Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Anak Usaha SSIA Suryalaya Anindita Dapat Pinjaman Rp1,4 Triliun dari BCA

Anak Usaha SSIA Suryalaya Anindita Dapat Pinjaman Rp1,4 Triliun dari BCA

Bisnis.com, JAKARTA – Anak perusahaan PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), PT Suryalaya Anindita International (SAI), mendapat pinjaman sebesar Rp1,4 triliun dari PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA). Dana ini digunakan untuk merenovasi salah satu hotel yang dikelolanya, yakni Meliá Bali Hotel yang berlokasi di Nusa Dua, Bali.

Presiden Direktur PT Suryalaya Anindita International (SAI) Johannes Suriadjaja menyampaikan, pinjaman ini diperoleh usai PT SAI dan BCA menandatangani loan agreement beberapa waktu lalu.

“Kita baru saja juga menandatangani loan agreement dari BCA. Itu dengan nilai sekitar Rp1,4 triliun,” kata Johannes dalam Penandatanganan Amendment IV LUDA Lot N, The Nusa Dua, di Hotel Gran Melia, Jakarta, Rabu (7/1/2025).

Sejak 10 Oktober 2024, PT SAI telah mulai melakukan renovasi menyeluruh terhadap Meliá Bali Hotel. Seiring dilakukannya renovasi, PT SAI menutup sementara operasional hotel tersebut.

Johannes menuturkan, pihaknya akan melakukan rebranding terhadap Meliá Bali Hotel menjadi Paradisus by Meliá Bali. 

Kehadiran brand baru ini, kata dia, tidak hanya akan menghadirkan pengalaman menginap premium bagi wisatawan domestik dan mancanegara, tetapi juga diharapkan dapat meningkatkan mutu layanan akomodasi di kawasan The Nusa Dua.

Hotel tersebut nantinya akan disulap menjadi all inclusive family resort, di mana pengunjung sudah membayar untuk kamar dan makanan. Selain itu, PT SAI juga membuat fasilitas tambahan baik untuk anak-anak maupun dewasa guna memperkuat posisinya sebagai Bali’s Finest Family-Friendly Resort Haven.

Dia mengeklaim, Paradisus by Meliá Bali nantinya akan menjadi inclusive family resort pertama di Asia. 

“Jadi untuk pasar Eropa dan Amerika tuh sangat familiar dengan konsep ini. Cuma Asia ini kita baru pertama. Nanti kita Paradisus pertama dan kita meng-introduce all inclusive family resort ini yang pertama di Asia nanti,” ungkapnya.

Adapun, Meliá Bali Hotel diperkirakan bakal dibuka kembali pada Desember 2025, seiring rampungnya proses renovasi hotel. 

“Jadi pada saat ini hotel tersebut sudah ditutup untuk renovasi dan akan dibuka kembali kira-kira Desember 2025,” pungkasnya. 

Sementara itu, PT SAI dan  PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau ITDC telah memperpanjang kerja sama land utilization & land development agreement (LUDA) untuk Lot N1 di kawasan The Nusa Dua, Bali.

Johannes mengungkap, kerja sama ini sudah berlangsung sejak 18 April 1983 dan akan berakhir pada 17 April 2033. Perpanjangan dilakukan untuk jangka waktu 30 tahun atau hingga 17 April 2063 dengan opsi perpanjangan selama 20 tahun lagi atau sampai 17 April 2083.

“Dengan demikian, total masa kerja sama mencapai 100 tahun,” ujarnya. 

Johannes optimistis kerja sama ini dapat berdampak positif baik terhadap ITDC maupun PT SAI. 

Sementara itu, Direktur Komersial ITDC Troy Warokka menyampaikan bahwa dengan perpanjangan kerja sama ini dan transformasi Melia Bali Hotel, pihaknya optimistis kawasan The Nusa Dua makin bersinar di kancah global.

“Melalui sinergi ini, kami berkomitmen untuk terus menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi pengembangan pariwisata, pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat sekitar,” pungkasnya.