Ancaman Angin Kencang di Banyuwangi Berpotensi Berlanjut hingga 14 Februari 2025

Ancaman Angin Kencang di Banyuwangi Berpotensi Berlanjut hingga 14 Februari 2025

Banyuwangi (beritajatim.com) – Fenomena angin kencang yang melanda hampir seluruh wilayah Kabupaten Banyuwangi diprediksi akan berlangsung hingga empat hari ke depan atau sampai 14 Februari 2025. Kecepatan angin yang tinggi ini telah mengakibatkan banyak kejadian pohon tumbang di puluhan titik.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) mencatat setidaknya ada 29 lokasi kejadian pohon tumbang akibat angin kencang yang terjadi hingga Minggu (9/2/2025).

Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas III Banyuwangi, Ibnu Haryo, menjelaskan bahwa fenomena hujan disertai angin kencang ini dipengaruhi oleh Bibit Siklon Tropis 96S yang terpantau berada di sebelah selatan Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Diprediksi masih dalam 4 hari ke depan. Namun selama periode musim hujan, angin kencang umumnya terjadi pada siang, sore, dan bisa terjadi pada malam hari akibat dari pembentukan awan Cumulonimbus,” katanya, Senin (10/2/2025).

Ibnu menambahkan, Bibit Siklon Tropis 96S bergerak dengan kecepatan angin maksimum sekitar 25 knot atau 46 km/jam dengan tekanan minimum sekitar 998 hPa. Pergerakannya mengarah ke Selatan-Barat Daya, dan dalam 24 jam ke depan berpotensi berkembang menjadi siklon tropis dengan kategori sedang hingga tinggi.

“Ini akan berpotensi meningkatkan curah hujan, angin kencang, dan tinggi gelombang di beberapa wilayah di Indonesia,” terangnya.

Selain itu, adanya daerah pertemuan angin (konfluensi) dari Laut Jawa Timur bagian timur serta daerah perlambatan angin (konvergensi) dari perairan selatan Jawa Timur hingga perairan selatan NTT turut memperkuat fenomena ini.

Lebih lanjut, Ibnu juga mengungkapkan bahwa peningkatan kecepatan angin di Jawa Timur, termasuk Banyuwangi, turut dipengaruhi oleh Siklon Tropis Taliah yang memiliki kecepatan angin 40 knot atau 74 km/jam dengan tekanan 992 hPa dalam kategori 1. Siklon ini menyebabkan peningkatan ketinggian gelombang di perairan Jawa Timur.

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada dalam beberapa hari ke depan mengingat Banyuwangi masih berada dalam periode puncak musim hujan, yang diperkirakan berlangsung hingga April sebelum memasuki musim peralihan atau pancaroba.

“Tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang tidak menentu yang bisa menimbulkan bencana hidrometeorologi hingga pohon tumbang, dan tetap update informasi cuaca dari BMKG,” tutur Ibnu. [alr/suf]