Chicago: Harga emas dunia melemah setelah mencapai titik terendah dalam dua bulan pada perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat WIB). Emas tertekan reli dolar yang kuat, meskipun para pedagang belum kehilangan kepercayaan terhadap pemangkasan suku bunga pada Desember menyusul data ekonomi AS terbaru.
Dikutip dari data Yahoo Finance, Jumat, 15 November 2024, harga emas spot turun 0,1 persen menjadi USD2.570,05 per ons, menyentuh level terendah sejak 12 September. Harga emas berjangka AS ditutup 0,5 persen lebih rendah pada USD2.572,90.
Indeks dolar AS diketahui terus melaju tanpa henti, bahkan diperdagangkan pada titik tertinggi dalam satu tahun. Kondisi ini membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi pembeli luar negeri.
Pasar mengabaikan emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi, meskipun kebijakan Trump berpotensi meningkatkan inflasi AS.
Fed bakal pangkas suku bunga
Di sisi lain, membaiknya kondisi pasar tenaga kerja diperkirakan akan mendorong Federal Reserve untuk memangkas suku bunga ketiga bulan depan, bahkan saat data menunjukkan kemajuan dalam menurunkan inflasi terhenti.
Pasar kini memperkirakan kemungkinan 76 persen Federal Reserve akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada Desember.
Para investor tengah menanti pernyataan dari Ketua Fed Jerome Powell di kemudian hari bersamaan dengan data penjualan ritel Jumat.
Emas bisa diuntungkan jika Powell menghindari menghubungkan langsung potensi pergeseran kebijakan dengan keputusan Fed, karena hal ini bisa meredam ekspektasi suku bunga AS.
Adapun, harga perak spot naik 0,5 persen menjadi USD30,48 per ons, setelah mencapai level terendah sejak 12 September di awal sesi. Platinum turun 0,1 persen menjadi USD936,94, sementara paladium naik 0,8 persen menjadi USD941,00.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(HUS)