Ari Lasso Buka Suara Soal Musisi Muda yang Minta Riders Berlebihan ke Promotor

Ari Lasso Buka Suara Soal Musisi Muda yang Minta Riders Berlebihan ke Promotor

JAKARTA – Ari Lasso mencoba mengungkap perilaku musisi baru di belakang panggung, yang mana permintaan (riders) yang diajukan kepada promotor atau penyelenggara konser sering kali terlalu mengada-ada.

Lewat akun Instagram miliknya, eks vokalis Dewa 19 itu mengunggah foto beberapa cemilan, buah, dan air mineral—yang disebutnya sebagai cemilan dan minuman ringan yang ia minta sediakan di belakang panggung (room refreshment).

“Ini adalah room refreshment saya: air mineral, buah naga, snack Genji 2 pack dan Fitbar 2 pack. Kalua saya pengen sesuatu, saya beli sendiri, misal Soyjoy, dark coklat w/ almond, dan lain-lain,” tulis Ari Lasso, mengutip keterangan unggahan, Rabu, 9 Juli.

Ari sengaja mengungkap room refreshment-nya karena merasa banyak musisi muda yang justru menyulitkan penyelenggara dengan riders-nya yang berlebihan, Menurutnya, para musisi muda itu salah dalam memahami posisi penyelenggara sebagai rekan kerjanya.

“Kenapa saya sy tulis, dengan karier yang sudah Iebih dari 30 tahun, kita tidak merasa perlu mengADA-ADAkan riders dan bersikap tdak dewasa atau ngambek, bahkan kampungan saat ada minor miss, sampai terjadi gesekan dengan LO/EO/promotor,” katanya. “Karena EO/ promotor bukanlah badan yang harus kita peras, namun adalah partner. Tanpa mereka, ‘roda tidak berjalan lancar’.”

Bagi penyanyi 52 thaun itu, kuncinya adalah kesederhanaan. Ia memposisikan dirinya sebagai musisi, bukan orang yang memanfaatkan situasi. Dia bahkan melihat sinis perilaku musisi muda yang sedang bersinar—yang justru memanfaatkan popularitasnya dengan cara kurang tepat.

“Saya Pendiri EO/promotor dari 2009… Dari dulu hingga kini sering senyum kecut, ketawa miris, melihat perilaku adik-adik band atau musisi-musisi baru yang ‘sedang bersinar’, yang kadang riders atau refreshment-nya—MBOTEN MBOTEN MAWON—suka mengurut dada, kayak ada ‘AJI MUMPUNG’, mumpung Iagi di atas,” tutur Ari.

“Dik adik, ada yang JAUH LEBIH PENTING dari itu semua, yaitu manajemen diri yang KETAT, tim produksi yang solid, manajemen yanh komunikatif dan adaptif dengan situasi dan kondisi,” sambungnya.

Lebih lanjut, ia memberi contoh dirinya dan Dewa 19, meski sudah punya nama besar, namun permintaannya masih mudah dipenuhi.

“Bahkan Ari Lasso Band dan Dewa 19 sampai dapat julukan band legend dengan riders yang bisa dibeli di Indo/Alfamart,” tambahnya. “Tulisan ini lebih kepada SELF REMINDER, bahwa di atas itu memang enak, tapi jatuh terbanting juga sangat menyakitkan.”