Akidah Iman kepada Allah Ada tanpa Tempat

18 March 2024, 22:22

Pekerja melakukan perawatan Masjid Asmaul Husna di Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (16/4/2022).(Antara/Fauzan)

SALAH satu bidang akidah utama ahlussunnah waljamaah yaitu rukun iman pertama yang menetapkan iman kepada Allah subhanahu wata’ala. Dalam hal ini, umat Islam perlu mengenal Allah atau ma’rifatullah. Salah satu bentuk keimanan kepada Allah yang benar yakni Allah ada tanpa tempat.
Iman kepada Allah ada tanpa tempat menjadi jalan tengah di antara sejumlah kelompok menyimpang dalam Islam. Ada satu kelompok menyimpang yang meyakini Allah bertempat atau duduk di atas langit atau arsy. Ada pula kelompok sesat lain mengimani Allah ada di mana-mana atau bertempat di mana saja.
Apa saja dalil para ulama ahlussunnah wal jamaah bahwa Allah ada tanpa tempat? Berikut kumpulan dalil Allah ada tanpa tempat dari Al-Qur’an, hadis Nabi Muhammad shallallaahu alaihi wasallam, dan ijmak (ketetapan) ulama mulai dari abad pertama. Penjelasan itu dilansir dari @id.cyberaswaja.

