JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyatakan tetap ‘happy’ atau senang dengan penerapan efisiensi anggaran.
Diketahui, total efisiensi atau pemotongan anggaran di Kemenko PM mencapai Rp65 miliar.
“Di kementerian saya dari Rp130 miliar cuma anggaran kita, dipotong Rp65 miliar. Tapi kita happy,” ujar Cak Imin kepada wartawan dikutip Sabtu, 8 Februari.
Menurutnya, dengan efisiensi anggaran tersebut bukan berarti pelayanan masyarakat harus menurun. Justru mesti berinovasi agar semua kebijakan yang telah dicanangkan dapat berjalan sebagaimana mestinya.
“Dengan pemotongan ini kita akan bekerja keras, supaya bekerja tidak berdasarkan anggaran saja, berdasarkan inovasi,” sebutnya.
Bahkan, dikatakan tak adanya dampak yang siginifikan terkait penerapan efisiensi anggaran tersebut. Hanya ada beberapa hal yang memang mesti dikurangi seperti perjalan dinas.
“Kalau di kita nggak ada yang terdampak, gaji tetap, semua memang mayoritas untuk gaji. Ya mungkin mengurangi perjalanan dinas, jumlah yang ikut perjalanan dinas,” kata Cak Imin.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah resmi mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) 1/2025 yang meminta anggaran pemerintah pada APBN dan APBD TA 2025 dipangkas sebesar Rp306,69 triliun.
Anggaran kementerian/lembaga diminta untuk dilakukan efisiensi sebesar Rp256,1 triliun dan transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp50,59 triliun
