JAKARTA – Perang tarif dagang antara China dan AS memberikan dampak negatif terhadap Apple. Pasalnya, mayoritas rantai pasokan iPhone dikembangkan di pabrik manufaktur yang berada di China.
Meski banyak orang yang khawatir dengan peningkatan harga iPhone, CEO Apple Tim Cook terlihat lebih santai ketika membahas persoalan ini. Cook bahkan mengaku tidak khawatir dengan tarif dagang yang ditetapkan oleh Presiden AS Donald Trump.
Dalam laporan pendapatan kuartal terbarunya, Cook mengatakan bahwa Apple telah mengatasi situasi perang tarif dagang, setidaknya untuk sementara waktu. Perusahaan itu telah memasok setengah iPhone dari India dan setengahnya lagi dari Vietnam.
Dua negara ini dipilih karena tarifnya lebih rendah dari yang AS tetapkan untuk China. Meski perusahaan itu menghentikan impor rantai pasokan dari China ke AS, Apple tetap melanjutkan produksi di negara tersebut.
Sebagian besar iPhone dan produk lainnya akan dikirim ke pasar Apple selain AS. Penyimpanan stok produk dari India dan Vietnam ini tidak hanya berlaku untuk iPhone, tetapi juga perangkat produktivitas lainnya seperti Mac, iPad, hingga Apple Watch.
“Jika Anda melihat AS, lebih dari separuh penjualan iPhone di AS berasal dari India,” kata Cook, dikutip dari CNBC pada Jumat, 2 Mei. “Jika Anda melihat produk lain, Mac dan iPad serta AirPods dan Watch, hampir semua negara asal adalah Vietnam.”
Untuk saat ini, Apple berhasil terhindar dari penetapan tarif impor China yang sangat tinggi. Pasalnya, AS mengecualikan tarif dagang untuk ponsel pintar, komputer, dan teknologi lainnya yang lebih banyak dikembangkan di China dibandingkan AS.
Meski mengaku tidak khawatir, peralihan impor dari Vietnam dan India menunjukkan bahwa Apple telah mempersiapkan kondisi terburuk. Mereka berusaha menghindari perang dagang antara China dan AS.
Setidaknya, penjelasan Cook mengenai pengambilan produk utama dari India dan Vietnam sedikit menenangkan para investor. Komentar ini juga dibuat untuk menunjukkan bahwa Apple berhasil mengatasi keadaan genting tersebut.
