 580 juta ekor, dengan ayam pedaging mencapai lebih dari 418 juta ekor pada 2024. Produksi telur ayam ras juga menjadi salah satu kontributor penting perekonomian daerah.

    “Dengan potensi sebesar itu, Jawa Timur seharusnya punya pabrik pakan murah yang berpihak pada peternak rakyat,” tutur dia.

    Ony mengaitkan gagasan tersebut dengan program MBG serta skema pendanaan seperti Danantra yang disebut akan mengalirkan sekitar Rp 20 miliar ke sektor peternakan. Dia menilai dukungan itu harus diarahkan langsung untuk memperkuat kemandirian pakan.

    “Kalau dikelola tepat sasaran, pabrik pakan lokal bisa jadi pengubah keadaan, biaya produksi turun, harga stabil, dan kesejahteraan peternak meningkat,” tandas dia. [asg/ian]

  • Prosesi Pedang Pora Iringi Purna Bakti 17 Personil Polres Pamekasan

    Prosesi Pedang Pora Iringi Purna Bakti 17 Personil Polres Pamekasan

    Pamekasan (beritajatim.com) – Prosesi penghormatan melalui Gerbang Pedang Pora, diiringi tepuk tangan dan salam perpisahan bagi 17 personil Polres Pamekasan, yang memasuki masa purna bakti di Mapolres Pamekasan, Jl Raya Nyalaran 224 Pamekasan, Rabu (3/12/2025).

    Prosesi tersebut juga diiringi suasana haru, dan dipimpin langsung oleh Kapolres Pamekasan, AKBP Hendra Eko Triyulianto, didampingi Ketua Bhayangkari Cabang Pamekasan, Ny Maya Hendra, disaksikan sejumlah pejabat di lingkungan Polres Pamekasan.

    Total personil yang memasuki masa purna bakti tersebut, masing-masing AKBP Siti Maryatun, Kompol Kusairi, Kompol Mastuki, Kompol Eko Budi Waluyo, Kompol Sumarto, AKP Setiyono, AKP Saedi, Iptu Didi Supriyadi, Ipda Sofyan hadi, Ipda Sarwono, Ipda Mohammad Safi’ih, Aiptu Misyadi, Aiptu Anton Suhartono, Aiptu Nurur Rahman, Aiptu Sutomo, Aiptu Basuki Santoso dan Aiptu Zulkiflih Alamsyah.

    “Prosesi pelepasan purna bakti Polri ini pada hakikatnya sebagai penghargaan tulus dan ungkapan rasa hormat yang tinggi dari kesatuan, sekaligus sebagai bentuk rasa kecintaan kepada anggota yang memasuki masa pensiun atas pengabdian selama masa dinas aktif hingga mengakhiri masa purna tugas,” kata AKBP Hendra Eko Triyulianto.

    Prosesi tersebut bukan semata-mata karena pangkat, tetapi justru pada jasa dan pengabdian selama bertugas di lingkungan Polri. “Dalam upacara ini semua anggota diperlakukan sama layaknya seorang perwira, sekaligus sebagai pengikat tali persaudaraan dan ikatan batin purnawirawan beserta keluarga bagi anggota yang masih aktif sebagai generasi penerus,” ungkapnya.

    “Artinya momen pelepasan ini sebagai bentuk apresiasi sekaligus penghargaan setinggi-tingginya atas dedikasi panjang yang sudah dilaksanakan para purnawirawan, khususnya dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat selama bertugas di kepolisian,” tegasnya.

    Tradisi pedang pora selanjutnya ditutup dengan pengalungan medali purna beserta buket bunga oleh Kapolres Pamekasan, AKBP Hendra Eko Triyulianto. Dilanjutkan dengan pengantaran para purnawirawan keluar Gedung Mapolres Pamekasan.

    “Oleh karena itu, kami bersama para pejabat utama dan seluruh personil Polres Pamekasan, memberikan penghormatan dan mengucapkan terima kasih, serta doa terbaik kepada para purnawirawan atas pengabdian mereka selama bertugas di kepolisian,” pungkasnya. [pin/kun]

  • Pemkab Kediri dan TP PKK Beri Ruang Anak Berkebutuhan Khusus Kembangkan Potensi Diri Lewat Camping Day

    Pemkab Kediri dan TP PKK Beri Ruang Anak Berkebutuhan Khusus Kembangkan Potensi Diri Lewat Camping Day

    Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Sosial bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten Kediri menggelar Camping Day 2025 dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional.

    Kegiatan yang berlangsung di Lapangan Belakang Kantor Pemkab Kediri pada Rabu (3/12/2025) ini diikuti sekitar 300 anak berkebutuhan khusus dari berbagai SLB di Kabupaten Kediri.

    Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kediri, Eriani Anissa Hanindhito atau Mbak Cicha, melalui Ketua Pokja 1 Dyah Saktiana menyampaikan, Camping Day 2025 menjadi ruang bagi anak-anak disabilitas untuk mendapatkan akses dan kesempatan yang setara.

    “Kegiatan ini diinisiasi Mbak Cicha untuk membantu anak-anak memperluas pengalaman, mengembangkan potensi diri, serta meningkatkan kemampuan sosial dan emosional,” katanya.

    Tim Penggerak PKK, lanjut dia, juga menekankan pentingnya dukungan lingkungan bagi tumbuh kembang anak disabilitas. Dia menyebut bahwa setiap anak memiliki potensi besar apabila diberi ruang untuk berkembang.

    “Anak-anak penyandang disabilitas memiliki potensi yang sama besarnya dengan anak lainnya ketika diberikan ruang untuk berkembang,” ungkapnya.

    Camping Day 2025 menghadirkan pelatihan inklusif yang berfokus pada penguatan kemandirian dalam aktivitas sehari-hari. Anak-anak juga dilatih membangun kekompakan melalui berbagai lomba kelompok.

    Beberapa kegiatan yang diikuti peserta antara lain pioneering (membuat tandu darurat), Lomba Baris Berbaris (LBB), dan mendirikan tenda. Seluruh peserta juga menerima tas sekolah sebagai bentuk dukungan pendidikan.

    Plt Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kediri Ariyanto menyampaikan, kegiatan Camping Day 2025 ini diharapkan dapat membentuk mental dan karakter anak agar lebih siap dan percaya diri.

    “Keterbatasan tidak menjadi penghalang bagi anak-anak disabilitas untuk memperoleh kesempatan yang sama dalam belajar dan beraktivitas seperti anak lainnya,” jelas Ariyanto.

    Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri, Mokhamad Muhsin yang hadir dalam acara itu juga terlihat memberikan dukungan dan menegaskan pentingnya keberlanjutan program inklusif bagi anak-anak berkebutuhan khusus. [ADV PKP/nm]

  • Polisi Dalami Investasi Bodong Selebgram Gresik Senilai Rp 3 Miliar

    Polisi Dalami Investasi Bodong Selebgram Gresik Senilai Rp 3 Miliar

    Gresik (beritajatim.com) – Jajaran Satreskrim Polres Gresik terus mendalami kasus investasi bodong yang dilakukan terduga pelaku RPS yang juga berprofesi sebagai selebgram. Aparat penegak hukum ini meminta jika ada korban segera melapor.

    “Korbannya diperkirakan ratusan orang. Makanya kita dorong segera melapor bila merasa dirugikan,” ujar Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Arya Widjaya, Rabu (3/12/2025).

    Pama Polri ini menambahkan, nilai kerugian investasi bodong ini ditaksir mencapai Rp 3 miliar. Total nilai tersebut jauh lebih besar dibanding kerugiannya sebesar Rp 211 juta. “Modusnya dengan skema Ponzi. Jadi banyak downline-downline yang berinvestasi,” imbuhnya.

    Masih menurut Arya Widjaya, dengan memanfaatkan popularitasnya sebagai selebgram di medsos, terduga pelaku RPS menjaring banyak korban dengan kedok pengembangan bisnis usaha makanan. Pembayaran keuntungan dilakukan dari uang investor baru.

    “Sampai saat ini baru lima orang yang melapor. Padahal, skema investasi ini sudah berjalan cukup lama dan menyebar melalui sistem referensi,” urainya.

    Sementara itu, salah satu korban berinisial IB mengaku menagih keuntungan sejak April 2024. Namun hasilnya tak pernah terealisasi sesuai yang dijanjikan. “Saya diminta menunggu karena bisnis disebut sedang sepi. Dia janji mengembalikan, tapi sampai sekarang tidak ada kepastian alias nol besar,” tuturnya.

    Penyidik Polres Gresik kini terus menelusuri aliran dana hingga kemungkinan keterlibatan pihak lain. Polisi juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap investasi dengan imbal hasil tinggi tanpa transparansi. (dny/kun)

  • Tiga Truk Terlibat Kecelakaan Beruntun di Tol Solo–Kertosono, Empat Orang Terluka

    Tiga Truk Terlibat Kecelakaan Beruntun di Tol Solo–Kertosono, Empat Orang Terluka

    Madiun (beritajatim.com) — Kecelakaan beruntun terjadi di jalur strategis Tol Solo–Kertosono. Insiden tersebut melibatkan tiga truk yang terjadi di KM 625.800 B, tepatnya di Desa Pajaran, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, pada Rabu (3/12/2025) sekitar pukul 02.10 WIB.

    Kejadian tersebut, mengakibatkan empat orang mengalami luka ringan. Bahkan peristiwa kecelakaan ini sempat membuat arus lalu lintas tol menyempit selama proses penanganan berlangsung.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Madiun, Ipda Andika, mengatakan kecelakaan bermula dari truk bernomor polisi B 9474 PFA yang dikemudikan Udik Puriawan, warga Rejoso, Nganjuk.