Baca juga : Tafsir An-Nisa Ayat 79 tentang Kenikmatan dan Musibah
Dalil Al-Qur’an
Ada banyak dalil ayat Al-Qur’an terkait. Ini baru beberapa ayat saja. 
1. Surah Al-Ikhlas ayat ke-1.
قُلْ هُوَ اللَّهُ آحَدَّ
Artinya: Katakanlah (Muhammad), Dialah Allah, Yang Maha Esa (satu).
Baca juga : Tafsir Adz-Dzariyat Ayat 47: Allah tidak Punya Tangan
2. Surah An-Nahl ayat ke-74.
فَلَا تَضْرِبُوا لِلَّهِ الْأَمْثَالَ
Artinya: Janganlah kalian membuat penyerupaan kepada Allah. 
3. Surah Asy-Syura ayat ke-11.
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ
Baca juga : Tafsir Al-An’am 103 Manusia tidak Dapat Melihat Allah di Dunia
Artinya: Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia.
Dalil hadis Nabi Muhammad
Berikut dua dalil hadis terkait keberadaan Allah tanpa tempat dan yang lain.
1. Sahih Muslim, Juz: 4, Halaman: 2084.
أنت الأول فليس قبلك شيء، وأنت الآخر فليس بعدك شيء، وأنت الظاهر فليس فوقك شيء، وأنت الباطن فليس دونك شيء
Baca juga : Tafsir Al-Qiyamah Ayat 22-23 di Akhirat Allah Dapat Dilihat
Artinya: Engkaulah Yang Awal maka tidak ada sesuatu pun yang sebelum-Mu. Dan Engkaulah Yang Akhir maka tidak ada sesuatu pun yang setelah-Mu. Dan Engkaulah Yang Zhahir, maka tidak ada sesuatu pun yang ada di atas-Mu. Dan Engkaulah Yang Bathin, maka tidak ada sesuatu pun yang lebih dekat daripada-Mu.
2. Sahih Al Bukhari, Juz: 1, Halaman: 286.
كان الله ولم يكن شيء غيره
Artinya: Allah sudah ada dan tidak ada sesuatu selain-Nya.
Baca juga : Tafsir Shad Ayat 75-76: Iblis Tolak Sujud kepada Nabi Adam
Pendapat sahabat, tabi’in, imam mazhab
Berikut ialah daftar pendapat ulama dari kalangan sahabat, tabi’in, imam mazhab, dan pemuka berbagai mazhab.
1. Al-Farqu Baina Al-Firaq, Halaman: 287.
وقد قال أمير المؤمنين على رضى الله عنه : « إن الله تعالى خلق العرش إظهاراً لقدرته لا مكاناً » ، وقال أيضاً : وقد كان ولا مكان ، وهو الآن على ما كان » لذاته »
Artinya: Ali Bin Abi Thalib (W 40 H): Sesungguhnya Allah menciptakan Arsy untuk memperlihatkan kekuasaan nya bukan menjadikan tempat bagi dzatnya. Dan beliau juga berkata: sungguh Allah ada tanpa tempat dan sekarang ia sama seperti yang dahulu.
Baca juga : Takwil Allah Lebih Dekat kepada Manusia daripada Urat Lehernya
2. Ithafus Saadatil Muttaqin Syarah Ihya Ulumiddiin, Juz: 4, Halaman: 308.
وقال الإمام زين العابدين علي بن الحسين بن علي : أنت الله الذي لا يحويك مكان
Artinya: Al-Imam Zainal Abidin Ali bin Husein bin Ali (W 94 H) mengatakan: Engkau adalah Allah yang tidak diliputi tempat.
3. Ar-Risalah Al-Qusyairiyyah, Halaman: 6.
من زعم أن الله في شيء، أو من شيء، أو على شيء فقد أشرك. إذ لو كان على شيء لكان محمولا، ولو كان في شيء لكان محصورا، ولو كان من شيء لكان محدثا – أي مخلوقا
Baca juga : Tafsir Al-Qashash 88 Menyembah Allah yang tidak Pernah Hancur
Artinya: Imam Ja’far Shodiq (W 148 H) berkata: Barang siapa berkeyakinan bahwa Allah berada di dalam sesuatu, atau dari sesuatu, atau di atas sesuatu maka ia adalah seorang yang musyrik. Karena jika Allah berada di atas sesuatu maka berarti Dia diangkat, dan bila berada di dalam sesuatu berarti Dia terbatas, dan bila Dia dari sesuatu maka berarti Dia baharu–makhluk.
4. Tafsir Fakhur Razi, Juz: 34, Halaman: 182.
تفسير الكبير الخامس: قالَ الحَسَنُ البَصْرِيُّ: الَّذِي لَمْ يَزَلْ ولا يَزَالُ، ولا يَجُوزُ عَلَيْهِ الزَّوالُ كَانَ ولا مَكانَ، ولا أين ولا أوان، ولا عَرْشَ ولا كرسي، ولا جِني ولا إنْسِيَّ وهو الآنَ كَما كانَ
