Jakarta –
Amerika Serikat telah memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata di Gaza. Washington menyebut resolusi itu akan membuat kelompok Hamas semakin berani.
Kelompok milisi Palestina itu mengutuk Washington sebagai “mitra dalam agresi terhadap rakyat kami.”
“Itu adalah tindakan kriminal, membunuh anak-anak dan wanita, serta menghancurkan kehidupan warga sipil di Gaza,” kata Hamas, dilansir kantor berita AFP, Kamis (21/11/2024).
Resolusi DK PBB yang diveto AS tersebut menuntut “gencatan senjata segera, tanpa syarat, dan permanen” dalam perang antara Israel dan kelompok Palestina, bersama dengan “pembebasan segera dan tanpa syarat semua sandera.”
Namun, Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon mengatakan resolusi tersebut “bukanlah jalan menuju perdamaian, melainkan peta jalan menuju lebih banyak teror, lebih banyak penderitaan, dan lebih banyak pertumpahan darah.
“Banyak dari Anda mencoba untuk meloloskan ketidakadilan ini. Kami berterima kasih kepada Amerika Serikat karena telah menggunakan hak vetonya,” ujarnya.
Robert Wood, Wakil Dubes AS untuk PBB, mengatakan bahwa posisi AS adalah tetap sama yakni harus “ada hubungan antara gencatan senjata dan pembebasan sandera.”