Merangkum Semua Peristiwa
Indeks
Voi.id  

Aksi Nyata Mahasiswa USK Edukasi Ibu-Ibu untuk Cegah Stunting

Aksi Nyata Mahasiswa USK Edukasi Ibu-Ibu untuk Cegah Stunting

Peran anak muda dalam upaya pencegahan stunting semakin nyata melalui berbagai aksi nyata di masyarakat. Melalui pemahaman yang lebih baik tentang kesehatan dan gizi, generasi muda, terutama mahasiswa, turut berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pencegahan stunting.

Mereka melakukan berbagai inisiatif, seperti edukasi, pendampingan, serta kampanye gizi yang bertujuan untuk mengurangi angka stunting di berbagai daerah. Salah satu aksi nyata tersebut dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh.

Mahasiswa yang tergabung dalam Centre for Indonesian Medical Student Activities (CIMSA) USK aktif mengedukasi para ibu dalam mencegah stunting dan kekurangan gizi. Kegiatan ini menyasar kader PKK di Gampong Punge Jurong, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh, sebagai bagian dari program peningkatan kapasitas masyarakat.

“Edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para ibu mengenai pentingnya mencegah stunting dan kekurangan gizi. Dengan pengetahuan yang lebih baik, diharapkan mereka bisa menerapkan pola asuh dan pola makan yang sehat bagi anak-anak mereka,” ujar Koordinator Kegiatan, Azfalurrahman Zaki, di Banda Aceh, seperti diktuip ANTARA.

Mahasiswa Fakultas Kedokteran USK melihat tingginya angka stunting di Banda Aceh sebagai isu yang harus segera ditangani. Data menunjukkan bahwa pada tahun 2023, prevalensi stunting di kota ini mencapai 21,7 persen. Oleh karena itu, mereka berinisiatif untuk berkontribusi dalam menekan angka tersebut melalui edukasi dan pendampingan bagi para ibu.

Edukasi ini menjadi bagian dari program “Tumbuh Tanpa Stunting,” yang dirancang sebagai wujud pengabdian mahasiswa dalam upaya menurunkan angka stunting dan meningkatkan kesehatan anak-anak. Para ibu yang telah mendapatkan edukasi ini nantinya akan menjadi binaan mahasiswa dalam menerapkan pola hidup sehat bagi keluarga mereka.

Kegiatan ini dilakukan dalam beberapa sesi, di mana pertemuan pertama berfokus pada pemahaman dasar mengenai stunting, gizi, serta cara mendeteksi dini kondisi tersebut. Selain itu, pentingnya sanitasi dan kebersihan lingkungan juga menjadi bagian dari materi yang disampaikan.

Tak hanya sebatas teori, edukasi ini juga dilengkapi dengan praktik, seperti cara membuat makanan bergizi untuk anak-anak serta langkah-langkah konkret dalam pencegahan stunting dan kekurangan gizi. Program ini dirancang agar berkelanjutan, sehingga para ibu yang telah mendapatkan edukasi dapat berbagi ilmu dengan ibu-ibu lain di lingkungan mereka.

Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Gampong Punge Jurong, Nurul Rizky Nanda, mengapresiasi inisiatif mahasiswa yang telah berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pencegahan stunting.

“Kami sangat terbantu dengan edukasi ini, karena menambah wawasan dalam menjaga kesehatan anak-anak agar terhindar dari stunting dan kekurangan gizi. Kami berharap program ini terus berlanjut agar semakin banyak ibu yang mendapatkan manfaatnya,” ujar Nurul Rizky Nanda.

Melalui aksi nyata seperti ini, mahasiswa tidak hanya menjadi agen perubahan di bidang akademik, tetapi juga berperan aktif dalam menciptakan generasi yang lebih sehat dan bebas stunting.

Merangkum Semua Peristiwa