Bojonegoro (beritajatim.com) – Dua petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kabupaten Bojonegoro bertugas menjaga anjing peliharaan yang tuannya meninggal dunia agar tidak menyerang petugas yang akan melakukan identifikasi.
Dua petugas Damkarmat Bojonegoro menjaga anjing peliharaan di ruang terpisah. Sebelumnya, anjing tersebut sempat menyerang petugas yang berusaha membuka pintu rumah tuannya. Pengamanan anjing peliharaan itu berjalan dramatis karena anjing tidak dalam kondisi diikat.
Kali pertama diketahui, anjing tersebut menjaga tuannya yang sudah dalam kondisi meninggal dunia di lantai dalam kamar. Saat petugas berusaha masuk untuk melakukan identifikasi, anjing tersebut berlaku agresif. Pada akhirnya, petugas Damkarmat berhasil menggiring anjing tersebut ke ruang terpisah dari tuannya.
“Anjing dalam kondisi liar, tidak diikat menggunakan tali. Kami kemudian menggiring anjing ke ruang dapur dengan memberinya makan,” ujar Kepala Bidang Penyelamatan dan Pemadaman Damkarmat Bojonegoro, Zaenul Ma’arif, Rabu (24/4/2024).
Sekitar satu jam anjing itu dijaga di ruang dapur oleh dua petugas Damkarmat Bojonegoro. Setelah si tuan pemilik anjing dibawa ke RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, baru kemudian anjing tersebut ditaklukkan. “Selanjutnya anjing peliharaan itu dibawa kerabat pemilik,” terangnya.
Sekadar diketahui, anjing peliharaan milik Djoewita (78) warga RT 17 RW 03 Kelurahan Karangpacar Kabupaten Bojonegoro itu tetap setia menemani tuannya meski sudah meninggal. Si pemilik anjing diduga belum lama meninggal di dalam kamar rumah.
Kejadian itu kali pertama diketahui tetangga serta kerabat yang hendak mengirim makanan. Beberapa kali dipanggil dari luar rumah tidak ada tanggapan. Hanya anjingnya yang menggonggong dari dalam rumah. Karena curiga akhirnya melaporkan itu ke Ketua RT setempat dan dilanjutkan ke kelurahan.
“Pihak kelurahan mendapat laporan kemudian diteruskan ke petugas berwajib. Setelah berhasil dievakuasi ini untuk seluruh prosesi pengurusan mayat ditangani pihak klenteng. Karena korban sebatangkara,” ujar Kepala Kelurahan Karangpacar, Erwina Sri. [lus/ted]