Jakarta, CNBC Indonesia – Alien di Mars disebut terbunuh oleh pesawat NASA pada 1970-an. Menurut peneliti Jerman, saat itu NASA sedang dalam misi mengirim dua pesawat di Planet Merah.
Peneliti itu adalah Dirk Schulze-Makuch, seorang ahli astrobiologi dari Technische Universität Berlin di Germany. Ia memiliki teori unik soal kehidupan di Mars.
Berdasarkan laporan Space.com yang dikutip oleh Futursim, Schulze-Makuch menduga misi Viking 1 tanpa sengaja membunuh alien penghuni Mars lewat eksperimen mereka pada 1976.
NASA saat itu menggelar eksperimen mencampur air, nutrien, dan sampel tanah di Mars. Asumsi NASA, makhluk hidup di Mars sama dengan makhluk hidup di Bumi yaitu membutuhkan air untuk hidup.
Menurut Schulze-Makuch, makhluk hidup di Mars justru tewas akibat percobaan tersebut. Ia berpendapat kehidupan di Mars bergantung kepada garam seperti organisme di Bumi yang hidup di wilayah kering kerontang. Salah satu organisme yang hidupnya bergantung dari garam adalah mikroba di Padang Pasir Atacama di Cile.
“Di lingkungan hyper-kering, kehidupan bisa mendapatkan ‘air’ dari garam yang menyerap kelembaban dari atmosfer. Garam ini seharusnya menajdi fokus pencarian makhluk hidup di Mars,” katanya, dikutip Selasa (26/11/2024).
Dia menyatakan misi Viking tanpa sengaja membunuh organisme yang mereka angkut dengan mencampurkan terlalu banyak air.
“Jika cara pandang soal cara organisme hidup di kondisi kering Mars ini benar, artinya daripada menjalankan strategi ‘mencari air’ yang selama ini digunakan NASA, lebih baik kita mengikuti garam untuk mencari mikroba,” Schulze-Makuch wrote.
Ia mengusulkan menggunakan cairan garam yang pas sebagai habitat bakteria untuk “mengangkut” kehidupan dari Mars.
Schulze-Makuch memberikan contoh hujan badai yang membunuh 70-80 persen bakteria di Padang Pasar Atacama karena organisme tersebut tak sanggup tersiram begitu banyak air dalam waktu singkat.
“Hampir 50 tahun setelah eksperimen biologi Viking, saatnya untuk mencoba misi pencarian kehidupan baru, dengan pemahaman lebih baik soal ekosistem Mars,” kata Schulze-Makuch wrote in his commentary.
(dem/dem)