Jakarta, CNBC Indonesia – Rencana untuk menyingkirkan China dari Amerika Serikat (AS) butuh biaya yang tak sedikit. Komisi Komunikasi Federal (FCC) menyebutkan membutuhkan US$4,98 miliar (Rp 78,9 triliun).
Uang tersebut digunakan untuk menyingkirkan perangkat telekomunikasi BTS merek Huawei dan ZTE yang disebut mengancam keamanan Amerika Serikat.
Meski begitu, Kongres hanya menyetujui US$1,9 miliar (Rp 30,1 triliun) untuk program yang disebut sebagai Rip and Replace. Namun ketua FCC Jessica Rosenworcel meminta kongres AS untuk menyediakan dana tambahan, dikutip dari Reuters, Senin (9/12/2024).
Dia menuturkan masih butuh dana setidaknya US$3,08 miliar (Rp 48,8 triliun). Tujuannya untuk program menggantikan peralatan pada jaringan di 126 operator.
Peralatan itu, Rosenworcel mengatakan membahayakan keamanan nasional dan konektivitas konsumen perdesaan yang memang bergantung pada jaringan tersebut.
Jika permintaan tersebut tidak diikuti akan berdampak pada jaringan di perdesaan. Menurutnya beberapa jaringan akan ditutup karena kekurangan dana.
“Dapat menghilangkan satu-satunya penyedia pada beberapa wilayah dan mengancam layanan 911,” jelasnya.
Uang yang dibutuhkan tahun ini jumlahnya jauh lebih besar dari tahun sebelumnya. Tahun 2023, Gedung Putih meminta US$3,1 miliar (Rp 49,1 triliun) untuk melaksanakan program tersebut.
Pihak Dewan Perwakilan Rakyat AS dilaporkan akan memberikan suara terkait aturan tersebut pada minggu depan. Aturan itu akan berdampak pada beberapa perusahaan, termasuk Huawei dan ZTE.
Bukan hanya itu, aturan itu juga mencakup ketentuan lain. Misalnya laporan soal upaya China menghindari aturan AS dan penilaian intelijen soal kemampuan bioteknologi negara tersebut.
(dem/dem)