SEMARANG, suaramerdeka.com – Pemerintah Kota Semarang sedang melakukan langkah-langkah untuk mengembangkan potensi wisata Pantai Tirang di Kecamatan Semarang Barat. Salah satu fokus utamanya adalah memperbaiki akses masuk ke pantai tersebut, mengingat pentingnya aksesibilitas untuk menarik lebih banyak wisatawan. Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, menegaskan bahwa rencana tersebut telah dituangkan dalam Detail Engineering Desain (DED) dan siap untuk direalisasikan. Baca Juga: Punya Anak Perempuan Dambaan Banyak Orangtua, Ini Kelebihan dan Anugerahnya…
Salah satu masalah yang dihadapi oleh wisatawan adalah sulitnya akses masuk ke Pantai Tirang. Saat ini, hanya ada dua akses masuk, yaitu melalui jalan dari TNI Penerbad aset milik Lanumad dan jalan di Perumahan Graha Padma.
Untuk mengatasi masalah ini, koordinasi antara pihak terkait, termasuk Pokdarwis setempat dan pemilik area sekitar, diperlukan untuk memastikan bahwa pengembangan pantai tersebut mencakup perbaikan akses serta penataan wilayah sekitarnya. Baca Juga: 4 Ilmu Pelet Paling Juoss yang Turun Temurun, Wes Hewes Hewes Bablas Akalnya Pengembangan wisata Pantai Tirang tidak hanya melibatkan Pokdarwis setempat, tetapi juga melibatkan pemerintah Kota Semarang. “DED (Detail Engineering Desain) telah dibuat dan siap direalisasikan. Di sana yang menjadi kendala wisatawan adalah akses masuk sulit,” kata Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu usai membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Semarang Barat. Baca Juga: Mengapa Mata Terus Mengeluarkan Air Mata? Kenali 3 Penyebab Utamanya Ita sapaan Hevearita menilai, akses masuk ke Pantai Tirang hanya ada dua, yaitu lewat jalan dari TNI Penerbad aset milik Lanumad dan jalan di Perumahan Graha Padma. Sedang pengelolaannya, dilakukan oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat. “Kemarin kami sudah berkoordinasi dengan Graha Padma dan itu harus disinkronkan. Jangan sampai Pantai Tirangnya bagus, tapi wilayah sekitarnya kurang bagus, sehingga harus diintegrasikan,” ujarnya. Selain akses masuk menuju destinasi wisata Pantai Tirang, ada pula pengembangan kawasan. Baca Juga: Belasan Remaja Berkeliaran Tanpa Alas Kaki Diamankan Aparat, Mereka Mendapat Pengarahan Pantai Tirang dianggap sebagai salah satu aset wisata kota tersebut, dan Pemerintah Kota berkomitmen untuk memastikan bahwa pantai tersebut dikembangkan dengan baik agar Semarang memiliki destinasi pantai yang indah dan menarik. Selain perbaikan akses masuk, pengembangan kawasan sekitar Pantai Tirang juga menjadi fokus. Mbak Ita mengapresiasi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang mengubah wajah Pantai Tirang dari yang sebelumnya tak terawat menjadi sekarang ini. Baca Juga: Jadi Tuan Rumah Gerakan Santri Menulis, Ponpes Darul Falah Temanggung, Mempertahankan Tradisi Salaf di Tengah Era Modern Apalagi saat ini menjadi salah satu destinasi unggulan di Kota Semarang. “Inginnya seperti pantai-pantai lainnya. Kalau sekarang, sudah ada gubug-gubug seperti orang jualan ikan. Nah itu biar ditata lagi. Saya menyampaikan terima kasih karena Pokdarwis Pantai Tirang ini sudah maksimal membuat pantai bagus,” jelasnya. Bersama Pokdarwis, Pemerintah Kota Semarang turut memikirkan pengembangan kawasan wisata Pantai Tirang karena merupakan salah satu aset wisata Kota Semarang. Baca Juga: Hasil Semifinal Liga Voli Putri Korea, Red Sparks Menggila, Pink Spiders Tertinggal 0-2 dari Megawati Cs Dengan demikian, ibu kota Jawa Tengah memiliki pantai yang indah dan bagus. “Itu salah satu aset wisata Kota Semarang. Harus dibaguskan, sehingga Semarang punya pantai yang indah dan bagus. Meskipun sudah ada Pantai Marina yang banyak cafe-cafe, kalau Pantai Tirang lebih alami,” kata Mbak Ita. Pemerintah Kota Semarang berharap untuk mengintegrasikan pengembangan wilayah sekitar pantai tersebut sehingga dapat meningkatkan daya tarik wisata secara keseluruhan. Baca Juga: 4 Ilmu Pelet Paling Juoss yang Turun Temurun, Wes Hewes Hewes Bablas Akalnya Selain itu, ada juga rencana pengembangan wisata di sisi barat Kota Semarang, termasuk area dari Pelabuhan Tanjung Emas ke arah barat hingga Pantai Mangunharjo, Mangkang. Namun, beberapa rencana pengembangan mungkin tertunda karena adanya proyek normalisasi Sungai Plumbon. Meskipun begitu, upaya pengembangan tetap dilakukan secara bertahap sesuai dengan rencana yang telah disusun.
