Mojokerto (beritajatim.com) – Polres Mojokerto bersama Pemkab Mojokerto dan Kodim 0815/Mojokerto mulai mengantisipasi potensi munculnya sejumlah penyakit pasca banjir yang terjadi beberapa waktu lalu. Salah satunya yakni Demam Berdarah Dengue (DBD).
Upaya tersebut dilakukan dengan melakukan fogging serentak di seluruh kecamatan di Kabupaten Mojokerto, pada Selasa (23/4/2024). Seperti yang diketahui bersama, DBD merupakan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti yang hidup di daerah tropis dan subtropis.
Untuk demam berdarah ringan biasanya akan menyebabkan demam tinggi dan gejala seperti flu dan untuk demam berdarah parah bisa menyebabkan pendarahan serius serta penurunan tekanan darah secara tiba-tiba hingga menyebabkan kematian.
Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto mengatakan, fogging menggunakan obat yang sudah dianjurkan dan dinilai efektif untuk membunuh nyamuk Aedes Aegypti yang menjadi faktor utama penyakit DBD.
“Kegiatan fogging difokuskan pada area pemukiman warga yang berpotensi menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti,” ungkapnya.
Kapolres mengingatkan kepada masyarakat, jika fogging hanyalah salah satu langkah pencegahan untuk membunuh nyamuk dewasa. sedangkan untuk telur, larva dan jentik hanya efektif dengan tindakan 3M yakni Menguras, Menutup dan Mendaur ulang. Sehingga warga diimbau lebih aktif menjaga kebersihan lingkungan.
“Sebaiknya masyarakat juga berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan dengan menerapkan pola 3M yaitu Menguras, Menutup dan Mendaur ulang. Cuaca yang tiba-tiba hujan dan panas terik, tidak menutup kemungkinan juga menjadi faktor rentannya penularan penyakit DBD sehingga kami juga menghimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan,” himbaunya.
Selain menjaga kesejatan, lanjut Kapolres, masyarakat juga dihimbau untuk mencukupi kebutuhan gizi yang baik. Bila perlu, tegas Ihram, juga mengkonsumsi vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit. [tin/beq]