Apa Itu Sextortion? Pemerasan Menggunakan Materi Seksual yang Tengah Marak

Apa Itu Sextortion? Pemerasan Menggunakan Materi Seksual yang Tengah Marak

YOGYAKARTA – Di era digital yang semakin maju, kejahatan seksual tidak hanya terjadi secara fisik, tetapi juga melalui dunia maya. Salah satu bentuk kejahatan yang marak terjadi belakangan ini adalah sextortion. Lantas apa itu sextortion dan bagaimana cara menghindarinya?

Kejahatan seksual dalam bentuk sextortion telah memakan korban cukup banyak. Sebagian korbannya mengaku mengalami penipuan dengan kontens seksual dan diancam akan disebarkan foto dan videonya. Selain menimbulkan kerugian secara moril, korban sextortion biasanya juga sampai rugi secara materi atau uang. 

Itulah mengapa sangat penting untuk mengenali apa itu sextortion dan bagaimana tindakan untuk menghindarinya. 

Apa Itu Sextortion?

Sextortion menjadi Istilah yang mungkin masih asing bagi sebagian orang, tetapi dampaknya sangat serius dan dapat merusak kehidupan korban. Sextortion adalah bentuk pemerasan yang melibatkan ancaman penyebaran materi seksual korban, seperti foto atau video intim, jika korban tidak memenuhi tuntutan pelaku. 

Fenomena ini semakin mengkhawatirkan seiring dengan meningkatnya penggunaan media sosial dan platform digital lainnya. Sextortion sering kali dimulai dengan manipulasi psikologis. 

Pelaku biasanya menggunakan taktik untuk mendapatkan kepercayaan korban. Misalnya dengan berpura-pura menjadi teman dekat, pasangan romantis, atau bahkan seseorang yang memiliki otoritas. 

Setelah korban terperangkap dalam hubungan tersebut, pelaku akan meminta atau memanipulasi korban untuk mengirimkan materi seksual. Begitu pelaku mendapatkan materi tersebut, mereka akan menggunakannya sebagai senjata untuk memeras korban, baik secara finansial, seksual, atau psikologis.

Bagaimana Sextortion Bisa Terjadi?

Sextortion biasanya terjadi dalam beberapa tahap. Pertama, pelaku akan mencoba membangun hubungan dengan korban, baik melalui pesan pribadi, aplikasi kencan, atau platform media sosial. 

Mereka mungkin menggunakan identitas palsu atau menyamar sebagai seseorang yang menarik perhatian korban. Setelah hubungan terbentuk, pelaku akan mulai meminta materi seksual seperti foto atau video intim dengan dalih untuk memperkuat hubungan atau sebagai bentuk kepercayaan.

Begitu pelaku mendapatkan materi tersebut, mereka akan segera mengubah sikap. Korban akan diancam dengan penyebaran materi tersebut ke publik, termasuk keluarga, teman, atau bahkan atasan di tempat kerja, jika korban tidak memenuhi tuntutan pelaku. 

Tuntutan yang diminta oleh pelaku kepada korban ini bisa berupa uang, materi seksual lebih lanjut, atau bahkan tindakan lain yang merugikan korban.

Dampak Psikologis dan Sosial Sextortion

Dampak sextortion pada korban bisa sangat parah, baik secara psikologis maupun sosial. Korban sering kali merasa tertekan, malu, dan takut akan reputasi mereka yang hancur. 

Rasa malu ini dapat membuat korban enggan melaporkan kejahatan tersebut kepada pihak berwajib atau bahkan kepada orang terdekat. Akibatnya, banyak kasus sextortion yang tidak terungkap dan pelaku terus bebas melakukan kejahatan serupa kepada korban lain.

Selain itu, korban juga dapat mengalami gangguan mental seperti depresi, kecemasan, dan bahkan pikiran untuk bunuh diri. Tekanan yang diberikan pelaku, ditambah dengan rasa bersalah dan malu yang dirasakan korban, dapat membuat mereka merasa terjebak dan tidak memiliki jalan keluar.

Cara Menghindari Sextortion

Meskipun sextortion adalah kejahatan yang serius, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko menjadi korban:

Hindari Berbagi Materi Sensitif: Jangan pernah mengirimkan foto atau video intim kepada siapa pun, bahkan kepada orang yang Anda percaya. Materi tersebut dapat disalahgunakan kapan saja.Waspada terhadap Identitas Palsu: Selalu verifikasi identitas orang yang Anda ajak berinteraksi online. Pelaku sering kali menggunakan identitas palsu untuk mendapatkan kepercayaan korban.Jangan Menyerah pada Ancaman: Jika Anda menjadi korban sextortion, jangan menyerah pada tuntutan pelaku. Segera laporkan kejahatan tersebut kepada pihak berwajib dan minta bantuan dari orang terdekat.Gunakan Pengaturan Privasi: Pastikan akun media sosial Anda memiliki pengaturan privasi yang ketat. Hindari menerima permintaan pertemanan dari orang yang tidak dikenal.Edukasi Diri dan Orang Terdekat: Penting untuk memahami risiko sextortion dan membagikan pengetahuan ini kepada keluarga, teman, atau anak-anak remaja Anda. Kesadaran adalah langkah pertama untuk mencegah kejahatan ini.

Demikianlah ulasan mengenai apa itu sextortion sebagai bentuk kejahatan seksual yang memanfaatkan teknologi dan media digital untuk memeras korban. Dengan meningkatkan kewaspadaan dan edukasi, kita dapat mengurangi risiko menjadi korban sextortion. Baca juga upaya melindungi perempuan dari kekerasan seksual.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.