Artinya: Imam Hasan Bashri (Wafat 110 H) berkata: Allah senantiasa wujud, abadi, tidak berlaku padanya kebinasaan, tempat, tanpa ditanya di mana, masa, Arsy, kursi, jin, dan manusia. Allah sekarang sama seperti dahulu.
5. Fiqhul Absath Dhaman Majmu’ah Rasa’il Abi Hanifah Tahqiq Al Kautsari, Halaman: 25.
يقال له كان الله تعالى ولا مكان قبل أن يخلق الخلق، وكان الله تعالى ولم يكن أين ولا خلق ولا شيء، وهو خالق كل شيء
Baca juga : Tafsir Surat Al-Mu’minun Ayat 16 tentang Hari Kebangkitan
Artinya: Al-Imam Abi Hanifah (W 150 H) berkata: Dijawab padanya; Allah sudah ada tanpa tempat jauh sebelum ia menciptakan makhluk dan Allah Ta’alaa tidak ada di mana, makhluk, dan sesuatu. Dialah yang menciptakan segala sesuatu.
6. Ithafus Saadatil Muttaqin Syarah Ihya’ Ulumiddiin, Juz: 2, Halaman: 36.
إنه تعالى كان ولا مكان خلق المكان وهو على صفة الأزلية كما كان قبل خلقه المكان
Artinya: Al-Imam Assyafi’i (W 204 H) berkata: Sesungguhnya Allah sudah ada tanpa tempat, kemudian Allah menciptakan tempat sedangkan ia tetap atas sifat azaliyah-Nya sebagaimana Allah sebelum menciptakan tempat.
Baca juga : Tafsir Surat Fushilat Ayat 46 Allah tidak Berbuat Zalim
7. Asma’ Wa Asshifat, Juz: 2, Halaman: 305.
فقال : الرحمن على العرش استوى كما وصف نفسه، ولا يقال كيف وكيف عنه مرفوع، وأنت رجل سوء صاحب بدعة أخرجوه.
Artinya: Imam Malik (W 179 H) mengatakan: Arrahman alaa arsys tawaa, sebagaimana yang Ia sifatkan kepada diri-Nya. Dan tidak boleh dikatakan Allah bagaimana sedangkan dibagaimanakan Allah telah suci dari-Nya. Engkau ialah laki-laki yang buruk, pelaku bid’ah. Keluarkan dia.
8. Tafsir Al Mawardi, Juz: 6, Halaman: 71.
مهما تصورت ببالك فالله بخلاف ذلك
Baca juga : Tafsir Surat Al-Hujurat Ayat 15 Iman tanpa Keraguan
Artinya: Imam Ahmad Bin Hanbal (W 241 H) berkata: Apapun yang terbayangkan di benakmu, Allah tidak seperti itu.
9. Arrisalah Al Qusyairiyyah, Halaman: 6.
أثبت ذاته ونفي مكانه فهو موجود بذاته والأشياء موجودة بحكمة كما شاء سبحانه
Artinya: Al-Imam Dzu Nun Al-Mishri (W 245 H) mengatakan: Wajib menetapkan dzat-Nya dan menafikkan tempat kepada-Nya. Dia ada dengan dzat-Nya sendiri sedangkan sesuatu diadakan dengan hikmah yang Ia inginkan.
Baca juga : Tafsir Ibrahim Ayat 10 tidak Ada Keraguan tentang Keberadaan Allah
10. Syarah Atthawiyah, Halaman: 189.
وتعالى عن الحدود والغايات، والأركان والأعضاء والأدوات لا تحويه الجهات الست كسائرالمبتدعات
Artinya: Al-Imam Abi Ja’far Atthawiy (W 321 H) berkata: Dan maha suci Allah dari batas-batas, akhir, sisi-sisi, badan, organ-organ, tidak diliputi arah yang enam sebagaimana yang sudah diada-adakan.
11. Thabaqat Assyafi’iyah Al Kubra, Juz: 6, Halaman: 47.
ولا مكان فخلق العرش والكرسي ولم يحتج إلى مكان 
Baca juga : Tafsir Al-Qur’an Berbahasa Arab dengan Kalam Allah bukan Huruf
Artinya: Al-Imam Abi Hasan Al-Asy’ari (W 324 H) berkata: Allah sudah ada dan tanpa tempat, maka ia menciptakan Arsy, kursi, dan tidak butuh pada tempat.
12. Kitab Attauhid, Halaman : 106.
وقد كَانَ (الله) وَلَا مَكَان فَهُوَ عَلى مَا كَانَ يَتَعالى عَنِ الزَّمَانِ وَالْمَكَان).
Artinya: Al-Imam Abi Mansur Al-Maturidi (W 333 H) berkata: Dan Sungguh Allah sudah ada dan tanpa tempat. Maka, Allah tetap pada kesucian diri zaman dan tempat.
Baca juga : Tafsir Surat Al-Ma’idah Ayat 35 tentang Wasilah dan Tawasul
13. Musykilul Hadist, Halaman: 57.
لا يجوز على الله تعالى الحلول في الأماكن لاستحالة كونه محدودا
