Blitar (beritajatim.com) – Suasana duka menyelimuti Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, menjelang tutup tahun 2025. Isak tangis pecah saat mobil ambulans yang membawa jenazah Sri Wahyuni, Pekerja Migran Indonesia (PMI) korban tragedi kebakaran apartemen di Hong Kong, tiba di rumah duka pada Selasa (23/12/2025).
Kepulangan jenazah Sri Wahyuni menjadi potret kelam risiko pejuang devisa di negeri orang. Berdasarkan data resmi, Sri merupakan salah satu korban dalam insiden kebakaran hebat di Apartemen Wang Fuk Court, Tai Po, Hong Kong, beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Blitar. Ivong Berttyamto melaporkan bahwa pemulangan jenazah ini merupakan hasil koordinasi ketat antara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, BP3MI Jawa Timur, dan pemerintah daerah.
“Jenazah tiba di rumah duka sekitar pukul 23.30 WIB setelah menempuh perjalanan udara dari Hongkong menuju Bandara Juanda, dan dilanjutkan jalur darat ke Blitar,” ucap Ivong.
Ada pemandangan menyentuh sekaligus tragis dalam prosesi ini yakni peti jenazah diputuskan untuk tidak dibuka. Hal ini merujuk pada prosedur penanganan korban kebakaran dan kesepakatan keluarga. Rencananya, almarhumah akan dimakamkan pada pagi ini, Rabu (24/12/2025), di pemakaman setempat.
Meski terpukul hebat, keluarga almarhumah menunjukkan ketegaran yang luar biasa. Pihak Disnaker mencatat bahwa keluarga telah menerima kejadian ini dengan ikhlas sebagai musibah.
“Pihak keluarga mengikhlaskan ini menjadi sebuah musibah,” tandasnya. [owi/beq]
