Tulungagung (beritajatim.com) – Aksi unjuk rasa di Tulungagung yang dijadwalkan berlangsung pada Kamis (4/9/2025) dipastikan batal digelar. Keputusan ini diambil setelah koordinator aksi bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Tulungagung sepakat menunda hingga situasi dianggap kondusif.
Pengumuman penundaan aksi tersebut diunggah melalui akun resmi media sosial Polres Tulungagung pada pukul 02.21 WIB. Dalam unggahan video, koordinator aksi dan Forkopimda menyampaikan hasil pertemuan yang berlangsung hingga dini hari.
Kapolres Tulungagung, AKBP M Taat Resdi, mengatakan penundaan dilakukan sebagai langkah antisipasi potensi kerusuhan. Berdasarkan pemetaan situasi di lapangan, kondisi saat ini belum aman untuk melaksanakan unjuk rasa. Polisi bahkan telah menangkap seorang provokator yang diketahui berniat menimbulkan kericuhan.
“Kami sudah menangkap satu orang yang akan melakukan tindakan rusuh di Tulungagung, orang tersebut juga melakukan kerusuhan di Kediri,” ujarnya, Kamis (4/9/2025).
Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo, menegaskan pihaknya tetap terbuka menerima aspirasi masyarakat. Namun, kondisi yang tidak kondusif membuat aksi massa berpotensi dimanfaatkan untuk memicu kerusuhan. “Saya siap untuk menerima aspirasi dari masyarakat dan berjanji akan terbuka melakukan komunikasi,” ucapnya.
Sementara itu, perwakilan koordinator aksi dalam video menyampaikan bahwa penundaan bukan berarti perjuangan berhenti. Mereka sepakat melanjutkan aspirasi melalui forum komunikasi yang dijanjikan Forkopimda. Sebagai pengganti aksi, akan digelar dialog publik yang dapat diikuti seluruh lapisan masyarakat.
“Kalau ada yang menyebut kami menerima uang berapa pun itu adalah fitnah,” pungkas salah seorang koordinator aksi. [nm/ian]