Artinya: Al-Imam Ibnu Fuurak (W 406 H) berkata: Bersatu pada tempat-tempat tidak bisa atas Allah, karena mustahil keberadaan-Nya dibatasi.
14. Al Farqu Baina Firaq, Halaman: 287.
 ـ أي أهل السنة والجماعة – على أنه لا يحويه مكان ولا يجري عليه زمان
Baca juga : Tafsir Ar-Ra’d Ayat 11: Hubungan Nikmat Allah dengan Kemaksiatan
Artinya: Al Imam Abdul Qahir bin Thahir At-Tamimi (W 429 H) berkata: Seluruh ahli ahli sunnah wal jama’ah sepakat sesungguhnya Allah tidak diliputi tempat dan tidak dicakup zaman.
15. Kitabul Irsyad, Halaman: 21.
ومذهب أهل الحق قاطبة أن الله سبحانه وتعالى يتعالى عن التحيز والتخصص بالجهات
Artinya: Al-Imam Al-Haramain Al-Juwaini (W 478 H) berkata: Dan mazhab ahli haq sepakat sesungguhnya Allah subhaanahu wa ta’alaa suci dari menetap dan ditentukan pada segala arah.
Baca juga : Tafsir Al-Fatihah Ayat 5 terkait Ibadah dan Meminta Pertolongan
16. Ihya’ Ulumiddiin, Juz: 1, Halaman: 108.
تعالى – أي الله – عن أن يحويه مكان، كما تقدس عن أن يحده زمان، بل كان قبل أن خلق الزمان والمكان وهو الآن على ما عليه كان
Artinya: Al-Imam Al-Ghazali (W 505 H) berkata: Maha suci Allah dari diliputi tempat, sebagaimana Allah suci dari dibatasi waktu. Allah sudah ada sebelum menciptakan zaman dan waktu dan Allah sekarang ada seperti yang dahulu.
17. Tabshirah Al-Adillah, Juz: 1, Halaman: 171.
القول بالمكان – أي في حق الله – منافي للتوحيد
Baca juga : Tafsir Ali ‘Imran 73: Bantah Bani Israil, Karunia Kenabian Milik Allah
Artinya: Al-Imam Abul Mu’in Annasfi (W 508 H) berkata: Ucapan tempat pada hak Allah merupakan penafian bagi ketauhidan.
18. Al-Burhanul Muayyid, Halaman: 17.
وطهروا عقائدكم من تفسير معنى الاستواء في حقه تعالى بالاستقرار، كاستواء الأجسام على الأجسام المستلزم للحلول، تعالى الله عن ذلك.
Artinya: Al-Imam Ahmad Arrifa’i (W 578 H) berkata: Sucikanlah akidah kalian dari menafsirkan makna istawa pada hak Allah ta’ala dengan makna menetap seperti istawanya jisim-jisim yang mengharuskan bercampur. Maha suci Allah dari hal tersebut.
Baca juga : Tafsir Al-Maidah Ayat 64: Orang Yahudi Anggap Allah Kikir
19. Annihayah Fii Gharibil Hadist, Juz: 4, Halaman: 32.
المراد بقرب العبد من الله تعالى القُربُ بالذكر والعمل الصالح، لا قرب الذات والمكان لأن صفات الأجسام، والله يتعالى عن ذلك ويتقدس
Artinya: Al-Imam Ibnu Atsir (W 606 H) berkata: Yang dimaksud kedekatan hamba kepada Allah ialah kedekatan zikir dan amal saleh. Bukan kedekatan dzat dan tempat. Ini karena hal itu merupakan sifat-sifat jisim. Dan Allah maha suci dari hal tersebut.
20. Thabaqat Assyafi’iyah Al-Kubra, Juz: 8, Halaman: 219.
كان قبل أن كون المكان ودبَّر الزمان، وهو الآن على ما عليه كان
Baca juga : Tafsir An-Nisa’ Ayat 56 tentang Siksa Neraka pada Tubuh
Artinya: Al-Imam Abdul Aziz bin Abdissalam (W 660 H) berkata: Allah sudah ada sebelum terciptanya tempat dan zaman lampau. Dan Allah sekarang sama seperti yang dahulu. 
21. Al-Ajwibatul Faakhirah, Halaman: 93.
وهو -أي الله – ليس في جهة، ونراه نحن وهو ليس في جهة
Artinya: Al-Imam Ahmad bin Idris Al-Qurafi (W 684 H) mengatakan: Dan Allah tidak ada pada arah. Dan kami berpendapat, Allah tidak ada pada arah.
Demikianlah dalil-dalil ahlussunnah waljamaah tentang keberadaan Allah tanpa tempat. Bahkan para ulama menambahkan bahwa Allah tidak diliputi arah dan waktu. Semoga menambah kekuatan iman kita. (Z-2)
 

Partai

Institusi

K / L

,

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi