Bojonegoro (beritajatim.com) – Bencana angin kencang disertai hujan deras menerjang Desa Ngraho, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro, pada Selasa (4/11/2025) sore. Akibat kejadian ini, dua rumah warga dilaporkan mengalami kerusakan, satu di antaranya bahkan roboh total rata dengan tanah.
Peristiwa nahas tersebut terjadi sekitar pukul 15.50 WIB, saat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Heru Wicaksi, mengatakan, dalam insiden tersebut dilaporkan sejumlah bangunan rusak. Timnya saat itu juga telah melakukan asesmen di lokasi kejadian untuk mengumpulkan data.
“Hujan deras dan angin kencang yang melanda wilayah Kecamatan Ngraho mengakibatkan beberapa bangunan terdampak,” jelas Heru Wicaksi, Rabu (5/11/2025).
Berdasarkan data asesmen BPBD Bojonegoro, dampak terparah dialami oleh Ramlan (70), warga RT 02 RW 01, Desa Ngraho. Rumah Ramlan yang berukuran 5×6 meter dilaporkan mengalami kerusakan sangat berat, roboh total, dan rata dengan tanah. Akibat musibah ini, Ramlan ditaksir menderita kerugian materiel mencapai Rp15 juta.
“Untuk saat ini, pemilik rumah (Ramlan) mengungsi dan bertempat tinggal di rumah anaknya,” ujar Heru.
Selain itu, rumah milik Ahmad Romlan, yang juga berlokasi di RT 02 RW 01, tak luput dari amukan angin. Bangunan berukuran 5×9 meter itu mengalami kerusakan sedang di bagian atap, dengan taksiran kerugian mencapai Rp10 juta.
Angin kencang juga merusak fasilitas umum dan tempat usaha. Seperti bangunan Puskesmas Ngraho yang mengalami kerusakan di bagian atap teras. Dua bangunan kios mengalami rusak ringan.
Menindaklanjuti bencana tersebut, personel BPBD Bojonegoro bersama Satpol-PP dan Pemerintah Desa (Pemdes) setempat langsung mendatangi lokasi kejadian. “Kami juga telah menyalurkan bantuan darurat berupa paket sembako untuk meringankan beban korban,” terang Heru.
Menurut Heru, proses penanganan lanjutan akan segera dilakukan. Puing-puing sisa bangunan yang roboh rencananya akan dibersihkan secara gotong royong oleh unsur terlibat dan warga setempat pada hari ini, Rabu (5/11/2025). [lus/aje]
