Jakarta, Beritasatu.com – Program makan bergizi gratis (MBG) yang ditujukan kepada peserta didik perlu dipetakan lebih teliti agar dapat menyasar anak-anak yang benar-benar membutuhkan, khususnya mereka yang tidak memiliki akses terhadap makanan bergizi.
Wakil Ketua Bidang Kebijakan Publik Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Danang Girindrawardana, mendorong pemerintah untuk memastikan penerima manfaat program ini adalah anak-anak yang memenuhi kriteria kelayakan.
“Objek sasaran program ini harus dipetakan dengan baik. Oleh karena itu, diperlukan sebuah regulasi yang jelas,” ujar Danang kepada Beritasatu.com dalam wawancara secara daring beberapa waktu lalu.
Menurut Danang, pemerintah perlu membuat regulasi untuk memastikan efektivitas program MBG di sekolah-sekolah yang terpilih. Hal ini penting karena tidak semua sekolah memiliki murid dari kalangan ekonomi menengah ke bawah.
Dengan adanya regulasi yang jelas, pemerintah dapat lebih mudah mengategorikan sekolah-sekolah yang layak dan tidak layak untuk menerima program MBG. Kategori tersebut bisa merujuk pada ketentuan peraturan yang sudah ada.
“Dengan demikian, tidak perlu ada perlakuan yang sama terhadap semua sekolah,” tambahnya.
Selain itu, siswa yang berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah tetapi mendapatkan beasiswa di sekolah elite juga harus menjadi perhatian. Oleh karena itu, regulasi program MBG sebaiknya dibuat berdasarkan kategori status sekolah atau struktur ekonomi siswanya. Dengan pendekatan ini, program MBG akan lebih efektif dalam pelaksanaannya.
“Di beberapa daerah, program ini mungkin tidak berbentuk nasi bungkus atau nasi kotak, tetapi dapat berupa subsidi makan dalam bentuk uang setiap bulan untuk anak tersebut,” tutup Danang.
