Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Antisipasi Peningkatan Volume Kendaraan Saat Lebaran 2024, Dishub Kota Mojokerto Lakukan Sejumlah Persiapan

Antisipasi Peningkatan Volume Kendaraan Saat Lebaran 2024, Dishub Kota Mojokerto Lakukan Sejumlah Persiapan

Mojokerto (beritajatim.com) – Arus mudik pada Lebaran 2024 diprediksi meningkat dibandingkan tahun lalu. Menghadapi hal tersebut sejumlah persiapan dilakukan oleh Pemerintah Kota Mojokerto melalui Dinas Perhubungan (Dishub), khususnya untuk mengantisipasi peningkatan volume kendaraan.

Kepala Dishub Kota Mojokerto, Endri Agus Subianto mengatakan, puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada tanggal 5 sampai 8 April 2024 dan puncak arus balik dari tanggal 13 hingga 16 April 2024. Untuk itu, ada beberapa hal yang dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan volume kendaraan hal tersebut.

“Diantaranya, penempatan petugas pada CCRoom ATCS guna melakukan pemantauan kondisi lalu lintas dan pengendalian alat pemberi isyarat lalu lintas. Ada 21 titik pantau yang  terdiri dari, 12 simpang dapat dikendalikan melalui ATCS dan 9 titik simpang dan ruas jalan dengan kamera pantau,” jelasnya, Kamis (28/3/2024).

Pada Lebaran 2024 ini, lanjut Endri, Dishub Kota Mojokerto juga menambah satu titik lokasi ATCS (Area Traffic Control System).

Yaitu di Simpang Jalan Brawijaya – Jalan Prapanca serta menambah kamera pemantau kondisi lalu-lintas sebanyak tiga titik. Petugas juga telah disiagakan untuk mengatur lalu-lintas jika terjadi kenaikan voleme kendaraan

“Kamera pemantau kita pasang pada 3 titik yakni di simpang Jalan Empunala – Jalan Randugede, Simpang Jalan Mojopahit – Jalan Raden Wijaya, dan Simpang Jalan Mojopahit – Jalan Brawijaya. Apabila pengendalian melalui ATCS sudah tidak dapat mengakomodir peningkatan volume lalu-lintas, petugas pada pos terpadu juga telah siap untuk melakukan pengaturan lalu-lintas,” imbuhya.

Lebih lanjut Endri menyampaikan, ada beberapa ruas jalan yang diperkirakan akan mengalami peningkatan volume kendaraan dan berpotensi terjadi kemacetan. Diantaranya adalah Jalan Gajah Mada, Jalan Kartini dan Jalan Tropodo. Selain mengantisipasi titik kemacetan, pihaknya juga menyiapkan rekayasa lalu-lintas.

“Serta menyiapkan jalur alternatif pada beberapa titik untuk menghindari antrean kendaraan. Rekayasa lalu- lintas sudah kita siapkan untuk Surabaya ke arah Jombang dan Jombang ke arah Surabaya. Harapan kita, rekayasa ini mampu mengurai kepadatan di titik-titik rawan kemacetan di wilayah Kota Mojokerto,” pungkasnya.

Sebagai informasi kondisi lalu-lintas juga dapat diakses secara real time melalui Pantau CCTV yang ada di dalam aplikasi Palapa Mojo. [tin/ian]