Grafik yang menunjukkan perubahan indeks harga konsumen tahunan Argentina, berdasarkan bulan, dari Januari 2020 hingga Januari 2024.(AFP)
PEMERINTAH Argentina pada Januari mengalami surplus anggaran bulanan pertamanya dalam hampir 12 tahun. Ini karena Presiden baru Javier Milei terus mendorong pemotongan belanja yang besar. Kementerian Perekonomian mengumumkan itu.
Januari ialah bulan penuh pertama masa jabatan Milei, seorang libertarian sayap kanan yang menjabat pada Desember, dan berakhir dengan saldo positif untuk keuangan sektor publik sebesar US$589 juta dengan nilai tukar resmi. Demikian disampaikan pemerintah pada Jumat (16/2) malam.
Angka tersebut termasuk pembayaran bunga utang publik. Ini, “Surplus keuangan (bulanan) pertama sejak Agustus 2012 dan surplus pertama pada Januari sejak 2011,” kata Kementerian Perekonomian, menurut kantor berita resmi Telam.
Baca juga : Argentina Melakukan Devaluasi Peso Lebih dari 50% untuk Mengatasi Krisis Ekonomi
Milei telah bernegosiasi dengan Dana Moneter Internasional (IMF) mengenai pinjaman sebesar US$44 miliar dan berjanji mencapai keseimbangan keuangan publik tahun ini. “Defisit nol tidak bisa dinegosiasikan,” kata Menteri Ekonomi Luis Caputo pada hari Jumat di X, bekas Twitter.
Milei, seorang ekonom, menganjurkan pemotongan tajam pengeluaran dan pengurangan utang publik menuju dolarisasi perekonomian. Setelah devaluasi peso sebesar 50%, pencabutan kontrol harga dan penaikan suku bunga yang kuat, Argentina mengalami tingkat inflasi pada Januari sebesar 20,6% dengan tingkat inflasi dalam 12 bulan sebesar 254,2%.
Pada 2023, tahun terakhir pemerintahan kiri-tengah Alberto Fernandez, berakhir dengan tingkat inflasi sebesar 211%. Dengan kemiskinan yang memengaruhi 45% populasi, Milei memperkirakan perekonomian akan pulih dalam waktu tiga bulan. (AFP/Z-2)
