Jombang (beritajatim.com) – Arus mudik lebaran 2024 di tol Jombang – Mojokerto (Jomo) diharapkan berlangsung aman dan lancar serta penuh makna. Untuk itu sejumlah persiapan dilakukan oleh petugas di jalan tol sepanjang 40.5 Kilometer itu.
Salah satunya adalah antisipasi teror pelemparan batu terhadap kendaraan saat arus mudik. Petugas PJR (Patroli Jalan Raya) Polda Jatim sudah melakukan koordinasi dengan Satgas Lebaran Astra Tol Jombang-Mojokerto.
Upaya mewaspadai pelemparan batu tersebut bukan tanpa alasan. Karena belum lama ini memang terjadi aksi pelemparan antara KM 687 – 688 tol Jombang sekitar pukul 23.40 WIB. Bahkan teror pelemparan batu ini viral di media sosial. Kaca mobil Alphard berlubang di bagian kiri akibat lemparan batu.
Aksi pelemparan itu diuangkapkan oleh akun instagram @danielsunyoto. Daniel mengatakan bahwa dirinya sudah melaporkan peristiwa ini di Jasa Marga Warugunung. Dia juga mengingatkan agar pengguna jalan senantiasa waspada di ruas tol Jombang-Mojokerto.
Kepala Unit Jatim 3 Satuan PJR (Patroli Jalan Raya) Ditlantas Polda Jatim AKP Yudhiono membenarkan adanya aksi pelemparan batu tersebut. “Tapi yang bersangkutan tidak mau lapor ke polisi. Juga tidak mau lapor ke pihak tol. Hanya curhat di media sosial,” ujarnya Yudhiono saat berada di kantor Astra Tol Jombang-Mojokerto, Rabu (3/4/2024).
Namun demikian, PJR Polda Jatim waktu itu tetap melakukan tindak lanjut. Yakni melakukan koordinasi dengan Satlantas Polres Jombang dan pihak patroli tol, serta polsek wilayah setempat.
“Kita sudah koordinasi dengan Polres Jombang dan polsek di lokasi kejadian. Kita beri tahu bahwa di TKP telah terjadi aksi pelemparan. Kita juga minta masyarakat diimbau agar tidak melakukan perbuatan tersebut, karena sanksinya berat,” kata mantan Kasat Lantas Polres Pamekasan ini.
Kepala Departemen Operasi Astra Tol Jomo, Yuni Rihal juga membenarkan adanya kejadian tersebut pekan lalu. Dia berharap saat arus mudik, hal tersebut tidak terjadi lagi. Sehingga pengguna jalan bisa melintas dengan aman.
Ruas tol Jombang – Mojokerto sepanjang 40,5 kilometer
Langkah antisipasi itu di antaranya, Satgas tol melakukan koordinasi dengan kepolisian secara intens. Kemudian akan dibangun komunikasi ke wilayah ring satu yang ada di desa-desa terdekat. Tujuannya melakukan sosialisasi tentang bahayanya kalau melakukan pelemparan batu ke jalan tol.
“Satgas kami sudah melakukan komunikasi intensif dengan kepolisian sektor. Lalu akan dilakukan sosialisasi ke warga tentang bahayanya melempar batu ke jalan tol,” kata Yuni menegaskan.
ASTRA Infra Toll Road Jombang-Mojokerto (ASTRA Tol Jomo) merupakan anak usaha dari ASTRA Infra pemegang hak konsesi atas ruas tol Jombang-Mojokerto sepanjang 40,5 km yang menjadi bagian dari Tol Trans Jawa.
Tol ini menghubungkan Desa Penompo, Kabupaten Mojokerto sampai Desa Bandarkedungmulyo, Kabupaten Jombang. ASTRA Tol Jomo memiliki 3 Gerbang Tol, yaitu Gerbang Tol Mojokerto Barat, Jombang dan Bandar.
Tol Jombang-Mojokerto menjadi salah satu jalur distribusi barang serta jalur transportasi masyarakat bagi provinsi Jawa Timur dan akan berdampak positif terhadap pertumbuhan kawasan industri, perumahan, perkantoran dan pariwisata serta agrobisnis. [suf]