Akses Terputus, Warga di Lumajang Nekat Gotong Kendaraan Seberangi Derasnya Aliran Lahar Gunung Semeru

Akses Terputus, Warga di Lumajang Nekat Gotong Kendaraan Seberangi Derasnya Aliran Lahar Gunung Semeru

Lumajang (beritajatim.com) – Banjir lahar Gunung Semeru menyebabkan akses warga di Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur terputus.

Kondisi ini terjadi setelah sungai Regoyo diterjang banjir lahar dan menyebabkan tanggul penahan di Desa Gondoruso jebol.

Akibat banjir, akses keluar masuk warga antar Kecamatan Pasirian-Tempursari terputus dan membuat terisolasi.

Adapun tiga dusun yang terisolir banjir yakni Dusun Liwek, Glendang Petung, dan Dusun Kali Welang.

Terputusnya akses membuat banyak warga nekat menggotong kendaraan sepeda motor mereka melintasi banjir.

Warga tampak saling bantu menggotong satu persatu kendaraan bermotor melintasi luapan banjir lahar yang menutup akses mereka untuk pulang ke rumah masing-masing.

Diyah, salah satu warga mengatakan, banjir lahar Gunung Semeru telah menutup akses keluar masuk kendaraan bagi warga yang hendak menuju ke Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian dari arah Kecamatan Tempursari.

Menurut Diyah, saat berangkat di pagi hari jalanan masih dapat dilewati kendaraan. Namun, kondisi itu langsung berubah saat banjir datang.

Untuk bisa pulang, Diyah mendapat bantuan dari warga dan petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang untuk menggotong kendaraannya menyeberangi derasnya banjir lahar.

“Baru kali ini kendaraannya (digotong, Red), biasanya gak pernah, ini tadi habis dari rumah saudara di Jugosari, mau balek. Tadikan belum kayak gini, sekarang banjir. Tapi untungnya ada yang membantu menyeberangkan,” terang Diyah, Rabu (5/11/2025).

Kabid Kedaruratan dan Rehabilitasi BPBD Lumajang Yudhi Cahyono menjelaskan, aksi nekat warga yang menggotong kendaraan melintasi aliran lahar dilakukan lantaran tidak ada akses penghubung lain antar Kecamatan Pasirian dan Tempursari.

Menyikapi hal ini, petugas dari BPBD Lumajang ikut terjun untuk membantu warga menyeberang lantaran sangat berbahaya.

“Ini untuk warga yang menggotong kendaraannya kita ikut bantu evakuasi. Hal ini karena warga ada yang terisolir di wilayah sungai Regoyo,” katanya.

Yudhi mengaku, saat ini pihaknya masih melakukan asesmen terhadap dampak yang disebabkan banjir lahar Gunung Semeru.

Proses asesmen juga sudah dilakukan terhadap warga yang terisolir. Seluruhnya dipastikan aman.

Meski begitu, Yudhi tetap menghimbau agar warga yang berdekatan dengan daerah aliran sungai (DAS) Gunung Semeru tetap waspada.

“Sebab di bulan ini rilis dari BMKG masih hujan lebat, untuk itu warga tetap harus waspada dan mengutamakan keselamatan karena tanggul jebol,” ungkap Yudhi. (has/ian)