Bisnis.com, JAKARTA – Calon gubernur Jawa Tengah Andika Perkasa membeberkan bobroknya Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dalam tiga tahun terakhir.
Menurut Andika, dalam tiga tahun terakhir, Indeks Demokrasi Indonesia untuk Provinsi Jawa Tengah mengalami penurunan.
Mantan Panglima TNI itu juga mengemukakan 7 dari 10 indikator Indeks Demokrasi Indonesia, menunjukkan tren demokrasi Jawa Tengah menurun.
“Tidak hanya itu, indeks pelayanan publik juga menurun di Jawa Tengah. Ini mungkin disebabkan oleh turunnya integritas KPK di Jawa Tengah, integritas demokrasi serta efisiensi perekonomian Jawa Tengah,” tutur Andika di sela-sela debat kandidat cagub Jawa Tengah, Rabu (30/10).
Selain itu, Andika juga menyoroti persoalan lama pendidikan di salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang masih rendah.
Menurutnya, dari yang seharusnya pendidikan 12 tahun, tetapi salah satu kabupaten tersebut itu hanya 6,5 tahun.
“Jadi hal ini sangat penting bagi cagub siapapun karena kita dihadapkan pada kondisi ini,” katanya.
Tidak hanya itu, dia mengatakan angka kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah juga harus menjadi perhatian serius gubernur Jawa Tengah berikutnya.
“Kita ini masih punya 10,47% rakyat miskin harus ditekan sampai 0% kalau kita mau kawal sampai akhir periode 2029, karena pada 2030 target yang diharapkan tersebut bisa tercapai,” ujarnya.