PIKIRAN RAKYAT – Trading Halt adalah penghentian sementara perdagangan suatu saham atau sekuritas di satu atau sejumlah bursa secara bersamaan.
Tujuan utamanya memberi waktu bagi investor mencerna berita penting yang bisa mempengaruhi harga saham. Bursa bisa menghentikan perdagangan sementara agar mereka memiliki kesempatan yang sama guna memahami dan bereaksi pada informasi tersebut.
Selain itu untuk mencegah kepanikan dan aksi jual massal. Kondisi pasar yang sangat fluktuatif atau terjadi penurunan tajam pada indeks, trading halt bisa diterapkan guna menenangkan pasar dan mencegah investor melakukan penjualan panik yang berlebihan.
Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki aturan soal trading halt yang bisa diberlakukan jika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan persentase tertentu dalam satu sesi perdagangan.
Aturan
– Trading Halt 30 menit: Jika IHSG turun lebih dari 5%.
– Trading Halt tambahan 30 menit: Jika setelah dibuka kembali, IHSG kembali turun hingga lebih dari 10%.
– Trading Suspend (penghentian sementara perdagangan)
Jika IHSG terus melemah hingga lebih dari 15%, BEI bisa menghentikan perdagangan hingga akhir sesi atau lebih lama dengan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Perbedaan Trading Halt dan Trading Suspend
Trading Halt: Penghentian sementara perdagangan di mana order yang belum terlaksana (open order) tetap berada dalam sistem dan bisa ditarik atau dimodifikasi anggota bursa. Biasanya bersifat sementara (misalnya 30 menit).
Trading Suspend: Penghentian sementara perdagangan yang lebih lama, bisa sampai beberapa sesi perdagangan. Biasanya diberlakukan sebagai sanksi atas pelanggaran emiten atau kondisi pasar yang sangat ekstrem.
Ketika suspend, seluruh order yang belum terlaksana biasanya ditarik secara otomatis oleh sistem dan anggota bursa tak bisa menarik atau memodifikasinya.
Trading Halt IHSG
IHSG baru saja dibuka usai libur panjang Lebaran, langsung anjlok 9,19% ke level 5.912,06 hari ini Selasa, 8 April 2025 pukul 09:00 WIB.
BEI langsung memberlakukan trading halt selama 30 menit karena penurunan melebihi ambang batas 8%. Sebanyak 552 saham mengalami penurunan, hanya 9 saham yang naik, dan 65 saham tak mengalami perubahan harga.
Nilai transaksi tercatat Rp1,93 triliun dengan volume perdagangan 1,59 miliar saham dalam 64.620 kali transaksi. Penurunan IHSG pagi ini menyebabkan kapitalisasi pasar BEI merosot jadi Rp 10.218 triliun.
Penurunan tajam ini diprediksi para analis sebagai respons sentimen negatif dari kebijakan tarif impor Amerika Serikat yang memicu kekhawatiran akan ketidakpastian ekonomi global, berpotensi menimbulkan balasan dari negara lain.
Perdagangan IHSG dibuka kembali pukul 09:30 WIB, masih melanjutkan pelemahannya dan berada di level 5.936,26, penurunan tercatat sebesar 8,82% atau 574,3 poin.
Meskipun perdagangan sempat dihentikan sementara, tekanan jual di pasar masih berlanjut usai dibuka kembali. Hampir seluruh sektor saham masih berada di zona merah.***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News