Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berencana untuk menjatuhkan sanksi lebih lanjut pada Rusia atas perangnya di Ukraina. Kali ini AS akan mengambil tindakan terhadap kapal tanker yang membawa minyak mentah Rusia.
“Ini paket yang sangat besar. Dua perusahaan minyak Rusia, lebih dari 100 kapal tanker, pedagang minyak, perusahaan asuransi Rusia, dll.,” kata salah satu pejabat yang mengetahui masalah tanpa menyebutkan nama entitas tersebut, seperti dikutip Reuters, Senin (6/1/2025).
Menurut sumber tersebut, pemerintahan Biden berencana memberikan sanksi yang menargetkan kapal tanker yang membawa minyak Rusia yang dijual di atas batas harga Barat sebesar US$60 per barel.
Bahkan jika dijual di atas batas harga, minyak mentah Rusia biasanya dijual dengan harga diskon ke pasar keseluruhan, dan China serta India bersedia membeli pasokan.
Pemerintah AS telah memberi tahu Kementerian Luar Negeri India tentang sanksi yang akan datang, dengan mencatat pasar yang dibanjiri minyak dan fakta bahwa harga minyak yang rendah dapat membantu India memenuhi kebutuhan minyak mentahnya.
Sumber lainnya mengatakan sanksi tersebut kemungkinan menargetkan beberapa orang yang terlibat dalam jaringan yang memperdagangkan minyak di atas batas harga.
Rusia telah menggunakan apa yang disebut armada bayangan kapal-kapal tua untuk menghindari batas harga. Banyak kapal yang kurang aman dan rentan menumpahkan minyak, menurut para ahli perkapalan.
Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, AS telah memberikan sanksi kepada puluhan kapal, dari armada yang diperkirakan berjumlah ratusan, untuk mengurangi kemampuan Moskow dalam mendanai perang.
Pemerintahan Biden sendiri telah berupaya untuk meningkatkan dukungan bagi Ukraina sebelum Presiden terpilih Donald Trump menjabat pada 20 Januari, mengingat pemimpin Republik itu sering mengeluh tentang biaya dukungan AS untuk Ukraina. Namun tidak jelas seperti apa pendekatan Trump terhadap sanksi terhadap Rusia.
(luc/luc)