Jakarta, Beritasatu.com – Penceramah Yusuf Mansur mengaku prihatin mendengar kasus anak bunuh ayah dan nenek di Lebak Bulus, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024) dini hari, yang kemudian menggegerkan masyarakat.
“Yang jelas kita prihatin dengan kondisi itu, karena anak yang sampai tega bunuh ayah dan neneknya hingga meninggal dunia. Namun, kita harus lihat dahulu kenapa itu terjadi, karena banyak anak sekarang yang ternyata stres dan kecewa menghadapi kehidupannya, hingga akhirnya dia habisin orangtuanya,” ungkap Yusuf Mansur kepada Beritasatu.com, Minggu (1/12/2024).
Ditambahkan Yusuf Mansur, kemudahan teknologi di era digital sekarang juga berpengaruh pada kondisi anak. Media sosial sebagai salah satu kemajuan teknologi yang dilihat dan didengar, ditambah dengan belum siapnya mental anak menyaring pengaruh apakah itu positif atau negatif.
“Maka anak kerap menarik kesimpulan itu sebagai bisikan gaib. Padahal bisikan (gaib) itu berwujud bukan bisikan gaib dari alam jin tetapi bisikan alam yang ter-distract bahwa dia enggak nyaman, sehingga dia nyari gimana menyelesaikannya. Mungkin yang kebetulan banyak dilihat, yakni untuk menghabisi orang tua ya, dan itu yang terjadi,” tambahnya.
Ia menekankan, orang tua yang meminta anak belajar, meminta anak maju, meminta anak menurut, harus dilakukan dengan cara yang baik, tidak dengan kekerasan dan pemaksaan.
“Hal itu agar tidak menimbulkan dendam bagi anak, selain itu kalau bisa jangan langsung tetapi bertahap dan yang terpenting siapkan mental anaknya,” tegasnya.
Yusuf Mansur juga berharap penyidik dan juga pihak terkait untuk melihat latar belakang pelaku dengan tidak langsung percaya bahwa dorongannya membunuh orang tuanya disebabkan bisikan gaib.
“Penyidik harus liat rekam jejak sosmednya kayak chek emailnya dengan siapa dia berinteraksi, apa yang dia lihat, apa yang dia baca di internet dan apa yang dimainkan, karena banyak orang membunuh karena dia sering melihat video-video pembunuhan, melihat penyelesaian masalah dengan kekerasan, dan main game yang temanya kekerasan,” ucap Yusuf Mansur.
Yusuf Mansur juga berharap selain diberikan pelajar tentang kehidupan dan sains, anak juga harus diberikan pelajaran tentang agama.
“Di agama manapun pasti mengajarkan perdamaian dalam menyelesaikan masalah. Pelajaran agama, anak juga bisa mencontoh dari nabi-nabi terdahulu tentang adab terhadap orang tua. Orang tua juga harus mencontohkan, bukan hanya bisa menyuruh dan sekedar teori,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, anak berusia 14 tahun berinisial MAS membunuh ayah dan nenek di Perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024) dini hari.
Pelaku mengaku membunuh ayah dan neneknya karena dapat bisikan gaib yang meresahkan, kemudian menusuk ayahnya yang sedang tidur di kamar. Saat ibunya bangun, dia juga menusuk sang ibu dan menusuk neneknya.