Lumajang (beritajatim.com) – Aksi heroik seorang penghulu di Lumajang yang nekat menyeberangi arus deras banjir lahar Gunung Semeru viral di media sosial hingga tuai respons positif, Kamis (25/4/2024).
Ia tidak gentar dengan kuatnya arus banjir lahar setinggi paha orang dewasa, meskipun telah berpakaian rapi. Selain itu, warga juga membawakan sejumlah dokumen pernikahan.
Momen Ali Komarifan (35) penghulu asal Desa Bades, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang dibantu 2 warga menyebrangi banjir lahar DAS Kali Regoyo, Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian, Lumajang diabadikan oleh warga.
Pasalnya, jembatan limpas Gondoruso yang menjadi satu-satunya akses terdekat untuk mobilitas warga, terputus saat diterjang banjir lahar Gunung Semeru yang terjadi pada, Kamis (18/4/2024) lalu.
Setelah sampai di tepi, Ali ditunggu rombongan mempelai pria di seberang sungai dan langsung bergegas menuju tempat akad nikah dan mengakadkan 2 pasangan yaitu, Angga Dwi Asmara (23) dan Misriati (21) yang berada di Dusun Liwek, Desa Gondoruso.
“Memang pernikahan yang telah rmdirencanakan sebelumnya tidak dapat ditunda. Sehingga penghulu wajib hadir apapun keadaannya” ungkap Muhammad Muslim Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Lumajang.
Muslim juga mengapresiasi kinerja dan tanggung jawab Ali Komarifan sebagai penghulu yang berani menghadapi bahaya banjir lahar Gunung Semeru.
“Saya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan penghulu tersebut, menerjang arus deras banjir lahar” pungkasnya
Selain itu, sejauh ini dampak banjir lahar Gunung Semeru telah merusak sedikitnya 22 jembatan yang memutus akses kecamatan dan desa di Lumajang berdasarkan laporan dari BPBD Kabupaten Lumajang. [ian]