Jakarta, CNBC Indonesia – Kepulangan astronaut NASA yang ditinggal pesawat Boeing di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) lagi-lagi tertunda. Kini, mereka dijadwalkan baru pulang pada Maret 2025 atau harus bertahan hingga 9 bulan di orbit.
Pada Juni 2024, Butch Wilmore dan Suni Williams berangkat dari Bumi ke ISS menggunakan Starliner, pesawat buatan Boeing yang penuh masalah. Seharusnya, mereka hanya menghabiskan 8-10 hari di ISS sebelum pulang ke permukaan Bumi.
Namun, NASA menemukan banyak masalah di pesawat Starliner buatan Boeing. Pesawat yang didesain sebagai pesaing Crew Dragon tersebut memang banyak masalah sejak tahap pengembangan, termasuk kendala teknis dan anggaran.
Saat berlabuh di ISS, Starline mengalami kebocoran helium di sistem propulsinya. Selain itu, 5 mesin jet pendorong pesawat ditemukan mengalami penurunan kinerja. Setelah mencoba berbagai cara, NASA memutuskan untuk memulangkan Starliner ke Bumi tanpa awak pada September.
Pada bulan yang sama, NASA mengirim kapsul Crew-9 Dragon buatan SpaceX ke ISS. Dua kursi sengaja dikosongkan di kapsul tersebut agar bisa ditumpangi oleh Wilmore dan Williams kembali ke Bumi pada Februari 2025.
Namun, jadwal kepulangan Wilmore dan Williams ditunda lagi. NASA mengumumkan misi Crew-10 SpaceX baru akan diluncurkan paling lambat pada akhir Maret 2025. Penundaan peluncuran itu adalah upaya untuk memberikan “NASA dan SpaceX kesempatan untuk menyelesaikan pesawat Dragon baru untuk misi tersebut.”
Misi Crew-9 yang dijadwalkan membawa pulang Williams, Wilmore, astronaut Nick Hague dan kosmonaut Aleksandr Gorbunov – baru bisa meninggalkan ISS setelah “serah terima” dengan Crew-10. Periode serah terima tersebut, menurut NASA, memberikan kesempatan buat “Crew-9 untuk membagikan lesson learned dengan kru yang baru tiba dan membantu transisi sains dan perawatan.”
(dem/dem)