    Truk besar tersebut melaju stabil dari arah timur ke barat di lajur kiri. Namun setibanya di lokasi kejadian, diduga karena kurang konsentrasi, truk tersebut tiba-tiba menabrak truk box bernomor polisi BB 8038 FC yang berjalan searah di depannya. Kendaraan ini dikemudikan oleh Agit Afdil Sukma asal Padang, Sumatra Barat.

    Benturan pertama itu membuat dua truk berhenti mendadak. Dalam hitungan detik, sebuah truk muatan CNG (Compressed Natural Gas) dengan nopol B 9842 CXT yang datang dari belakang tidak bisa menghindar.

    Kendaraan yang dikemudikan Hasan Zunaidi, warga Keling, Jepara, tersebut akhirnya menabrak bagian belakang truk bernopol B 9474 PFA yang dikemudikan oleh Udik Puriawan dengan cukup keras.

    “Posisi akhir ketiga kendaraan berada di bahu jalan. Saat kejadian, arus kendaraan landai dan kondisi cuaca cerah. Dugaan sementara karena kurang menjaga jarak aman,” jelas Ipda Andika.

    Akibat benturan beruntun tersebut, empat orang mengalami luka ringan. Mereka terdiri dari pengemudi dua truk di depan serta pengemudi dan penumpang truk muatan paket. Seluruh korban langsung mendapatkan penanganan medis dibawa ke RSUD Caruban dan dalam kondisi stabil.

    Polisi bergerak cepat melakukan penanganan di lokasi. “Kami mendatangi TKP, memberikan pertolongan kepada korban, mengatur arus lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan panjang, melakukan olah TKP, mencari keterangan saksi, mengevakuasi kendaraan, serta mengamankan barang bukti ke Exit Tol Caruban,” terang Ipda Andika.

    Proses evakuasi berlangsung cukup lama karena bodi truk saling berhimpitan, sehingga membutuhkan alat berat untuk memindahkannya ke tepi jalan. Setelah semua kendaraan berhasil dievakuasi, arus lalu lintas kembali normal.

    Meski tidak menimbulkan korban jiwa, polisi menegaskan penyidikan tetap berlanjut. “Kami masih mengumpulkan keterangan tambahan dari para pengemudi dan saksi. Pemeriksaan lebih lanjut dilakukan untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan,” imbuhnya.

    Kecelakaan dini hari tersebut kembali menjadi pengingat pentingnya menjaga konsentrasi dan jarak aman, terutama di jalur tol yang kerap minim penerangan dan memiliki ritme lalu lintas yang berubah-ubah. [rbr/suf]

  • BPBD Jatim: Posko Peduli Bencana Sumatera Pemprov Jatim Diperpanjang

    BPBD Jatim: Posko Peduli Bencana Sumatera Pemprov Jatim Diperpanjang

    Surabaya (beritajatim.com) – Pemprov Jatim masih akan terus membuka posko bantuan untuk korban bencana banjir bandang dan longsor di Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Aceh. Sedianya posko ini akan berakhir pada Kamis (4/12/2025) besok.

    Kepastian itu disampaikan Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto di sela pantauannya di Posko Bantuan Peduli Bencana Sumatera di Kantor BPBD Jatim, Rabu (3/12/2025).

    “Kalau melihat keparahan dampak yang ditimbulkan, penanganan darurat bencana yang sedang berlangsung di Sumatera akan berlangsung lama. Karena itu, sesuai arahan Ibu Gubernur, posko ini akan berlanjut hingga sepekan mendatang,” tegasnya.

    Saat ini, bantuan yang dibuka sejak Sabtu lalu ini terus mengalir, baik dari OPD di lingkungan Pemprov Jatim, BUMN, BUMD, pemerintah kabupaten/kota maupun dari masyarakat, relawan dan kalangan dunia usaha.

    Seluruh bantuan yang diterima tersebut hingga kini dikumpulkan di gudang posko bencana di kantor BPBD Jatim dan terus dicatat.

    Rencananya, pengiriman bantuan dari berbagai elemen masyarakat di Jatim ini akan diberangkatkan Kamis (4/12/2025), dengan menggunakan pesawat cargo.

    Bantuan ini akan difokuskan kepada masyarakat terdampak bencana di Provinsi Aceh dan Sumatera Barat melalui Posko Terpadu di masing-masing provinsi.

    Adapun jenis bantuan yang dikirimkan cukup beragam, mulai dari bahan makanan pokok, air mineral, obat-obatan, perlengkapan keluarga dan beberapa alat kebersihan.

    “Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, kami menyampaikan terima kasih atas kepedulian segenap donatur dari berbagai elemen di Jatim. Kami yakin bantuan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat terdampak bencana di Sumatera,” pungkasnya. [tok/suf]